Prosedur Pengolahan Data Pengumpulan Data dan Prosedur Pengolahan Data

dalam proses penyidikan, informasi dan dalam pemusnahan barang bukti narkoba. 2. Faktor-faktor penghambat peranan BNN Provinsi Lampung menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sebagai berikut: a. Faktor penegak hukum, masih kurangnya personil penyidik BNN Provinsi Lampung, sedangkan jumlah tindak pidana ini cenderung mengalami peningkatan; b. Faktor sarana atau fasilitas, keterbatasan sarana pada BNN Provinsi Lampung berupa laboratorium forensik, sehingga apabila ditemukan barang bukti maka penyidik harus mengirimkan ke BNN Pusat, gedung BNN Provinsi Lampung yang sampai saat ini merupakan gedung sewaan serta kurangnya ruang tahanan dan tidak adanya IPWL rawat inap; c. Faktor masyarakat, sikap masyarakat yang cuek, tidak peduli, dan egois sangat menghambat proses penegakan hukum, kurangnya keberanian dalam melaporkan diri atau melaporkan orang lain apabila terjadi tindak pidana narkotika sebab hal tersebut bukan merupakan kepentingannya. d. Faktor kebudayaan, kebudayaan masyarakat yang masih mengkonsumsi narkotika amphetamine type stimulants seperti minuman beralkohol, merokok, pecandu kopi, lem aibon, tiner, obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif yang merupakan awal dari keberanian mereka untuk mengenal dan mencoba narkotika.

B. Saran

Penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis guna untuk mengetahui peranan BNN Provinsi Lampung dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tersebut, penulis memberikan saran guna untuk membuat peranan BNN Provinsi Lampung dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika menjadi lebih baik, yaitu: 1. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung hendaknya memberikan kebijakan untuk menambah besarnya dana yang dialokasikan pada BNN Provinsi Lampung, dengan demikian program kerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan semaksimal mungkin. 2. BNN Provinsi Lampung Dalam rangka menanggulangi penyalahgunaaan dan peredaran gelap Narkotika, sebaiknya dapat mempertajam posisinya sebagai gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk menjauhi dan memusuhi narkotika. Tanpa adanya kesatuan mental ini, maka dikhawatirkan akan muncul penilaian dari masyarakat bahwa BNN Provinsi Lampung tidak berbeda jauh dengan organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan lainnya, yaitu mencari kesempatan dalam kesempitan. Adanya beberapa pegawai yang tidak konsisten terhadap visi dan misi Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas dan kuantitas dukungan masyarakat terhadap Badan Narkotika Provinsi Lampung.