Negara kesatuan Republik Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, sedang giatnya melaksanaka

Pemberdayaan Tugas Dan Fungsi Surveyor Kadastral Dalam Penerbitan Surat
Ukur Di Wilayah Kerja Kantor Pertanahan Kota Medan
Josidara
Program Studi Magister Kenotariatan
Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Kepemilikan terhadap suatu bidang tanah memerlukan kepastian hukum, dalam hal ini
kepastian letak, kepastian batas-batas bidang tanah, serta status hak atas tanah, yang merupakan
langkah awal dari tugas pendaftaran tanah, yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 dan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 sebagai peraturan pelaksanaannya.
Kepastian data fisik bidang tanah dapat dilihat dari surat ukur yang memuat penetapan
batas bidang tanah yang bertujuan untuk memenuhi prinsip Contradictionare Delimitatif.
Penetapan batas bidang tanah yang merupakan bagian dari kegiatan pendaftaran tanah,
merupakan kewenangan dari Badan Pertanahan Nasional, akan tetapi untuk mempercepat
penyelengaraan pendaftaran tanah, maka berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1998, tugas pengukuran dan pemetaan dapat
dilakukan oleh pihak swasta, dalam hal ini Surveyor Berlisensi yaitu Surveyor Kadastral dan
Asisten Surveyor Kadastral.
Tugas pengukuran dan pemetaan yang dapat dilakukan oleh Surveyor Kadastral adalah

berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Kantor Pertanahan, untuk pendaftaran tanah secara
sporadik. Jadi, Surveyor Berlisens. dapat dikondisikan sebagai mitra dari Kantor Pertanahan
dalam pembuatan surat ukur.
Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pemberdayaan tugas dan
fungsi Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral dalam penerbitan surat ukur di
wilayah kerja Kantor Pertanahan kota Medan. Populasi adalah seluruh Surveyor Kadastral dan
Asisten Surveyor Kadastral yang terdaftar di wilayah kerja Kantor Pertanahan kota Medan. Untuk
menunjang data yang diperoleh dalam penelitian, dilakukan dengan penelaahan berkaitan dengan
tugas dan fungsi Surveyor Kadastral. Disamping itu juga untuk menggali informasi, dilakukan
wawancara dengan Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral serta dengan Kepala
Seksi Pendaftaran Tanah, Kepala Seksi Hak-hak atas Tanah, dan Kepala Seksi Penatagunaan
Tanah, Kantor Pertanahan kota Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas dan fungsi Surveyor Kadastral belum
sepenuhnya diberdayakan dalam pembuatan surat ukur, di wilayah kerja Kantor pertanahan kota
Medan. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 2 Tahun 1998 tentang Surveyor Kadastral dan selama dilakukannya
pengangkatan terhadap 2 orang Surveyor Kadastral dan 5 orang Asisten Surveyor Kadastral,
ternyata belum pernah dilibatkan dalam tugas pengukuran dan pemetaan pada pendaftaran tanah
secara sproradik di wilayah kerja Kantor Pertanahan kota Medan. Hal tersebut disebabkan karena
tugas pengukuran dan pemetaan tanah dianggap cukup dapat dikerjakan sendiri oleh juru ukur

Kantor Pertanahan.
Disamping itu, keberadaan Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral masih
belum dikertahui oleh masyarakat luas. Untuk itu diperlukan upaya sosialisasi tentang tugas dan

1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

fungsi Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral, yang tentunya memerlukan kerja
sama antara pihak Badan Pertanahan dengan Surveyor Kadastral.
Kata Kunci : Surat ukur Surveyor Kadastral

2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara