Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Penjelasan Singkat Seputar NKRI
Pasal 25 A “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantaradengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
NKRI adalah sebuah negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa secara
geografis terletak di :
1) 2 benua (Benua Asia & Benua Australia)
2) 2 samudera (Samudera Pasifik & Samudera Hindia)
3) 6⁰LU-11⁰LS dan 95⁰BT-141⁰BT (secara astronomis)
4) Pertemuan 3 lempeng (secara geoogis) :
Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia
Lempeng Pasifik
2 sirkum (Sirkum Mediterania & Sirkum Pasifik)
Dengan semboyan Nasional “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbedabeda tapi tetap satu juga.
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
± 17.508 (pulau besar & kecil) yang terbentang dari Sabang (NAD)Merauke (Irian Jaya / Papua) dan dari Miangas-Pulau Rote serta terdapat
± 700 bahasa derah sehingga disebut juga Nusantara.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
Tujuan Negara
Menurut pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke-4 :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social
Landasan Hukum
1) Landasan Idiil
Pancasila (terutama sila ke-3 “Persatuan Indonesia)
2) Landasan Yuridis Konstitusional
a) Pembukaan (alinea 2 dan 4)
b) Pasal-pasal :
N
o
1
Pasal
Pasal 1 ayat 1
2
Pasal 18 ayat 1
3
Pasal 18 B ayat 2
4
Pasal 25 A
5
Pasal 37 ayat 5
Rumusan
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,
yang berbentuk RepubIik
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang
Negara mengakui dan menghormati kesatuankesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur
dalam undang-undang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang.
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
Bentuk Negara
Indonesia lahir melalui Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 telah memiliki tekad sama bahwa bentuk negara Indonesia ialah
kesatuan.
Gagasan untuk membentuk negara kesatuan (unitaris), secara yuridis
formal tertuang dalam pasal-pasal yang tertera pada tabel di atas tadi. Dan
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
dalam pasal 37 ayat 5 menunjukkkan bahwa NKRI merupakan harga mati dan
tidak dapat digangu gugat. Pasal-pasal tersebut merupakan penguatan dan
pengokohan prinsip NKRI agar semakin kokoh dan terjaga dalam konstitusi
negara.
Pengertian Negara kesatuan itu sendiri adalah negara yang merdeka dan
berdaulat, yang berkuasa hanya satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh
daerah sebagai bagian dari negara. Ciri-ciri negara kesatuan :
o Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam
maupun ke luar.
o Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara.
o Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.
o Terdapat satu badan perwakilan rakyat.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk Negara Indonesia ialah repubik (pasal 1 ayat 1 UUD NRI 1945).
Republik berasal dari Bahasa Latin res publica yang artinya kerajaan dimiliki
serta dikawal oleh rakyatdengan kepala negaranya adalah presiden.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi :
1. Sistem pemerintahan sentralisasi
Semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah
hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari
pemerintah pusat.
Kelebihannya :
Keseragaman peraturan di semua wilayah
Kesederhanaan hukum
Pendapatan daerah dapat dialokasikan ke semua daerah dengan adil
dan sesuai kebutuhan
Kelemahannya :
Penumpukkan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja
pemerintah
Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dengan kerja
lapangan di daerah
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
2. Sistem pemerintahan desentralisasi
Daerah diberi kekuasaan untuk mangatur rumah tangganya sendiri
(otonomi, terdapat parlemen daerah), meskipun pemerintah pusat tetap
memegang kekuasaan tertinggi.
Kelebihannya :
Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat
Peraturan dan kebijakan lebih cepat dan sesuai kebutuhan daerah
Kelemahannya :
Ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta kemajuan
pembangunan
3. Sistem pemerintahan presidensial (Sistem Kongresional)
Ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
o Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih
oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan
majelis.
o Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet
bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada parlemen atau legislatif.
o Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu
dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen.
o Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
o Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga
perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
o Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
o Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen
dan nondepartemen
o Tidak ada tumpang tindih personel antara lembaga eksekutif dan
legislatif
o Eksekutif bisa memveto kebijakan legislatif atau menolak untuk
melaksanakan perundangan, tetapi legislatif memiliki hak utuk mengimpeach eksekutif
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah
empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawarmenawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi
keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
4. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan yang memungkinkan parlemen memiliki peranan
paling penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri :
Terdapat pemisahan antara kepala negara dengan kepala pemerintah
Baik eksekutif maupun legislatif berada di perlemen
Kepala pemerintahan adalah pimpinan kekuatan mayoritas di
parlemen
Sebutan kepala pemerintahan adalah perdana menteri atau prime
minister
Terdapat tumpang tindih personel antara eksekutif dan legislatif
Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum
Partai dengan kursi mayoritas di parlemen membentuk
pemerintahan
Anggota parlemen dari partai mayoritas menjadi menteri-menteri
Terdapat mekanisme pemerintah oposisi dalam legislatif
Partai kekuatan kedua di parlemen membentuk oposisi
Kebijakan pemerintah diperdebatkan diparlemen dengan pihak
oposisi sesuai degan lingkup masing-masing
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
Legislatif dapat membubarkan pemerintahan dengan mosi tidak
percaya dan mendesakkan pemilu untuk memilih anggota parlemen
baru.
Sistem dengan kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan
terpisah dari kekuasaan legislatif.
Kelebihan :
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kebinet
menjadi berhati-hati alam menjalankan pemerintahan
Kebijakan dapat dibuat secara lebih cepat karena mudah terjadi
penyelesaian pendapat antara eksekutif dan legislatif
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan public relatif lebih jelas
Kelemahan :
Kelemahan pokoknya adalah sifatnya yang sangat tidak stabil
karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kebinet meupun
setiap menteri dapat menerima mosi tidak percaya dari parlemen
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatanya krena sewaktu-waktu
kabinet dapat bubar
Parlemen dapat dikendalikan oleh kabinet jika para anggota
kabinet adalah anggota perlemen dan berasal dari partai
meyoritas. Akibat pengaruh mereka yang besar di perlemen dan
partai, anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Mernurut UUD NRI
1945
UUD NRI 1945 tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan Trias
Politica yang diajarkan Montesqiu yaitu membagi tiga kekuasaan politik negara
menjadi :
1. Lembaga Legislatif
Bertugas membentuk Undang-Undang
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
2. Lembaga Eksekutif
Bertugas melaksanakan Undang-Undang
Presiden dibantu wakil presiden dan para menteri
3. Lembaga Yudikatif
Bertugas mengawasi pelaksanaan Undang-undang, memeriksa dan
mengadilinya
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial
(KY)
Penyebab tidak menganut Trias Politica :
a. UUD NRI 1945 tidak membatasi secara tajam bahwa kekuasaan itu harus
dilakukan oleh badan tertentu yang tidak boleh saling campur tangan
b. UUD NRI 1945 tidak membatasi kekuasaan dibagi atas 3 bagian saja dan
tidak membatasi dilakukan oleh 3 bagian saja
c. UUD NRI 1945 tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan
MPR, Pasal 1 ayat 2 kepada lembaga-lembaga negara lainnya.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia :
a) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah
negara Indonesia terbagi dalam beberapa provinsi
b) Bentuk pemerintahan adalah republik dan sistem pemerintahan adalah
presidensial
c) Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
d) Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden
e) Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral) yaitu DPR dan DPD. Para
anggota DPR dan DPD adalah anggota MPR
f) Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh MK, MA dan badan peradilan di
bawahnya yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
g) Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD NRI 1945 yang
diamandemen pada dasarnya masih menganut Sistem Pemerintahan
Presidensial dengan bukti bahwa Presiden Republik Indonesia adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden juga berada di
luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab pada
parlemen
Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Republik Indonesia :
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
1) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR.
Jadi DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung
2) Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu mendapat
pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
3) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu mendapat
pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
4) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
undang-undang dan hak budget (anggaran)
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
(NKRI)
Penjelasan Singkat Seputar NKRI
Pasal 25 A “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantaradengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
NKRI adalah sebuah negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa secara
geografis terletak di :
1) 2 benua (Benua Asia & Benua Australia)
2) 2 samudera (Samudera Pasifik & Samudera Hindia)
3) 6⁰LU-11⁰LS dan 95⁰BT-141⁰BT (secara astronomis)
4) Pertemuan 3 lempeng (secara geoogis) :
Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia
Lempeng Pasifik
2 sirkum (Sirkum Mediterania & Sirkum Pasifik)
Dengan semboyan Nasional “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbedabeda tapi tetap satu juga.
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
± 17.508 (pulau besar & kecil) yang terbentang dari Sabang (NAD)Merauke (Irian Jaya / Papua) dan dari Miangas-Pulau Rote serta terdapat
± 700 bahasa derah sehingga disebut juga Nusantara.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
Tujuan Negara
Menurut pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke-4 :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social
Landasan Hukum
1) Landasan Idiil
Pancasila (terutama sila ke-3 “Persatuan Indonesia)
2) Landasan Yuridis Konstitusional
a) Pembukaan (alinea 2 dan 4)
b) Pasal-pasal :
N
o
1
Pasal
Pasal 1 ayat 1
2
Pasal 18 ayat 1
3
Pasal 18 B ayat 2
4
Pasal 25 A
5
Pasal 37 ayat 5
Rumusan
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,
yang berbentuk RepubIik
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang
Negara mengakui dan menghormati kesatuankesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur
dalam undang-undang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang.
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
Bentuk Negara
Indonesia lahir melalui Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 telah memiliki tekad sama bahwa bentuk negara Indonesia ialah
kesatuan.
Gagasan untuk membentuk negara kesatuan (unitaris), secara yuridis
formal tertuang dalam pasal-pasal yang tertera pada tabel di atas tadi. Dan
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
dalam pasal 37 ayat 5 menunjukkkan bahwa NKRI merupakan harga mati dan
tidak dapat digangu gugat. Pasal-pasal tersebut merupakan penguatan dan
pengokohan prinsip NKRI agar semakin kokoh dan terjaga dalam konstitusi
negara.
Pengertian Negara kesatuan itu sendiri adalah negara yang merdeka dan
berdaulat, yang berkuasa hanya satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh
daerah sebagai bagian dari negara. Ciri-ciri negara kesatuan :
o Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam
maupun ke luar.
o Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara.
o Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.
o Terdapat satu badan perwakilan rakyat.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk Negara Indonesia ialah repubik (pasal 1 ayat 1 UUD NRI 1945).
Republik berasal dari Bahasa Latin res publica yang artinya kerajaan dimiliki
serta dikawal oleh rakyatdengan kepala negaranya adalah presiden.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi :
1. Sistem pemerintahan sentralisasi
Semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah
hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari
pemerintah pusat.
Kelebihannya :
Keseragaman peraturan di semua wilayah
Kesederhanaan hukum
Pendapatan daerah dapat dialokasikan ke semua daerah dengan adil
dan sesuai kebutuhan
Kelemahannya :
Penumpukkan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja
pemerintah
Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dengan kerja
lapangan di daerah
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
2. Sistem pemerintahan desentralisasi
Daerah diberi kekuasaan untuk mangatur rumah tangganya sendiri
(otonomi, terdapat parlemen daerah), meskipun pemerintah pusat tetap
memegang kekuasaan tertinggi.
Kelebihannya :
Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat
Peraturan dan kebijakan lebih cepat dan sesuai kebutuhan daerah
Kelemahannya :
Ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta kemajuan
pembangunan
3. Sistem pemerintahan presidensial (Sistem Kongresional)
Ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
o Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih
oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan
majelis.
o Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet
bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada parlemen atau legislatif.
o Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu
dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen.
o Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
o Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga
perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
o Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
o Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen
dan nondepartemen
o Tidak ada tumpang tindih personel antara lembaga eksekutif dan
legislatif
o Eksekutif bisa memveto kebijakan legislatif atau menolak untuk
melaksanakan perundangan, tetapi legislatif memiliki hak utuk mengimpeach eksekutif
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah
empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawarmenawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi
keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
4. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan yang memungkinkan parlemen memiliki peranan
paling penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri :
Terdapat pemisahan antara kepala negara dengan kepala pemerintah
Baik eksekutif maupun legislatif berada di perlemen
Kepala pemerintahan adalah pimpinan kekuatan mayoritas di
parlemen
Sebutan kepala pemerintahan adalah perdana menteri atau prime
minister
Terdapat tumpang tindih personel antara eksekutif dan legislatif
Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum
Partai dengan kursi mayoritas di parlemen membentuk
pemerintahan
Anggota parlemen dari partai mayoritas menjadi menteri-menteri
Terdapat mekanisme pemerintah oposisi dalam legislatif
Partai kekuatan kedua di parlemen membentuk oposisi
Kebijakan pemerintah diperdebatkan diparlemen dengan pihak
oposisi sesuai degan lingkup masing-masing
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
Legislatif dapat membubarkan pemerintahan dengan mosi tidak
percaya dan mendesakkan pemilu untuk memilih anggota parlemen
baru.
Sistem dengan kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan
terpisah dari kekuasaan legislatif.
Kelebihan :
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kebinet
menjadi berhati-hati alam menjalankan pemerintahan
Kebijakan dapat dibuat secara lebih cepat karena mudah terjadi
penyelesaian pendapat antara eksekutif dan legislatif
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan public relatif lebih jelas
Kelemahan :
Kelemahan pokoknya adalah sifatnya yang sangat tidak stabil
karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kebinet meupun
setiap menteri dapat menerima mosi tidak percaya dari parlemen
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatanya krena sewaktu-waktu
kabinet dapat bubar
Parlemen dapat dikendalikan oleh kabinet jika para anggota
kabinet adalah anggota perlemen dan berasal dari partai
meyoritas. Akibat pengaruh mereka yang besar di perlemen dan
partai, anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Mernurut UUD NRI
1945
UUD NRI 1945 tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan Trias
Politica yang diajarkan Montesqiu yaitu membagi tiga kekuasaan politik negara
menjadi :
1. Lembaga Legislatif
Bertugas membentuk Undang-Undang
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
2. Lembaga Eksekutif
Bertugas melaksanakan Undang-Undang
Presiden dibantu wakil presiden dan para menteri
3. Lembaga Yudikatif
Bertugas mengawasi pelaksanaan Undang-undang, memeriksa dan
mengadilinya
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial
(KY)
Penyebab tidak menganut Trias Politica :
a. UUD NRI 1945 tidak membatasi secara tajam bahwa kekuasaan itu harus
dilakukan oleh badan tertentu yang tidak boleh saling campur tangan
b. UUD NRI 1945 tidak membatasi kekuasaan dibagi atas 3 bagian saja dan
tidak membatasi dilakukan oleh 3 bagian saja
c. UUD NRI 1945 tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan
MPR, Pasal 1 ayat 2 kepada lembaga-lembaga negara lainnya.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia :
a) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah
negara Indonesia terbagi dalam beberapa provinsi
b) Bentuk pemerintahan adalah republik dan sistem pemerintahan adalah
presidensial
c) Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
d) Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden
e) Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral) yaitu DPR dan DPD. Para
anggota DPR dan DPD adalah anggota MPR
f) Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh MK, MA dan badan peradilan di
bawahnya yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
g) Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD NRI 1945 yang
diamandemen pada dasarnya masih menganut Sistem Pemerintahan
Presidensial dengan bukti bahwa Presiden Republik Indonesia adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden juga berada di
luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab pada
parlemen
Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Republik Indonesia :
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19
1) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR.
Jadi DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung
2) Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu mendapat
pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
3) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu mendapat
pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
4) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
undang-undang dan hak budget (anggaran)
Fransiska Evelina Resita Larasati
X MIA 1 / Absen 19