Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank Mandiri Menjelang Pasar Perdana

NASKAH PUBLIKASI

ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN INVESTOR DALAM
PERDAGANGAN SAHAM BANK MANDIRI MENJELANG
PASAR PERDANA

TESIS

Oleh :
TAMA ULINTA TARIGAN
NIM : 027011082

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005
Tama Ulinta Tarigan : Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank…, 2005
USU Repository © 2007

ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN IVESTOR

DALAM PERDAGANGAN SAHAM BANK MANDIRI
MENJELANG PASAR PERDANA
TAMA ULINTA TARIGAN *)
Bismar Nasution
Runtung Sitepu
Syafruddin Hasibuan **)
INTISARI
Pengaturan yang tegas terhadap prinsip keterbukaan dalam pasar modal,
khususnya terhadap emiten yang bergerak di bidang perbankan menjelang pasar perdana adalah
sangat diperlukan untuk menjamin perlindungan terhadap investor. Prospektus yang diterbitkan
sebagai sarana yang efektif dalam pengungkapan informasi dan fakta meteriel diharapkan memuat
secara akurat dan berkualitas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan emiten tersebut
dalam rangka penawaran umum saham perdana.
Pasal 1 angka 25, pasal 1 angka 7, pasal 75 ayat (2), dan penjelasan pasal 1 angka 7
Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal telah mengatur mengenai prinsip
keterbukaan dalam pasar modal di Indonesia, demikian pula Peraturan Bapepam Nomor IX.C.2
tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 ;
namun pengaturan prinsip keterbukaan, khususnya dalam ketentuan standarisasi informasi yang
diwajibkan dirasakan masih terlalu umum dan kurang jelas sehingga informasi atau fakta

materiel dari emiten yang bidang usahanya bergerak di bidangtertentu, khususnya selctor
perbankan menjadi tidak tepat sasaran. Akibatnya prospektus hanya berisikan informasi dan
fakta materiel yang apa adanya, tidak akurat dan kurang berkualitas.
Penelitian dilakukan terhadap go publiknya Bank Madiri dengan alasan bahwa Bank.
Mandiri sebagai salah satu bank terbesar milik pemerintah basil merger dan juga sebagai BUMN
yang baru saja dinilai sukses oleh pasar dalam IPO pada bulan Juli 2003 yang lalu , sehingga
perlu dikaji bagaimana Bank Mandiri sebagai emiten mampu. menjamin perlindungan
terhadap investomya.
Pengkajian beberapa aspek hukum perlindungan investor dalam perdagangan saham
menjelang pasar perdana pada Bank Mandiri diawali dengan terlebih dahulu melakukan analisis
terhadap pengaturan prinsip keterbukaan berkenaan dengan penawaran saham Bank
mandiri, pengaturan masa tenang (quiet period) menjelang pasar perdana yaitu dengan
melakukan perbandingan hukum pada pasar modal Indonesia dengan yang berlaku di Amerika
Serikat. Terhadap pengkajian tersebut metode pendekatan penelitian yang dilakukan melalui
pendekatan yuridis normatif. Sumber data

*)
**)

Mahasiswa Program Pascasarjana USU Medan Program Studi Magister Kenotariatan.

Dosen Program Pascasarjana USU Medan Program Studi Magister Kenotariatan.

Tama Ulinta Tarigan : Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank…, 2005
USU Repository © 2007

adalah berupa kaedah-kaedah atau norma hukum yang diperoleh dengan studi
dokumentasi dengan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan hukum dan perundang-undangan
yang berkaitan dengan aspek hukum perlindungan investor dalam perdagangan saham Bank
Mandiri menjelang pasar perdana. Sumber data ditambah pula dari studi perbandingan mengenai
peraturan tentang masa tenang atau quiet period yang berlaku di Amerika Serikat, mengingat
peraturan mengenai masa tenang tersebut belum dial-in- pada pasar modal di Indonesia, sedangkan
mengenai hal tersebut dipandang sangat perlu untuk lebih menjamin perlindungan investor.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder, dimana data sekunder
disusun secara sistematis menurut substansinya dan dianalisis untuk menggambarkan
pokok-pokok permasalahan. Kemudian dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan
secara logis sistematis dan kemudian ditarik kesimpulan dengan berpikir secara deduktif.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : a. pengaturan prinsip keterbukaan, dalam arti
tentang informasi apa yang diwajibkan untuk diinformasikan belum diatur secara jelas,
khususnya terhadap perusahaan perbankan seperti Bank Mandiri, b. prinsip keterbukaan
belum tersentuh secara substansial dimana terlihat pada Prospektus Bank Mandiri, terhadap materi

tentang pernyataan utang, kecukupan modal, resiko usaha dan prospek usaha, masih terlalu umum
dan terhadap materi tersebut belum ditelaah secara mendalam oleh Bapepam, di lain sisi apabila
telah ditelaah secara lebih akurat maka lebih tepat apabila Bank Mandiri dinilai “belum
sehat” untuk go public, karena targetkannya privatisasi terhadap Bank Mandiri sebagai BUMN
adalah sebagai salah satu upaya untuk mengejar mengurangi defisit APBN, c. pengaturan masa
tenang menjelang IPO tidak ada diatur dalam perundang-undangan pasar modal di Indonesia,
sedangkan di Amerika sebagai Negara yang sudah banyak mengatur penerapan prinsip
keterbukaan untuk lebih menjamin perlindungan investor, sudah diatur secara tegas, termasuk di
dalamnya terdapat larangan tegas terhadap gun jumping, sedangkan di Indonesia,
khususnya dalam rangka penawaran saham perdana Bank Mandiri dimana telah terjadi “gun
jumping”, yang dapat menyesatkan masyarakat, namun tidak ada larangan dari pihak otoritas
Bapepam, dan dc. belum terjaminnya perlindungan investor di Indonesia terlihat dari kurang
berperannya Bapepam dalam menelaah informasi dan materi yang disediakan oleh emiten seperti
yang terdapat dalam Prospektus Bank Mandiri sedangkan atas kekurang telitian dalam penelaahan
yang telah dilakukannya, secara formal Bapepam akan sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan
karena di dalam prospektus diwajibkan untuk mencantumkan “…. (Bapepam) tidak menyatakan
kebenaran atau kecukupan isi prospektus ini". Disarankan kepada pemerintah agar mengkaji ulang
rencana privatisasi BUMN apabila hanya berorientasi untuk mencari dana segar dari masayarakat
guna mengurangi defisit APBN, dan terhadap Bapepam agar tidak melakukan keberpihakan dalam
memuluskan prosedur go public suatu emiten khususnya terhadap bank pemerintah,

melainkan harus dengan melakukan penelaahan materiel yang akurat agar tidak menyesatkan
masyarakat, selanjutnya perlu pula dipertimbangkan untuk mengatur mengenai perlunya “masa
tenang” dalam rangka penawaran umum saham perdana, khususnya larangan gun jumping yang
dapat menyesatkan masyarakat.
Kata kunci :

- aspek hukum perlindungan investor
- perdagangan saham Bank Mandiri
- menjelang pasar perdana.

Tama Ulinta Tarigan : Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank…, 2005
USU Repository © 2007

LEGAL ASPECT OF INVESTOR PROTECTION IN INITIAL PUBLIC OFFERING OF
MANDIRI BANK
TAIVIA ULINTA TARIGAN *)
Bismar Nasution
Runtung Sitepu
Syafruddin Hasibuan **)
ABSTRACT

The strict regulation against the principle disclosure the capital market especially, to
emiten which is moved on banking by the premier market is needed very much to the protection
to the investors. The Prospectus which issued as an effective means in disclosing the
information and the material fact, expected to contain accurately concerning everything
which is relating to that emiten in frame of initial public offering.
Section 1 number 25, section 1 number 7, section 75 versed (2), Dan explained about
section 1 number 7 The Act number 8 in 1995 about Securities of Exchange in Indonesia which
ruled about principle disclosure in the securities of exchange in Indonesia, so a such of
regulation from Bapepam numbered IX.C.2 approximately the guidelines of shape and the contain
of Prospectus inn the frame of initial public offering, the enclosure of decision of the leader
Bapepam number "KEP-51/PM/1996" dated on January 17, 1996 ; but the regulation of principle
disclosure especially over the standard information stipulation which is obligied and felt very
ordinary and less unclear so that the information or the material fact from emiten which its
business field is certainly and especially on banking sector became divergent, on the other hand,
the prospectus leaflet just contained of information and the material fact as well as it is, an
accurately and less quality.
The research is done against Mandiri Bank which has go public with a reason that Mandiri
Bank as the only biggest one belonged to the government that that is resulted by merge ring and as
a governance corporation which has judged successfully in the IPO in July 2003 ago, so it is
needed to be inspected how Mandiri Bank as emiten is able to assure the protection against the

investors.
Several legal research aspect of investor investment in IPO at Mandiri Bank started
by doing analysis firstly against the principle disclosure concerning about the IPO. The arrangement
of quiet period by the IPO that is by making the legal comparison over the Indonesia securities
exchange which is valid in America. As to the research, so the the researched approach
method which is done by judicial normative. The data’s resources and the principle and
legal norms which are gotten by documented study by collecting the library data’s of law and the
legislation which related to the legal aspect of investor protection in IPO of Mandiri Bank. The
data’s resources are added from study

*)
The Post Graduated Student of USU Medan of Magister Notary School Program.
**)
The Post Graduated Lecturer of North Sumatera University of Magister Notary School
Program.

Tama Ulinta Tarigan : Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank…, 2005
USU Repository © 2007

comparison about the regulation of quiet period which valid in America, because the regulation of

quiet period does not rule it over the Indonesia securities exchange, while it is considered very
necessarily to more by collecting the secondary data’s, where secondary data’s arranged
systematically according to its substance and analysis to describe the main problems and then is
analyzed qualitatively and is interpreted systematic logically and at last is drawn the conclusion in
the frame of deductive thinking.
From the result of research we can conclude : a. the arrangement of principle disclosure
is about the obliged information is to be informed it does not arrange unclearly,
especially, for the banking company like mandiri bank ; b. the principle disclosure is not
touched substantially where it seem of prospectus such as : the contain of material debt, capital
adequacy, the risk of business, and the prospect of business, is too safe and about that material is
not examined in deep by Bapepam, on the other side, if it has been examined is not more
accurate so it is more accurate if Mandiri Bank is judged " not running well" to be a go public.
Because the privatization target to Mandiri Bank as governance corporation (BUMN) is one is
efforts to achieve and lessen deficit of APBN ; c. the arrangement of quiet period by IPO it
does not arrange legislation of Indonesian securities exchange while in America country as a
state which has arranged a lot principle disclosure to more assure the investor protection, it
has been arranged strictly, include about strict interdiction for “gun jumping” ; while in
Indonesia, especially in the frame of IPO of Mandiri Bank where it has taken place "gun jumping",
which can mislead the society but there is no prohibition from the authority of Bapepam and, d. it
has not been guaranteed to get to the investor protection in Indonesia. It seems that Bapepam has

fewer roles to study carefully the information and the material which is provided by emiten as
found in prospectus of Mandiri Bank, meanwhile, inaccuracy in studying carefully which is
done by it, formally. Bapepam will get difficulty to be responsible because in prospectus is
obliged to enclose “……. (Bapepam does not state the truth or the sufficiency the contain this
prospectus" Being recommended to the government to study carefully again the plan of
privatization the governance corporation (BUMN) if it is only oriented to find the fresh fund from
the society to lessen deficit of APBN, and to Bapepam not doing some taking sides in doing a
go public of emiten especially against the government bank. But it must be doing study material
accurately so that it will not mislead the society. Next, it is necessary to be considered to arrange
about being important to quiet period in the frame IPO, especially about "gun jumping" which can
mislead the society.
Key words:

- legal aspect of investor protection
- Initial public offering of Mandiri Bank

Tama Ulinta Tarigan : Aspek Hukum Perlindungan Investor Dalam Perdagangan Saham Bank…, 2005
USU Repository © 2007