PENGENDALIAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBIAYAAN SENGKETA

a. perangkat Daerah terkait pengelolaan DAS; b. unsur Pemerintah terkait pegelolaan DAS; c. perguruan tinggi; d. pemerintah KabupatenKota; e. dunia usaha; dan f. organisasi masyarakat terkait. 2 Koordinasi pelaksanaan pengelolaan DAS oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilakukan oleh Gubernur yang secara teknis operasional dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang membidangi kehutanan. 3 Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, meliputi aspek pembinaan dan pemberdayaan dalam pelaksanaan pengelolaan DAS. Bagian Kedua Kemitraan Pasal 34 1 Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan DAS yang efisien dan efektif dapat bermitra dengan perorangan, masyarakat dan dunia usaha terkait sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2 Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, bertujuan untuk mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan secara terpadu dalam pengelolaan DAS. Pasal 35 Bentuk, tata cara koordinasi dan kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan Pasal 34, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.

BAB IX PENGENDALIAN

Pasal 36 1 Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan DAS secara terpadu dan efektif, Pemerintah Daerah melakukan pengendalian. 2 Pengendalian pengelolaan DAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilakukan melalui kegiatan: a. monitoring; b. evaluasi; dan c. pengawasan. 3 Tata cara pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.

BAB X TUGAS PEMBANTUAN

Pasal 37 1 Pemerintah Daerah dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Daerah, dapat menugaskan Pemerintah KabupatenKota berdasarkan asas tugas pembantuan. 2 Tugas pembantuan kepada Pemerintah KabupatenKota dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan peundang- undangan.

BAB XI PEMBIAYAAN

Pasal 38 1 Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya dalam pelaksanaan pengelolaan DAS, mengalokasikan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 2 Selain sumber pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat pula bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah KabupatenKota; danatau c. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Komponen pembiayaan pengelolaan DAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, meliputi kegiatan: a. perencanaan; b. pelaksanaan; c. pembinaan dan pemberdayaan; d. pengendalian; e. koordinasi dan kelembagaan pengelolaan; dan f. penegakan hukum. 4 Bentuk dan tata cara pembiayaan pengelolaan DAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hingga ayat 3, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.

BAB XII SENGKETA

Pasal 39 Setiap orang atau masyarakat berhak mengajukan gugatan secara perwakilan ke pengadilan danatau melaporkan kepada aparat penegak hukum terhadap kerusakan ekosistem DAS yang merugikan kehidupan masyarakat. Pasal 40 1 Penyelesaian sengketa pengelolaan DAS dapat ditempuh melalui musyawarah untuk mufakat. 2 Dalam hal penyelesaian sengketa secara mufakat tidak dapat ditempuh sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka penyelesaian sengketa pengelolaan DAS dapat ditempuh melalui pengadilan. 3 Penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan sebagaimana dimasud pada ayat 2 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIII LARANGAN