LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK
Tanggal : Kamis, 11 September 2014
Tempat :
Mushola Al-Muhtadiin
A. Identitas Konseli 1. Konseli 1
Nama : Theofilus Tokkon Tording S.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas : VII E
Umur : 12 Tahun
Agama : Katolik
2. Konseli 2
Nama : Nailis Yulfatun Hasanah
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : VII E
Umur : 12 Tahun
Agama : Islam
3. Konseli 3
Nama : Gatot Suryatama
Jenis Kelamin : Laki-laki
Siswa Kelas : VII E
Umur : 12 Tahun
Agama : Islam
4. Konseli 4
Nama : M. Ahmadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Siswa Kelas : VII E
Umur : 12 Tahun
Agama : Islam
B. Deskripsi Kasus
Konseli yang berjumlah 4 empat siswa merupakan siswa yang memiliki permasalahan mempunyai kebiasaan boros dan jarang meanabung. Keempat
konseli dipanggil karena dari hasil analisa DCM mereka juga mengisi tentang permasalahan ekonomi yang menyatakan ‘saya merupakan anak yang boros’
dan ‘saya jarang menabung’.
C. Pendekatan Behavioral
Konsep behavioral menyatakan bahwa perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkresi kondisi-
kondisi belajar. Pada dasarnya, proses konseling merupakan suatu penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah
perilakunya agar dapat memecahkan masalahnya.
Dalam konseling kelompok ini, konselor menggunakan pendekatan behavioral, karena dengan pendekatan ini diharapkan klien dapat mengubah
tingkah lakunya, yaitu kurangnya motivasi belajar yang disebabkan oleh beberapa faktor ke tingkah laku yang baru yang sesuai dengan keinginan
konseli sehingga terdapat pemecahan terhadap masalahnya.
D. Identifikasi Masalah
Pada proses konseling kelompok ini, keempat konseli diminta untuk mengungkapkan permasalahannya masing-masing mengenai sulitnya
menabung dan sering berlaku boros.
Konseli 1
Hambatan konseli: 1.
Konseli tidak dapat menahan hasratnya untuk jajan saat istirahat pertama. Jadi saat istirahat kedua ia hanya memiliki sedikit uang.
2. Setiap hari uang sakunya selalu habis dibelanjakan.
Konseli 2
Hambatan konseli: 1.
Uang konseli sering diminta oleh adiknya yang masih kecil. 2.
Konseli masih memiliki keinginan untuk menabung karena dijadikan satu dengan tabungan orangtuanya di bank.
Konseli 3
Hambatan konseli: 1.
Konseli sering jajan 10.000 setiap harinya. 2.
Sebagian besar uangnya digunakan untuk membeli mainan.
Konseli 4
Hambatan konseli: 1.
Uang jajan konseli hanya Rp. 4.000,-hari 2.
Sisa uang jajan konseli sering diminta oleh adik-adiknya yang masih kecil. Setelah setiap konseli mengungkapkan hambatannya, konselor
menetapkan masalah yang akan terlebih dahulu dibahas, yaitu sulitnya bersikap hemat dengan uang jajan dan jarang menabung.
D. Alternatif Pemecahan Masalah