Tindakan Siklus I Meningkatkan Nilai-Nilai Akhlak pada Anak Melalui Pembiasaan Berdoa Di Kelompok B TK Alkhairaat Toaya | Dewi | Bungamputi 2727 8238 1 PB

427 pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal-hal ituyang mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk melakukan tindakan siklus 1 dengan pembiasaan berdoa terbukti dapat meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak.

2. Tindakan Siklus I

Pada siklus 1 yang telah direncanakan dengan dua kali tindakan dengan pembiasaan berdoa pada tema lingkungan. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu penliti diskusi dengan teman sejawat tentang rencana penelitian meminta kepadanya untuk berkoleborasi membantu untuk menjadi pengamat. Selanjutnya kami bersama-sama merancang pembelajaran dan persiapan yang harus dilaksanakan juga menyiapkan saran dan prasaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam tindakan siklus I. Selama proses pembelajaran yang dimulai dari kegiatan awal, inti dan penutup dengan 3 kemampuan yang akan diamatai yaitu : berdoa, patuh pada guru, dan rajin belajar. Fokus penelitian tindakan ini adalah pembiasaan berdoa untuk meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak. Dengan pembiasaan berdoa yang digunakan dalam pembelajaran tentang tema lingkungan yang diharapkan anak bisa menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak dengan baik. Pembiasaan berdoa tersebut berdasarkan tabel 4.5 menunjukan adanya peningkatan meskipun belum maksimal. Ada 2 anak atau 14,28 yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan sangat baik, ada 3 anak atau 21,42 yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik, ada 4 anak atau 28,57 yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 5 anak atau 35,71 yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik dengan kategori belum berkembang atau belum menunjukan pemahamannya sama sekali. Sementara pada nilai-nilai ahlak yang diukur dalam anak yang patuh pada guru terdapat 3 anak atau 21,42 dengan kategori berkembang sangat baik, ada 3 anak atau 21,42 yang patuh pada guru dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 4 anak atau 28,57 yang patuh pada guru dengan kategori mulai berkembang, dan masih terdapat 4 anak atau 28,57 yang kurang berhasil atau yang belum menunjukan ahlaknya dalam anak yang patuh pada guru. Nilai-nilai ahlak pada anak yang diamati berikutnya yaitu anak yang rajin belajar baru 4 anak atau 28,57 yang bisa dikatakan berhasil dengan sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 3 anak atau 21,42 anak yang dapat rajin belajar, kemudian terdapat 3 anak atau 21,42 anak yang dapat rajin belajar dengan 428 kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan pemahaman anak nilai-nilai ahlak dalam rajin belajar dengan kategori belum berkembang terdapat 4 anak atau 28,57 yang belum menunjukan ahlaknya. Dengan demikian secara umum sudha menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan pra tindakan. Dapat dibahas pada pada siklus pertama ini sudah menunjukan peningkatan meskipun belum maksimal. Peningkatan dari beberapa kemampuanyang diamati seperti berdoa, patuh pada guru, rajin belajar, rata-rata sudah mengalami peningkatan dari 3 aspek yang diamati tersebut, diperkirakaan mengalami peningkatan berkisar 15 lebih dari sebelumnya pada pra tindakan. Adapun faktor yang menyebabkan adanya peningkatan penerapan nilai-nilai ahlak pada anak tersebut dengan pembiasaan berdoa, dapat menarik minat dan perhatian anak. Dengan peningkatan minat dan perhatian tersebut diasumsikan menjadi pendorong meningkatnya nilai-nilai ahlak pada anak. Disisih lain, dapat pula dianalisa masih ada beberapa anak yang belum menunjukan hasil yang maksimal atau belum meningkat pemahamannya. Hal ini masih perlu dianalisa lagi apakah karena anaknya sendiri yang belum termotivasi atau media yang digunakan belum menarik minatnya. Kemungkinan bisah pula disebabkan karena ada guru lain yang ikut masuk dalam kelas sehingga sangat mempengaruhi aktifitas anak yang masih malu-malu atau kurang memiliki keberanian. Kemungkinan lain bersumber dari lingkungan dirumahnya yang tidak biasa diajak bermain belajar oleh teman atau anggota keluarganya. Maka peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan media yang lebih banyak serta bervariasi. Disamping itu guru akan leih memberi motivasi, dorongan serta semangat agar anak dapat meningkatkan penerapan nilai- nilai ahlak pada anak. Untuk itu apa yang telah diperbaiki pada siklus kedua dapat diananlisa sebagai berikut.

3. Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Nilai-Nilai Agama Anak Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Labuan Panimba | Erlina | Bungamputi 1825 5300 1 PB

0 0 14

Meningkatkan Nilai Agama Pada Anak Melalui Metode Tanya Jawab Di Kelompok B TK Pertiwi Donggala | Sumitra | Bungamputi 2217 6573 1 PB

0 0 8

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok A TK Alkhairaat Sumari | Hijrah | Bungamputi 2730 8250 1 PB

0 1 12

Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Melalui Metode Kerja Kelompok Di Kelompok A TK Alkhairaat Toaya | Asria | Bungamputi 2729 8246 1 PB

0 1 14

Meningkatkan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Kelompok B Di TK Bungamputi | Tum | Bungamputi 2778 8409 1 PB

0 0 12

Upaya Meningkatkan Disiplin Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B TK Alkhairaat Pakuli | Adriati | Bungamputi 2776 8401 1 PB

0 0 11

Upaya Mengembangkan Perilaku Sopan Melalui Pembiasaan pada Anak Kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo | Hasnah | Bungamputi 3302 10257 1 PB

0 0 7

Peranan Pembiasaan Berdoa dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama pada Anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi | Sulwianti | Bungamputi 3301 10253 1 PB

0 0 11

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak Melalui Metode Karyawisata di Kelompok B TK Al-Khairaat Toaya Vunta Kabupaten Donggala | Fatmah | Bungamputi 7248 24139 1 PB

0 0 13

Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Alkhairaat Maku Kec. Dolo | Yondi | Bungamputi 7260 24184 1 PB

0 0 11