2. Efisiensi Pemanfaatan Faktor Input

Untuk melihat sebaran tingkat pendidikan pengusaha industri pengasapan ikan di Kota Semarang dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Sebaran Tingkat Pendidikan Responden No Tingkat Pendidikan Frekue nsi Persen

1. 2.

3. Sd Tamat SD Sd Tamat SMP Sd Tamat SMU 58 26 6 64,4 28,9 6,7 Total 90 100 Sumber : Data Primer, diolah 2004 Dari Tabel 5.1. di atas dapat dilihat tingkat pendidikan pengusaha industri pengasapan ikan di Kota Semarang beragam dari yang tidak tamat SD sampai dengan Sekolah Menengah Umum. Tingkat pendidikan terbanyak yang dimiliki responden adalah sampai dengan tamat sekolah dasar yaitu 58 orang atau 64,4, sedangkan yang berpendidikan sampai dengan sekolah menengah pertama sebanyak 26 orang atau 28,9. Kemudian responden dengan pendidikan sampai dengan sekolah menengah umum adalah 6 orang atau 6,7. Keadaan tingkat pendidikan seperti tersebut di atas, memperlihatkan bahwa dalam pengelolaan usaha industri pengasapan ikan lebih menitikberatkan pada keahlian teknis technical skill dari pada keahlian konsep conceptual skill. Hal ini dapat diketahui dengan melihat besarnya responden yang berpendidikan sampai dengan tamat SD sebanyak 58 orang responden atau 64,4. 5.1.2. Umur Dari aspek umur pengusaha industri pengasapan ikan dapat diketahui sebarannya pada Tabel 5.2. Namun sebelum menentukan kelas dan interval umur responden terlebih dahulu kita lakukan langkah seperti dalam Bab IV halaman 44 dengan rumus K = 1 + 3,3 log

n, sehingga diperoleh hasil 7,4 atau 7 kelas, kemudian ditentukan intervalnya melalui rumus

63 – 21 : 7 = 6. Tabel 5.2. Umur Pengusaha Industri Pengasapan Ikan Umur Frekuensi Persen Tahun 21 – 26,5 27 – 32,5 33 – 38,5 39 – 44,5 45 – 60,5 51 – 56,5 57 – 63 7 14 33 13 11 8 4 7,8 15,6 36,7 14,4 12,2 8,9 4,4 90 100 Sumber: Data Primer, diolah 2004 Dari Tabel 5.2 di atas dapat dilihat sebagian besar pengusaha industri pengasapan ikan berumur di bawah 60 tahun. Golongan umur pengusaha yang paling banyak adalah 33 - 38,5 tahun yaitu sebanyak 33 orang atau 36,7. Sedangkan pengusaha dengan kelompok umur 57 – 63 tahun yang paling sedikit jumlahnya yaitu sebesar 4 orang atau 4,4. 5.1.3. Pengalaman Responden dalam Pengasapan Ikan. Tingkat pengalaman responden menunjukkan lamanya responden melaksanakan usaha pengasapan ikan. Kepandaian dalam memotong dan mengolah ikan yang akan diasap membutuhkan pengalaman agar dalam memotong ikan dapat teratur besar kecilnya potongan ikan. Distribusi pengalaman pengusaha indusri pengasapan ikan dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Pengalaman Responden dalam Usaha Pengasapan Ikan Pengalaman Responden Tahun Frekuensi Persen 5 – 10,5 11 – 16,5 17 – 22,5 23 – 28,5 29 – 34,5 35 – 40,5 41 - 47 15 17 32 11 5 7 3 16,67 18,89 35,55 12,22 5,56 7,78 3,33 90 100 Sumber: Data Primer, diolah 2004 Pengalaman responden dalam proses produksi pengasapan ikan mempunyai arti penting dalam mengelola usahanya. Pengalaman dalam usaha pengasapan ikan yang terendah yaitu antara 5 – 10,5 tahun sebanyak 15 orang atau 17,67. Kemudian pengalaman selama 11 – 16,5 tahun sebanyak 17 orang atau 18,89. Sedangkan pengalaman selama 17 – 22,5 tahun sebanyak 32 orang responden atau 35,55 menempati ranking tertinggi jumlah respondennya dalam waktu tersebut. Untuk pengalaman 23 – 28,5 tahun sebanyak 11 orang responden atau 12,22. Pengusaha yang mempunyai pengalaman berproduksi 29 – 34,5 tahun sebanyak 5 orang atau 5,56 dan yang berpengalaman 35 – 40,5 tahun sebanyak 7 orang responden atau 7,78. Adapun yang berpengalaman 41 – 47 tahun sebanyak 3 orang atau 3,33 menempati urutan terendah untuk jumlah orangnya. Dari Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa responden yang berpengalaman kurang dari atau 10,5 tahun adalah 15 orang atau hanya 16,67. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengalaman lebih dari 10,5 tahun yaitu sebanyak 75 orang responden atau 83,33. Hal ini berarti pengusaha pengasapan ikan di Kota Semarang yang berpengalaman dalam memproduksi ikan asap sudah cukup banyak. 5.1.4. Profil Keluarga Responden Sebagian besar responden sudah berkeluarga dimana 90 atau 81 orang telah menikah, sedangkan sisanya 9 orang atau 10 berstatus janda. Jumlah tanggungan keluarga responden 6 orang yaitu sebanyak 10 responden atau 11,11 kemudian yang menanggung 5 orang sebanyak 17 responden atau 18,89. Sedangkan jumlah tanggungan 4 orang sebanyak 20 responden atau 22,22, tanggungan keluarga 3 orang sebanyak 16 responden atau 17,78 serta jumlah tanggungan keluarga sebanyak 2 orang ada 15 responden atau 16,67. Adapun pengusaha industri pengasapan ikan dengan tanggungan keluarga terkecil 1 orang ada 3 responden atau 3,33. Yang mempunyai tanggungan keluarga 7 orang atau lebih sebanyak 9 orang atau 10 terdiri dari dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Tanggungan Keluarga Frekuen si Persen 1 2 3 3 15 16 3,33 16,67 17,78 4 5 6 7 8 9

10 20

17 10 5 2 1 1 22,22 18,89 11,11 5,56 2,22 1,11 1,11 Total 90 100 Sumber: Data Primer, diolah 2004

5.2. Uji Asumsi Klasik

5.2.1. Uji Multikolinearitas