TAP.COM - PENGARUH HASIL TANGKAPAN IKAN LEMURU TERHADAP PRODUKSI ... 3584 5919 1 PB

PENGARUH HASIL TANGKAPAN IKAN LEMURU TERHADAP
PRODUKSI PENGALENGAN IKAN PT MAYA MUNCAR DI
KECAMATAN MUNCAR BANYUWANGI.
LINA DWI MAYASARI
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Kampus Unesa Ketintang Surabaya 6023, Telp 8299945, 8280009 PS.702 fax. 8299946
Email : lmaya429@gmail.com
ABSTRACT
The research was motivated by taking down number of catches in sub Muncar lemuru
Banyuwangi. Where lemuru catches a raw material in the production of canned sardines in PT
MAYA Muncar. This study aimed to determine the effect on the production of fish catches in the
fish canning PT MAYA Muncar and to determine the impacts that occur during the production
process of canned sardines in PT MAYA Muncar. Variable used is lemuru catches and canning
of fish production. This study tested using the classical assumption test and regression test. The
results in this study are variable Lemuru Catch Fish (X1) affect the production Canning Sardines
(Y1). This is evidenced by the t-test showed a value of 0.0479 and a regression coefficient of
0.230638. . And production activities canning PT. MAYA MUNCAR a positive impact for the
company and communities around the company that head and tail of the fish waste, fish waste
oil, bazaar.
Keywords: Fish Response Results, Production, Impact.
ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penurunanan jumlah hasil tangkapan ikan lemuru di
kecamatan Muncar Banyuwangi. Dimana hasil tangkapan ikan lemuru merupakan bahan baku
dalam produksi pengalengan ikan di PT MAYA Muncar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh hasil tangkapan ikan terhadap produksi pengalengan ikan di PT MAYA
Muncar dan untuk mengetahui dampak yang terjadi selama proses produksi pengalengan ikan di
PT MAYA Muncar. Variabel yang digunakan ialah hasil tangkapan ikan lemuru dan produksi
pengalengan ikan. penelitian ini diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi.
Hasil dalam penelitian ini adalah variabel Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (X1) berpengaruh
terhadap Produksi Pengalengan Ikan Sarden (Y1). Hal ini dibuktikan dengan uji regresi yang
menunjukkan nilai sebesar 0.0479 dan nilai koefisien regresi sebesar 0.230638. Dan kegiatan
produksi pengalengan ikan PT. MAYA MUNCAR memberikan dampak positif bagi bagi
perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan yaitu limbah kepala dan ekor ikan, limbah
minyak ikan, basar.
Kata kunci : Hasil Tangapan Ikan, Produksi, Dampak.

1

Di ujung paling timur Jawa Timur
terdapat


kabupaten

Banyuwangi

ikan yang biasa disebut dengan sarden sampai

yang

pemanfaat limbah pabrik yang menjadi

di

minyak ikan. Kegiatan – kegiatan inilah yang

provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini terletak

menjadi tonggak perekonomian masyarakat

di ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan


kecamatan muncar Banyuwangi.

mempunyai

langsung

garis

dengan

pantai

terpanjang

Kabupaten

Situbondo

Banyaknya tangkapan ikan khususnya


disebelah utara, Selat Bali disebelah timur,

ikan sarden atau lemuru membuat industri

Samudra Hindia disebelah selatan serta

berskala

Kabupaten

Jember

dan

Kabupaten

pengalengan

Bondowoso


disebelah

barat.

Kabupaten

perusahaan

nasional
ikan

membangun
sarden,

pengalengan

pabrik

terdapat
ikan


10

berskala

Banyuwangi mempunyai kecamatan yang

nasional di kecamatan muncar. Salah satu

bernama Muncar.

pabrik pengalengan ikan terbesar di Muncar

Kecamatan Muncar merupakan bandar
ikan

laut

terbesar


setelah

MAYA MUNCAR merupakan perusahaan

penghitungan

pertama yang mempunyai IPAL (Instalasi

unit pengelolahan pelabuhan perikanan pantai

Pembuangan Air Limbah) pada tahun 2010.

(UP4) Kecamatan Muncar, setiap hari ikan

Dan PT. MAYA MUNCAR merupakan

yang dibongkar di Muncar minimal 61,22 ton

perusahaan


dan

industri

memproduksi produk ikan kaleng secara

pengolahan ikan setempat. Menurut data

independen tanpa ada perusahan lain yang

statistika di sekretariat unit pengelolahan

hanya ikut menumpang dalam memproduksi

pelabuhan perikanan pantai (UP4), Muncar

produk-produk ikan kaleng karena alasan

merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa


ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Timur, dengan produksi ikan tahun 2012

Namun, lima tahun sesudahnya, kondisi

sebesar 10.813,422 ton. Tingginya potensi

perikanan

perikanan

mengalami paceklik ikan , hasil tangkapan

Bagansiapiapi.

sekitar

di


kedua

adalah PT MAYA MUNCAR. Dimana PT

Berdasarkan

90%

dipasok

Kecamatan

ke

Muncar

akan

direncanakan menjadi kawasan minapolitan.


pengalengan

Muncar

ikan

memburuk.

yang

Nelayan

ikan nelayan mengalami fluktuasi . Jumlah

Melimpahnya sumber daya alam ikan,

tangkapan cenderung menurun hingga 2012.

memicu berdirinya industri perikanan, mulai

Dimana pada tahun 2008 hasil tangkapan

dari produksi pengasinan ikan, tepung ikan,

ikan lemuru sebesar 27.833,004 ton, tahun

pakan udang, sampai produksi pengalengan

2009 sebesar 54.089,139 ton, tahun 2010

2

sebesar 17.717,764 ton, tahun 2011 sebesar

Berdasarkan latar belakang di atas,

1.651,381 ton, dan tahun 2012 sebesar

maka dirumuskan permasalahannya adalah

2.839,271 ton. Faktor penyebab penurunan

(1) Bagaimana pengaruh hasil tangkapan ikan

hasil tangkapan ikan di Muncar yaitu karena

lemuru terhadap produksi pengalengan ikan

faktor cuaca, pemanasan global, dan Selain

PT. MAYA MUNCAR pada bulan Januari

itu, penurunan hasil tangkapan ikan menurut

sampai dengan bulan Desember tahun 2012?,

(http://banyuwangi.asia/posttag/sociology/mu

(2) Bagaimana dampak produksi pengalengan

ncar. diakses 1 Desember 2012) disebabkan

ikan PT. MAYA MUNCAR tahun 2012?

oleh pencemaran air laut yang terjadi karena

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk

limbah dari PT. Indo Multi Niaga yaitu

mengetahui pengaruh hasil tangkapan ikan

perusahaan penambangan emas di kawasan

lemuru terhadap produksi pengalengan ikan

gunung

kecamatan

PT. MAYA MUNCAR pada bulan Januari

air

laut

sampai dengan bulan Desember tahun 2012.

menyebabkan ikan–ikan mati di Kecamatan

Dan untuk mengetahui dampak produksi

Muncar. Jumlah hasil tangkapan ikan lemuru

pengalengan ikan PT. MAYA MUNCAR

cenderung menurun dari tahun 2008 sampai

tahun 2012.

tahun 2012. Dimana ikan lemuru merupakan

Teori Produksi

Tumpang

Pesanggaran.

bahan

Pitu,

Pencemaran

baku

utama

produksi

Sumarsono (2007) menyatakan bahwa

pengalengan ikan PT Maya Muncar, secara

asumsi yang digunakan dalam teori produksi

teori dalam penelitian terdahulu bahan baku

adalah produsen bertindak secara rasional

mempengaruhi produksi suatu barang dan

yaitu produsen berusaha dalam mencapai

jasa.

keuntungan yang maksimal. Keuntungan
Berdasarkan

diatas,

yang maksimal dapat dicapai dengan cara

peneliti tertarik untuk membahasnya dalam

menekan biaya pada faktor produksi yang

penelitian dengan mengambil judul Pengaruh

digunakan dalam produksi proses produksi,

Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Terhadap

dan memaksimalkan tingkat produktifitas dari

Produksi Pengalengan Ikan PT. MAYA

faktor produksi yang digunakan. Dimana

MUNCAR

menurut Sukirno (2005), faktor – faktor

di

latar

dalam

belakang

Kecamatan

Muncar

Banyuwangi.

produksi dibedakan empat golongan, yaitu
tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian.

3

Teori Pembangunan

Eksternalitas

Teori pembangunan dibagi menjadi

Pengertian eksternalitas menurut Mankiw
(2006)

Mazhab historimus dimana mazab ini terdiri

dampak tidak terkompensasi dari tindakan

dari ilmuan Friedrich Lish yang membagi

seseorang terhadap kesejahteraan orang lain

perkembangan ekonomi menjadi lima tahap

yang tidak terlebibat”. Apabila kegiatan

yaitu tahap primitif, beternak,

pertanian,

produksi memberikan dampak baik bagi

perdagangan

orang lain disebut ekternalitas positif dan

industry

pengolahan

(Arsyad,2004),

dan

dan

Bucher

adalah

dampak

yang

kegiatan produksi memberikan dampak buruk

membagi perkembangan ekonomi menjadi

bagi orang lain disebut ekternalitas negatif

tiga tahap menjadi tahap produksi untuk

.Dan

kebutuha sendiri, perekonomian kota, dan

menjelaskan bahwa ada beberapa jenis

perekonomian nasional (Arsyad,2004), (2)

eksternalitas

teori klasik milik ilmuan Adam Smith yang

Produsen – Produsen, eksternalitas ini adalah

menjelaskan bahwa demi berlangsungnya

suatu kegiatan produksi yang mempunyai

perkembangan ekonomi diperlukan adanya

dampak eksternal terhadap produsen lain,

spesialisasi

jika

atau

Karl

“eksternalitas



beberapa aliran diantaranya ialah : (1)

pembagian

kerja

agar

produktivitas tenaga kerja bertambah (Irawan

faktor

:

kegiatannya

Eksternalitas

ekonomi tergantung kepada pertambahan


yaitu

(1).

itu

(2010)

Eksternalitas

mengakibatkan

fungsi produksi dari produsen lain, (2).

milik Solow yang menjelaskan pertumbuhan

faktor

Mangkoesoebroto

terjadinya perubahan atau penggeseran

dan Separmoko, 2010), (3) teori neo klasik

penyediaan

menurut



Produsen

Konsumen,

eksternalitas ini menjelaskan bahwa aktifitas

produksi

seorang produsen dapat menimbulkan

(penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi

efek terhadap utilitas individu tanpa

modal) dan tingkat kemajuan teknologi
(Arsyad, 2004), dan (4) teori Schumpeter ,

mendapatkan suatu kompensasi, dampak

Schumpeter berpendapat “ faktor utama yang

atau efek samping yang sangat popular

menyebabkan

yaitu

perkembangan

ekonomi

pencemaran

atau

polusi,

(3).

adalah proses inovasi dan pelakunya adalah

Eksternalitas Konsumen – Produsen adalah

para inovator atau wiraswasta (Arsyad,2004).

dampak konsumen terhadap produsen
terjadi

jika

mengganggu

4

aktivitas
fungsi

konsumen

produksi

suatu

produsen

atau

kelompok

perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan

produsen

tertentu, (4). Eksternalitas Konsumen –

pendukung

Konsumen

adalah

Aktifitas

konsumsi

minapolitan bertujuan (1). meningkatkan

seseorang

dapat

secara

langsung

produksi, produktivitas, dan kualitas produk

mempengaruhi kepuasaan orang lain tanpa

kelautan dan perikanan, (2). meningkatkan

ada kompensasi atau biaya.

pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, dan

lainnya.

Dimana

kawasan

pengolah ikan yang adil dan merata, dan (3).

Kegiatan produsen atau konsumen
memberikan dampak yang positif atau negatif

mengembangkan

bagi produksen atau konsumen. Ekternalitas

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di

dapat pula diartikan suatu bentuk kerugian

daerah.

atau keuntungan-keuntungan yang diderita

Hasil Tangkapan

atau

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia:

dinikmati

pelaku

ekonomi

karena

kawasan

minapolitan

tindakan pelaku ekonomi lain. Ekternalitas

(1). Hasil adalah akibat kesudahan (dari

muncul ketika seseorang terlibat dalam

pertandingan, ujian,kerja,

kegitan produksi barang atau jasa dan

dan (2). Tangkap adalah memegang (sesuatu

mempengaruhi kesejahteraan orang lain yang

yg bergerak cepat, lepas, dan sebagainya);

tidak terlibat dalam kegiatan produksi suatu

memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb)

barang atau jasa yang tidak membayar

dengan tangan atau alat. Dan arti akhitan –an

ataupun menerima kompensasi atas dampak

pada kata tangkapan adalah hasil dari

tersebut

kegiatan menangkap. Jadi hasil tangkapan

Minapolitan

adalah hasil dari kegiatan menangkap ikan

dan sebagainya)

Secara etimologi minapolitan terdiri

setelah dilalukan usaha atau jumlah ikan yang

dari kata mina dan kata politan (polis), Mina

berhasil ditanggkap oleh nelayan dengan

berarti ikan dan Politan berarti kota. Jadi

satuan hitung ton dengan menggunakan alat

minapolitan

tangkap.

berarti

kota

perikanan.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pengalengan Ikan

Republik Indonesia nomor kep.18/MEN/2011

Adawyah

mendefinisikan kawasan minapolitan sebagai

pengalengan ikan ialah “pengawetan ikan

suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi

adalah suatu cara pengawetan bahan pangan

utama ekonomi yang terdiri dari sentra

(ikan) yang dikemas secara hermetis (kedap

produksi, pengolahan, pemasaran komoditas

terhadap udara, air, mikroba dan benda asing

5

(2008)

mendefinisikan

lainnya) dan disetrilkan”. Dimana Prinsip

diatur, misalnya telah ditentukan bahwa

dasar pengalengan yaitu mengemas bahan

dalam satu kaleng terdapat empat ekor ikan.

pangan dalam wadah yang tertutup rapat

Maka dalam sistem penataannya dua pangkal

sehingga udara dan zat-zat maupun

ekor ikan menghadap kebawah dan dua

organisme

yang

membusukkan

merusak

tidak

dapat

pangkal ekor selanjutnya menghadap keatas.

atau

Selanjutnya saos dimasukkan kedalam kaleng

masuk,

yang telah terisi ikan. (4). Penghampaan

kemudian wadah dipanaskan sampai suhu

Udara (Exhausting), pemanasan pendahuluan

tertentu untuk mematikan pertumbuhan

terhadap produk, kemudian produk (saos)

mikroorganisme yang ada dan tujuan

diisikan ke dalam kaleng dalam keadaan

pengalengan ikan yaitu melindungi ikan

panas dan wadah ditutup juga dalam keadaan

dari pembusukan dan kerusakan atau

panas. (5). Penutupan Wadah (Sealing),

memperpanjang

Penutupan wadah untuk mencegah terjadinya

daya

awet

dan

pembusukan. Penutupan yang baik dan

mendiversifikasikan hasil perikanan.
Menurut Adawyah (2008), tahapan

memenuhi standar akan mencegah terjadinya

dalam memproses pengalengan ikan meliputi

kebocoran dari satu kaleng yang dapat

(1). Persiapan Wadah, mempersiapkan wadah

menimbulkan

ikan atau yang biasa disebut dengan kaleng.

lainnya. (6). Sterilisasi, proses sterilisasi

Kaleng yang baik kemudian dicuci dalam air

dilakukan setelah proses penutupan kaleng,

sabun hangat dan kemudian dibilas dengan

pembersihan sisa saos di kaleng , dan

air bersih. (2). Penyiapan Bahan Mentah,

pemberian label kadaluarsa. (7). Pendinginan

pemilihan bahan baku ikan yang masih dalam

(Cooling), pendinginan dilakukan sampai

keadaan segar. Pemilihan bahan baku ikan

suhunya

dapat dilihat dari ciri-ciri fisik ikan meliputi

maksudnya agar air yang menempel pada

mata ikan, kulit ikan, daging, sisik, dan

dinding wadah cepat menguap, sehingga

insang

terjadinya karat dapat dicegah. Dan tahap

ikan.

selanjutnya

dilakukan

pengkaratan

sedikit

atas

Label

kamar

terakhir

Pengisian (Filling), dalam tahap proses

Penyimpanan, kaleng diberi label sesuai

pengisian, merupakan tahapan pemasukkan

dengan keinginan produsen, pemberian laber

ikan dan bumbu kedalam kaleng. pengisian

bertujuan untuk mengetahui bahan yang

6

Pemberian

suhu

kaleng

pemotongan kepala dan ekor ikan. (3).

ikan kedalam kaleng posisi ikan dalam kaleng

(8).

di

pada

dan

digunakan dan pemberian label agar dikenal

Penelitian Terdahulu

masyarakat.

Penelitian yang dilakukan Wulandari,

Pengaruh antara Hasil Tangkapan Ikan

Abida, dan Farid dengan judul “Kualitas

dan Produksi Pengalengan Ikan

Mutu Bahan Mentah dan Produksi Akhir

Hasil tangkapan ikan merupakan
bahan

baku

yang

digunakan

pada Unit Pengalengan Ikan Sardine di

untuk

PT.Karya Manunggal Prima Sukses Muncar

memproduksi suatu produk. Makan perlu

Banyuwangi”. Tujuan penelitian ini adalah

diketahui pengertian bahan baku, menurut

mengetahui kualitas mutu bahan mentah

Handoko

terhadap produksi sarden di PT Karya

(2000:334),

“bahan

baku

merupakan bahan – bahan terwujud yang

Manunggal Prima Sukses.

digunakan dalam proses produksi, dapat

Hasil

penelitian

Pengujian

diperoleh dari sumber – sumber alam atau

Organoleptik Pada bahan mentah, dimana

dibeli dari para supliyer yang menghasilkan

hasil pengujian organoleptik ikan lemuru

bahan baku dan atau dibuat sendiri oleh

yang diterima pada ruang peneriman di PT.

perusahaan untuk digunakan dalam produksi

Karya Manunggal prima Sukses mempunyai

produksinya”. Dan menurut Syamsuddin

nilai kisaran 7,58 – 7,68 , nilai ini memenuhi

(2001) “ bahan baku adalah persediaan yang

standar SNI. Dan

dibeli

diproses

Produk Akhir, pengujian ikan sardine kaleng

menjadi barang setengah jadi dan akhirnya

saus tomat didapatkan hasilnya memenuhi

barang

standar yang ditetapkan. Berdasarkan hasil

oleh

perusahaan

jadi

atau

untuk

produk

akhir

dari

perusahaan”.

pengujian Organoleptik

analisis, dapat disimpulkan bahwa nilai ikan

Keterkaitan bahan baku terhadap

sardine kaleng media saus tomat yang

produksi suatu barang dan jasa dikemukakan

dihasilkan oleh PT. Karya Manunggal Prima

oleh Sukirno (dalam Herawati :2008) yang

Sukses mempunyai nilai kisaran 7,51 – 7,60.

mengatakan bahwa tingkat produksi suatu

Dimana nilai ini memenuhi standar mutu ikan

barang dan jasa tergantung pada variabel

sardine kaleng media saus tomat sesuai

fungsi produksi (jumlah modal, jumlah

dengan SNI. Jadi terdapat pengaruh yang

tenaga kerja, jumlah SDA , dan tingkat

signifikasi antara kualitas mutu bahan dan

teknologi yang digunakan).

produk akhir unit pengalengan.

7

Penelitian yang dilakukan Ernawati

(Beberapa Prinsip Dasar Pengolahan Ikan

dan Sumiono dengan judul ““ Fluktuasi

di Nigeria)”. Penelitian ini bertujuan

Bulanan Hasil Tangkapan Centrang yang

untuk mengetahui Prinsip-prinsip dasar

Berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai

pengolahan

Tegal Sari, Kota Tegal” Tujuan penelitian

kelayakan dikonsumsi manusia maupun

ini adalah untuk mengetahui Fluktuasi

hewan.

Bulanan

terhadap

Hasil

Hasil

Tangkapan

ikan

di

nigeria

penelitian

demi

menunjukkan

Centrang di Pelabuhan Perikanan Pantai

diperoleh hasil bahwa dibutuhkan prinsip

Tegal Sari, Kota Tegal.

dasar

pengolahan ikan yang

baik demi

Hasil penelitian menunjukkan rata

kelayakan dikonsumsi manusia (pengalengan

– rata laju tangkapan ikan hasil tangkapan

ikan), maupun dikonsumsi hewan (tepung
ikan).

centrang ukuran kapal 21 – 30GT. Pada

METODE PENELITIAN

tahun 2006 dan 2007 berturut – turut

Desain penelitian yang digunakan

adalah 333,6 dan 424 kg per hari. Dan

dalam

pada tahun 2006 cenderung dipengaruhi

penelitian

ini

adalah

penelitian

kausalitas. Lokasi penelitian di PT MAYA

oleh fluktuasi musim, pada tahun 2007

MUNCAR. Variabel penelitian ini berupa (1)

tidak begitu dipengaruhi oleh fluktuasi

variabel bebas, yaitu hasil tangkapan ikan

musim dan laju tangkapan ikan cenderum

lemuru ton per bulan (X), indikatornya adalah

naik sampai akhir tahun. Sehingga dapat

banyaknya jumlah hasil tangkapan ikan

di terlihat pada tahun 2006 fluktuasi

lemuru yang digunakan bahan dasar sarden

musim mempengaruhi hasil tangkapan

pada bulan Januari sampai Desember 2012

centrang (hasil

dan (2) variabel terikat, yaitu produksi

tangkapan menurun),

sedangkan pada tahun 2007
musim

tidak

tangkapan

mempengaruhi

centrang

(hasil

pengalengan ikan kaleng per bulan (Y) ,

fluktuasi

indikatornya

hasil

adalah

banyaknya

jumlah

produksi pengalengan ikan dari bulan Januari

tangkapan

sampai Desember 2012 Populasi penelitian

meningkat).

ini adalah keseluruan UP4 di kabupaten

Penelitian yang dilakukan Abowei

Banyuwangi dan jumlah keseluruhan pabrik

and Tawari, , dengan judul “Some Basic

pengalengan ikan di Kabupaten Banyuwangi.

Principles of Fish processing in Nigeria
8

Sampel penelitian ini UP4 kecamatan Muncar

autokorelasi adalah hubungan antara residual

dan pabrik pengalengan ikan PT. MAYA

satu observasi dengan residual observasi

MUNCAR.

lainnya. Selain uji asumsi klasik, penelitian

Sumber data dalam penelitian ialah

ini menggunakan uji regresi atau uji hipotesis

data primer dan data sekunder. Dimana

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

metode

melalui

variabel bebas terhadap variabel terikat maka

wawancara kepada para nelayan, kepala UP4,

dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang

kepala produksi PT MAYA MUNCAR dan

diajukan pada penelitian ini. Maka dari itu,

masyarakat. Metode dokumentasi diperoleh

pengelolah data digunakan bantuan program

melalui data-data yang diperoleh dari UP4

eviews7, diperolah hasil sebagai berikut:

pengumpulan

data

dan PT. MAYA MUNCAR Banyuwangi,
yakni berupa data tangkapan ikan tahun2012,

5

Series: Residuals
Sample 2012M01 2012M12
Observations 12

sejarah perusahaan PT. MAYA MUNCAR
4

struktur organisasi, sejarah perusahaan, dan
3

lain-lain. Teknik analisa data dengan uji
asumsi

klasik

dan

uji

regresi

dengan

2

menggunakan eviews7.

1

HASIL ANALISIS DATA

0
-10.0

Analisi uji asumsi klasik dalam penelitian ini

-7.5

-5.0

-2.5

0.0

2.5

5.0

Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis

3.89e-16
1.060697
5.261430
-8.334658
4.136797
-0.805202
2.585580

Jarque-Bera
Probability

1.382571
0.500932

7.5

meliputi (1). uji normalitas yang bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi

Gambar 4.1

variabel pengganggu atau residual memiliki

Hasil Uji Normalitas Jarque-Bera dengan

distribusi

normal

atau

tidak,

(2).

Uji

Eviews 7

heteroskedastisitas yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi

Berdasarkan

gambar

4.1

diatas

ketidaksamaan varience dari residual satu

diperoleh hasil uji normalitas dengan J-B test

pengamatan ke pengamatan yang lain, (3).

didapatkan nilai Probablilitasnya sebesar

Uji linearitas berguna untuk mengetahui

0.500932 Dengan demikian, sebesar nilai

kebenaran bentuk empiris yang digunakan

probabilitas data tersebut adalah 0.500932 >

dan menguji variabel yang relevan untuk

 (0,05). Ini menunjukkan bahwa H0 diterima

dimasukkan dalam model empiris, (4). Uji

9

dan lolos uji normalitas., maka disimpulkan

Value

Df

Probability

t-statistic

1.178483

9

0.2688

F-statistic

1.388823

(1, 9)

0.2688

Likelihood ratio

1.722071

1

0.1894

data berdistribusi secara normal.
Tabel 4.5 Hasil Uji
heteroskedastisitas dengan eviews7

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic

0.578699

Obs*R-squared
0.656450
Scaled explained
SS
0.361408

Prob. F(1,10)

0.4644

Prob. Chi-Square(1)

0.4178

Prob. Chi-Square(1)

0.5477

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat
bahwa hasil uji Ramsey reset menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0.2688 > 0.05 yang
berarti data lolos uji linearitas.

Berdasarkan

tabel

4.5,

Tabel 4.7 Hasil Uji

hasil

pengolahan data tersebut ρ-value Obs*R-

Autokorelasi (Durbin-

Square sebesar 0,4178 > α (0,05) maka data

Watson stat)

ini lolos uji heteroskedasitas . Artinya tidak
ada

heteroskedasitas

atau

data

bersifat

Variable

Std. Error

t-Statistic

Prob.

homoskedasitas yaitu semua gangguan yang
muncul

dalam

fungsi

regresi

populasi

1.396030

5.967980

0.0001

4.08349

0.318576

0.0479

C

memiliki varians yang sama.

TANGKAPAN

Tabel 4.6 Hasil uji
linearitas dengan Remsey

8.341667
4.136854

R-squared

Mean dependent var

Adjusted R-squared

S.D. dependent var

S.E. of regression

Akaike info criterion

Sum squared resid

Schwarz criterion

Log likelihood

Hannan-Quinn criter.

5.894121

F-statistic

Durbin-Watson stat

1.606535

RESET test

5.924043
6.004861
Ramsey RESET Test
Equation: UNTITLED
Specification: KALENG C TANGKAPAN

Prob(F-statistic)

Omitted Variables: Squares of fitted values

10

Pada table 4.7 nilai Durbin-watson

Pada table 4.8 dapat diketahui bahwa

Test sebesar 1.6065535. Karena nilai statistik

hasil uji t untuk variabel Hasil tangkapan

hitung d ada diantara dU dan 4-dU yang

lemuru diperoleh nilai sebesar 0.0479 < 

bernilai

(0,05), Artinya

1.54

dan

2.46.

Jadi

dapat

variabel x berpengaruh

disimpulkan data ini lolos uji atau tidak ada

terhadap variabel y. Maka hipotesis yang

masalah autokorelasi.

menyatakan “Diduga hasil tangkapan ikan

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produksi pengalengan ikan” diterima..

Dependent Variable: KALENG
Method: Least Squares

Dan uji Koefisien Determinasi (R2)

Date: 06/18/13 Time: 18:05

menunjukkan

Sample: 2012M01 2012M12

kemampuan

garis

regresi

Included observations: 12

menerangkan variasi variabel terikat proporsi
Variable

Coefficie
nt Std. Error

Statistic

Prob.

(persen) variasi variabel terikat yang dapat

8.331479 1.396030

.967980

0.0001

dijelaskan oleh variabel bebas.

0.063118

.318576

0.0479

C
4.08349

Hasil uji R2 pada penelitian ini

TANGKAPAN

diperoleh nilai sebesar 0.230638 artinya

0.230638
R-squared
Adjusted
squared

sebesar 23% variabel y dipengaruhi oleh

R--0.173887
4.338710

variabel x. . Dan sebesar

188.2440

dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak

-33.54426

diikut sertakan (Variabel pengganggu = error

S.E. of regression

77% variabel y

Sum squared resid
Log likelihood
0.84419

term)

F-statistic
0.049831

PEMBAHASAN

Prob(F-statistic)

Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Lemuru
Terhadap Produksi Pengalengan Ikan
(Sarden) di PT Maya Muncar
Produksi

ini

berfokus

pada

hasil

produksi pengalengan ikan yang berbahan

11

baku ikan lemuru atau yang biasa disebut

karena PT. MAYA MUNCAR melakukan

dengan sarden. Berdasarkan hasil penelitian

suatu kebijakan untuk mendatangkan bahan

yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa

baku yaitu ikan lemuru dari nelayan luar

variabel Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (X1)

kecamatan Muncar, yaitu pengadaan ikan

berpengaruh terhadap Produksi Pengalengan

lemuru yang berasal dari kota lain seperti

Ikan Sarden (Y1). Hal ini dibuktikan dengan

Kecamatan Pancer, Puger, dan Tuban. Selain

uji t yang menunjukkan nilai sebesar 0.0479

mendatangkan bahan baku lokal, PT. MAYA

dan koefisien regresi sebesar 0.230638.

MUNCAR melakukan kebijakan impor bahan

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

baku ikan lemuru dari Negara Pakistan, Cina,

dalam penelitian ini Hasil tangkapan ikan

dan India. Hal ini dilakukan karena alasan

lemuru di Kecamatan Muncar berpengaruh

untuk mempertahankan jumlah hasil produksi

positif dan signifikan terhadap hasil produksi

sarden, menstabilkan laba perusahaan dan

pengalengan ikan (sarden) di PT. MAYA

mempertahankan

MUNCAR.

pengalengan

ikan,

produksi

serta

menghindari

pengurangan jumlah tenaga kerja.

Selanjutnya Menurut Sukirno (dalam
Herawati :2008) yang

aktifitas

Kebijakan

mengatakan bahwa

pengadaan

bahan

baku

tingkat produksi suatu barang dan jasa

impor dilakukan oleh PT. MAYA MUNCAR

tergantung pada variabel fungsi produksi

untuk mengatasi kelangkaan sumber daya

(jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah

alam

SDA , dan tingkat teknologi yang digunakan).

Pernyataan ini dikuatkan oleh teori dan

Dalam

baku

kebijakan perdagangan internasional menurut

merupakan modal lancar yang habis sekali

Hady (2001:14) dimana “salah permasalahan

pakai dalam proses produksi dan pendapat

pokok ekonomi internasional yaitu masalah

yang dikemukanan oleh Sukirno ini ,tidak

kelangkaan (scarcity)”. Dan kebijakan impor

membedakan pengadaan bahan baku dari

bahan

lokal atau impor yang digunakan dalam

MUNCAR dikuatkan oleh teori modern

proses produksi.

Heckscher dan Ohlin yang menjelaskan

fungsi

produksi,

bahan

Hasil penelitian ini sesuai dengan

bahwa

yaitu

baku

suatu

bahan

ikan

baku

lemuru

Negara

ikan

PT.

akan

lemuru.

MAYA

cenderung

hipotesis, meskipun koefisien regresi hanya

mengekspor

sebesar 23% dan 77% dipengaruhi variabel

faktor produksi relati melimpah di Negara

lainnya yang tidak diikutkan. Hal ini terjadi

tersebut, dan akan mengimpor barang yang

12

barang

yang

menggunakan

menggunakan faktor produksi relatif langkah

atau bisa disebut dengan eksternalitas positif

(Hady, 2001:39).

bagi

Dampak dari produksi pengalengan ikan

menimbulkan bau amis dan situasi disekitar

PT. MAYA MUNCAR tahun 2012.

lokasi penyulingan minyak ikan terlihat

kehidupan

mereka

meskipun

Dari hasil penelitian menunjukkan

kumuh dan kotor. Namun masyarakat merasa

bahwa kegiatan produksi pengalengan ikan

diuntungkan, hal ini agak perbeda dengan

PT. MAYA Muncar memberikan dampak

teori eskternalitas produsen konsumen yang

internal

dikemukakan

dalam

perusahan

dan

dampak

oleh

(Mangkoesoebroto,

eksternal luar perusahan. Dampak internal

2010:121) dimana menitik beratkan pada

yang dinikmati oleh perusahaan ialah limbah

contoh ektenalitas yang bersifat negatif yaitu

kepala ekor ikan, dan limbah minyak ikan

pencemaran atau polusi yang mempengaruhi

yang diproses menjadi minyak ikan melalui

kenyaman konsumen atau masyarakat luas.

IPAL (instalasi pembuangan air limbah).

Kualitas minyak ikan dibagi menjadi

Dimana limbah minyak ikan dan limbah

2, yaitu kualitas satu dan kualitas dua.

kepala ekor ikan dijual kembali kepada

Kualitas satu adalah minyak ikan yang sangat

produsen lain.

jernih dengan harga jual Rp 75.000,00 per 30

Sedangkan

eksternal

liter atau Rp 2.500,00 per liter. Dan kualitas

perusahaan atau yang biasa disebut dengan

dua adalah minyak ikan yang kurang jernih

ekternalitas yaitu berupa limbah minyak ikan

dengan harga jual Rp 30.000,00 per 30 liter

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

atau Rp 1000,00 per liter. Minyak ikan ini

sekitar PT. MAYA MUNCAR untuk disuling

dijual ke para pengepul yang datang langsung

menjadi minyak ikan. Dari hasil penyulingan

kepada para penyuling minyak ikan. Dimana

limbah minyak ikan,

salah satu kegunaan minyak ikan ialah

mendapat

tambahan

dampak

masyarakat dapat
pendapatan.

Dalam

sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan

proses penyulingan limbah minyak ikan

pakan udang dan pakan ikan.

menimbulkan bau amis namun bau yang

Namun kegiatan penyulingan minyak

ditimbulkan diakui oleh para penyuling tidak

ikan yang berasal dari PT. MAYA MUNCAR

mengganggu kesehatan.

diakui oleh para penyuling minyak ikan tidak

Dapat

disimpulkan

bawasanya

sebanyak lima tahun yang lalu tepatnya tahun

kegiatan produksi pengalengan ikan PT.

2008, dimana PT. MAYA MUNCAR belum

MAYA Muncar memberikan dampak positif

membangun Istalasi Pembuangan Air Limbah

13

(IPAL). Istalasi Pembuangan Air Limbah

negatif terhadap produsen lainnya”. Bazar ini

(IPAL) merupakan bangunan kolam yang

merupakan

mengelolah air limbah menjadi minyak ikan,

masyarakat

sehingga air limbah tidak lagi mengalir deras

pendapatan.

di saluran pembuangan air menuju selokan –

SIMPULAN DAN SARAN

selokan dan sungai kalimati. Para penyuling

Simpulan

eksternalitas

positif

mendapatkan

dimana
tambahan

minyak ikan hanya mendapatkan sebagian

Berdasarkan pembahasan yang telah

kecil air limbah yang tidak tersaring di

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka

Istalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut (1).

Selain dampak limbah minyak ikan,

Berdasarkan hasil uji t pada variabel hasil

dampak dari kegiatan produksi pengalengan

tangkapan ikan (X1) berpengaruh positif dan

PT. MAYA MUNCAR yaitu adanya pasar

signifikan terhadap produksi pengalengan

kaget atau bazar. Pasar kaget atau bazar ini

ikan PT. MAYA MUNCAR (Y1), (2).

buka setiap hari sabtu pagi sampai siang hari.

Dampak dari kegiatan produksi pengalengan

Dimana para pedagang menjual kebutuhan

ikan PT. MAYA MUNCAR tahun 2012 ialah

rumah tangga mulai sayuran, makanan–

dampak internal berupa limbah minyak ikan

makanan kecil, barang pecah belah, sampai

dan limbah kepala ekor ikan, selain itu ada

baju. Dengan adanya pasar kaget atau bazar

dampak

yang

penyulingan limbah minyak ikan dan bazar.

berlokasi

didepan

PT.

MAYA

eksternal

perusahaan

yaitu

MUNCAR memberikan dampak yang positif

Saran

bagi

barang

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti

dagangan mereka yaitu masyarakat mendapat

dapat memberikan saran sebagai berikut: (1).

tambahan pendapatan.

Untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan di

masyarakat

yang

menjual

Kegaitan bazar ini sesuai dengan

massa mendatang diharapkan para nelaya

teori eksternalitas produsen ke produsen

Muncar tidak menggunakan alat tangkap dan

dimana

yang

bahan yang merusak habitat dan kelestarian

terhadap

ekosistem perikanan, (2). Diharapkan para

Suatu

mempunyai

kegiatan

dampak

produksi

eksternal

produsen lain. Yang dikuatkan dengan teori

nelayan,

yang dikemukakan oleh Mangkoesoebroto

Perikanan

(2010:117) yaitu “Seorang produsen dapat

(PT. MAYA Muncar), dan masyarakat umum

menimbulkan eksternalitas positif ataupun

dibawah

14

Unit

Pengelolahan

Pantai,

naungan

Pelabuhan

perusahaan-perusahaan

Dinas

Perikanan

Hady,

bekerjasama untuk mengatasi pemanasan
global

dengan

cara

sederhana

Banyuwangi

Ghalia

Indonesia
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar

di pantai, (3). Pemerintah Kabupaten dan
Perikanan

Ekonomi

2001.

Internasional.Jakarta:

yaitu

melakukan kerja bakti membersihan sampah

Dinas

Hamdy.

Manajemen Produksi dan Operasi.

menindak

Yogyakarta: BPFE

lanjuti pencemaran air laut oleh PT. Indo

Herawati, Efi. Analisi Pengaruh Faktor

Multi Niaga yaitu perusahaan penambangan
emas yang menyebabkan ikan – ikan mati di

Produksi

Kecamatan Muncar.

Tenaga Kerja, dan Mesin terhadap

DAFTAR PUSTAKA

produksi Glycerine pada PT. Flora
Laut

-.Pencemaran

Muncar.

Sawita

Modal,

Bahan

Chemindo

(http://banyuwangi.asia/posttag/socio

(www.google.com,

logy/muncar. diakses 1 Desember

Desember 2012).

Baku,

Medan.

diakses

22

Irawan dan Suparmoko. 2010. Ekonomika

2012)
Abowei, J.F.N dan Tawari. Some Basic

Pembangunan. Yogyakarta: DPFE

Principles of Fish processing in
Nigeria,Vol.3,

Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi
Publik. Yogyakarta: BPFE.

No.6.

(www.google.com,

diakses

Mankiw, Gregory N . 2004. Principles Of

22

Economics. Jakarta: Salemba Empat.

Desember 2012).
Adwyah, Rabiatul. 2008. Pengelolaan dan

Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen

Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi

Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua.

Aksara.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Arsyad,

Lincolin.

2004.

Ekonomi

Undang-Undang No 18. 2011. Tentang

Pembangunan. Yogyakarta: YKPN

Pedoman Umum Minapolitan.

Fluktuasi

Wulandari, Dyah Agustin. Dkk. Kualitas

Bulanan Hasil Tangkapan Centrang

Mutu Bahan Mentah dan Produksi

yang

Pelabuhan

Akhir pada Unit Pengalengan Ikan

Perikanan Pantai Tegal Sari, Kota

Sardine di PT.Karya Manunggal

Tegal,

Prima Sukses Muncar Banyuwangi,

Ernawati, Tri

dan

Bambang.

Berbasis

di

Vol.15,

(www.google.com,

No.1,
diakses

22

Vol.2,

Desember 2012).

No.1,

(www.google.com,

diakses 22 Desember 2012

15

16

17