15
Acep Akbar
Jumlah Emisi CO2 CO2 emissions
No. Lokasi Propinsi
Province Kebakaran Tajuk
crown fire gram CO2 m2
Kebakaran Permukaan ground
fire gram CO2m2 Kebakaran Bawah
underground fir e gram CO2m2
1. Riau
631,08 2246,96
529,59 2.
Sumatera Selatan 539,19
1895,53 599,64
Gambar Figure 2. Jumlah hotspot panas dari tahun 1997sd 2006 berdasarkan provinsi di Indonesia Number of hotspot 19972006 in several province in Indonesia
SumberSource : WWF Indonesia
B. Kontribusi Emisi Karbon di Udara dari Kebakaran
Penelitian di beberapa daerah telah menggambarkan adanya kuantitas dampak kebakaran terhadap emisi karbon di udara. Kebakaran tahun 1998 yang didukung El-Nino tahun 19971998 telah merugikan
negara sebesar 10,066 triliun rupiah setelah lahannya terbakar seluas 507.239,5 Ha. Kebakaran hutan yang luas yang terjadi pada tahun 1997 telah melepaskan karbon dioksida CO ke udara sebesar 0,81-2,57 Gt
2
dimana sebagian besar berasal dari lahan gambut Page, 2002. Sementara itu, pendugaan emisi yang dilakukan di lahan gambut Taman Nasional Berbak, Sumatera menyebutkan bahwa di areal tersebut telah
teremisi karbon sebesar 7 juta ton Murdiyarso et al., 2002. Estimasi emisi karbon dioksida CO berdasarkan
2
pendekatan model pembentukan biomassa oleh tanaman hutan dalam satu tahun dengan menggunakan perangkat program komputasi visual Fox Pro menunjukkan adanya jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari
kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Sumatera Selatan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1 Slamet L. dan Haryanto, 2006. Pembentukan biomassa tersebut menggunakan persamaan Ochi et al. 1997.
Tabel Table 1. Jumlah emisi karbon dioksida CO2 akibat kebakaran di dua provinsi di Indonesia Carbon emission in two provinces of Indonesia
mengatasi Risiko dalam REDD
16
Tekno Hutan Tanaman
Pada bagian lain terdapat pendugaan kandungan karbon hutan tropis yaitu sebesar 220 ton karbonhektar dan saat terjadi kebakaran semuanya lepas ke atmosfer Waring Schlesinger, 1985 dalam
Schroeder et al., 1993. Karbon CO2 yang teremisi merupakan hasil proses pembakaran dalam kebakaran hutan atau reaksi kimia dari bahan bakar alami seperti serasah, tumbuhan bawah, daun, ranting dan kayu
dengan oksigen, sehingga memproduksi karbon dioksida, air dan panas. Reaksi kimia ini merupakan kebalikan dari proses fotosintesis yang digambarkan sebagai berikut Luke dan Mc. Arthur, 1978.
C H O Selulosa + 6 O 6 CO + 5H O + Panas
6 10
5 2
2 2
C. Hambatan Aktual Pengendalian Kebakaran yang Sering Dialami