Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 7
BAB II PEMBELAJARAN
I. KEGIATAN BELAJAR 1
A. Tujuan pembelajaran.
Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah :
1. Memahami pengertian Akuntansi. 2. Mengetahui spesialisasi akuntansi dengan benar.
3. Memahami bidang-bidang akuntansi dengan tepat. 4. Memahami pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
5. Memahami tentang prinsip-prinsip Akuntansi.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya merupakan informaasi mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha
dan industri, informasi akuntansi menjadi sangat penting, bagi semua pihak, terutama digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan. Beberapa definisi telah diberikan oleh
beberapa pakar, diantaranya adalah sebagai berikut :
American Accounting Association :
“Accounting is the process of identifying, measuring, and comunicating economic information to permit informed judgments and decisions by user of information.” “Akuntansi adalah proses
identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh
pemakai informasi tersebut”.
American Institute of Certified Public Accountants AICPA :
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and event which are, in part of least, of a financial character and
interpretingthe result there of” “Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengiktisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dengan nilai uang segala transaksi dan
kejadian yang sedikit-dikitnya bersifat finansial dan kemudian menafsirkan hasilnya”. Dari definisi ini ada 3 aspek penting yaitu :
a. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi.
b. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola tertentu bukan sembarang atau acak-acakan dan mengunakan satuan uang sebagai alat pengukur.
c. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka, melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses proses tersebut.
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 8
Akuntansi dapat juga dikatakan sebagai bahasa bisnis, karena akuntansi memberikan informasi- informasi yang dibutuhkan bagi pihak-pihak yang memerlukan untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi sebagai sistem informasi yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif dari suatu unit usaha atau perusahaan yang ditujukan untuk para pemakai sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Atas dasar dari pengertian umum tersebut, maka definisi akuntansi dapat ditinjau dari dua segi,
yakni dari segi prosesnya dan dari segi fungsinya. Dari segi prosesnya akuntansi dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengomunikasian informasi-informasi
ekonomi suatu organisasi ekonomi kepada pihak-pihak yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan dari segi fungsinya akuntansi merupakan aktivitas jasa yang menyediakan
informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan, sehingga memungkinkan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan-pertimbangan dan
mengambil keputusan yang tepat. Dari pengertian tersebut, maka akuntansi memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut :
a. Sebagai suatu sistem informasi, artinya suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan manusia, metode dan prosedur untuk menghasilkan informasi.
b. Merupakan aktivitas jasa, yang meliputi proses pengukuran, pencatatan dan pengomunikasian c. Proses tersebut dilakukan oleh suatu unitorganisasi tertentu
d. Hasil Informasi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Untuk memahami secara ringkas, maka perhatikan gambar berikut, yang menjelaskan tentang akuntansi sebagai suatu sistem informasi
2. Tahap-Tahap Proses Akuntansi
Informasi keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat disusun melalui tiga tahap yakni :
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 9
a. Pencatatan transaksi. Dalam hal ini transaksi dicatat secara kronologis dan sistematis selama satu periode, dalam sebuah buku yang disebut dengan jurnal. Tiap catatan harus
didukung dengan bukti seperti nota, faktur , kuitansi, dan lain-lain. b. Pengelompokan transaksi. Hal ini berarti tiap transaksi dikelompokkan menurut jenisnya.
Pekerjaan ini dilakukan dalam ” buku besar atau ledger ”. c. Pengikhtisaran transaksi, yakni secara berkala transaksi yang telah dikelompokkan
diringkas pada suatu daftar yang disebut ” Neraca Saldo ”. Kadang kadang pekerjaan ini sampai pada penyusunan neraca lajur atau ” work Sheet”.
3. Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat, menuntut pengembangan di bidang kegiatan akuntansi. Masalah-masalah yang dihadapi manajemen pimpinan perusahaan semakin
kompleks sehingga pada bidang-bidang tertentu perlu penanganan secara khusus. Sejalan dengan tuntutan tersebut timbul pengkhususan bidang kegiatan akuntansi, antara lain sebagai
berikut :
a. Akuntansi Keuangan Financial Accounting
Akuntansi Keuangan disebut juga Akuntansi Umum General Accounting , yaitu akuntansi yang sasaran objek kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut
perubahan harta, hutang dan modal suatu perusahaan. Akuntansi keuangan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak
intern perusahaan manajemen dan pihak-pihak ekstern, misalnya bank, investor, pemerintah dan masyarakat umum.
Kegiatan Akuntansi Keuangan berorientasi kepada transaksi-transaksi yang sudah terjadi data-historis , yang diproses dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang telah
diterima oleh
b. Akuntansi Biaya Cost Accounting
Akuntansi biaya yaitu akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya, misalnya biaya-biaya yang berhubungan dengan proses
pembuatan produk. Akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya yang diperlukan untuk kepentingan intern pimpinan perusahaan yaitu untuk menilai
pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana kegiatan dimasa mendatang. Akuntansi biaya kadang-kadang diartikan sama dengan Akuntansi Manajemen, karena
mempunyai sasaran yang sama. Perbedaannya terletak pada penekanan kegiatannya. Akuntansi Manajemen lebih menekankan kepada proses pengumpulan biaya, sementara
Akunansi Manajemen lebih menekankan kegiatannya kepada proses penggolahan data biaya sebagai hasil proses Akuntansi Biaya untuk membantu manajemen dalam
menentukan pilihan-pilihan alternatif tindakan di masa datang.
c. Akuntansi Perpajakan Tax Accounting
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 10
Akuntansi Perpajakan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek-objek yang menjadi beban perusahaan, serta perhitungannya untuk kepentingan
penyusunan laporan pajak. Kegiatan Akuntansi Perpajakan berfungsi membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan terjadi, sehubungan
dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu akuntansi yang bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang undang-undang perpajakan yang berlaku.
d. Akuntansi Manajemen Management Accounting
Akuntansi Manajemen menggunakan data historis maupun data taksiran untuk membantu manajemen dalam operasional sehari-hari dan perencanaan operasional mendatang. Bidang
ini mengolah kasus-kasus khusus yang dihadapi manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
e. Akuntansi Anggaran Budgetary Accounting
Akuntansi Anggaran adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran
kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan anggaran dalam suatu periode tertentu.
Catatan-catatan mengenai perbandingan antara rencana operasi keuangan dengan pelaksanaannya merupakan alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi
pengawasan.
f. Akuntansi Pemeriksaan Auditing
Akuntansi pemeriksaan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan, yaitu untuk
menguji kelayakan laporan keuangan yang dihasilkannya. Akuntansi Pemeriksaan bersifat independent tidak memihak sehingga hasil pemeriksaan akuntan dapat dijamin
kebenarannya obyektif . Laporan keuangan dinyatakan layak, jika proses penyusunan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau telah diterima secara umum.
Dengan demikian kegiatan akuntansi pemeriksaan terutama ditekankan kepada pemeriksaan terhadap penerapan prinsip akuntansi yang telah diterima secara umum.
g. Akuntansi Pemerintahan Governmental Accounting
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang-bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara atau sering disebut juga dengan istilah
administrasi keuangan Negara. Bidang ini berguna sebagai alat bagi pemerintah untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang penerimaan dan pengeluaran dana.
h. Akuntansi Lembaga Nirlaba Non Profit Motive Accounting
Akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah serta organisasi nirlaba lainnya, seperti : yayasan,
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 11
lembaga keagamaan, lembaga amal, lembaga pendidikan dan lembaga sosial lainnya. Unsur penting dari akuntasi ini adalah system akuntansi yang menjamin pihak manajemen
akan adanya kecocokan dengan batasan-batasan dan persyaratan lainnya yang digariskan oleh Undang-Undang, oleh lembaga-lembaga lain, atau oleh individu-individu yang
menjadi donor
4. JabatanPekerjaan Bidang Akuntansi
Pentingnya informasi yang dihasilkan akuntansi dan munculnya berbagai masalah dibidang akuntansi, mendorong profesionalisme jabatan dibidang akuntansi. Istilah “profesionalisme”
dewasa ini tidak hanya digunakan untuk menunjukkan jabatan seorang dokter, pengacara atau anggota-anggota profesi lain yang sudah lama dikenal, tetapi digunakan juga untuk jabatan
seorang akuntan. Di sisi lain, pekerjaan-pekerjaan dibidang akuntansi harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang memiliki keahlian khusus dibidang akuntansi. Profesi akuntansi secara
garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Akuntan Publik public accounting
yaitu akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan kepada pihak lain. Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan public merupakan pemeriksaan yang dating dari luar badan
yang diperiksa pemeriksaan ekstern. Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan
dan laporan-laporan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik menyangkut kepentingan pihak luar perusahaan, oleh karena itu pemeriksaannya dilakukan bersifat bebas
independen . Selain memeberikan jasa pemeriksaan, akuntan public menyediakan juga jasa perpajakan dan jasa konsultasi manajemen.
b. Akuntan Intern
adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta Akuntan Swasta . Mereka menjadi bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja. Tugas akuntan
intern antara lain merencanakan sistem akuntansi, mengatur pembukuan, membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan atau bertindak sebagai pemeriksaan intern internal auditor .
Termasuk ke dalam golongan akuntan intern adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan Negara, bank-bank pemerintah, Direktorat Jeneral Pajak dan
Instansi pemerintah lainnya. Mereka ini menerima gaji dari Negara dan disebut akuntan pemerintah. Jenjang jabatan dalam bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan,
dapat dibagi menjadi : 1 Manajer Akuntansi
adalah kepala bagian atau departemen akuntansi yang bertugas antara lain : merancang sistem pembukuan, mengatur atau mengorganisir pembukuan, mengawasi pelaksanaan
pembukuan, menyediakan laporan keuangan. 2 Asisten Manajer Akuntansi, bertugas membantu Manajer Akuntansi dalam
melaksanakan tugasnya.
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 12
3 Penata Buku book keeper, sebagai pelaksana pembukuan yang harus memiliki kemampuan :
Menyiapkan bukti transaksi dokumen akuntansi Menganalisis transaksi dalam artian mampu menentukan kebenaran, keabsahan
dan pengelompokkan dokumen transaksi Membuat jurnal mencatat transaksi dalam bentuk jurnal
Mencatat transaksi ke dalam Buku Besar Pembantu Mencatat data jurnal ke dalam Buku Besar Umum
Membuat Neraca Saldo Membuat Bukti dan Jurnal Penyesuaian
Menyusun Bukti dan Jurnal Penyesuaian Menyusun Kertas Kerja Neraca Lajur
Menyusun Laporan Keuangan
4 Pembantu Penata Buku Accounting Clerk , sebagai pembantu Penata Buku dalam melaksanakan tugasnya.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajak dan lain-lain.
d. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang
akuntansi.
5. Pemakai Informasi Akuntansi
Pemakai informasi akuntansi dibagi menjadi dua yaitu pemakai internal internal user dan pemakai ekster ekternal user. Pemakai internal adalah pemakai informasi yang terdapat dalam
lingkungan organisasi ekonomi atau perusahaan. Bila diklasifikasikan maka pihak-pihak tersebut dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :
a. Pimpinan Perusahaan
Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai : 1 Bukti pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang
diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan 2 Alat penilaian atas pelaksanaan kegiatan perusahaan, baik secara keseluruhan, bagian-
bagian, maupun secara individu yang diserahi wewenang dan tanggung jawab. 3 Alat untuk mengukur tingkat biaya dari kegiatan-kegiatan perusahaan
4 Dasar atau bahan pertimbangan-pertimbangan dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan di masa datang.
b. Pemilik Perusahaan
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 13
Dalam perusahaan-perusahaan yang pimpinannnya diserahkan kepada orang lain, seperti dalam bentuk Perseroan Terbatas PT, bagi pemilik perusahaan laporan keuangan
berfungsi sebagai : 1 Alat untuk menilai hasil yang telah dicapai oleh pimpinan perusahaan
2 Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima di masa mendatang, serta harga saham yang dimilikinya.
c. Karyawan
Karyawan suatu perusahaan berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tempat mereka bekerja, yaitu untuk :
1 Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan jaminan social lainnya
2 Mengetahui perkembangan serta prospek masa depan perusahaan, sehingga karyawan dapat menentukan pilihan langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan
kelangsungan kerjanya 3 Mengetahui tingkat kelayakan bonus yang diterimanya, disbanding dengan keuntungan
perusahaan dalam periode yang bersangkutan. Sedangkan pemakai eksternal eksternal user adalah pihak-pihak di luar perusahaan yang
berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a. Kreditur dan Calon Kreditur
Kreditur adalah orang atau badan misalnya bank atau lembaga keuangan lainnya yang memberikan pinjaman kepada perusahaan dalam bentuk uang atau barang. Kreditur
maupun calon kreditur perlu mengetahui keadaan posisi keuangan perusahaan yang terkait yang menjadi debiturnya, khususnya perusahaan yang mengajukan
permohonan kredit pinjaman. Dari hasil analisis laporan keuangan dapat diketahui tingkat kemampuan perusahaan untuk
mengembalikan pinjamannya, sehingga dapat diputuskan apakah pinjaman diberikan atau tidak. Selain itu dapat pula diketahui nilai harta perusahaan yang menjadi jaminan,
sehingga dapat ditentukan jumlah pinjaman yang diberikan. Singkatnya kreditur atau calon kreditur berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yakni untuk
meminimalkan resiko yang dihadapi.
b. Investor
Investor menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui hasil investasi yang maksimal. Dengan mengetahui informasi akuntansi, maka investor akan menentukan
kapan akan menanamkan modalnya, dalam bentuk apa modal tersebut ditanamkan.
c. Pemerintah
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 14
Pemerintah dimana suatu perusahaan berada berdomisili sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yaitu dalam hubungan
dengan: 1 Penentuan besarnya pajak yang menjadi tanggungan perusahaan
2 Pengumpulan data statistic pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Biro Pusat Statistik yang selanjutnya akan dijadikan dasar perencanaan Pemerintah.
d. Pelanggan
Pelanggan sangat berkepentingan dengan laporan keuangan suatu perusahaan, terutama berkaitan dengan kelangsungan usahanya, atau kepuasan produknya.
e. Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba adalah organisasi-organisasi yang dalam kegiatannya tidak mencari keuntungan. Walaupun demikian, namun mereka tetap membutuhkan informasi akuntansi,
karena dalam operasinya tidak bisa terlepas dalam soal-soal keuangan seperti anggaran organisasi, biaya-biaya yang muncul dalam operasi dan lain-lain. Contoh dari oragnisasi
nirlaba ini adalah organisasi keagamaan, yayasan, organisasi-organisasi pendidikan dan lain-lain.
6. Prinsip-Prinsip Akuntansi
Fungsi utama informasi akuntansi adalah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, baik oleh pihak intern maupun pihak ektern. Untuk menjamin laporan keuangan sebagai hasil proses
akuntansi dapat diterima oleh semua pihak dan menghasilkan penafsiran yang sama, maka dalam pelaksanaan kegiatannya akuntansi berpegang pada pedoman dasar atau prinsip-prinsip
akuntansi yang telah diterima secara umum. Berikut ini adalah beberapa prinsip akuntansi :
a. Prinsip kesatuan Usaha Entity
Suatu anggapan bahwa akuntansi diterapkan pada suatu unit ekonomi yang merupakan suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari unit ekonomi lainnya juga dari
pemiliknya. Dalam pelaksanaannya prinsip ini mengharuskan ada pemisahan antara harta dan kewajiban perusahaan dengan harta dan kewajiban pemiliknya, atau dengan harta dan
kewajiban perusahaan lain.
b. Prinsip Kontinuitas Going Concern
Suatu anggapan bahwa akuntansi diterapkan pada suatu perusahaan unit ekonomi yang didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, atau dalam keadaan normal akan terus
menjalankan usahanya. Prinsip ini memungkinkan adanya beban-beban biaya-biaya yang ditangguhkan
pembebanannya, misalnya penurunan nilai penyusutan gedung atau mesin-mesin yang dipergunakan dalam usaha perusahaan, kerugian karena penyusutannya akan dibebankan
kepada periode-periode selama masa penggunaannya.
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 15
c. Prinsip Konservatisme Conservatism
Prinsip ini merupakan prinsip berhati-hati, terutama dalam penyajian laporan laba bersih. Dengan prinsip ini pendapatan bersih cenderung dilaporkan dengan jumlah yang lebih
kecil, sehingga timbul kecenderungan untuk memilih metode penilaian harta yang menghasilkan pendapatan bersih yang lebih kecil. Misalnya : dalam menilai persediaan
barang dagangan dengan dasar harga terendah antara harga beli dengan harga pasar. Dengan demikian dalam pelaksanaannya prinsip ini tidak mengakui laba yang belum
dapat direalisasi, sementara kerugian yang telah dapat diperkirakan harus diakui sebagai rugi.
d. Prinsip Konsistensi Consistency
Prinsip ini menuntut konsekuen dalam menerapkan metode-metode atau ketentuan- ketentuan, artinya suatu metode yang telah diterapkan dalam tahun periode yang lalu,
hendaknya diterapkan pada periode sekarang dan periode yang akan datang. Dengan prinsip memungkinkan analisa perbandingan antara laporan keuangan suatu periode
dengan laporan keuangan periode-periode yang lain. Dalam praktik, penerapan prinsip konsistensi tidaklah mutlak, perubahan metode-metode atau ketentuan-ketentuan
diperbolehkan dengan syarat, jika penerapan metode yang barulain dianggap lebih wajar dalam menginformasikan pendapatan bersih dan posisi keuangan perusahaan.
e. Prinsip Buku Berarti Materiality
Usaha memperoleh data yang tepat dan pengungkapan yang lengkap dalam akuntansi tidaklah mengabaikan unsur kepraktisan. Pencatatan suatu jumlah dalam pos yang salah
dapat diabaikan, jika jumlah atau pos tersebut tidak cukup penting material . Misalnya : pembelian sebuah kendaraan angkutan seharga Rp 20.000.000,00 dalam laporan keuangan
diinformasikantercatat dalam pos lain. Hal ini dapat diabaikan jika total nilai harta yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan,
misalnya Rp 500.000.000,00. Tetapi jumlah Rp 20.000.000,00 akan cukup berarti, jika total nilai harta perusahaan sebesar Rp 200.000.000,00
Suatu pos dianggap penting material , jika penyajianinformasi pos yang bersangkutan dalam laporan keuangan akan berpengaruh kepada analisa dan keputusan pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Prinsip ini juga diterapkan dalam prosedur pencatatan pengeluaran-pengeluaran yang
berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap, yaitu untuk menentukan pengeluaran mana yang dicatat sebagai beban periode yang bersangkutan dan pengeluaran mana yang dicatat
sebagai penambahan nilai aktiva dikapitalisasi .
f. Prinsip Lengkap Completeness
Persamaan Dasar Akuntansi:Winarto, M.Pd. 16
Prinsip ini menuntut bahwa laporan keuangan, catatan-catatan atau bahan-bahan keterangan yang ada hubungannya dengan laporan keuangan, dan yang penting bagi para
pemakai laporan keuangan, harus diinformasikan secara lengkap, tidak ada yang disembunyikan.
g. Prinsip Dapat Dimengerti Understanbility
Semua data dan informasi yang penting yang tercantum dalam laporan keuangan, harus diungkapkan sejelas-jelasnya, agar para pemakai laporan keuangan dapat mengerti dengan
jelas.
C. RANGKUMAN