Aspek Kehidupan dan Biologi Reproduksi Burung Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisea minor)

ASPEK KEHl DUPAM D A N BlQLOGI REPRODUKSI
BURUNG CEMDRAWASIH KUNlNG KECIL
(

Paradisaea minor )

S K R I P S I

Oleh

RlSFlANSYAH
B 21.0973

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITWT PERTANIAN BOGOR
1990

RINGKASAN

Aspek


RISFIANSYAH.

Kehidupan

dan

Biologi

Reproduksi

Burung Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor)

(diba-

wah bimbingan Drh. Suharto Djojosudarmo dan Ir. M.

Buyung

Taurin) .
Tulisan


ini

bertujuan

untuk

mengetahui

hubungan

biologi reproduksi Burung Cendrawasih Kuning Kecil, seperti

organ reproduksi,

saat dewasa kelamin, tingkah

laku

kelamin, musim kawin, serta tingkah laku sehari-hari dalam

usaha untuk melestarikan dan mengembangkan Burung
wasih Kuning
Burung

Cendra-

Kecil.
Cendrawasih Kuning Kecil mempunyai bulu

halus dengan warna yang indah, hidup di atas puncak
yang

yang
pohon

besar di hutan, pinggiran hutan, di perkebunan,

terdapat

di


daerah dataran rendah

sampai

nungan.

Penyebaran di Indonesia bagian

timur,

Irian Jaya, Pulau Aru, Pulau Seram; juga di
Organ

reproduksi burung cendrawasih

daerah

dan


pegu-

seperti

Papua Nugini.

jantan

terdiri

dari: testes, epididimis yang rudimenter, vas deferens dan
penis yang rudimenter.
jar

pelengkap

Cendrawasih tidak mempunyai kelen-

dan septula testis sehingga


niferi membentuk jaringan yang bersatu.

tubuli

Organ

seme-

reproduksi

betina terdiri dari: ovarium, infundibulum, magnum,

isth-

mus,

hanya

kelenjar


kulit, dan vagina.

Secara

normal

kelenjar yang menghasilkan albumin, kelenjar kulit menghasilkan kerabang

Dewasa

kelamin pada Burung Cendrawasih Kuning

Kecil

kurang lebih umur setahun.

Tingkah laku kelamin didahului

oleh mekanisme percumbuan.


Pada proses percumbuan, burung

jantan

memperagakan

tariannya

di depan

burung

betina.

Pada proses perkawinan ini diakhiri dengan kopulasi.

Pada

saat kopulasi burung jantan menaiki punggung burung betina
dan lamanya proses kopulasi kurang lebih 20 detik.


Burung

Cendrawasih Kuning Kecil bersifat poligami, burung

jantan

akan

meninggalkan burung betina setelah perkawinan

untuk

mencari betina yang lain.
Burung
tempat

yang

Sarangnya


Cendrawasih Kuning Kecil membuat sarang
tinggi,

yaitu di

atas

pohon

berbentuk mangkuk terbuat dari

yang

pada

besar.

ranting-ranting
..


pohon

yang

Pembpatan
sendiri.

ditutupi

sarang

oleh daun

dan

akar

umumnya dilakukan o l h

yanq .kering.
burung

betina

Telurnya berjumlah satu sampai dua buah.

Peme-

liharaan anak juga dilakukan sendiri oleh burung betina.

ASPEK KEI-IIDWAN DAN BIOLOGI REPRODUKSI
BURUNG CENDRAWASIH KUNING KECIL.
(Purudirueumbzor)

Oleh

RISFIANSYAH

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Dokter Hewan
Pada ~ a k u l t a sKedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990

Judul Skripsi

:

ASPEK KEHIDUPAN DAN BIOLOGI REPRODUKSI
BURUNG CENDRAWASIH KUNING KECIL

(Paradisaea minor)

Nama Mahasiswa

:

RISFIANSYAH

Nomor P0k0k

:

B 21.0973

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing I1

(Ir. M. Buyung Taurin)

Tanggal:

4/

/G&, ,r>

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) pada tanggal 11 Nopember 1964 dari ayah bernama H. M.
Alus dan ibu bernama H. Aminah.
Penulis mulai mendapatkan pendidikan dasar pada tahun
1972

di

lulus

Sekolah Dasar Negeri

pada tahun 1977.

pendidikan

Anggerek

Selanjutnya penulis

di

Sekolah Menenqah Atas

dan

melanjutkan

di Sekolah Menengah Pertama Negeri

Banjarmasin dan lulus pada tahun 1981.
kanan

Banjarmasin

I Teratai

Kemudian melanjut-

Negeri

5

Banjarmasin,

lulus tahun 1984.
Pada

tahun 1984 penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Tingkat Bersiapan Bersama Institut Pertanian Bogor melalui
jalur

PMDK, pada tahun 1985 terdaftar

sebagai mahasiswa

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Penulis dinyatakan
Fakultas

lulus sarjana

Kedokteran

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

tanggal 2 September 1989.

Hewan
pada

KATA PENGANTAR

Puji

syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah

SWT

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan.
Karya tulis ini merupakan hasil dari studi
dan

pengamatan, disusun untuk

melengkapi

literatur

syarat

menyelesaikan program pendidikan dokter hewan di

dalam

Fakultas

Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima

kasih yang

Suharto
segala

Bapak

Drh.

Djojosudarmo dan Bapak Ir. M. Buyung Taurin

atas

bimbingan

sedalam-dalamnya kepada

dan saran-saran yang

telah

diberikan

kepada penulis selama penyusunan karya tulis ini.
Ucapan
Drh.

Titik

terima

kasih juga penulis

sampaikan kepada

Endang Priyambada dan Staff di

Taman

Burung

TMII, Perpustakaan Museum Zoologi, Perpustakaan PHPA,
Perpustakaan
diberikan

.

rekan-rekan

FKH

IPB

Terima
dan

atas fasilitas dan

kasih juga penulis

semua pihak yang

bantuan

dan
yang

sampaikan kepada

telah

membantu

dalam

penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih
dari

sempurna. Namun demikian, penulis

berharap

jauh
semoga

tulisan ini dapat bermanfaat.
Bogor, Oktober 1990
Penulis

Halaman

........................................
i
KATA PENGANTAR ....................................
iv
V
DAFTAR IS1 .......................................
DAFTAR TABEL .....................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................... viii
RINGKASAN

I

.

I1 .

PENDAHULUAN

................................

TINJAUAN UMUM

..............................

................................
2 . Evolusi ................................
3 . Klasifikasi ............................
4 . Morfologi ..............................
5 . Habitat ................................
6. Makanan ...... i .........................
7 . Penyebaran dan Keadaan Populasi ........
8 . Upaya Perlindungan .....................
111 . BIOLOGI REPRODUKSI DAN PEMBAHASAN ..........
1.

Sejarah

................

1.

Organ Reproduksi Jantan

.
3.
4.

................
Hormon Reproduksi ......................
Tingkah Laku Sehari-hari ...............
4.1. Perilaku Bersuara ................
4.2. Perilaku Mencari Makan ...........
4.3.
Perilaku Sosial ..................

2

Organ Reproduksi Betina

1

4
4

4
5

7
10
11
11

12
13

13
16

20
21
21

22
22

Halaman

.
6.
5

7

.

23

Tingkah Laku

23

6.1.

Percumbuan

6.2.

Perkawinan

6.3.

Fertilisasi

Musim Kawin

IV .

.

.......................
.......................

......................
............................
........
..........

7.1.

Sarang dan Masa Bersarang

7.2.

Jumlah dan Ukuran Telur

7.3.

Pemeliharaan dan Perkembangan
Anak

8

.........................
Kelamin ...................

Dewasa Kelamin

Penyakit

..............................

...............................

.......................
...................................

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

....................................
..........................................

23

26

27
28
28
2 9

31

32
33
36

RIWAYAT HIDUP

38

LAMPIRAN

39

DAFTAR TABEL

Nomor

Teks

Ukuran Tubuh pada Berbagai Jenis Burung

1.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

................

9

Jumlah Telur pada Berbagai Jenis Burung

2.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

................

30

Ukuran Telur pada Berbagai Jenis Burung

3.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

Nomor
1.

Halaman

................

Lampiran

30

Halaman

Daerah Penyebaran Burung Cendarawasih
Kuning Kecil (Pai-adisaea minor)

............

39

2

Burung
fauna

merupakan

salah

satu

kekayaan

Indonesia yang menarik untuk dipelajari dan

bangkan.
yang

cendrawasih

dikem-

Burung ini mempunyai bulu yang halus dan

indah,

sehingga banyak manusia

yang

warna

menangkapnya.

Burung ini diburu secara liar, biasanya untuk diperdagangkan secara ilegal, dipelihara secara diam-diam at au
diofset.

Pada

saat ini sudah

jarang

untuk

ditemukan

burung

cendrawasih karena populasinya sudah semakin menurun.
Pemerintah telah memberlakukan undang-undang
dungan terhadap burung cendrawasih.
didasarkal'l

perlin-

Tindakan perlindungan

pada Undang-undang PerlindunganĀ·Binatang

Liar

Tahun 1931 dan Peraturan perlindungan Binatang Liar

Tahun

.

1931.

Perlindungan ditujukan terhadap semua jenis cendra-

wasih.yang ada di Indonesia bagian timur.
Mengingat
masih

belum

status
dapat

cendrawasih saat

ditentukan

dilakukan usaha pelestariannya.
masyarakat

turut

ini

kategorinya,

langka
maka

Diharapkan semua

berperan dalam

menjaga

dan
perlu

lapisan

kelestariannya

selain peningkatan pengawasan populasi dari instansi

yang

berwenang.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengamati aspek tingkah laku biologi reproduksi burung
wasih

Kuning Kecil (Paradisaea minor)

dengan pelestarian satwa tersebut.
terbatasnya

pengetahuan

dalam

hubungannya

Sampai saat ini

dan penelitian

Cendra-

mengenai

masih
burung

ASPEK KEHl DUPAM D A N BlQLOGI REPRODUKSI
BURUNG CEMDRAWASIH KUNlNG KECIL
(

Paradisaea minor )

S K R I P S I

Oleh

RlSFlANSYAH
B 21.0973

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITWT PERTANIAN BOGOR
1990

RINGKASAN

Aspek

RISFIANSYAH.

Kehidupan

dan

Biologi

Reproduksi

Burung Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor)

(diba-

wah bimbingan Drh. Suharto Djojosudarmo dan Ir. M.

Buyung

Taurin) .
Tulisan

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

hubungan

biologi reproduksi Burung Cendrawasih Kuning Kecil, seperti

organ reproduksi,

saat dewasa kelamin, tingkah

laku

kelamin, musim kawin, serta tingkah laku sehari-hari dalam
usaha untuk melestarikan dan mengembangkan Burung
wasih Kuning
Burung

Cendra-

Kecil.
Cendrawasih Kuning Kecil mempunyai bulu

halus dengan warna yang indah, hidup di atas puncak
yang

yang
pohon

besar di hutan, pinggiran hutan, di perkebunan,

terdapat

di

daerah dataran rendah

sampai

nungan.

Penyebaran di Indonesia bagian

timur,

Irian Jaya, Pulau Aru, Pulau Seram; juga di
Organ

reproduksi burung cendrawasih

daerah

dan

pegu-

seperti

Papua Nugini.

jantan

terdiri

dari: testes, epididimis yang rudimenter, vas deferens dan
penis yang rudimenter.
jar

pelengkap

Cendrawasih tidak mempunyai kelen-

dan septula testis sehingga

niferi membentuk jaringan yang bersatu.

tubuli

Organ

seme-

reproduksi

betina terdiri dari: ovarium, infundibulum, magnum,

isth-

mus,

hanya

kelenjar

kulit, dan vagina.

Secara

normal

kelenjar yang menghasilkan albumin, kelenjar kulit menghasilkan kerabang

Dewasa

kelamin pada Burung Cendrawasih Kuning

Kecil

kurang lebih umur setahun.

Tingkah laku kelamin didahului

oleh mekanisme percumbuan.

Pada proses percumbuan, burung

jantan

memperagakan

tariannya

di depan

burung

betina.

Pada proses perkawinan ini diakhiri dengan kopulasi.

Pada

saat kopulasi burung jantan menaiki punggung burung betina
dan lamanya proses kopulasi kurang lebih 20 detik.

Burung

Cendrawasih Kuning Kecil bersifat poligami, burung

jantan

akan

meninggalkan burung betina setelah perkawinan

untuk

mencari betina yang lain.
Burung
tempat

yang

Sarangnya

Cendrawasih Kuning Kecil membuat sarang
tinggi,

yaitu di

atas

pohon

berbentuk mangkuk terbuat dari

yang

pada

besar.

ranting-ranting
..

pohon

yang

Pembpatan
sendiri.

ditutupi

sarang

oleh daun

dan

akar

umumnya dilakukan o l h

yanq .kering.
burung

betina

Telurnya berjumlah satu sampai dua buah.

Peme-

liharaan anak juga dilakukan sendiri oleh burung betina.

ASPEK KEI-IIDWAN DAN BIOLOGI REPRODUKSI
BURUNG CENDRAWASIH KUNING KECIL.
(Purudirueumbzor)

Oleh

RISFIANSYAH

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Dokter Hewan
Pada ~ a k u l t a sKedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990

Judul Skripsi

:

ASPEK KEHIDUPAN DAN BIOLOGI REPRODUKSI
BURUNG CENDRAWASIH KUNING KECIL

(Paradisaea minor)

Nama Mahasiswa

:

RISFIANSYAH

Nomor P0k0k

:

B 21.0973

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing I1

(Ir. M. Buyung Taurin)

Tanggal:

4/

/G&, ,r>

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) pada tanggal 11 Nopember 1964 dari ayah bernama H. M.
Alus dan ibu bernama H. Aminah.
Penulis mulai mendapatkan pendidikan dasar pada tahun
1972

di

lulus

Sekolah Dasar Negeri

pada tahun 1977.

pendidikan

Anggerek

Selanjutnya penulis

di

Sekolah Menenqah Atas

dan

melanjutkan

di Sekolah Menengah Pertama Negeri

Banjarmasin dan lulus pada tahun 1981.
kanan

Banjarmasin

I Teratai

Kemudian melanjut-

Negeri

5

Banjarmasin,

lulus tahun 1984.
Pada

tahun 1984 penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Tingkat Bersiapan Bersama Institut Pertanian Bogor melalui
jalur

PMDK, pada tahun 1985 terdaftar

sebagai mahasiswa

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Penulis dinyatakan
Fakultas

lulus sarjana

Kedokteran

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

tanggal 2 September 1989.

Hewan
pada

KATA PENGANTAR

Puji

syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah

SWT

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan.
Karya tulis ini merupakan hasil dari studi
dan

pengamatan, disusun untuk

melengkapi

literatur

syarat

menyelesaikan program pendidikan dokter hewan di

dalam

Fakultas

Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima

kasih yang

Suharto
segala

Bapak

Drh.

Djojosudarmo dan Bapak Ir. M. Buyung Taurin

atas

bimbingan

sedalam-dalamnya kepada

dan saran-saran yang

telah

diberikan

kepada penulis selama penyusunan karya tulis ini.
Ucapan
Drh.

Titik

terima

kasih juga penulis

sampaikan kepada

Endang Priyambada dan Staff di

Taman

Burung

TMII, Perpustakaan Museum Zoologi, Perpustakaan PHPA,
Perpustakaan
diberikan

.

rekan-rekan

FKH

IPB

Terima
dan

atas fasilitas dan

kasih juga penulis

semua pihak yang

bantuan

dan
yang

sampaikan kepada

telah

membantu

dalam

penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih
dari

sempurna. Namun demikian, penulis

berharap

jauh
semoga

tulisan ini dapat bermanfaat.
Bogor, Oktober 1990
Penulis

Halaman

........................................
i
KATA PENGANTAR ....................................
iv
V
DAFTAR IS1 .......................................
DAFTAR TABEL .....................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................... viii
RINGKASAN

I

.

I1 .

PENDAHULUAN

................................

TINJAUAN UMUM

..............................

................................
2 . Evolusi ................................
3 . Klasifikasi ............................
4 . Morfologi ..............................
5 . Habitat ................................
6. Makanan ...... i .........................
7 . Penyebaran dan Keadaan Populasi ........
8 . Upaya Perlindungan .....................
111 . BIOLOGI REPRODUKSI DAN PEMBAHASAN ..........
1.

Sejarah

................

1.

Organ Reproduksi Jantan

.
3.
4.

................
Hormon Reproduksi ......................
Tingkah Laku Sehari-hari ...............
4.1. Perilaku Bersuara ................
4.2. Perilaku Mencari Makan ...........
4.3.
Perilaku Sosial ..................

2

Organ Reproduksi Betina

1

4
4

4
5

7
10
11
11

12
13

13
16

20
21
21

22
22

Halaman

.
6.
5

7

.

23

Tingkah Laku

23

6.1.

Percumbuan

6.2.

Perkawinan

6.3.

Fertilisasi

Musim Kawin

IV .

.

.......................
.......................

......................
............................
........
..........

7.1.

Sarang dan Masa Bersarang

7.2.

Jumlah dan Ukuran Telur

7.3.

Pemeliharaan dan Perkembangan
Anak

8

.........................
Kelamin ...................

Dewasa Kelamin

Penyakit

..............................

...............................

.......................
...................................

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

....................................
..........................................

23

26

27
28
28
2 9

31

32
33
36

RIWAYAT HIDUP

38

LAMPIRAN

39

DAFTAR TABEL

Nomor

Teks

Ukuran Tubuh pada Berbagai Jenis Burung

1.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

................

9

Jumlah Telur pada Berbagai Jenis Burung

2.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

................

30

Ukuran Telur pada Berbagai Jenis Burung

3.

Cendrawasih (Paradisaea sp)

Nomor
1.

Halaman

................

Lampiran

30

Halaman

Daerah Penyebaran Burung Cendarawasih
Kuning Kecil (Pai-adisaea minor)

............

39