BURUNG CENDRAWASIH DI PAPUA TERANCAM PUN

BURUNG CENDRAWASIH DI PAPUA TERANCAM PUNAH
AKIBAT KERUSAKAN LINGKUNGAN

MAKALAH BENTUK ESSAY

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biogeografi

Oleh:
Nama: Fajar Dwi Saputro
Kelas: III A
NPM: 132170030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015

ABSTRAK
Dalam Bahasa Indonesia
Indonesia adalah sebuah Negara yang dianugerahi dengan hutan yang sangat

luas dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Serta memiliki keanekaragaman
Flora dan fauna yang sangat banyak. Terutama di wilayah Indonesia Timur tepatnya di
Papua. Papua secara astronomis terletak di 4046’LU-137046’BT. Papua mencakup
bagian Barat pulau New Guinea.
Burung cendrawasih merupakan salah satu burung endemik Papua yang
mempunyai bulu-bulu yang indah dan mempunyai warna yang bervariasi mulai dari
hitam seluruhnya sampai merah, jingga, dan hijau berkilauan, dan berbagai warna
coklat. Burung cendrawasih dinyatakan hampir punah dan dilindungi oleh pemerintah.
Faktor utama yang menyebabkan hampir punahnya burung cendrawasih
dikarenakan banyaknya penebangan hutan secara berlebihan, tidak menerapkan
tebang tanam, dan tidak menerapkan tebang pilih. Sehingga menyebabkan habitat
aslinya rusak bahkan telah beralih fungsi menjadi area pemukiman, area industri.
Ada juga dikarenakan burung cendrawasih mempunyai bulu yang indah, warna
pada bulunya yang bervariasi, nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga banyak masyarakat
yang menginginkan burung cendrawasih untuk dipelihara. Bagi masyarakat yang
hidupnya serba kekurangan hal itu menajdi kesempatan untuk mendapatkan
penghasilan tambahan sehingga sering terjadi perburuan liar tanpa memperhitungkan
daya regenerasi yang rendah, dan merusak keindahan morfologis.
Pemerintah telah berupaya dengan melakukan konservasi, Konservasi sumber
daya hayati di Indonesia telah diatur oleh UU No 23 tahun 1997 tentang pengelolaan

lingkungan hidup.
Terjemahan dalam Bahasa Inggris
Indonesia is a country endowed with vast forested with abundant natural
resources. And has a diversity of flora and fauna that very much. Especially in eastern
Indonesia precisely in Papua. Papua astronomically located in 4046'LU-137046'BT.
Papua covers the western part of the island of New Guinea.
Birds of paradise is one of the endemic birds of Papua which has beautiful
feathers and has a color ranging from completely black to red, orange, green and

2

glittering, and a variety of brown color. Birds of paradise declared endangered and
protected by the government.
The main factors that led to almost extinction of birds of paradise because the
number of excessive logging, do not apply the cutting plant, and do not apply selective
logging. Causing habitat damage has even been converted into residential areas,
industrial areas.
There is also due to birds of paradise has a beautiful coat, the color of the fur
varies, high economic value. So many people who want a bird of paradise to be
maintained. For people whose life of deprivation that form the opportunity to earn

additional income so frequent poaching without taking into account the low power
regeneration, and spoil the beauty of the morphological.
The Government has sought to do conservation, conservation of biological
resources in Indonesia has been regulated by Law No. 23 of 1997 on environmental
management.

Kata Kunci: Burung Cendrawasih, Punah, Kerusakan Hutan

1.

Pendahuluan
Indonesia dianugerahi hutan yang sangat luas dengan kekayaan alam yang

sangat melimpah, dan iklim suhu udara di sepanjang tahun hampir konstan, tetapi
sebaliknya unsur iklim curah hujan sangat berubah terhadap musim. Luas hutan di
Indonesia benar-benar menakjubkan karena banyaknya hutan yang kita miliki, dapat
disejajarkan dengan Negara-negara dunia lainnya. Indonesia merupakan salah satu
surga dunia bagi flora dan fauna yang beraneka ragam jenisnya.
Papua adalah salah satu kawasan yang memiliki hutan hujan tropis yang luas di
Negara Indonesia, secara astronomis papua terletak 4046’LU-137046’BT. Disana masih

banyak ditemukan hutan-hutan yang terbentuk secara alami, dan memiliki flora dan

3

fauna yang beranekaragam, dan salah satunya adalah fauna endemik papua yaitu
burung cendrawasih.
Dewasa ini banyak hutan yang rusak akibat eksploitasi besar-besaran,
penebangan hutan secara berlebihan dan tidak melakukan sistem tebang tanam.
dampak yang diakibatkan dari kerusakan hutan adalah satwa burung di Indonesia
yang semakin hari semakin menurun, diantaranya adalah fauna endemik papua yaitu
burung cendrawasih yang semakin hari semakin sulit ditemukan.
Semua ini terjadi karena penurunan kualitas pada habitatnya sebagai akibat dari
aktivitas manusia, lemahnya pengawasan, pengamanan, penerapan sanksi hukum,
serta kurangnya kesadaran masyarakat bahwa perburuan liar secara besar-besaran itu
dapat mengakibatkan penurunan populasi burung di alam bahkan mendekati
kepunahan karena sulitnya ditemukan di hutan. Walaupun telah berstatus dilindungi
(termasuk oleh pemerintah setempat di mana habitat dan jenis burung berada) namun
perburuan liar masih ada sampai saat ini.
Dari penjelasan di atasa maka telah ditemukan beberapa permasalahan
diantaranya, bagaimana kondisi hutan di Papua, bagaimana deskripsi burung

cendrawasih, apa faktor-faktor penyebab terjadinya kepunahan, bagaimana upayaupaya dalam melestarikan flora dan fauna, dan bagaimana upaya-upaya konsevasi
hutan.
Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui kondisi hutan di Papua, untuk
mengetahui deskripsi burung cendrawasih di papua, untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab kepunahan, untuk mengetahui upaya-upaya dalam melestarikan flora dan
fauna, untuk mengetahui upaya-upaya konservasi hutan.
Manfaat penulisan ini yaitu bisa menambah wawasan dan pengetahuan
bagaimana kondisi hutan, deskripsi burung cendrawasih di Papua, dan konservasi
hutan dan penangkaran burung bagi pembaca pada umumnya, dan bagi penulis
khususnya
2.

Pembahasan
a. Kondisi hutan di papua
Papua adalah salah satu pulau terluas di Indonesia yang secara astronomis
terletak antara 4046’LU-137046’BT. Papua mencakup bagian Barat pulau New
Guinea, dan merupakan salah satu dari tiga wilayah rimba belantara tropis utama
yang diidentifkasi CI. Lebih dari 80% wilayah Papua masih berupa habitat alam.

4


Karena proses biogeografi dan keadaan topografi kawasan hutan Papua di duga
memiliki keragaman hayati yang tinggi.

Sumber: http://travel.detik.com/

Di Papua juga terdapat dua jalur pegunungan, yaitu jalur pegunungan yang
arahnya sejajar pantai utara dandan kepala burung papua dan bersifat vulkanis,
dan jalur pegunungan merupakan sumbu utama dari Pulau Irian (Papua) dimana
terletak deretan pegunungan yang tertinggi di Indonesia sehingga puncakpuncaknya selalu tertutup salju.
Di antara jalur pegunungan tersebut terdapat dataran tinggi, dataran rendah,
dan lembah-lembah antara pegunungan, sebelah selatan dari pegunungan yang
bersalju terbentang dataran rendah yang berawa-rawa yang ditumbuhi pohon
bakau.
Ancaman terhadap keragaman hayati dan habitat asli papua sudah mulai
terlihat dampaknya. Papua yang juga kaya akan deposit mineral dan minyak
buminya menarik para investor untuk melakukan eksploitasi tambang dan gas
secara besar-besaran. Ancaman lainnya antara lain rencana pembangunan
wilayah seperti pembangunan area industri, perluasan perkebunan kelapa sawit,
pembangunan jalan, dan konsensi lahan.

b. Deskripsi Burung Cendrawasih

5

Menurut Beehler dkk.(2001), cendrawasih adalah burung endemik papua
yang sangat dikagumi, bulu-bulunya saat kawin luar biasa indah dan
memperagakan tarian selama percumbuan yang unik. Kebanyakan spesies agak
mirip perling/jalak, paruh dan kakinya sangat kuat dan memiliki pola terbang
bergelombang yang cepat. Bulu bervariasi mulai dari hitam seluruhnya sampai
merah, jingga, dan hijau berkilauan, dan berbagai warna coklat.
Kebanyakan burung cendrawasih mempunyai suara kokokan yang keras.
Sebagian besar spesies yang poligami bentuk warna pada jantan dan betinanya
berbeda, jantan memilikiki bulu dengan pola warna yang sangat beragam akan
tetapi betinanya kusam. Jantan setia menghadiri tempat peragaan atau
tenggeran pertunjukkan, dimana mereka menarik perhatian dan memelihara
anak sendirian. Pada spesies yang monogamy bentuk warna pada jantan dan
betina sama, dan umumnya berbulu kusam. Jantan dan betinanya tinggal
disarang.
Menurut Sukmantoro dkk. (2007), persebaran 39 spsies burung cendrawasih
terdapat di Pulau New Guinea atau Papua, dan dua jenis berada di Kabupaten

Maluku. Berdasarkan keindahan bentuk serta warna bulunya yang khas dan unik,
jenis satwa ini masih banyak diminati dan dicari keberadaannya oleh kebanyakan
masyarakat. Baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar daerah, bahkan
oleh masyarakat Internasional.

Sumber: https://id.wikipedia.org

6

Jadi burung cendrawasih adalah salah satu burung hutan dan merupakan
burung endemik papua yang sangat sangat unik karena mempunyai banyak
warna pada bulu-bulunya tersebut. Burung tersebut tersebar dan bisa di temukan
di wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya di selat-selat pulau Flores, Papua,
Papua Nugini, Australia, dan sekitarnya.
Tetapi karena mempunyai bentuk yang unik dan mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi, burung cendrawasih jumlahnya semakin berkurang, hal tersebut
diakibatkan oleh pemburuan liar yang terjadi secara terus menerus, dan dijual di
pasar-pasar burung di kota, penyebab lainnya adalah terjadinya penebangan
hutan secara liar dan berlebihan, tanpa melakukan peremajaan hutan atau
penanaman kembali, sehingga merusak habitat aslinya,

Faktor utama penyebab sering terjadinya perburuan dan penebangan hutan
secara liar adalah kurangnya pengamalan hukum yang tegas dan adil dari
pemerintah, sehingga tidak memberikan efek jera kepada masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap regenerasi hutan dan burung
cendrawasih secara alami.
c. Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan
1) Kerusakan Hutan juga turut andil dalam menurunnya keanekaragaman
hayati. Kerusakan hutan ada 2 macam yaitu: kerusakan hutan secara
alami dan kerusakan hutan karena adanya campur tangan manusia.
2) Perburuan Liar, telah banyak dilakukan oleh masyarakat, hal tersebut
terjadi karena fauna tersebut mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
3) Pertambahan Penduduk, saat ini adalah masalah terbesar dari masalah
lingkungan hidup, karena semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka
banyak hutan/lahan yang dialih pungsikan jadi pemukiman
4) Perkembangan Teknologi, banyak cara praktis dan mudah untuk
dilakukan, misalnya dalam pertanian penggunaan pupuk kimia dan
pestisida yang berlebihan.
5) Daya regenerasi yang rendah, banyak hewan yang butuh waktu lama
untuk


ketahap

berkembang

biak,

biasa

mempunyai

satu

anak

perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin,
anaknya sulit untuk bertahan hidup hingga dewasa dan sebagainya.

7

6) Adanya campur tangan manusia, terkadang manusia untuk mendapatkan

apa yang diinginkannya rela membunuh tanpa memikirkan regenerasi
hewan dan tumbuhan.
7) Bencana alam besar, terjadinya bencana alam yang dahsyat seperti hujan
meteor pada zaman dinosaurus.
8) Faktor lainnya, berupa penyakit, polusi dan terbatasnya distribusi atau
penyebaran yang mengancam berbagai macam spesies flora dan fauna.
d. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
1) Pelestarian Hutan, upaya yang dapat dilakukan dalam melesatrikan hutan
diantaranya: reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul;
menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang hutan; menerapkan
sistem tebang tanam dalam pelaksanaan penebangan hutan; adanya
ketegasan dari pemerintah dengan memberikan sanksi yang berat bagi
mereka yang melanggar hukum dan ketentuan dalam pengelolaan hutan.
2) Pelestarian pantai dan laut, upaya yang bisa dilakukan dalam melestarikan
pantai dan laut diantaranya: melakukan reklamasi pantai dengan
menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai; melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan;
melarang penggunaan pukat harimau dalam mencari ikan.
3) Mendirikan

suaka

margasatwa,

suaka

margasatwa

ialah

suatu

perlindungan yang diberikan terhadap binatang yang hampir punah.
4) Mendirikan cagar alam, cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi
baik dari segi tanaman dan binatang yang hidup di dalamnya yang
nantinya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang dan di masa
yang akan dating.
5) Perlindungan hutan, perlindungan hutan ialah suatu perlindungan yang
diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan dan penebangan
secara liar.
6) Mendirikan taman nasional, taman nasional adalah perlindungan yang
diberikan kepada suatu daerah yang luas meliputi sarana dan prasarana
pariwisata di dalamnya.

8

7) Mendirikan Taman Laut, taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh
undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya,
dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, tempat pariwisata, dan
sebagainya.
8) Kebun binatang, yaitu suatu perlindungan terhadap binatang, yang
terancam punah, habitat aslinya mengalami kerusakan, dan tempat
tersebut dijadkian sebagai tempat objek penelitian atau objek wisata.
9) Inseminasi buatan, yaitu perkembangbiakan pada hewan dengan cara
menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi
buatan ini biasa dilakukan pada hewan mamalia terutama yang hampir
punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakin sedikit.
10) Pelestarian in Situ, yaitu pelestarian yang dilakukan pada tempat asli
hewan atau tumbuhan tertentu berada.
11) Pelestarian Ex Situ, yaitu pelesatrian yang dilakukan diluar tempat tinggal
aslinya. Hal itu dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat
tinggal aslinya. Pelestarian Ex Situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi,
penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka.
e. Upaya Konservasi Hutan
Dewasa ini, kawasan hutan di berbagai wilayah di Indonesia telah banyak
mendapat tekanan dan gangguan dari berbagai faktor, antara lain adanya
pertumbuhan penduduk yang pesat yang telah menimbulkan persoalan serius
terhadap pemanfaatan symber daya alam yang ada, trmasuk kawasan hutan di
daerah aliran sungai (DAS). Akibatnya, terdapat kemerosotan kualitas DAS di
berbagai wilayah.
Di samping itu krisis sumber daya hutan disebabkan oleh penebangan liar
atau illegal logging dan penebangan hutan secara besar-besaran tanpa adanya
penanaman kembali yang menjadi isu belakangan ini. Kasus penebangan hutan
secara liar dan secara besar-besaran telah meresahkan pemerintah setempat
sebab flora dan fauna yang dilindungi dikawasan tersebut akan ikut musnah.
Pada saat ini, jumlah penduduk di desa meningkat, sehingga mendorong
mereka untuk mendaki lereng gunung, membabat hutan dan diganti dengan
pendirian pemukiman dan menanami tumbuhan bahan pangan. Bahaya
kekurangan air dan timbulnya erosi serta banjir merupakan salah satu akibat dari
pembabatan hutan-hutan tersebut.

9

Menurut perhitungan sebelum perang dunia kedua untuk menjamin
keseimbangan ekologis pulau jawa, kurang lebih 30% luas arealnya harus tetap
berupa hutan. Tetapi pada tahun 1940 angkanya sudah ada dibawah sekian itu;
kurang lebih 3 juta hutan waktu itu menutup Pulau Jawa, dengan ketterangan
bahwa dua pertiganya ditentkan menjadi hutan cadangan. Ini semua menyangkut
hutan-hutan heterogen dengan pepohonan liar di lereng-lereng pegunungan. Di
samping itu ada hutan jati seluas 800.000 Ha dikelola oleh dinas kehutanan.
Pada tahun1972 luas hutan produksi di pulau jawa seluas 1.908.600 Ha,
diantaranya seluas 761.000 Ha asalah hutan jati. Setiap hektar hutan jati tersebut
dapat menghasilkan kurang lebih 3 juta m3/tahun. Namun, karena ada
pembabatan yang terus-menerus tanpa ada penanaman kembali, potensi ini
terus-menerus menurun dan mencapai 761.000m3/tahun, kira-kira menurun
kurang lebih 60%.
Kita masih dapat mempertahankan hutan, asalkan kita dapat mengatur hutan
sebagai sumber kebutuhan kita, dan kita harus bisa mengoptimalkan hutan
sesuai dengan kegunaan dan potensi yang dimiliki oleh hutan tersebut.
Salah satu masalah yang akut khususnya mengenai lingkungan hidup di
Indonesia adalah ketidak pastian hukum, kenyataannya ketika oknum pelaku
pembalakan liar dan oknum bos pelaku industry perkebunan kelapa sawit yang
memalsukan surat AMDAL dan melakukan pembakaran hutan untuk perluasan
lahan perkebunan kelapa sawitnya tidak buru-buru di tangkap dan malah di
diamkan begitu saja oleh pemerintah dan aparat setempat.
Seharusnya ada ketegasan hukum dari pemerintah, dan kerja sama dari
masyarakat. Hukum mengenai lingkungan hidup harus diperlakukan sama
kepada semua orang, siapapun pelaku yang merusak lingkungan seharusnya di
tindak lanjuti secara tegas dan adil sesuai dengan hukum yang telah ditentukan.
Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur oleh UU No 23 tahun
1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Azas yang digunakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup adalah azas tanggung jawab, berkelanjutan, dan
manaat. Upaya konservasi keanekaragaman ekosistem di Indonesia dilakukan
secara

In

Situ

yang

menekankan

terjaminnya

keanekaragaman hayati alami melalui proses evolusi
3.

Penutup
a. Kesimpulan

10

dan

terpeliharanya

Papua

adalah

salah

satu

wilayah

Negara

Indonesia

yang

memiliki

keanekaragaman flora dan fauna, salah satunya adalah burung cendrawasih.
Burung cendrawasih merupakan burung endemik Papua, yang mempunyai ciri-ciri
yang sangat unik, dan memmpunyai bulu-bulu yang indah. Akan tetapi seiring
berkembangnya zaman populasi burung cendrawasih semakin berkurang dan
hampir mengalami kepunahan sehingga burung cendrawasih termasuk hewan
yang dilindungi, hal tersebut diakibatkan karena banyaknya perburuan liar, dan
penebangan hutan secara liar sehingga habitat aslinya mengalami kerusakan.
Faktor utama terjadinya kerusakan hutan dan pemburuan secara liar adalah
ulah manusia, kejadian itu disebabkan karena kurangnya ketegasan dan keadilan
pemerintah dalam pelaksanaan hukum bagi pelaku kerusakan hutan dan
pemburuan liar.
Huran mempunyai peran yaitu sebagai sumber cadangan air, habitat hewan,
penghasil oksigen, dam sebagainya. Sehingga jika terjadi pengrusakan hutan
maka dampaknya akan sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia, dan
mahkluk hidup lainnya.
b. Saran
Kita selaku bangsa Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang
melimpah dan mempunyai keanekaragaman flora dan fauna, kita harus
mempunyai kesadaran akan pentingnya kelestarian alam, begitu pun flora dan
fauna. Karena keduanya sangatlah bagi kelangsungan hidup manusia di masa
sekarang dan di masa yang akan datatang.
Selain itu kita dapat sekedar melihat-lihat, alangkah baiknya kita melihat-lihat
sambil melakukan penelitian-penelitian ke sejumlah tempat, bahwa di dalam
keduanya terdapat beribu-ribu ilmu yang dapat kita pelajari dan pahami.
4.

Daftar Pustaka
Firiana. Rina. (2008). “Mengenal Hutan”. Bandung. CV Putra Setia.
Komunitas Dian Aksara. – “Mengenal Keanekaragaman Hayati”. Bandung. PT
Puri Pustaka.
Setiawan. Iwan. (2007). “Hutanku dan Lingkungan Kita”. Jakarta. PT. Panca
Anugerah Sakti
Fachtan. A. (2013). “Geografi Tumbuhan dan Hewan”. Yogyakarta. Ombak.
Jasin. Maskoeri. (2013). “Ilmu Alamiah Dasar”. Jakarta. Rajawali Pers

11

Tjasyono. Bayong. (2004). “Klimatologi”. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Daljoeni. N. (2014). “Geografi Kota dan Desa”. Yogyakarta. Ombak.
Banowati. Eva. (2012). “Geografi Indonesia”. Yogyakarta. Ombak
http://eprints.unipa.ac.id/165/1/Rianti,Dina_Perilaku%20Prakawin%20Burung%
20Cenderawasih%20Bela%20Rotan%20di%20Syoubri.pdf
http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/kehutanan/Pujo_Mariana.pdf

12