Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Ibu-Ibu Akseptor Keluarga Berencana
FAKTijR-FAKiOR "r'NPiG BERPEHGkRBi TEEHAGAP STATUS GiZi
IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA
Oleh
MARIA ANGGRAENI
88 260 GMK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
19 9 1
RINGKASAN
MARIA
ANGGRAENI. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap
Status Gizi Ibu-ibu Akseptor Keluarga Berencana
(
Di bawah
bimbingan SUHARDJO sebagai ketua, HUSAINI, M.A. dan MARIYATI S
1
sebagai anggota)
Penelitian
ini bertujuan ; 1) Mempelajari
status gizi pada
berencana
yang
ibu-ibu kelompok akseptor
keadaan
keluarga
menggunakan alat kontrasepsi IUD
dan
hormonal, 2) Mempelajari keadaan konsumsi energi, protein,
lemak, dan zat besi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga
berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD
jenis
alat
kontrasepsi dan faktor-faktor lain (lama pendidikan
ibu,
hormonal,
3)
Mempelajari pengaruh pemakaian
dan
pendapatan keluarga satu bulan, jarak kelahiran, paritas,
umur
ibu, konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi)
terhadap status gizi ibu-ibu akseptor keluarga berencana.
Penelitian
Wilayah
IUD
ini dilaksanakan di Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat.
dipilih
Sejumlah 100
responden akseptor
secara acak, dari 1000 akseptor yang
telah
terseleksi. Adapun 100 responden akseptor hormonal dipilih secara acak, dari 900 akseptor yang telah
Akseptor
yang diambil sebagai responden
terseleksi.
adalah
akseptor
yang yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama
bulan.
Seleksi responden dilakukan pada waktu
12-36
penelitian
sampai dengan Juli 1990. Data yang dikumpulkan adalah meliputi data primer dan data sekunder.
Pengolahan
bertahap
yang
lapangan, koding
data,
kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan
paket
program
data,
:
meliputi
data
data
seleksi
dilakukan
data
"SPSS PC PLUS".
dari
Sebelum dilakukan "Entry"
yang memerlukan perhitungan
terlebih
dahulu.
meliputi
penentuan
lemak
bawah
secara
Adapun
data
status gizi
dilakukan
tersebut
(BB/TB),
penghitungan
antara
tebal
lain
lapisan
kulit (LLBK), angka kecukupan konsumsi dan
kandungan energi dan zat gizi dari hasil "Recallu konsumsi.
Adapun
"Entry" data
program
"Sosdata".
status
gizi ibu-ibu
Uji-t.
dilakukan
Untuk mengetahui
dengan menggunakan
keadaan perbedaan
akseptor IUD dan hormonal
dilakukan
Demikian juga untuk mengetahui keadaan perbedaan
konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi. Adapun untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
gizi
status
ibu-ibu akseptor KB dilakukan analisis regresi ber-
ganda dengan metode "backwardrf.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
-
Keadaan status gizi secara rata-rata kelompok akseptor
hormonal
lompok
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
akseptor
IUD.
Di samping
itu
tampak
ke-
adanya
perbedaan pada kedua kelompok tersebut, kecuali keadaan
status gizi menurut (BB/TB) tidak
perbedaan yang nyata.
menunjukkan
adanya
-
Keadaan
konsumsi energi, protein, lemak dan
zat
secara rata-rata pada kelompok akseptor hormonal
besi
rela-
tif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor
~i samping itu menunjukkan adanya perbedaan
IUD.
nyata
pada kedua kelompok akseptor
yang
tersebut, kecuali
konsumsi energi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang nyata.
-
Status gizi (BB/TB) pada ibu-ibu akseptor keluarga berrencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
faktor
konsumsi lemak, energi, dan lama pendidikan ibu. Sementara itu kadar hemoglobin pada akseptor keluarga berencana cenderung banyak
dipengaruhi oleh faktor konsum-
si zat besi, jarak kelahiran, dan lama pemakaian
alat
kontrasepsi yang menunjukkan hubungan yang nyata.
Adapun tekanan darah pada
kelompok akseptor keluarga
berencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
kon-
sumsi lemak, protein, dan pertambahan berat badan.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan untuk menghindari
pertambahan
berat badan yang berlebihan, maka
kon-
sumsi lemak dan protein pada akseptor keluarga berencana
perlu
dikendalikan agar tidak terjadi kegemukan. Hal ini
untuk
menghinndari kenaikan tekanan darah
tinggi.
yang
terlalu
Adapun untuk menghindari terjadinya anemia, maka
perlu diperhatikan konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, dan perlu
adanya
penambahan
pi1 besi terutama
pada kelompok akseptor IUD yang sering mengalami perdarahan;
Untuk mendapatkan gambaran status
gizi secara
lebih
lanjut perlu adanya penelitian pada kelompok akseptor yang
telah menggunakan alat kontrasepsi selama lebih dari
tahun secara berturut-turut.
tiga
FAKTijR-FAKiOR "r'NPiG BERPEHGkRBi TEEHAGAP STATUS GiZi
IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA
Oleh
MARIA ANGGRAENI
88 260 GMK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
19 9 1
RINGKASAN
MARIA
ANGGRAENI. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap
Status Gizi Ibu-ibu Akseptor Keluarga Berencana
(
Di bawah
bimbingan SUHARDJO sebagai ketua, HUSAINI, M.A. dan MARIYATI S
1
sebagai anggota)
Penelitian
ini bertujuan ; 1) Mempelajari
status gizi pada
berencana
yang
ibu-ibu kelompok akseptor
keadaan
keluarga
menggunakan alat kontrasepsi IUD
dan
hormonal, 2) Mempelajari keadaan konsumsi energi, protein,
lemak, dan zat besi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga
berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD
jenis
alat
kontrasepsi dan faktor-faktor lain (lama pendidikan
ibu,
hormonal,
3)
Mempelajari pengaruh pemakaian
dan
pendapatan keluarga satu bulan, jarak kelahiran, paritas,
umur
ibu, konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi)
terhadap status gizi ibu-ibu akseptor keluarga berencana.
Penelitian
Wilayah
IUD
ini dilaksanakan di Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat.
dipilih
Sejumlah 100
responden akseptor
secara acak, dari 1000 akseptor yang
telah
terseleksi. Adapun 100 responden akseptor hormonal dipilih secara acak, dari 900 akseptor yang telah
Akseptor
yang diambil sebagai responden
terseleksi.
adalah
akseptor
yang yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama
bulan.
Seleksi responden dilakukan pada waktu
12-36
penelitian
sampai dengan Juli 1990. Data yang dikumpulkan adalah meliputi data primer dan data sekunder.
Pengolahan
bertahap
yang
lapangan, koding
data,
kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan
paket
program
data,
:
meliputi
data
data
seleksi
dilakukan
data
"SPSS PC PLUS".
dari
Sebelum dilakukan "Entry"
yang memerlukan perhitungan
terlebih
dahulu.
meliputi
penentuan
lemak
bawah
secara
Adapun
data
status gizi
dilakukan
tersebut
(BB/TB),
penghitungan
antara
tebal
lain
lapisan
kulit (LLBK), angka kecukupan konsumsi dan
kandungan energi dan zat gizi dari hasil "Recallu konsumsi.
Adapun
"Entry" data
program
"Sosdata".
status
gizi ibu-ibu
Uji-t.
dilakukan
Untuk mengetahui
dengan menggunakan
keadaan perbedaan
akseptor IUD dan hormonal
dilakukan
Demikian juga untuk mengetahui keadaan perbedaan
konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi. Adapun untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
gizi
status
ibu-ibu akseptor KB dilakukan analisis regresi ber-
ganda dengan metode "backwardrf.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
-
Keadaan status gizi secara rata-rata kelompok akseptor
hormonal
lompok
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
akseptor
IUD.
Di samping
itu
tampak
ke-
adanya
perbedaan pada kedua kelompok tersebut, kecuali keadaan
status gizi menurut (BB/TB) tidak
perbedaan yang nyata.
menunjukkan
adanya
-
Keadaan
konsumsi energi, protein, lemak dan
zat
secara rata-rata pada kelompok akseptor hormonal
besi
rela-
tif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor
~i samping itu menunjukkan adanya perbedaan
IUD.
nyata
pada kedua kelompok akseptor
yang
tersebut, kecuali
konsumsi energi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang nyata.
-
Status gizi (BB/TB) pada ibu-ibu akseptor keluarga berrencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
faktor
konsumsi lemak, energi, dan lama pendidikan ibu. Sementara itu kadar hemoglobin pada akseptor keluarga berencana cenderung banyak
dipengaruhi oleh faktor konsum-
si zat besi, jarak kelahiran, dan lama pemakaian
alat
kontrasepsi yang menunjukkan hubungan yang nyata.
Adapun tekanan darah pada
kelompok akseptor keluarga
berencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
kon-
sumsi lemak, protein, dan pertambahan berat badan.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan untuk menghindari
pertambahan
berat badan yang berlebihan, maka
kon-
sumsi lemak dan protein pada akseptor keluarga berencana
perlu
dikendalikan agar tidak terjadi kegemukan. Hal ini
untuk
menghinndari kenaikan tekanan darah
tinggi.
yang
terlalu
Adapun untuk menghindari terjadinya anemia, maka
perlu diperhatikan konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, dan perlu
adanya
penambahan
pi1 besi terutama
pada kelompok akseptor IUD yang sering mengalami perdarahan;
Untuk mendapatkan gambaran status
gizi secara
lebih
lanjut perlu adanya penelitian pada kelompok akseptor yang
telah menggunakan alat kontrasepsi selama lebih dari
tahun secara berturut-turut.
tiga
IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA
Oleh
MARIA ANGGRAENI
88 260 GMK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
19 9 1
RINGKASAN
MARIA
ANGGRAENI. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap
Status Gizi Ibu-ibu Akseptor Keluarga Berencana
(
Di bawah
bimbingan SUHARDJO sebagai ketua, HUSAINI, M.A. dan MARIYATI S
1
sebagai anggota)
Penelitian
ini bertujuan ; 1) Mempelajari
status gizi pada
berencana
yang
ibu-ibu kelompok akseptor
keadaan
keluarga
menggunakan alat kontrasepsi IUD
dan
hormonal, 2) Mempelajari keadaan konsumsi energi, protein,
lemak, dan zat besi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga
berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD
jenis
alat
kontrasepsi dan faktor-faktor lain (lama pendidikan
ibu,
hormonal,
3)
Mempelajari pengaruh pemakaian
dan
pendapatan keluarga satu bulan, jarak kelahiran, paritas,
umur
ibu, konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi)
terhadap status gizi ibu-ibu akseptor keluarga berencana.
Penelitian
Wilayah
IUD
ini dilaksanakan di Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat.
dipilih
Sejumlah 100
responden akseptor
secara acak, dari 1000 akseptor yang
telah
terseleksi. Adapun 100 responden akseptor hormonal dipilih secara acak, dari 900 akseptor yang telah
Akseptor
yang diambil sebagai responden
terseleksi.
adalah
akseptor
yang yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama
bulan.
Seleksi responden dilakukan pada waktu
12-36
penelitian
sampai dengan Juli 1990. Data yang dikumpulkan adalah meliputi data primer dan data sekunder.
Pengolahan
bertahap
yang
lapangan, koding
data,
kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan
paket
program
data,
:
meliputi
data
data
seleksi
dilakukan
data
"SPSS PC PLUS".
dari
Sebelum dilakukan "Entry"
yang memerlukan perhitungan
terlebih
dahulu.
meliputi
penentuan
lemak
bawah
secara
Adapun
data
status gizi
dilakukan
tersebut
(BB/TB),
penghitungan
antara
tebal
lain
lapisan
kulit (LLBK), angka kecukupan konsumsi dan
kandungan energi dan zat gizi dari hasil "Recallu konsumsi.
Adapun
"Entry" data
program
"Sosdata".
status
gizi ibu-ibu
Uji-t.
dilakukan
Untuk mengetahui
dengan menggunakan
keadaan perbedaan
akseptor IUD dan hormonal
dilakukan
Demikian juga untuk mengetahui keadaan perbedaan
konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi. Adapun untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
gizi
status
ibu-ibu akseptor KB dilakukan analisis regresi ber-
ganda dengan metode "backwardrf.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
-
Keadaan status gizi secara rata-rata kelompok akseptor
hormonal
lompok
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
akseptor
IUD.
Di samping
itu
tampak
ke-
adanya
perbedaan pada kedua kelompok tersebut, kecuali keadaan
status gizi menurut (BB/TB) tidak
perbedaan yang nyata.
menunjukkan
adanya
-
Keadaan
konsumsi energi, protein, lemak dan
zat
secara rata-rata pada kelompok akseptor hormonal
besi
rela-
tif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor
~i samping itu menunjukkan adanya perbedaan
IUD.
nyata
pada kedua kelompok akseptor
yang
tersebut, kecuali
konsumsi energi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang nyata.
-
Status gizi (BB/TB) pada ibu-ibu akseptor keluarga berrencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
faktor
konsumsi lemak, energi, dan lama pendidikan ibu. Sementara itu kadar hemoglobin pada akseptor keluarga berencana cenderung banyak
dipengaruhi oleh faktor konsum-
si zat besi, jarak kelahiran, dan lama pemakaian
alat
kontrasepsi yang menunjukkan hubungan yang nyata.
Adapun tekanan darah pada
kelompok akseptor keluarga
berencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
kon-
sumsi lemak, protein, dan pertambahan berat badan.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan untuk menghindari
pertambahan
berat badan yang berlebihan, maka
kon-
sumsi lemak dan protein pada akseptor keluarga berencana
perlu
dikendalikan agar tidak terjadi kegemukan. Hal ini
untuk
menghinndari kenaikan tekanan darah
tinggi.
yang
terlalu
Adapun untuk menghindari terjadinya anemia, maka
perlu diperhatikan konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, dan perlu
adanya
penambahan
pi1 besi terutama
pada kelompok akseptor IUD yang sering mengalami perdarahan;
Untuk mendapatkan gambaran status
gizi secara
lebih
lanjut perlu adanya penelitian pada kelompok akseptor yang
telah menggunakan alat kontrasepsi selama lebih dari
tahun secara berturut-turut.
tiga
FAKTijR-FAKiOR "r'NPiG BERPEHGkRBi TEEHAGAP STATUS GiZi
IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA
Oleh
MARIA ANGGRAENI
88 260 GMK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
19 9 1
RINGKASAN
MARIA
ANGGRAENI. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap
Status Gizi Ibu-ibu Akseptor Keluarga Berencana
(
Di bawah
bimbingan SUHARDJO sebagai ketua, HUSAINI, M.A. dan MARIYATI S
1
sebagai anggota)
Penelitian
ini bertujuan ; 1) Mempelajari
status gizi pada
berencana
yang
ibu-ibu kelompok akseptor
keadaan
keluarga
menggunakan alat kontrasepsi IUD
dan
hormonal, 2) Mempelajari keadaan konsumsi energi, protein,
lemak, dan zat besi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga
berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD
jenis
alat
kontrasepsi dan faktor-faktor lain (lama pendidikan
ibu,
hormonal,
3)
Mempelajari pengaruh pemakaian
dan
pendapatan keluarga satu bulan, jarak kelahiran, paritas,
umur
ibu, konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi)
terhadap status gizi ibu-ibu akseptor keluarga berencana.
Penelitian
Wilayah
IUD
ini dilaksanakan di Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat.
dipilih
Sejumlah 100
responden akseptor
secara acak, dari 1000 akseptor yang
telah
terseleksi. Adapun 100 responden akseptor hormonal dipilih secara acak, dari 900 akseptor yang telah
Akseptor
yang diambil sebagai responden
terseleksi.
adalah
akseptor
yang yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama
bulan.
Seleksi responden dilakukan pada waktu
12-36
penelitian
sampai dengan Juli 1990. Data yang dikumpulkan adalah meliputi data primer dan data sekunder.
Pengolahan
bertahap
yang
lapangan, koding
data,
kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan
paket
program
data,
:
meliputi
data
data
seleksi
dilakukan
data
"SPSS PC PLUS".
dari
Sebelum dilakukan "Entry"
yang memerlukan perhitungan
terlebih
dahulu.
meliputi
penentuan
lemak
bawah
secara
Adapun
data
status gizi
dilakukan
tersebut
(BB/TB),
penghitungan
antara
tebal
lain
lapisan
kulit (LLBK), angka kecukupan konsumsi dan
kandungan energi dan zat gizi dari hasil "Recallu konsumsi.
Adapun
"Entry" data
program
"Sosdata".
status
gizi ibu-ibu
Uji-t.
dilakukan
Untuk mengetahui
dengan menggunakan
keadaan perbedaan
akseptor IUD dan hormonal
dilakukan
Demikian juga untuk mengetahui keadaan perbedaan
konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi. Adapun untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
gizi
status
ibu-ibu akseptor KB dilakukan analisis regresi ber-
ganda dengan metode "backwardrf.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
-
Keadaan status gizi secara rata-rata kelompok akseptor
hormonal
lompok
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
akseptor
IUD.
Di samping
itu
tampak
ke-
adanya
perbedaan pada kedua kelompok tersebut, kecuali keadaan
status gizi menurut (BB/TB) tidak
perbedaan yang nyata.
menunjukkan
adanya
-
Keadaan
konsumsi energi, protein, lemak dan
zat
secara rata-rata pada kelompok akseptor hormonal
besi
rela-
tif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor
~i samping itu menunjukkan adanya perbedaan
IUD.
nyata
pada kedua kelompok akseptor
yang
tersebut, kecuali
konsumsi energi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang nyata.
-
Status gizi (BB/TB) pada ibu-ibu akseptor keluarga berrencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
faktor
konsumsi lemak, energi, dan lama pendidikan ibu. Sementara itu kadar hemoglobin pada akseptor keluarga berencana cenderung banyak
dipengaruhi oleh faktor konsum-
si zat besi, jarak kelahiran, dan lama pemakaian
alat
kontrasepsi yang menunjukkan hubungan yang nyata.
Adapun tekanan darah pada
kelompok akseptor keluarga
berencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh
kon-
sumsi lemak, protein, dan pertambahan berat badan.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan untuk menghindari
pertambahan
berat badan yang berlebihan, maka
kon-
sumsi lemak dan protein pada akseptor keluarga berencana
perlu
dikendalikan agar tidak terjadi kegemukan. Hal ini
untuk
menghinndari kenaikan tekanan darah
tinggi.
yang
terlalu
Adapun untuk menghindari terjadinya anemia, maka
perlu diperhatikan konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, dan perlu
adanya
penambahan
pi1 besi terutama
pada kelompok akseptor IUD yang sering mengalami perdarahan;
Untuk mendapatkan gambaran status
gizi secara
lebih
lanjut perlu adanya penelitian pada kelompok akseptor yang
telah menggunakan alat kontrasepsi selama lebih dari
tahun secara berturut-turut.
tiga