Yenni, 2012 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Santri Putra Dan Santri Putri
Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada MTs Berbasis Pesantren Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Keterangan :
O = tes awal, tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol × = perlakuan pembelajaran kooperatif tipe TGT
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Santri yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa yang mempunyai kemampuan akademik beragam dalam mempelajari serta memahami mata
pelajaran matematika. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi penelitian adalah seluruh santri Mts Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Batu
Ceper Tangerang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cara
sampling purposif.
Sampling purposif
dikenal juga sebagai
sampling
pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan seseorang atau
pertimbangan peneliti Sudjana, 1996. Pada MTs Manbaul Ulum jumlah kelas VIII ada empat kelas, dua kelas putra dan dua kelas putri. Semua kelas VIII
digunakan sebagai sampel sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jadi sampel pada penelitian ini adalah santri kelas VIII, dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Santri kelas VIII merupakan santri kelas menengah pada jenjangnya yang
dipandang sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren dibandingkan dengan santri kelas VII.
2. Santri kelas VIII lebih mempunyai pengalaman dalam belajar matematika
dibandingkan dengan santri kelas VII.
Yenni, 2012 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Santri Putra Dan Santri Putri
Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada MTs Berbasis Pesantren Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3. Santri kelas IX dipersiapkan untuk menghadapi UN. apabila dijadikan subjek
penelitian dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan yang telah dijadwalkan pihak Mts dan pesantren.
4. Pada kelas VIII terdapat pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian ini.
5. Penyebaran santri yang mempunyai kemampuan akademik tinggi, sedang dan
rendah setiap kelas cukup merata berdasarkan nilai harian dan informasi dari guru matematka ang mengajar.
6. Jumlah santri setiap kelas hampir sama. Masing-masing berjumlah 22 s.d 24
santri setiap kelas. Dengan pertimbangan diatas, santri kelas VIII MTs Manbaul Ulum Pondok
Pesantren Asshiddiqiyah II dianggap mewakili para santri MTs di pondok pesantren pada umumnya.
Sebagai sampel diambil empat kelas dari kelas yang sudah tersedia apa adanya. Dari undian yang dilakukan, kelas Putra D VIIID dan kelas Putri A
VIIIA ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Untuk kelas kontrol yaitu kelas Putra C VIIIC dan kelas putri BVIIIB.
D. Data penelitian