Analisis Statistik Deskriftif Kemampuan Komunikasi Matematis

Sofwan Hidayat, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEEPER LEARNING CYCLE DELC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil postes kemampuan komunikasi matematik, sedangkan data kualitatif diperoleh dari angket siswa.

1. Analisis Statistik Deskriftif Kemampuan Komunikasi Matematis

Data yang diperoleh berupa hasil tes kemampuan komunikasi matematis dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji statistik. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pencapaian kemampuan komunikasi matematis siswa, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap data skor postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa, dilakukan dengan menganalisis data skor n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa diolah melalui beberapa tahapan berikut : a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan pedoman pemberian skor yang digunakan. b. Membuat tabel skor pretes dan postes untuk tes kemampuan komunikasi matematis siswa. c. Menentukan skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi normalized gain sebagai berikut : Gain ternormalisasi = Klasifikasi N-gain menggunakan kategori indeks gain dari Hake Meltzer,2002 dalam Gumanti 2014 sebagai berikut : Tabel 3.10 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Skor Gain g Klasifikasi g0,7 Tinggi 0,3g≤0,7 Sedang g≤0,3 Rendah Sofwan Hidayat, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEEPER LEARNING CYCLE DELC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk melakukan pengujian data statistik langkah yang pertama kali dilakukan adalah menguji kenormalan distribusi, apabila telah dilakukan dilanjutkan dengan menguji kehomogenan variansi, dan langkah terakhir adalah uji perbedaan dua rata-rata. Pemilihan uji statistik yang dilakukan tergantung dari kenormalan distribusinya. Pengolahan dan analisis data dari hasil tes kemampuan komunikasi matematika menggunakan uji statistik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Uji normalitas