F. Pengelolaan Kurikulum 1
Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan 2
Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan
kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah menyiapkan semua komponen
kurikulum sampai buku teks dan pedoman
Konsep Ideal
F. Pengelolaan Kurikulum 1 Satuan pendidikan mempunyai kebebasan
dalam pengelolaan kurikulum 2 Masih terdapat kecenderungan satuan
pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran
Kondisi Saat Ini
15
D. Penilaian 1 Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional 2 Penilaian test dan portofolio saling melengkapi
D. Penilaian 1 Menekankan aspek kognitif
2 Test menjadi cara penilaian yang dominan
15
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1
Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal
2 Motivasi mengajar
15
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1 Memenuhi kompetensi profesi saja
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK
16
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
4
Pembelajaran
Sistem Nilai
Kompetensi:
- Sikap
- keterampilan
- Pengetahuan
Pe ng
et ah
ua n
Ke te
ra m
pi la
n Aktualisasi
Action Internalisasi
Reflection Watak
Perilaku Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
-
Peduli
-
Produktif
-
Bertangggung jawab
- ...
17
WatakPerilaku Kolektif
M an
aj em
en d
an
Ke pe
m im
pi na
n
Ik lim
A ka
de m
ik
da n
Bu da
ya S
at di
k
Kesiapan: -Fisik
-Emosional -Intelektual
- Spiritual
Pe se
rt a
D id
ik
Pembelajaran
Lu lu
sa n
ya ng
Ko m
pe te
n
Kurikulum
SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan: -Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban
Kelayakan: -Materi
-Metode Penyampaian -Metode Penilaian
Buku Pegangan Buku Babon
Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
18
Psikologi Pedagogi
Sosio-eko-kultural
Elemen Perubahan
5 5
19
20
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Isi Standar Penilaian
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP
SMA SMK
Kompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran
ISI • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi .
Pendekatan ISI
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif dalam semua
mata pelajaran • Mata
pelajaran • Mata pelajaran
• Vokasinal
21
Elemen Deskripsi
SD SMP
SMA SMK
Struktur Kurikulum
Matapelajaran dan alokasi
waktu ISI
• Holistik berbasis sains alam,
sosial, dan budaya
• Jumlah matapelajaran
dari 10 menjadi 6 • Jumlah jam
bertambah 4 JPminggu akibat
perubahan pendekatan
pembelajaran • TIK menjadi media
semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada
setiap matapelajaran dan
ekstrakurikuler • Jumlah
matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6
JPminggu akibat perubahan
pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada
matapelajaran wajib dan ada
matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan
matapelajaran yang harus
diikuti siswa • Jumlah jam
bertambah 1 JPminggu
akibat perubahan
pendekatan pembelajaran
• Penambahan jenis keahlian
berdasarkan spektrum
kebutuhan 6 program keahlian,
40 bidang keahlian, 121
kompetensi keahlian
• Pengurangan adaptif dan
normatif, penambahan
produktif • produktif
disesuaikan dengan trend
perkembangan di Industri
22
Elemen Deskripsi
SD SMP
SMA SMK
Proses pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan • Tematik dan
terpadu • IPA dan IPS
masing- masing
diajarkan secara
terpadu • Adanya mata
pelajaran wajib dan pilihan
sesuai dengan bakat dan
minatnya • Kompetensi keterampilan
yang sesuai dengan standar industri
23
Elemen Deskripsi
SD SMP
SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian Ekstrakuri-kuler
• Pramuka wajib • UKS
• PMR • Bahasa Inggris
• Pramuka wajib • OSIS
• UKS • PMR
• Dll • Pramuka wajib
• OSIS • UKS
• PMR • Dll
• Pramuka wajib • OSIS
• UKS • PMR
• Dll
24
Standar Kompetensi Lulusan
6 6
25
Mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
.
UU No.202003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Tujuan
26
DOMAIN Elemen
SD SMP
SMA-SMK
SIKAP
Proses
Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN, RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial
TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam
POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
KETERAMPILAN
Proses
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
Abstrak
MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
Konkret
MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
PENGETAHUAN
Proses
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Obyek
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek
MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1.
Perkembangan psikologis anak 2.
Lingkup dan kedalaman materi 3.
Kesinambungan 4.
Fungsi satuan pendidikan 5.
Lingkungan
27
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1.
Perkembangan psikologis anak 2.
Lingkup dan kedalaman materi 3.
Kesinambungan 4.
Fungsi satuan pendidikan 5.
Lingkungan
DOMAIN SD
SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA YANG BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
28
Dunia Peradaban Global
Negara Sosial-Ekonomi-Budaya
Sa t
Pe nd
id ika
n Ke
lu ar
ga Peserta
Didik
29
Konteks Konten
Faktual Konseptual
Prosedural Meta-kognitif
Dunia Peradaban Global
Negara Sosial-Ekonomi-Budaya
Sa t
Pe nd
id ika
n Ke
lu ar
ga Peserta
Didik
30
Faktual Konseptual
Prosedural Meta-kognitif
SD SMP
SMAK PT
SD SMP
SMAK PT
DIKDAS:SD DIKDAS:SMP
DIKMEN:SMAK
MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL
DAN ALAM DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN
TEMPAT BERMAIN MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA,
PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA
EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM
DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA
MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM
SERTA DALAM MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA DALAM
PERGAULAN DUNIA
31
SD SMP
SMAK
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN
TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN
KONKRET SESUAI DENGAN YANG
DITUGASKAN KEPADANYA. MEMILIKI
KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN
TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN
KONKRET TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN
DARI YANG DIPELAJARINYA DI SEKOLAH SECARA MANDIRI
32
SD SMP
SMAK
MEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DALAM
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, HUMANIORA,
DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH,
DAN TEMPAT BERMAIN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DALAM
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, HUMANIORA,
DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA
MEMILIKI PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN METAKOGNITIF
DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,
SENI, BUDAYA, HUMANIORA, DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA DAN
KEJADIAN
33
Struktur Kurikulum
7 7
34
Struktur Kurikulum SD
7A 7A
35
No Permasalahan Penyelesaian
1 Capaian pembelajaran disusun berdasarkan
materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk
menyatakan capaian pembelajaran 2
Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran
Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keteramilan, dan pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III menerapkan
pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran
Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masing-masing kelas
4 Walaupun kelas I-III menerapkan
pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan
sendiri-sendiri dan saling mengabaikan Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai
sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan
5 Kompetensi siswa hanya diukur dari
kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis
Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan
hasil] 6
Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja
Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti
36
No Permasalahan
Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar
belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena
masih berfikir utuh Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan
keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema
8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem
pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan
Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema
9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa
oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran
Perlunya penyederhanaan mata pelajaran
10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana
semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang
guru Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam
menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa
melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama]
11
Banyak negara menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik-integratif sampai SD kelas VI,
seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat sebagian, Korea Selatan,
Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina
Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha meringankan beban guru kelas yang harus mengampu
sejumlah mata pelajaran
37
No Komponen Rancangan Alternatif - 1
1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 4
Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran 5
Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
- IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
- IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan -
Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran 6
Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab. 7
Perbedaan antara IPAIPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari
materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
38
Alternatif 2
• Peserta didik kelas V – VI usia 11 – 12 tahun sudah masuk pada tahap berpikir abstrak operasi formal , sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep
keilmuan secara sederhana • Dengan matapelajaran IPAIPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi. • Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan
istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA terhapusnya beberapa bagian maneri IPA, dampak
negatifnya: – Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabarmajalah yang mempunyai kolom sains.
39
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru
40
No Komponen I II III IV V IV
A Matapelajaran 1 Pend. Agama
3 3 3 2 Pend. Kewarganegaraan
2 2 2 3 Bahasa Indonesia
5 5 5 4 Matematika
5 5 5 5 IPA
4 4 4 6 IPS
3 3 3 7 Seni Budaya Ketrpln.
4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR Kes.
4 4 4 B Muatan Lokal
2 2 2 C Pengembangan Diri
2 2 2 Jumlah
26 27 28 32 32 32
No Komponen I
II III IV V IV
A Kelompok A 1 Pend. Agama
4 4
4 4
4 4 2 Pend. Pancasila Kewarganegaraan
5 6
6 6
6 6 3 Bahasa Indonesia
8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5
6 6
6 6 6
B Kelompok B 1 Seni Budaya Prakarya
4 4
4 6
6 6 2 Pend. Jasmani, OR Kes.
4 4
4 4
4 4 Jumlah
30 32 34 36 36 36
No Komponen I
II III IV V IV
A Kelompok A 1 Pend. Agama
4 4
4 4
3 3
2 Pend. Pancasila Kewarganegaraan 5
6 6
6 4
4 3 Bahasa Indonesia
8 8 10 10 5
5 4 Matematika
5 6
6 6
6 6
5 IPA -
- -
- 4
4 6 IPS
- -
- -
4 4
B Kelompok B 1 Seni Budaya Prakarya
4 4
4 6
6 6
2 Pend. Jasmani, OR Kes. 4
4 4
4 4
4 Jumlah
30 32 34 36 36 36
Tematik
Alternatif - 1
Alternatif - 2
Tematik
D en
m ar
k H
un ga
ry Tu
rk ey
R us
si an
F ed
er at
io n
M ex
ic o
F ra
nc e
Lu xe
m bo
ur g
N or
w ay
F in
la nd
G re
ec e
S lo
va k
R ep
ub lic
A us
tr ia
O E
C D
a ve
ra ge
1 Ire
la nd
S lo
ve ni
a C
an ad
a E
st on
ia Ja
pa n
K or
ea Is
ra el
S pa
in
B el
gi um
F l.
1 Ita
ly G
er m
an y
C hi
le Ic
el an
d
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
4.3 5.0
0.0 8.8
15.0 3.8 10.7
3.9 10.5
0.0 8.2 13.0 6.5
4.0 6.3
7.9 4.4
7.3 5.6
8.2 8.0
0.0 7.4
2.5 6.6
6.7
Chart D1.2a. Instruction tim e per subject as a percentage of total com pulsory instruction tim e for 7-8 year-olds 2010 Percentage of intended instruction tim e devoted to various subject areas within the total com pulsory curriculum
Compulsory flexible curriculum Other compulsory core curriculum
Modern foreign languages Science
Mathematics Reading, writing and literature
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics World Education Indicators Programme. Table D1.2a. See Annex 3 for notes
www.oecd.orgedueag2012. 41
N et
he rla
nd s1
Ire la
nd M
ex ic
o F
ra nc
e H
un ga
ry
R us
si an
F ed
er at
io n
D en
m ar
k C
an ad
a
Lu xe
m bo
ur g2
A us
tr ia
S pa
in G
re ec
e N
or w
ay
O E
C D
a ve
ra ge
3 Ita
ly
S lo
va k
R ep
ub lic
B el
gi um
F l.
3 Is
ra el
E st
on ia
F in
la nd
P or
tu ga
l
A rg
en tin
a4 P
ol an
d5 K
or ea
Tu rk
ey Ja
pa n
S lo
ve ni
a G
er m
an y
Ic el
an d
C hi
le
In do
ne si
a5 E
ng la
nd 1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
5.7 4.0
15.0 4.9 5.8
6.8 7.4 8.0 6.0 10.4 7.7 6.4
7.5 8.2 7.1 6.6 0.0 7.6 7.3 10.4
6.0 15.0
11.1 9.7 13.3
9.8 9.7 5.6 8.0 8.8 11.8 11.5
Compulsory flexible curriculum Other compulsory core curriculum
Modern foreign languages Science
Mathematics Reading, writing and literature
1. Includes 11-year-olds only. 2. German as a language of instruction is included in “Reading, writing and literature” in addition to the mother tongue Luxemburgish.
3. Australia, Belgium Fl., Belgium Fr. and the Czech Republic are not included in the average. 4. Year of reference 2009.
5. Includes 10-11 year-olds only. Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics World Education Indicators programme. Table D1.2b. See Annex 3 for notes www.oecd.orgedueag2012.
Reading, Writing, lit. = 15 Math : 15
Science : 12 Other Comp. Core : 53
Comp. Felxible : 5
42
Struktur Kurikulum SMP
7B 7B
43
No Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP
dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan 2
Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran 3
Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: -
TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri -
Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya -
Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran 6
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan alam dan sosial. 7
Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa 8
Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian
44
KOMPONEN ALOKASI
WAKTU MINIMAL PER
MINGGU [JP]
VII VIII
IX A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 2
3. Bahasa Indonesia 4
4 4
4. Matematika 4
4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4
4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4
4 4
7 Bahasa Inggris 4
4 4
8 Seni Budaya 2
2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2
2 2
10 KeterampilanTeknologi Informasi Komunikasi 2
2 2
B. Muatan Lokal 2