3. Peradilan dilaksanakan secara cepat,
sederhana dan murah, Psl. 4 ayat 2 UU Kekuasaan Kehakiman menentukan bahwa
peradilan dilakukan dngan sederhana, cepat dan biaya ringan. Penjelasan ayat 2 tersebut,
bahwa yang dimaksud sederhana adalah pemeriksaan dan penyelesaian secara efisien
dan efektif, sedangkan murah artinya biaya dapat dipikul oleh masyarakat pencari keadilan.
Terkait biaya beracara di MK tidak dipungut biaya, karena semua biaya perkara ditanggung oleh
negara.
4. Hak untuk didengar secara seimbang Audi et Alteram Partem;
Dalam pemeriksaan permohonan pengujian undang-undang, Pemohon, Pemerintah dan
DPR serta pihak terkait langsung diberi hak yang sama untuk didengar. Bahkan
stakeholder lain yang merasa mempunyai kepentingan dengan undang-undang yang
sedang diuji harus didengar jika pihak terkait tersebut mengemukakan keinginan
untuk memberikan keterangan.
5. Hakim Aktif dan Pasif dalam proses persidangan.
Pemeriksaan di MK memiliki karakteristik khusus yang kental dengan kepentingan umum
ketimbang kepentingan perorangan, sehingga proses persidangan tidak dapat diselesaikan
melalui inisiatif pihak-pihak saja. Dalam hal hakim pasif, yakni hakim tidak boleh secara aktif
melakukan inisiatif menggerakkan mekanisme MK untuk memeriksa perkara tanpa adanya
permohonan, sedangkan dikatakan aktif, setelah permohonan diajukan, maka dalam proses
pemeriksaan hakim harus aktif tidak hanya menggantungkan inisiatif dari pihak-pihak.
6. Ius Curia Novit, Pengadilan tidak boleh
menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara yang diajukan
dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk
memeriksa dan mengadilinya.
PENGUJIAN UNDANG-UNDANG PENGUJIAN UNDANG-UNDANG
TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR
, ,
Ps.50 – 60 UU MK Ps.50 – 60 UU MK
Hukum acara khusus yang mengatur prosedur dan hal-hal lain terkait Hukum acara khusus yang mengatur prosedur dan hal-hal lain terkait
dengan pengujian undang-undang di dalam Undang-undang Nomor 24 dengan pengujian undang-undang di dalam Undang-undang Nomor 24
Th 2003 meliputi hal-hal sebagai berikut: Th 2003 meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Undang-undang yang dapat dimohonkan pengujian a. Undang-undang yang dapat dimohonkan pengujian
b. Pihak yang dapat bertindak dalam permohonan pengujian undang- b. Pihak yang dapat bertindak dalam permohonan pengujian undang-
undang undang
c. Bentuk pengujian undang-undang c. Bentuk pengujian undang-undang
d. Kewajiban menyampaikan salinan permohonan kepada d. Kewajiban menyampaikan salinan permohonan kepada
institusilembaga negara tertentu institusilembaga negara tertentu
e. Hak meminta keterangan terhadap lembaga negara terkait dengan e. Hak meminta keterangan terhadap lembaga negara terkait dengan
permohonan permohonan
f. Materi putusan f. Materi putusan
g. Akibat putusan pengujian undang-undang dan kewajiban setelah g. Akibat putusan pengujian undang-undang dan kewajiban setelah
putusan putusan
Undang-undang yang dapat dimohonkan pengujian Undang-undang yang dapat dimohonkan pengujian
1. 1.
Normatif Normatif
Hanya Undang-undang yang diundangkan Hanya Undang-undang yang diundangkan
setelah perubahan pertama UUD RI 1945 Ps. setelah perubahan pertama UUD RI 1945 Ps.
50 50
2. Dikesampingkan 2. Dikesampingkan