KEADAAN GEOGRAFIS
GEOGRAPHYCAL SITUATION
2
Sungai Pinang Dalam Angka
Sungai Pinang in Figures 2016
1.1. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS
WILAYAH
Kecamatan Sungai Pinang merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Ogan Ilir yang
terbentuk melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 merupakan hasil pemekaran dari
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara geografis terletak diantara 3
02 sampai 3 48 Lintang
Selatan dan diantara 104 20 sampai 104
48 Bujur Timur, dengan luas wilayah 42,62 Km
2
atau 42,62 Ha dan mempunyai ketinggian tempat rata-rata 8 meter di atas permukaan laut.
Batas wilayah administrasi Kec. Sungai Pinang sebagai berikut:
• Sebelah Utara
: berbatasan dengan
Kecamatan Rantau Panjang. •
Sebelah Selatan : berbatasan dengan
Kecamatan Kandis. •
Sebelah Barat :
berbatasan dengan
Kecamatan Tanjung Raja. •
Sebelah Timur : berbatasan
dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI
Luas Kecamatan Sungai Pinang berdasarkan data yang didapat dari Dinas Tata Pemerintahan
kabupaten Ogan Ilir sebesar 42,62 km
2
. Wilayah yang paling luas adalah desa Tanjung Serian
dengan luas 7,850 km
2
dengan persentase luas sebesar 18,42 dari keseluruhan
wilayah kecamatan diikuti oleh desa Penyandingan dan
Talang Dukun dan yang terkecil adalah desa Pinang Jaya dengan luas 1,656 km
2
dimana persentase luasnya adalah sebesar 3,88.
1.2. WILAYAH ADMINISTRATIF
Kecamatan Sungai Pinang pada awal terbentuknya hanya terdiri dari 6 desa dan 1
kelurahan, tetapi pada tahun 2007 kecamatan ini mengalami pemekaran desa sehingga kecamatan
Sungai Pinang terbagi menjadi 12 desa dan 1 kelurahan dengan Ibu kota Kecamatan di
kelurahan Sungai Pinang.
http:oganilirkab.bps.go.id
KEADAAN GEOGRAFIS
GEOGRAPHYCAL SITUATION
3
Sungai Pinang Dalam Angka
Sungai Pinang in Figures 2016
1.3. KEADAAN ALAM a. Iklim dan Curah Hujan
Kecamatan Sungai
Pinang yang
merupakan bagian dari Kabupaten Ogan Ilir daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah
Type B dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober,
sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan bulan April. Curah
hujan di suatu wilayah tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografi, dan perputaran
pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak
stasiun pengamat. Pada tahun 2006 dari 3 kecamatan yang memiliki alat pendeteksi
hujan, rata-rata curah hujan per tahun berkisar antara 161,60 mm sampai 201,50 mm dan rata-
rata hari hujan berkisar antara 6,25 sampai 9,75 hari per tahunnya.
b. Topografi