5
2.2 Penguatan Kapasitas Hilirisasi Produk Unggulan PUI
Kegiatan penguatan hilirisasi produk unggulan PUI Tahun 2017 merupakan salah satu fasilitasi dan asistensi teknis yang diberikan dalam rangka
meningkatkan salah satu kapasitas diseminasi atas produk yang dihasilkan lembaga. Dalam pelaksanaannya, kegiatan peningkatan hilirisasi produk ini akan
mengedepankan aspek kelembagaan, bahwa penguatan kapasitas hilirisasi diarahkan
untuk meningkatkan
kapasitas lembaga
dalam proses
mengembangkan pemanfaatan produk dalam alur industri, sehingga dapat mempunyai nilai tambah hasil riset dan mendukung upaya peningkatan
perekonomian nasional. Hilirisasi produk unggulan ini menekankan pada aspek sebagai berikut :
a. Peningkatan Kerjasama Kelembagaan
Bahwa peningkatan kerjasama kelembagaan merupakan landasan utama dalam mendukung proses hilirisasi produk lembaga. Peningkatan kerjasama
yang bermanfaat untuk pengembangan kapasitas lembaga adalah kerjasama pemanfaatan setiap sumber daya lembaga dalam mewujudkan capaian
peningkatan layanan baik dalam bentuk produk maupun dalam bentuk jasa. Peningkatan kerjasama lembaga akan dipengaruhi oleh kinerja internal
lembaga, bahwa kerjasama akan meningkat apabila lembaga mempunyai kapasitas internal yang dicerminkan oleh tingginya kepercayaan lembaga lain
dalam menjalin kerjasama antar lembaga. Beberapa aspek kapasitas internal yang mendorong kerjasama lembaga antara lain : aturan internal lembaga,
kebutuhan kerjasama, kerangka, bentuk dan model kerjasama, serta data potensi kerjasama yang diindentifikasi dan selalu diperbarui oleh lembaga
dalam upaya hilirisasi pemanfaatan produk unggulannya. Model kerjasama kelembagaan yang dikembangkan juga tergantung pada
karakteristik produk unggulan dan fokus bidang unggulannya. Misalnya, model kerjasama produk pertanian akan berbeda dengan produk kesehatan.
Oleh karenanya, pemahaman atas kerjasama ini menjadi aspek penting dalam mendorong hilirisasi produk yang dihasilkan lembaga.
b. Keunggulan Produk Inovasi Keberhasilan hilirisasi suatu produk akan ditentukan oleh aspek keunggulan
produk tersebut. Informasi keunggulan produk ini akan dapat menjadi kriteria pemilah produk satu dengan produk lainnya. Beberapa dukungan informasi
yang perlu diidentifikasi dalam memilih produk yang terunggul antara lain : 1 Deskripsi singkat latar belakang pengembangan produk : ide dasar,
urgensi pengembangan, dan motivasi pengembangan produk. 2 Deskripsi keterbaharuan produk inovasi terutama dalam menjawab
kebutuhan yang ada masyarakat dan daerah.
6 3 Deskripsi spesifikasi dan keunggulan teknis produk dan perbandingannya
keunggulan-kelemahan dengan produk sejenis lainnya 4 Deskripsi kegunaan produk teknologi yang akan dihilirisasi
5 Deskripsi tingkat kesiapan teknologi atas produk yang dikembangkan Keunggulan produk inovasi ini menjadi pendorong keberhasilan hilirisasi
mengingat keunggulan tersebut akan menentukan keberterimaan produk tersebut di pihak pengguna – pasar.
c. Potensi Usaha Produksi Potensi usaha ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kerangka atau
model proses produksi yang akan dilakukan siapa mengerjakan apa; di samping itu, potensi usaha produksi juga akan menggambarkan skema, alur
dan rantai produksi serta pihak mana saja yang terlibat. Penjelasan terkait potensi usaha produksi akan memberikan keyakinan atas produksi yang
akan dilakukan.
d. Potensi Pasar Hilirisasi produk akan berhasil apabila dapat digambarkan secara jelas
tentang potensi pasar atas produk inovasi yang dihasilkan. Potensi pasar ini diharapkan dapat memperjelas positioning produk di pasar, berapa segmen
atau target pasar yang dapat diperoleh, value proposition – manfaat unggul dari produk
yang akan dipersepsikan oleh industri saat
akan mengembangkan produk. Identifikasi produk kompetitor juga perlu dijelaskan
dan dilakukan agar dapat memahami lama bertahannya produk dan kerangka waktu produk perlu melakukan inovasi terbaru.
e. Rancangan Hilirisasi Rancangan hilirisasi akan menjelaskan kerangka, tahapan, mekanisme dan
kerangka waktu suatu produk mulai dari skala prototype dikembangkan menjadi produk siap produksi. Di dalam proses rancangan tersebut, akan
dijelaskan juga kebutuhan fasilitasi dan asistensi teknis baik dalam proses pengujian skala produksi, penguatan standarisasi produk, perolehan
sertifikasi dan rancangan promosi sehingga produk siap dihilirisasi.
f. Potensi Dampak Luas Pemanfaatan Produk Pertimbangan lainnya dalam melihat sukses tidaknya proses hilirisasi adalah
gambaran dampak positif-nilai tambah yang dihasilkan dari pengembangan produk dan upaya hilirisasi dari aspek sosial, ekonomi dan budaya.
7
2.3 Fokus Bidang Prioritas Inovasi