Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016
2
1. Pendahuluan
Di era bisnis yang berkembang, berbagai macam masalah yang timbul dalam suatu perusahaan, terutama masalah keuangan. Berdasarkan survey kejahatan ekonomi global tahun 2005, sekitar 45
perusahaan diseluruh dunia telah menjadi korban kejahatan ekonomi Dalnial
et al.,
2014. Sehingga laporan keuangan menjadi penting dalam operasional suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan
gambaran keadaan perusahaan yang sebenarnya dan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Komponen utama dari laporan tahunan adalah angka laba yang digunakan oleh pihak luar untuk mengambil keputusan Marai and Vladan, 2013.
Pada saat perusahaan publik menerbitkan laporan keuangannya, sesungguhnya perusahaan tersebut ingin menggambarkan kondisinya dalam keadaan yang terbaik. Untuk menggambarkan
laporan keuangan perusahaan dalam keadaan terbaik, manajemen seringkali melakukan langkah yaitu manajemen laba
earning management
atau manipulasi laba
earning manipulation
. Langkah tersebut dilakukan karena adanya faktor tekanan, kesempatan dan rasionalisasi.
Lou dan Wang 2009 memaparkan bahwa terjadinya
fraud
dapat dipicu oleh ilustrasi faktor risiko kecurangan dari standar kecurangan yang ada yakni SAS 99, ISA 240, TSAS 43 didasarkan
pada teori segitiga kecurangan yang dicetuskan oleh Cressey pada tahun 1953 dalam makalahnya yang berjudul Other People’s Money:
A Study in the Social Psychology of Embezzlement
. Melalui serangkaian wawancara dengan 133 orang yang dihukum karena melakukan penggelapan, Cressey
1953 mengkategorikan terdapat kondisi yang selalu hadir dalam kegiatan kecurangan perusahaan yaitu tekananmotif , kesempatan, sikaprasionalisasi.
Kondisi ini melahirkan sebuah teori tindakan beralasan
theory of reasoned action
dan teori perilaku rencanaan
theory planned behavior
yang menjelaskan bahwa intensi seseorang untuk melakukan perilaku tertentu Ajzen, 1991. Dalam teori tersebut menjelaskan suatu kondisi adanya
tekanan dipengaruhi oleh intensi perilaku untuk melakukan suatu kecurangan, kesempatan dipengaruhi
Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016
3
oleh kendali perilaku persepsian yaitu ada tidaknya kesempatan untuk melakukan kecurangan, dan rasionalisasi yaitu sikap, karakter yang mendukung untuk melakukan tindakan kecurangan dan
mendapat dukungan untuk melakukan tindakan kecurangan Cohen
et al.,
2011. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk model MSCORE dalam penelitian Beneish, Lee and
Nichols 2012 yang telah dilakukan oleh Benesih pada tahun 1999 dengan judul “
The Detection of Earning Manipulations
”. Penelitian yang dilakukan Beneish
et al.,
2012 adalah untuk mendeteksi fraud pada kasus-kasus fraud yang terkenal dari tahun 1998-2002 salah satunya adalah Enron. Fakta
menunjukkan model yang digunakan tersebut dapat mendeteksi adanya fraud yang terjadi pada Enron sebelum menuju ke masa kehancurannya atau mampu mendeteksi adanya
fraud
yang terjadi pada sebagian besar perusahaan sebelum kasusnya diungkapkan ke publik. Setelah nilai M-score diperoleh,
pada penelitian ini kemudian akan dilakukan pengujian faktor-faktor yang dinilai mempengaruhi pemanipulasian laba yaitu dengan pendekatan teori
fraud triangle.
Meskipun tidak terungkap ke publik dan tidak terdeteksi oleh auditor, tetap terdapat kemungkinan bahwa suatu perusahaan kemungkinan
melakukan manipulasi laba terhadap laporan keuangannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lou dan Wang 2009 membuat suatu model melalui
pendekatan
fraud triangle
yang diproksikan ke dalam berbagai kondisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa proksi signifikan dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan, di mana
proksi-proksi tersebut adalah bagian dari tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Skousen
et al.,
2009 membuat model pendeteksian kecurangan laporan keuangan yang berbeda dari penelitian Lou dan Wang 2009. Setelah diuji ternyata hanya
proksi dari variabel tekanan dan kesempatan saja yang signifikan dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Hal yang sama juga dilakukan oleh penelitian Ratmono 2014, bahwa hanya
proksi dari variabel tekanan dan kesempatan yang signifikan dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Dari perbedaan hasil tersebut sehingga penulis ingin menguji kembali beberapa proksi dari
variabel tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Selain itu, dalam penelitian ini juga mencoba untuk menghubungkan manipulasi laba dengan dampak pengadopsian IFRS, adanya pengadopsian IFRS
Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016
4
seharusnya dapat mengurangi tindakan manipulasi laba, sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan perusahaan. Penerapan
International Financial Reporting Standard IFRS
akan berdampak sedikitnya pilihan metode akuntansi yang dapat diterapkan sehingga akan meminalisir praktik-praktik kecurangan akuntansi Prihadi, 2011 dalam Lukito, 2015. Oleh karena
itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah: “Pendeteksian Pemanipulasian Laba: Pengujian
Teori
Fraud Triangle
dan Dampak Pengadopsian
International Financial Reporting Standard IFRS
”.
2. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis