Fluktuasi Musiman Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (Loliginidae) di Perairan Selat Alas, NTB

RINGKASAN

-

SRI TURN1 HARTATI. Fluktuasi Musiman Hasil Tangkapan Cumi Cumi (Loliginidae)
di Perairan Selat Alas, NTB , dengan Komisi Pembimbing Wisnu Gunarso (Ketua),
H. Ayodhyoa dan Subhat Nurhakim (Anggota).

Cumi-curni merupakan salah satu sumberdaya ikan yang bernilai ekonomis.
Perdagangan dunia komoditas tersebut berkembang dengan pesat dari tahun ke
tahun. Hasil tangkapan cephalopoda dunia pada tahun 1977 sebesar I,2 juta ton,
meningkat menjadi 2,7 juta ton pada tahun 1992.
lndonesia yang mempunyai wilayah perairan laut seluas sekitar 5,8 juta km2,
hasil tangkapan curni-cumi pada tahun 1995 hanya sekitar 27.575 ton atau 0.8 %
dari produksi total perikanan lndonesia. Hasil tangkapan cumi-cumi pada umumnya
merupakan hasil sarnpingan (by catch) dan hanya pada beberapa wilayah perairan
saja yang sudah diusahakan secara khusus, seperti misalnya di perairan Selat Alas.
Selat Alas merupakan salah satu daerah penangkapan cumi-cumi yang
penting di perairan lndonesia. Usaha perikanan cumi-cumi di perairan selat Alas
tersebut sudah berkembang sejak tahun 1960.


Peningkatan jumlah armada

penangkapan berlangsung dengan cepat selarna periode 1960 - 1978, yaitu dari 60
unit menjadi 700 unit. Seiring dengan meningkatnya jumlah armada penangkapan
, rneningkat pula hasil tangkapan cumi-curni, yaitu dari 70 ton rnenjadi 1.200 ton.

Keadaan perikanan curni-cumi yang demikian menyebabkan status sumberdaya
cumi-cumi di perairan selat Alas dalam kondisi lebih tangkap. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pola sebaran parameter oseanografi dan kelimpahan cumicumi berdasarkan ruang dan waktu, menentukan rnusim aan daerah pernijahan

cumi-cumi, musim penangkapan cumi-cumi dan hubungan struktur ukuran stok
cumi-cumi dengan waktu. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk
menentukan sejumlah alternatif kebijaksanaan pengembangan dan pengelolaan
sumberdaya perikanan cumi-cumi di perairan selat Alas.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan
informasi data dari instansi terkait. Pengamatan langsung di lapangan, meliputi
pengamatan kondisi lingkungan oseanografi, pendugaan kelirnpahan curni-cumi dan
pengamatan aspek biologi. lnformasi data dari instansi terkait berupa data statistik
perikanan dari Dinas Perikanan setempat. Pengamatan oseanografi yang dilakukan
meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut, nitrat, kelimpahan fitoplankton dan

kelimpahan zooplankton.

Pengamatan dilakukan pada musirn barat laut

(Desember - Februari), musim peralihan satu (Maret - Mei), rnusim tenggara (Juni Agustus) dan musim peralihan dua (September - Nopember).

Pendugaan

kelimpahan cumi-cumi dilakukan dengan mengikuti kegiatan nelayan melakukan
penangkapan dan pengamatan langsung hasil tangkapan nelayan di TPI. Ratarata hasil tangkapan per trip merupakan indeks kelimpahan yang dianggap
sebanding dengan kelimpahan. Pengamatan aspek biologi meliputi pengamatan
tingkat kematangan gonad (TKG) dan pengukuran panjang mantel cumi-cumi,
dengan menggunakan contoh cumi-cumi hasil tangkapan nelayan.

ate parameter oseanografi setiap musim disajikan berupa peta sebaran
mendatar, yang dibuat dengan menggunakan program Surfer. Data kelimpahan
cumi-cumi di rata-ratakan untuk satu musim di suatu lokasi penangkapan dan
disajikan pada suatu pet%perairan. Hasil pengamatan tingkat kematangan gonad

(TKG) ditabulasikan rnenurut bulan. Terlihat dari tabulasi tersebut persentase

tertinggi dari curni-curni yang rnatang telur siap untuk rnernijah (TKG V).
Musirnlpuncak pernijahan diduga berlangsung pada bulan dengan persentase
tertinggi dari curni-curni dengan kondisi TKG V. Secara sederhana rnusirn ikan
dalarn setiap tahun adalah produksi bulanan yang lebih besar dari produksi rata-rata
bulanan dalarn tahun tersebut. Selarna periode 13 tahun (1985

- 1997). rnusirn

curni-curni ditentukan dari nilai rata-rata produksi bulanan dalarn periode 13 tahun
terhadap rata-rata bulanan total. Dikatakan rnusirn curni-curni bila nilai rata-rata
produksi bulanan selarna 13 tahun lebih besar dari pada rata-rata produksi bulanan
total dan sebaliknya. Hubungan struktur ukuran stok curni-curni dengan waktu, yaitu
apakah pada bulan-bulan tertentu dicirikan dengan ukuran tertentu, dilihat dengan
rnenggunakan analisis korespondensi.
Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa di perairan selat Alas terdapat 4 jenis
curni-curni Lologinidae, yaitu Loligo edulis, Loligo duvauceli, Sepioteuthislessoniana
dan Uroteuthis bartschi, yang didorninasi oleh Loligo duvauceli. Pola sebaran
kelirnpahan curni-curni berbeda antara rnusirn barat laut, rnusirn tenggara dan
rnusirn peralihan diantaranya. Loligo duvauceli (curni-curnijarnak) di perairan selat
Alas diduga rnernijah sepanjang tahun dan rnencapai puncaknya pada bulan Mei Juni. Musirn penangkapan curni-cumi berlangsung pada bulan Oktober - Maret dan

rnasa paceklik curni-curni terjadi pada bulan April - September. Analisis
korespondensi rnenunjukkan bahwa ada 3 kelornpok profil "kelas panjang rnenurut
bulan" dan 3 kelornpok profil "bulanan rnenurut kelas panjang". Profil bulan April
dan Agustus dicirikan terutarna oleh distribusi yang nyata dari kelas panjang 3,5 crn

- 5,5 cm. Profil bulan Juni dicirikan terutama oleh distribusi yang nyata dari kelas
panjang 6,5 cm - 9,9 cm. Profil bulan Desember dicirikan terutama oleh distribusi
yang nyata dari kelas panjang 11,5 cm - 14,5 cm. Fluktuasi hasil tangkapan cumicumi dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisi oseanografi, seperti suhu, kesuburan
perairan serta angin dan

gelornbang yang akan menentukan jumlah upaya

penangkapan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan sebaiknya dilakukan
pembatasanlpengurangan jumlah upayaltrip pada waktu musim penangkapan,
terutama pada bulan Desember yang dicirikan dengan cumi-cumi ukuran kelas
panjang 11.5 - 14.5 cm. Melalui pengurangan jumlah upaya penangkapan ini
diharapkan akan mengurangi hasil tangkapan curni-curni berukuran induk. Tentu
saja ha1 ini berarti akan lebih banyak cumi-cumi yang melakukan pernijahan,
sehingga rekruitmen sumberdaya cumi-cumi akan lebih berhasil.