16
serabut sklerenkim dengan salah satu dinding berombak, trakea penebalan tangga. Butiran
amilum bentuk khas seperti pada jahe. Seluruh sediaan berwarna kuning tua karena mengandung
kurkumin.
e. Calami Rhizoma Rimpang Jaringau
o Tanaman asal
: Acorus calamus L. o
Familia : Araceae
o Pemerian
: Serbuk coklat kekuningan, bau khas aromatik dan rasa agak pedas.
o Mikroskopik
: Pada lapisan terluar terdapat 1 lapis epidermis atau jaringan gabus. Pada korteks bagian luar
terdapat hipo dermis yang berupa jaringan kolenkimatik, pada korteks bagian dalam terdapat
parenkim erenkimatik dengan rongga udara besar dan sel berbentuk bulat penuh berisi butir pati.
f. Kaempferiae Rhizoma Rimpang Kencur
o Tanaman asal
: Kaempferiae galanga L. o
Familia : Zingiberis
o Pemerian
: Serbuk putih, putih kecoklatan sampai coklat, bau khas aromatik dan rasa pedas, hangat, agak pahit,
akhirnya menimbulkan rasa tebal. o
Mikroskopik : Periderm : terdiri dari 5-7 lapis sel, sel berbentuk
segi panjang berdinding tipis. Jaringan parenkim korteks : Terdapat di bawah periderm, sel parenkim
isodiametrik, berdinding tipis, berisi butir-butir pati.
g. Languatis Rhizoma Rimpang Lengkuas
o Tanaman asal
: Languas galanga L stuntz o
Familia : Zingiberaceae
o Pemerian
: Serbuk, bau aromatik, rasa pedas. o
Makroskopis : Epidermis terdiri dari 1 lapis sel kecil agak pipih,
dinding berwarna kuning kecoklatan, kutikula jelas. Koerteks parenmatik, jaringan korteks bagian
17
luar terdiri dari beberapa lapis sel dengan dinding tipis berwarna kuning kecoklatan, jaringan
koerteks bagian dalam terdiri sel parenkim besar, dinding sel tipis, tidak berwarna, kadang bernoktah
halus, berisi butir pati.
h. Curcuma domesticae Rhizoma Rimpang kunyit
o Tanaman asal
: Curcuma domesticae Val. o
Familia : Zingeberaceae
o Pemerian
: Serbuk kuning sampai kuning jingga, bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas lama
kelamaan menimbulkan rasa tebal. o
Mikroskopis : Epidermis : 1 lapis sel, pipih berbentuk poligonal,
dinding sel menggabus. Rambut penutup : berbentuk kerucut, lurus atau agak bengkok,
dinding tebal. Hipodermis : terdiri dari beberapa lapis sel, dinding sel menggabus,. Periderm : terdiri
dar 6-9 lapis sel berbentuk segi panjang, dinding menggabus.
Korteks dan
silinder pusat
: Parenkimatik, terdiri dari sel-sel besar, penuh berisi
pati Tunggal dan berbentuk lonjong, lamela dan hilus kurang jelas.
i.
Boesenbergiae Rhizoma Rimpang Temu Kunci
o Tanaman asal
: Boesenbergia pandurata Roxb. Schlocht. o
Familia : Zingeberaceae
o Pemerian
: Serbuk coklat muda kekuningan, bau khas aromatik, rasa agak pahit.
o Makroskopis
: Epidermis : Menggabus, tidak terdapat rambut penutup. Hipodermis : terdiri dari beberapa lapis sel
yang menggabus. Periderm : Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk persegi panjang, berdinding tipis.
Korteks dan silinder pusat : Parenkimatik, terdiri dari sel-sel besar, penuh berisi pati yang berbentuk
bulat dan tunggal, pada parenkim terdapat idioblas
18
yang tersebar yang mengandung minyak dan damar minyak, warna kuning atau kehijauan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, jilid I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1978, Materia Medika Indonesia, jilid II. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1979, Materia Medika Indonesia, jilid III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia, jilid V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1990, Materia Medika Indonesia, jilid VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
20
Knowledgement
A. Tata Nama Latin Tanaman
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus dan perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari padi
adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf besar dan
huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama latin diikuti dengan singkatan
nama ahli botani yang memberikan nama latin tersebut. Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
Nama ahli botani Disingkat sbg Nama tanaman lengkap
Linnaeus L Oryza sativa L De Candolle DC Strophanthus hispidus DC
Miller Mill Foeniculum vulgare Mill
Houttuyn Houtt Myristica fragrans Houtt 2
Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata 3 kata, 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda - .
Contoh : Dryopteris filix – mas
Strychnos nux - vomica Hibiscus rosa - sinensis
3 Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang
berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan terhadap
tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
B. Tata Nama Simplisia Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama
simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan ini tidak
berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :
1. Genus + nama bagian tanaman
: Cinchonae Cortex, Digitalis Folium,
Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma
2. Petunjuk species + nama bagian
tanaman : Belladonnae Herba, Serpylli Herba,
Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba
3. Genus + petunjuk species +
nama bagian tanaman : Curcuma aeruginosae Rhizoma,
Capsici frutescentis Fructus
Keterangan : Nama species terdiri dari genus + petunjuk spesies Contoh :
Nama spesies : Cinchona succirubra
Nama genus : Cinchona
Petunjuk species : succirubra