Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak Prasekolah (Studi Kasus pada Keluarga Migran asal Jawa dan Sumatera Barat di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECERDASAN ANAK PRASEKOLAH
(Stud1 Kasus pada Keluarga Migran asal Jawa dan Sumatera Barat
di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan)

Sebagai salali satu syarat untuk ~nemperolehgelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
RIMUN WIBOWO
A 26.1170

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994

RINGKASAN
RIMUS WIBOWO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
Anak Prasekolah. Studi Kasus pada Keluarga Migran asal Jawa

dan Sumatera Barat di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Dibawah bimbingan HARTOYO dan SRI RIHATI KUSNO).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak prasekolah
bailc faktor internal (status gizi) maupun faktor eksternal
(keadaan sosial ekonomi, fisik rumah, hubungan orang tuaanak, tingkat pendidikan orang tua dan latar belakang sosial
budaya), serta mengetahui hubungan antara status gizi dengan
keadaan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua,
serta hubungan orang tua-anak dengan keadaan sosial ekonomi
dan latar belakang sosial budaya.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada bulan Juli sampai September 1993. Data
yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara
dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
(IQ) dari psilcolog.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengall paket pengolah data (]computer). Data kecerdasan
(IQ) anak diperoleh dari hasil tes IQ dengan metode stanford
binet. Status gizi contoh ditentukan berdasarkan keadaan indeks berat badan menurut umur (BB/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) terhadap median baku WHO-NCHS (Abunain,
1990). Konsumsi contoh dihitung dari hasil recall selama

2 hari berturut-turut dan dikonversi dalam bentuk energi dan
protein. Tingkat pendidikan orang tua didekati dengan lama
pendidikan formal, keadaan sosial ekonomi (pendapatan) didekati dengan pengeluaran keluarga, latar belakang sosial budaya didelcati dengan asal daerah, keadaan hubungan orang
tua-anak dan fisik rumah dicerminkan oleh besarnya skor hasil wawancara dan pengamatan langsung.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal (status gizi) berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Peningkatan
status gizi anak satu satuan akan meningkatkan 0,26 satuan
IQ anak dan sebaliknya. Faktor elcsternal yang berpengaruh
pada kecerdasan analc adalah hubungan orang tua-anak, tingkat
pendidikan orang tua (ibu) dan latar belakang sosial budaya.
Peningkatan keeratan hubungan orang tua-anak dan
tingkat pendidikan ibu masing-masing sebesar satu satuan
akan meningkatkan IQ analc berturut-turut sebesar 0,98 dan
0,97 satuan. Terdapat perbedaan performance IQ anak denyan
latar belakang sosial budaya yang berbeda (Jawa dan Sumbar).
Performance IQ anak balita asal Jawa relatif lebih tinggi
dibanding anak balita asal Sumbar. Keadaan sosial ekonomi
dan fisik rumah tidak berpengaruh secara langsung terhadap ..~"
kecerdasan anak.
,


Status gizi anak berkorelasi positif denqan keadaan sosial ekonomi dan keadaan fisik rumah serta lama pendidikan
orang tua-contoh. Sedangkan
hubungan
orang tua-contoh
berkorelasi positif dengan keadaan fisik rumah contoh. Latar belakang sosial budaya tidak berkorelasi nyata dengan
hubungan orang tua-anak.

JUDUL

:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECERDASAN ANAK PRASEKOLAH (Studi Kasus pada
Keluarga Migran asal Jawa dan Sumatera
Barat di Pasar Minggu Jakarta Selatan)

NAMA MAHAS ISWA

:

RIMUN WIBOWO


NO

:

A 26.1170

POKOK

Menyetujui

:

Pembimbing I

Pembimbing I1

Ir. Hartovo, M.Sc.
NIP. 131669952


17. Sri Rihati Kusno
NIP. 130203578

usan GMSK

.

130234811

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ponorogo, pada tanggal 2 Juli 1969
merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari keluarga Bapalc Somowardi dan Ibu Tumpak (alm).
Penulis lulus dari SD Negeri Nampan, Sukorejo, Ponorogo
pada tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah
Tsanawiah, Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, Bogem Sampung
Ponorogo dan lulus pada tahun 1986.

Pada tahun yang sama


penulis masuk SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dan lulus tahun
1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (1PB)pada tahun 1989 melalui program Undangan Selek~i
Masuk IPB (USMI).

Tahun 1990, penulis masuk jurusan Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Semasa di IPB penulis pernah duduk sebagai pengurus Badan Kerohanian Islam (BKI)-1PB periode 1990/1991, Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi Pertanian
IPB periode 1991/1992.

(HIMAGITA)

Pada tahun 1993 penulis mengikuti

Penataran P-4 Pola 144 jam dan Latihan Kepemimpinan bagi Pemuda Tingkat Nasional Angkatan XXVIII , kerja sama Menpora,
BP-7 Pusat dan Depdikbud; menjadi peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional


(PIMNAS) VI, Semarang, dan sebagai peserta

Pekan Ilmiah Mahasiswa Daerah (PIMDA) I Jawa Barat, Bandung.
Pada awal tahun 1994 penulis bersama anggota timnya

menjadi

pemenang I11 Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) Bidang
Pertanian Tingkat Nasional.
Penulis pernah menjadi asisten tidak tetap mata ajaran
agama Islam pada tahun 1991 dan asisten tidak tetap mata
ajaran Ekonomi Gizi pada tahun 1993.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECERDASAN ANAK PRASEKOLAH
(Stud1 Kasus pada Keluarga Migran asal Jawa dan Sumatera Barat
di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan)

Sebagai salali satu syarat untuk ~nemperolehgelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :
RIMUN WIBOWO
A 26.1170

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994

RINGKASAN
RIMUS WIBOWO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
Anak Prasekolah. Studi Kasus pada Keluarga Migran asal Jawa
dan Sumatera Barat di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Dibawah bimbingan HARTOYO dan SRI RIHATI KUSNO).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak prasekolah
bailc faktor internal (status gizi) maupun faktor eksternal
(keadaan sosial ekonomi, fisik rumah, hubungan orang tuaanak, tingkat pendidikan orang tua dan latar belakang sosial

budaya), serta mengetahui hubungan antara status gizi dengan
keadaan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua,
serta hubungan orang tua-anak dengan keadaan sosial ekonomi
dan latar belakang sosial budaya.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada bulan Juli sampai September 1993. Data
yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara
dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
(IQ) dari psilcolog.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengall paket pengolah data (]computer). Data kecerdasan
(IQ) anak diperoleh dari hasil tes IQ dengan metode stanford
binet. Status gizi contoh ditentukan berdasarkan keadaan indeks berat badan menurut umur (BB/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) terhadap median baku WHO-NCHS (Abunain,
1990). Konsumsi contoh dihitung dari hasil recall selama
2 hari berturut-turut dan dikonversi dalam bentuk energi dan
protein. Tingkat pendidikan orang tua didekati dengan lama
pendidikan formal, keadaan sosial ekonomi (pendapatan) didekati dengan pengeluaran keluarga, latar belakang sosial budaya didelcati dengan asal daerah, keadaan hubungan orang
tua-anak dan fisik rumah dicerminkan oleh besarnya skor hasil wawancara dan pengamatan langsung.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal (status gizi) berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Peningkatan
status gizi anak satu satuan akan meningkatkan 0,26 satuan

IQ anak dan sebaliknya. Faktor elcsternal yang berpengaruh
pada kecerdasan analc adalah hubungan orang tua-anak, tingkat
pendidikan orang tua (ibu) dan latar belakang sosial budaya.
Peningkatan keeratan hubungan orang tua-anak dan
tingkat pendidikan ibu masing-masing sebesar satu satuan
akan meningkatkan IQ analc berturut-turut sebesar 0,98 dan
0,97 satuan. Terdapat perbedaan performance IQ anak denyan
latar belakang sosial budaya yang berbeda (Jawa dan Sumbar).
Performance IQ anak balita asal Jawa relatif lebih tinggi
dibanding anak balita asal Sumbar. Keadaan sosial ekonomi
dan fisik rumah tidak berpengaruh secara langsung terhadap ..~"
kecerdasan anak.
,

Status gizi anak berkorelasi positif denqan keadaan sosial ekonomi dan keadaan fisik rumah serta lama pendidikan
orang tua-contoh. Sedangkan
hubungan
orang tua-contoh
berkorelasi positif dengan keadaan fisik rumah contoh. Latar belakang sosial budaya tidak berkorelasi nyata dengan
hubungan orang tua-anak.


JUDUL

:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECERDASAN ANAK PRASEKOLAH (Studi Kasus pada
Keluarga Migran asal Jawa dan Sumatera
Barat di Pasar Minggu Jakarta Selatan)

NAMA MAHAS ISWA

:

RIMUN WIBOWO

NO

:

A 26.1170

POKOK

Menyetujui

:

Pembimbing I

Pembimbing I1

Ir. Hartovo, M.Sc.
NIP. 131669952

17. Sri Rihati Kusno
NIP. 130203578

usan GMSK

.

130234811

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ponorogo, pada tanggal 2 Juli 1969
merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari keluarga Bapalc Somowardi dan Ibu Tumpak (alm).
Penulis lulus dari SD Negeri Nampan, Sukorejo, Ponorogo
pada tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah
Tsanawiah, Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, Bogem Sampung
Ponorogo dan lulus pada tahun 1986.

Pada tahun yang sama

penulis masuk SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dan lulus tahun
1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (1PB)pada tahun 1989 melalui program Undangan Selek~i
Masuk IPB (USMI).

Tahun 1990, penulis masuk jurusan Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Semasa di IPB penulis pernah duduk sebagai pengurus Badan Kerohanian Islam (BKI)-1PB periode 1990/1991, Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi Pertanian
IPB periode 1991/1992.

(HIMAGITA)

Pada tahun 1993 penulis mengikuti

Penataran P-4 Pola 144 jam dan Latihan Kepemimpinan bagi Pemuda Tingkat Nasional Angkatan XXVIII , kerja sama Menpora,
BP-7 Pusat dan Depdikbud; menjadi peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional

(PIMNAS) VI, Semarang, dan sebagai peserta

Pekan Ilmiah Mahasiswa Daerah (PIMDA) I Jawa Barat, Bandung.
Pada awal tahun 1994 penulis bersama anggota timnya

menjadi

pemenang I11 Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) Bidang
Pertanian Tingkat Nasional.
Penulis pernah menjadi asisten tidak tetap mata ajaran
agama Islam pada tahun 1991 dan asisten tidak tetap mata
ajaran Ekonomi Gizi pada tahun 1993.