Standar Pelayanan Medik Akupuntur
615.89
Ind
p
U セ Gェndar
ᄋ aelyNin
Z@ MEDIN
DJREKTORAT SINA PELAYANAN MEDIK DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2009
Ind
5
STANDAR PELAYANAN MEDIK
AKUPUNKTUR
DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYA NAN M EDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JAKARTA
2009
TIM PENYUSUN
Dr. T. Marwan Nusri, MPH
Dr. Merdias Almatsier, SpS(K)
Dr. Adiningsih Sri Lestari,SpAK,MEpid
Dr.Hasan Mihardja, SpAK
Dr. Aldrin Nelwan Pohan ,SpAK,MARS
R. Fresley Hutapea,SH,MH,MARS
Dr. Elzarita Arbain, M.Kes
Drg. Wahyu P. Wulan, MKM
Drg. Saraswati,MPH
Dr. Priharum Marlina
ii
iii
KATA PENGANTAR
KONTRI BUTOR
Salah satu strategi untuk rnencapai masyarakatyang mandiri untuk hidup
sehat adalah meningkatkan akses rnasyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Dr. Ratna Rosita, MPHM
Pengobatan komplementer dan alternatif telah berkembang pesat
dalam penggunaannya oleh rnasyarakat secara rnandiri. Keberadaan
pengobatan komplernenter dan altematif rnenjadi sangat penting dengan
telah diselenggarakan dan dikembangkannya di beberapa Rumah Sakit
dan sarana kesehatan lain, salah satunya adalah pelayanan akupuntur.
Untuk itu Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina
Pelayanan Medik Dasar menyusun buku Stanaar Pelayanan Medik
Akupuntur, yang berisi standar penyelenggaraan pelayanan akupuntur,
pernbinaan, pengawasan, dan evaluasi serta pencatatan dan
pelaporan.
Dr. Ratna Dewi Umar, M.Kes
Dr. Retno Handayani, M.Kes
Prof. Dr. Achmad Djojosugito, SpB,FICS
Prof. DR. Dr. Amir Syarif, SKM, SPFK(K)
Prof. Dr. Y. Kisyanto,SpPD
Prof. Dr. Winsy F Th Warouw, SpKK(K)
DR. Dr. Arijanto Jonosewojo , SpPD
Ora. Darmantilah, Apt, MM
Dr. Tatan Saefuddin, SpR, M.Kes
Drg. Bulan Rahmadi , M.Kes
Drg. R. Nurindah, M.Kes
Hermin Yosefina, SH
Drs. Wahjudhi
Yusuf Wibisono
Kami menyadari bahwa buku standar ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu saran perbaikan sangat karni harapkan.
Semoga buku ini bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan bagi
tenaga kesehatan dalam bidan pengobatan komplementer dan alternatif
di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain maupun pihakpihak yang
memerlukan dalam melaksanakan pelayanan akupuntur yang bermutu.
Kepada para narasumber, tim penyusun, dan seluruh pihak terkait yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan buku standar ini diucapkan
terimakasih .
Nia Kurnia
iv
v
MENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Pertamatama, izinkan saya menyampaikan ucapan
selamat atas terbitnya Buku Standar Pelayanan Medik Akupuntur.
Dengall adanya buku standar ini, para praktisi di bidang medk
akupuntur dapat rnelaksanakan pelayanan sesuai mutu, juga
dijadikan acuan dalam mengevaluasi dan merencanakan
pengembangan pelayanan medik akupunktur.
Standar Pelayanan Medik Akupunktur memang sangat
diperlukan untuk mendukung pengembangan pelayanan
komplementer dan alternatif. Dengan adanya standar ini maka
pelayanan yang diberikan, diupayakan kearah evidence based
sehingga dapat mengatasi masalah yang ada.
Akhirul kalam, saya sampaikan doa dan harapan saya
semoga Buku Standar Pelayanan Medik Akupunktur ini, dapat
bermanfaat bagi profesi terkait. Dan saya mengharapkan agar
mutu dari standar ini semakin lama semakin ditingkatkan.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLI K INDONESIA
NOMOR :
I
ISKI
1200...
TENTANG
STAN DAR PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a. bahwa dalam rangka meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yang
aman, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan,
perlu
dimanfaatkan
berbagai
upaya
pelayanan kesehatan, termasuk
pelayanan medik akupunktursebagai
bag ian dari pelayanan pengobatan
komplementeralternatif;
b. bahwa praktik pelayanan medik
akupunktur telah berkembang
dengan pesat dan bermanfaat serta
dapat
dipertanggungjawabkan
keamanannya;
c. bahwa pemanfaatan pelayanan
medik akupunktur o.leh masyarakat
viii
ix
\
'-
harus sesuai dengan standar
pelayanan medik akupunktur;
d. bahwa untuk maksud sebagaimana
terse but pada huruf c diperlukan
suatu standar yang ditetapkan
dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan;
Mengingat
1. UndangUndang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. UndangUndang Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 11861
MENKES/PER/XI/1996
tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana
Pelayanan Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA TENTANG STANDAR
PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
Kedua
Standar sebagaimana dimaksud Diktum
Pertama tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
Ketiga
Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud
Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan
bagi tenaga medis di fasilitas pelayanan
kesehatan ;
Keempat
Pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan standar dilakukan oleh Dinas
Kesehatan beserta unit terkait lainnya di tingkat
Pusat dan Propinsi;
Kelima
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ,
dan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan atau kesalahan ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1575/MENKES/SKlXI/1996 tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana
Pelayanan Kesehatan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1109/MENKES/PERI
IXl2007 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer Alternatif
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
MENTERI KESEHATA N REPUBLIK INDONESIA
Dr. dr. Endang R. Sedyaningsih, Ph.D
Catatan
x
J A KAR T A
Keputusan Menteri Kesehatan RI
tentang Standar Pelayanan Medik Akupunktur
sedang dalam proses
xi
DAFTAR 151
KATA PENGANTAR ... ..................................... ...........
v
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN RI ...................
vii
SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI ....
ix
DAFTAR lSi ........... ....... ................................... .... .......
xiii
BAB I . PENDAHUlUAN ..........................................
1
A. Latar Belakang ..................,....... .............
1
B. Tujuan........... .........................................
3
C. Dasar Hukum.. .......................................
4
D. Pengertian ............................ ,................
5
BAB II STANDAR PENYElENGGARAAN PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR..................
2.1 . Standar Institusi Pelayanan Medik
Akupunktur (komponen input) ...............
8
8
A. Sumber Daya Manusia ........ ....... .. .........
8
1) Standar Kompetensi Akupunktur
8
2) Standar Ketenagaan Akupunktur
11
3) Standar Perilaku Tenaga
Akupunktur... ..... ......... .......... ......... ....
xi i
I
12
B. Sarana dan Peralatan..................... ...... .
13
1) Sarana I Fasilitas...............................
14
2) Peralatan ......................... ..... .... .. .......
16
xiii
2.2 Sta ndar Asuhan Medik (komponen
Proses) .. .... .... .................................. .......
18
BAB III PEMB INAAN DAN PENGAWASAN............
21
BAS IV PENCATATAN DAN PELAPORAN ..... ........
22
BAS V PENUTUP .......... .. ... .... ............... .. ..... .. .... .....
23
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan
di Indonesia sebagai
salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan
dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut. Departemen
Kesehatan memiliki kebijakan pelayanan kesehatan
yang berlandaskan pada visi masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat dan memiliki misi untuk membuat
rakyat sehat.
Visi dan misl tersebut memilikl nilainilai inti keberpihakan
kepada rakyat, dengan pelaksanaan kebljakan yang
cepat dan tepat serta dllaksanakan secara transparan dan
akuntabel oleh para pelaksana yang memiliki integritas
dan mampu bekerja sama secara tim dengan baik.
Sejalan dengan halhal yang telah disebutkan di atas,
maka strategi yang dilaksanakan oleh Departemen
Kesehatan dalam kebijakan pelayanan kesehatan di
antaranya adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ya ng
berkualitas.
Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang pada saat
ini telah berkembang pesat dalam penggunaannya
oleh masyarakat secara mandiri adalah pelayanan
pengobatan komplementeralternatif.
1
xiv
Pelayanan
Pengobatan
KomplementerAlternatif
adalah pelayanan pengobatan non konvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat mehputi upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang diperoleh melalUl pendidikan
terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektifitas
yang tinggi, yang berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik yang belum diterima dalam kedokteran
konvensional.
Pelayanan medik akupunktur yang dilakukan oleh dokter
merupakan salah satu jenis pengobatan komplementeralternatif yang telah digunakan secara luas dan
manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat dalam
hal pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan ,
penyembuhan penyakit, dan pemeliharaan kualitas
hidup.
Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk dalam
hal pelayanan pengobatan komplementeralternatif,
maka diperlukan pelayanan medik akupunktur yang
berkualitas dan pelaksanaannya sesuai dengan etika
kedokteran serta prinsip manfaat dan keamanan yang
dipegang teguh.
Disamping itu dengan makin meningkatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta
penyesuaian dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku, maka penyelenggaraan pelayanan medik
pengobatan akupunktur yang telah berjalan selama
ini perlu lebih dioptimalkan agar dapat memberi rasa
aman bagi pelaksana pelayanan maupun masyarakat
sebagai pengg una jasa pelayanan tersebut.
Untuk itu maka diperlukan adanya suatu standar
pelayanan medik akupunktur yang terdiri dari komponen
input, meliputi sumber daya menusia dan sarana
prasarana maupun komponen proses (standar asuhan
medik) sebagai acuan dalam melaksanakan salah satu
jenis pengobatan komplementeralternatif yang terjamin
keamanan, kualitas, serta manfaat pengobatannya.
B. TUJUAN
Tujuan umum :
Meningkatkan
mutu
pelayanan
pengobatan
komplementeralternatif, khususnya pelayanan medik
akupunktur di fasilitas pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu
Tujuan khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan medik akupunktur
yang profesional dan bermutu
2. Terselenggaranya pelayanan akupunktur yang
terjamin akuntabilitasnya dan yang selaras dengan
peraturan yang ada
3. Tersedianya acuan untuk pelaksanaan rencana
pengembangan, serta monitoring dan evaluasi
pelayanan medik akupunktur
4. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat
dan pelaksana pelayanan medik akupunktur
2
3
c.
DASAR HUKUM
1. UndangUndang No. 36 tahun
Kesehatan
2009 tentang
2. UndangUndang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah
3. UndangUndang No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
12. Surat Keputusan MKKI 101 (Majelis Kolegium
Kedokteran Indonesia) No.078/S.Kep/MKK11X1/2006
tentang Pengesahan Susunan Pengurus Kolegium
Akupunktur Indonesia
4. UndangUndang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
13. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No.461
KKIIKEPIIV/2008 tentang Pengesahan Standar
Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter
. Spesialis Akupunktur Medik
S. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1186/Menkesl
PERlXI/1986 tentang Pemanfaatan Akupunktur di
Fasilitas pelayanan kesehatan
14. Surat Keputusan KAI (Kolegium Akupunktur
Indonesia) No.12lXJ1lKA1I2006 tentang Penyetaraan
Dokter Spesialis Akupunktur
6. Peraturan Menteri Kesehatan NO.157S/Menkesl
PERlXII200S tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan RI
1S. Surat Tanda Registrasi yang dikeluarkan oleh
Konsil kedokteran Indonesia Menyatakan Ookter
Spesialis Akupunktur dan Berhak Menggunakan
Gelar Sp.AK
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109IMenkesl
PERlIXl2007tentang Penyelenggaraan Pengobatan
KomplementerAlternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
8. Kepulusan Menteri Kesehatan No. 1277/Menkesl
SKNII1I2003 tentang Tenaga Akupunktur
9. Keputusan Menteri Kesehatan NO.131/Menkes/SKI
1112004 tentang Sistem Kesehatan Naslonal
10. Ketetapan Muktamar 101 (Ikatan Dokter Indonesia)
XXV NO.09/MUK.101 XXV/10/2003 tentang
Kesetaraan Ookter Ahli Akupunktur dengan Ookter
Spesialis
11 . Surat PB 101 NO.1214/PB/A.3/06/200S tentang
4
Kesetaraan Dokter Ahli Akupunktur dengan Dokter
Spesialis
O. PENGERTIAN
1. Standar adalah suatu kondisi ideal dan sempurna
tercapai yang diinginkan
2. Pelayanan Medik adalah pelayanan kesehatan
kepada perorangan I melingkupi segala tindakan
atau perlakuan yang diberikan kepada pasien
dalam upaya untuk promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif
3. Pelayanan Pengobatan KomplementerAlternatif
adalah pelayanan pengobatan non konvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
5
kesehatan masyarakat meliputi upaya pro motif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh
melaJui pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan, dan efektifitas yang tinggi, yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional.
4. Akupunktur adalah suatu cara pengobatan dengan
perangsangan titiktitik tertentu di permukaan tubuh
untuk menyembuhkan suatu penyakit, baik secara
tersendiri maupun sebagai pengobatan penunjang
terhadap ca ra pengobatan lain
5. Pelayanan Medik Akupunktur Medik Spesialistik
adalah pelayanan medik akupunktur yang dilakukan
oleh dokter spesialis akupunktur medik yang memiliki
sertifikat kompetensi sebagai spesialis akupunktur
yang dikeluarkan oleh Kolegium Akupunktur
Indonesia, dengan Perhimpunan Ookter Spesialis
Akupunktur Medik Indonesia (POAI) sebagai
organisasi profesinya di bawah Ikatan Ookter
Indonesia (101)
6. Pelayanan Medik Akupunktur Medik Umum adalah
pelayanan medik akupunktur yang dilakukan
oleh dokter dengan tambahan pengetahuan dan
keterampilan akupunktur yang memiliki sertifikat
kompetensi sebagai dokter dengan kemampuan
pengobatan
akupunktur
sesuai
dengan
kewenangannya yang dikeluarkan oleh Kolegium
Akupunktur Indonesia (KAI).
sebagai pelaku akupunktur untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya kepada masyarakat secara
mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi
8. Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan
Komplementer Alternatif (SBRTPKA) adalah
adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
bagi dokter umum untuk menjalankan pelayanan
pekerjaan tenaga pengobatan komplementerAlternatif ( akupunktur medik umum).
9. Surat Tugas Tenaga Pengobatan Komplementer
Alternatif (STTPKA) adalah bukti tertulis ya ng
diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah
memiliki Surat Ijin Kerja untuk pelaksanaan praktik
pengobatan
komplementeralternatif (tenaga
kesehatan 0 3 akupunktur).
10. Surat Izin Kerja Tenaga Pengobatan Komplementer
Alternatif (SIKTPKA) adalah bukti tertulis
yang diberikan kepada tenaga pengobatan
komplementeralternatif dalam rangka pelaksanaan
praktik pengobatan komplementeralternatif (ten aga
03 akupunktur) .
7. Kompetensi akupunktur adalah merupakan
kemampuan minimal yang harus dikuasai ; meliputi
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku
6
7
BAB II
STANDAR PENYELENGGARAAN
PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
2.1 STANDAR
INSTITUSI
PELAYANAN
AKUPUNKTUR (KOMPONEN INPUT)
Tabel Standar Kompetensi pendidikan Akupunktur
No
MEDIK
Sentuk
Tingkat
Pendldikan Pendldikan
Formal
1 Dokter
Ierstruktur
Spesialis
akupunklur BBSKS
Medik
A. Sumber Oaya Manusia
1) Standar Kompetensi Akupunktur
Standar kompetensi pendidikan akupunktur
adalah suatu tingkat kemampuan minimal
tentang pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki oleh dokter pada
akhir program pendidikan akupunktur medik
untuk melakukan pekerjaan secara efektif
dalam bidang akupunktur dan telah mendapat
kewenangan dari KoiegiumAkupunkturlndonesia
( KAI ) dalam bentuk sertifikat kompetensi.
Merujuk kepada "Guide on basic training and
safety in acupuncture" dari WHO tahun 1999,
terdapat beberapa strata pelayanan medik
akupunktur seperti yang tercantum di tabel
berikut ini.
2 Ookler
Umum Plus
pelallhan
Akupunktur
Peralatan
Fasilitas
1. Perlengkapan
RS klasA,
B, C, 0 dan
pemeriksaan medis
Puskesmas
2. Perlengkapan
akupunklur .
• Alat stimuiasl
mekanik Uarum
dalam berbagai jenis
ukuran)
• Ala! stimulasi termik
(Moksa sllinder,
moksa kerucut, TOP)
• Alai stimulasi listrlk
(elektro akupunktur
stimulator, elektro
akupunktur voll ,
Klrlian fatografi)
• Ala! stimulasi
gelombang sinar
(infrared, laser)
• Alai stimulasi
gelombang suara
(ultrasound)
• Alai neurometer
• Alai stimulasi
aquapunktur
• Alat akupunktur
bedah minor
1. Perlengkapan
Kursus I
pemeriksaan medis
pelatihan
akupunkfur 2. Perlengkapan
akupunktur:
mediI
Ind
p
U セ Gェndar
ᄋ aelyNin
Z@ MEDIN
DJREKTORAT SINA PELAYANAN MEDIK DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2009
Ind
5
STANDAR PELAYANAN MEDIK
AKUPUNKTUR
DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYA NAN M EDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JAKARTA
2009
TIM PENYUSUN
Dr. T. Marwan Nusri, MPH
Dr. Merdias Almatsier, SpS(K)
Dr. Adiningsih Sri Lestari,SpAK,MEpid
Dr.Hasan Mihardja, SpAK
Dr. Aldrin Nelwan Pohan ,SpAK,MARS
R. Fresley Hutapea,SH,MH,MARS
Dr. Elzarita Arbain, M.Kes
Drg. Wahyu P. Wulan, MKM
Drg. Saraswati,MPH
Dr. Priharum Marlina
ii
iii
KATA PENGANTAR
KONTRI BUTOR
Salah satu strategi untuk rnencapai masyarakatyang mandiri untuk hidup
sehat adalah meningkatkan akses rnasyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Dr. Ratna Rosita, MPHM
Pengobatan komplementer dan alternatif telah berkembang pesat
dalam penggunaannya oleh rnasyarakat secara rnandiri. Keberadaan
pengobatan komplernenter dan altematif rnenjadi sangat penting dengan
telah diselenggarakan dan dikembangkannya di beberapa Rumah Sakit
dan sarana kesehatan lain, salah satunya adalah pelayanan akupuntur.
Untuk itu Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina
Pelayanan Medik Dasar menyusun buku Stanaar Pelayanan Medik
Akupuntur, yang berisi standar penyelenggaraan pelayanan akupuntur,
pernbinaan, pengawasan, dan evaluasi serta pencatatan dan
pelaporan.
Dr. Ratna Dewi Umar, M.Kes
Dr. Retno Handayani, M.Kes
Prof. Dr. Achmad Djojosugito, SpB,FICS
Prof. DR. Dr. Amir Syarif, SKM, SPFK(K)
Prof. Dr. Y. Kisyanto,SpPD
Prof. Dr. Winsy F Th Warouw, SpKK(K)
DR. Dr. Arijanto Jonosewojo , SpPD
Ora. Darmantilah, Apt, MM
Dr. Tatan Saefuddin, SpR, M.Kes
Drg. Bulan Rahmadi , M.Kes
Drg. R. Nurindah, M.Kes
Hermin Yosefina, SH
Drs. Wahjudhi
Yusuf Wibisono
Kami menyadari bahwa buku standar ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu saran perbaikan sangat karni harapkan.
Semoga buku ini bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan bagi
tenaga kesehatan dalam bidan pengobatan komplementer dan alternatif
di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain maupun pihakpihak yang
memerlukan dalam melaksanakan pelayanan akupuntur yang bermutu.
Kepada para narasumber, tim penyusun, dan seluruh pihak terkait yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan buku standar ini diucapkan
terimakasih .
Nia Kurnia
iv
v
MENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Pertamatama, izinkan saya menyampaikan ucapan
selamat atas terbitnya Buku Standar Pelayanan Medik Akupuntur.
Dengall adanya buku standar ini, para praktisi di bidang medk
akupuntur dapat rnelaksanakan pelayanan sesuai mutu, juga
dijadikan acuan dalam mengevaluasi dan merencanakan
pengembangan pelayanan medik akupunktur.
Standar Pelayanan Medik Akupunktur memang sangat
diperlukan untuk mendukung pengembangan pelayanan
komplementer dan alternatif. Dengan adanya standar ini maka
pelayanan yang diberikan, diupayakan kearah evidence based
sehingga dapat mengatasi masalah yang ada.
Akhirul kalam, saya sampaikan doa dan harapan saya
semoga Buku Standar Pelayanan Medik Akupunktur ini, dapat
bermanfaat bagi profesi terkait. Dan saya mengharapkan agar
mutu dari standar ini semakin lama semakin ditingkatkan.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLI K INDONESIA
NOMOR :
I
ISKI
1200...
TENTANG
STAN DAR PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a. bahwa dalam rangka meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yang
aman, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan,
perlu
dimanfaatkan
berbagai
upaya
pelayanan kesehatan, termasuk
pelayanan medik akupunktursebagai
bag ian dari pelayanan pengobatan
komplementeralternatif;
b. bahwa praktik pelayanan medik
akupunktur telah berkembang
dengan pesat dan bermanfaat serta
dapat
dipertanggungjawabkan
keamanannya;
c. bahwa pemanfaatan pelayanan
medik akupunktur o.leh masyarakat
viii
ix
\
'-
harus sesuai dengan standar
pelayanan medik akupunktur;
d. bahwa untuk maksud sebagaimana
terse but pada huruf c diperlukan
suatu standar yang ditetapkan
dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan;
Mengingat
1. UndangUndang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. UndangUndang Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 11861
MENKES/PER/XI/1996
tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana
Pelayanan Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA TENTANG STANDAR
PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
Kedua
Standar sebagaimana dimaksud Diktum
Pertama tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
Ketiga
Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud
Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan
bagi tenaga medis di fasilitas pelayanan
kesehatan ;
Keempat
Pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan standar dilakukan oleh Dinas
Kesehatan beserta unit terkait lainnya di tingkat
Pusat dan Propinsi;
Kelima
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ,
dan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan atau kesalahan ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1575/MENKES/SKlXI/1996 tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana
Pelayanan Kesehatan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1109/MENKES/PERI
IXl2007 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer Alternatif
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
MENTERI KESEHATA N REPUBLIK INDONESIA
Dr. dr. Endang R. Sedyaningsih, Ph.D
Catatan
x
J A KAR T A
Keputusan Menteri Kesehatan RI
tentang Standar Pelayanan Medik Akupunktur
sedang dalam proses
xi
DAFTAR 151
KATA PENGANTAR ... ..................................... ...........
v
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN RI ...................
vii
SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI ....
ix
DAFTAR lSi ........... ....... ................................... .... .......
xiii
BAB I . PENDAHUlUAN ..........................................
1
A. Latar Belakang ..................,....... .............
1
B. Tujuan........... .........................................
3
C. Dasar Hukum.. .......................................
4
D. Pengertian ............................ ,................
5
BAB II STANDAR PENYElENGGARAAN PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR..................
2.1 . Standar Institusi Pelayanan Medik
Akupunktur (komponen input) ...............
8
8
A. Sumber Daya Manusia ........ ....... .. .........
8
1) Standar Kompetensi Akupunktur
8
2) Standar Ketenagaan Akupunktur
11
3) Standar Perilaku Tenaga
Akupunktur... ..... ......... .......... ......... ....
xi i
I
12
B. Sarana dan Peralatan..................... ...... .
13
1) Sarana I Fasilitas...............................
14
2) Peralatan ......................... ..... .... .. .......
16
xiii
2.2 Sta ndar Asuhan Medik (komponen
Proses) .. .... .... .................................. .......
18
BAB III PEMB INAAN DAN PENGAWASAN............
21
BAS IV PENCATATAN DAN PELAPORAN ..... ........
22
BAS V PENUTUP .......... .. ... .... ............... .. ..... .. .... .....
23
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan
di Indonesia sebagai
salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan
dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut. Departemen
Kesehatan memiliki kebijakan pelayanan kesehatan
yang berlandaskan pada visi masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat dan memiliki misi untuk membuat
rakyat sehat.
Visi dan misl tersebut memilikl nilainilai inti keberpihakan
kepada rakyat, dengan pelaksanaan kebljakan yang
cepat dan tepat serta dllaksanakan secara transparan dan
akuntabel oleh para pelaksana yang memiliki integritas
dan mampu bekerja sama secara tim dengan baik.
Sejalan dengan halhal yang telah disebutkan di atas,
maka strategi yang dilaksanakan oleh Departemen
Kesehatan dalam kebijakan pelayanan kesehatan di
antaranya adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ya ng
berkualitas.
Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang pada saat
ini telah berkembang pesat dalam penggunaannya
oleh masyarakat secara mandiri adalah pelayanan
pengobatan komplementeralternatif.
1
xiv
Pelayanan
Pengobatan
KomplementerAlternatif
adalah pelayanan pengobatan non konvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat mehputi upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang diperoleh melalUl pendidikan
terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektifitas
yang tinggi, yang berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik yang belum diterima dalam kedokteran
konvensional.
Pelayanan medik akupunktur yang dilakukan oleh dokter
merupakan salah satu jenis pengobatan komplementeralternatif yang telah digunakan secara luas dan
manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat dalam
hal pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan ,
penyembuhan penyakit, dan pemeliharaan kualitas
hidup.
Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk dalam
hal pelayanan pengobatan komplementeralternatif,
maka diperlukan pelayanan medik akupunktur yang
berkualitas dan pelaksanaannya sesuai dengan etika
kedokteran serta prinsip manfaat dan keamanan yang
dipegang teguh.
Disamping itu dengan makin meningkatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta
penyesuaian dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku, maka penyelenggaraan pelayanan medik
pengobatan akupunktur yang telah berjalan selama
ini perlu lebih dioptimalkan agar dapat memberi rasa
aman bagi pelaksana pelayanan maupun masyarakat
sebagai pengg una jasa pelayanan tersebut.
Untuk itu maka diperlukan adanya suatu standar
pelayanan medik akupunktur yang terdiri dari komponen
input, meliputi sumber daya menusia dan sarana
prasarana maupun komponen proses (standar asuhan
medik) sebagai acuan dalam melaksanakan salah satu
jenis pengobatan komplementeralternatif yang terjamin
keamanan, kualitas, serta manfaat pengobatannya.
B. TUJUAN
Tujuan umum :
Meningkatkan
mutu
pelayanan
pengobatan
komplementeralternatif, khususnya pelayanan medik
akupunktur di fasilitas pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu
Tujuan khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan medik akupunktur
yang profesional dan bermutu
2. Terselenggaranya pelayanan akupunktur yang
terjamin akuntabilitasnya dan yang selaras dengan
peraturan yang ada
3. Tersedianya acuan untuk pelaksanaan rencana
pengembangan, serta monitoring dan evaluasi
pelayanan medik akupunktur
4. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat
dan pelaksana pelayanan medik akupunktur
2
3
c.
DASAR HUKUM
1. UndangUndang No. 36 tahun
Kesehatan
2009 tentang
2. UndangUndang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah
3. UndangUndang No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
12. Surat Keputusan MKKI 101 (Majelis Kolegium
Kedokteran Indonesia) No.078/S.Kep/MKK11X1/2006
tentang Pengesahan Susunan Pengurus Kolegium
Akupunktur Indonesia
4. UndangUndang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
13. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No.461
KKIIKEPIIV/2008 tentang Pengesahan Standar
Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter
. Spesialis Akupunktur Medik
S. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1186/Menkesl
PERlXI/1986 tentang Pemanfaatan Akupunktur di
Fasilitas pelayanan kesehatan
14. Surat Keputusan KAI (Kolegium Akupunktur
Indonesia) No.12lXJ1lKA1I2006 tentang Penyetaraan
Dokter Spesialis Akupunktur
6. Peraturan Menteri Kesehatan NO.157S/Menkesl
PERlXII200S tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan RI
1S. Surat Tanda Registrasi yang dikeluarkan oleh
Konsil kedokteran Indonesia Menyatakan Ookter
Spesialis Akupunktur dan Berhak Menggunakan
Gelar Sp.AK
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109IMenkesl
PERlIXl2007tentang Penyelenggaraan Pengobatan
KomplementerAlternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
8. Kepulusan Menteri Kesehatan No. 1277/Menkesl
SKNII1I2003 tentang Tenaga Akupunktur
9. Keputusan Menteri Kesehatan NO.131/Menkes/SKI
1112004 tentang Sistem Kesehatan Naslonal
10. Ketetapan Muktamar 101 (Ikatan Dokter Indonesia)
XXV NO.09/MUK.101 XXV/10/2003 tentang
Kesetaraan Ookter Ahli Akupunktur dengan Ookter
Spesialis
11 . Surat PB 101 NO.1214/PB/A.3/06/200S tentang
4
Kesetaraan Dokter Ahli Akupunktur dengan Dokter
Spesialis
O. PENGERTIAN
1. Standar adalah suatu kondisi ideal dan sempurna
tercapai yang diinginkan
2. Pelayanan Medik adalah pelayanan kesehatan
kepada perorangan I melingkupi segala tindakan
atau perlakuan yang diberikan kepada pasien
dalam upaya untuk promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif
3. Pelayanan Pengobatan KomplementerAlternatif
adalah pelayanan pengobatan non konvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
5
kesehatan masyarakat meliputi upaya pro motif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh
melaJui pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan, dan efektifitas yang tinggi, yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional.
4. Akupunktur adalah suatu cara pengobatan dengan
perangsangan titiktitik tertentu di permukaan tubuh
untuk menyembuhkan suatu penyakit, baik secara
tersendiri maupun sebagai pengobatan penunjang
terhadap ca ra pengobatan lain
5. Pelayanan Medik Akupunktur Medik Spesialistik
adalah pelayanan medik akupunktur yang dilakukan
oleh dokter spesialis akupunktur medik yang memiliki
sertifikat kompetensi sebagai spesialis akupunktur
yang dikeluarkan oleh Kolegium Akupunktur
Indonesia, dengan Perhimpunan Ookter Spesialis
Akupunktur Medik Indonesia (POAI) sebagai
organisasi profesinya di bawah Ikatan Ookter
Indonesia (101)
6. Pelayanan Medik Akupunktur Medik Umum adalah
pelayanan medik akupunktur yang dilakukan
oleh dokter dengan tambahan pengetahuan dan
keterampilan akupunktur yang memiliki sertifikat
kompetensi sebagai dokter dengan kemampuan
pengobatan
akupunktur
sesuai
dengan
kewenangannya yang dikeluarkan oleh Kolegium
Akupunktur Indonesia (KAI).
sebagai pelaku akupunktur untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya kepada masyarakat secara
mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi
8. Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan
Komplementer Alternatif (SBRTPKA) adalah
adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
bagi dokter umum untuk menjalankan pelayanan
pekerjaan tenaga pengobatan komplementerAlternatif ( akupunktur medik umum).
9. Surat Tugas Tenaga Pengobatan Komplementer
Alternatif (STTPKA) adalah bukti tertulis ya ng
diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah
memiliki Surat Ijin Kerja untuk pelaksanaan praktik
pengobatan
komplementeralternatif (tenaga
kesehatan 0 3 akupunktur).
10. Surat Izin Kerja Tenaga Pengobatan Komplementer
Alternatif (SIKTPKA) adalah bukti tertulis
yang diberikan kepada tenaga pengobatan
komplementeralternatif dalam rangka pelaksanaan
praktik pengobatan komplementeralternatif (ten aga
03 akupunktur) .
7. Kompetensi akupunktur adalah merupakan
kemampuan minimal yang harus dikuasai ; meliputi
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku
6
7
BAB II
STANDAR PENYELENGGARAAN
PELAYANAN MEDIK AKUPUNKTUR
2.1 STANDAR
INSTITUSI
PELAYANAN
AKUPUNKTUR (KOMPONEN INPUT)
Tabel Standar Kompetensi pendidikan Akupunktur
No
MEDIK
Sentuk
Tingkat
Pendldikan Pendldikan
Formal
1 Dokter
Ierstruktur
Spesialis
akupunklur BBSKS
Medik
A. Sumber Oaya Manusia
1) Standar Kompetensi Akupunktur
Standar kompetensi pendidikan akupunktur
adalah suatu tingkat kemampuan minimal
tentang pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki oleh dokter pada
akhir program pendidikan akupunktur medik
untuk melakukan pekerjaan secara efektif
dalam bidang akupunktur dan telah mendapat
kewenangan dari KoiegiumAkupunkturlndonesia
( KAI ) dalam bentuk sertifikat kompetensi.
Merujuk kepada "Guide on basic training and
safety in acupuncture" dari WHO tahun 1999,
terdapat beberapa strata pelayanan medik
akupunktur seperti yang tercantum di tabel
berikut ini.
2 Ookler
Umum Plus
pelallhan
Akupunktur
Peralatan
Fasilitas
1. Perlengkapan
RS klasA,
B, C, 0 dan
pemeriksaan medis
Puskesmas
2. Perlengkapan
akupunklur .
• Alat stimuiasl
mekanik Uarum
dalam berbagai jenis
ukuran)
• Ala! stimulasi termik
(Moksa sllinder,
moksa kerucut, TOP)
• Alai stimulasi listrlk
(elektro akupunktur
stimulator, elektro
akupunktur voll ,
Klrlian fatografi)
• Ala! stimulasi
gelombang sinar
(infrared, laser)
• Alai stimulasi
gelombang suara
(ultrasound)
• Alai neurometer
• Alai stimulasi
aquapunktur
• Alat akupunktur
bedah minor
1. Perlengkapan
Kursus I
pemeriksaan medis
pelatihan
akupunkfur 2. Perlengkapan
akupunktur:
mediI