obyek. Ketika Tag Card ini melalui medan listik yang dihasilkan oleh RFID Reader yang sesuai, Tag
Card akan mentransmisikan informasi yang ada pada Tag Card kepada RFID Reader, sehingga proses identifikasi dapat dilakukan
RFID terdiri dari tiga komponen, di antaranya adalah: 1. RFID Reader : Alat yang kompatibel dengan Tag Card RFID yang berkomunikasi
secara wireless dengan Tag Car 2. RFID Tag Card : Alat yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. RFID
Tag Card juga sering disebut transponder. 3. Antena : Alat untuk mentransmisikan sinyal RF antara RFID Reader dengan RFID
Tag Card.
2.1.1 RFID Reader ID-12
RFID Reader selain mempunyai penerima internal gelombang RF yang berfungsi menangkap gelombang elektromagnetik, juga mempunyai fungsi khusus untuk
menangkap data-data analog dari gelombang RF yang dipancarkan oleh RFID Tag Card dan mengubahnya menjadi data-data digital. Gambar 1 menunjukkan tata letak dari
masing-masing pin pada RFID Reader ID-12.
Gambar 1. Salah Satu Bentuk RFID Reader
Universitas Sumatera Utara
RFID Reader ID-12 mempunyai spesifikasi: 1. Tegangan pada kaki
2. Frekuensi yang digunakan adalah 125 KHz 3. Keluaran data digital dapat berupa format ASCII ataupun format
dan kaki 9 4. Hanya dapat menangkap data dari RFID
2.1.2 RFID Tag Card
RFID Tag Card antena yang terintegrasi di dalam
Tag Card umumnya memiliki memori sehingga untuk menyimpan data. Memori pada
selmenyimpan data Read Gambar 2. Tata Letak Pin RFID Reader ID-
12 mempunyai spesifikasi: kaki 11 adalah +4,6 Volt hingga +5,5 Volt
rekuensi yang digunakan adalah 125 KHz Keluaran data digital dapat berupa format ASCII ataupun format Wiegand pa
Hanya dapat menangkap data dari RFID Tag Card yang berjenis EM 400
Tag Card EM 4001
Card EM 4001 adalah alat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik
umumnya memiliki memori sehingga Tag Card ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada Tag Card dibagi menjadi sel-
Read Only, misalnya serial number yang unik yang -12
Keluaran data digital dapat berupa format ASCII ataupun format Wiegand pada kaki 8
ng berjenis EM 4001
dari rangkaian elektronika dan gkaian elektronik dari RFID
mempunyai kemampuan -sel. Beberapa
a serial number yang unik yang
Universitas Sumatera Utara
disimpan pada saat Tag Card tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID Tag Card mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang.
Berdasarkan catu dayanya, RFIDTag Card dapat digolongkan menjadi:
1. Tag Card Aktif : yaitu Tag Card yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga
akan mengurangi daya yang diperlukan oleh RFID Reader dan Tag Card dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe ini adalah
harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih kompleks.
2. Tag Card Pasif : yaitu Tag Card yang catu dayanya diperoleh dari medan listrik
yang dihasilkan oleh RFID Reader, rangkaiannya lebih sederhana, dan harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah Tag Card hanya
dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat.
2.1.3 Antena Tag
Antena suatu tag digunakan untuk menterjemahkan sinyal energi dari reader untuk
memberi tenaga pada tag dan untuk mengirim dan menerima data dari pembaca itu. Antena ini secara fisik dihubungkan dengan microchip. Letak dari antena adalah pada
pusat tag. Panjang antena sebuah tag biasanya lebih besar dari microchip pada tag tersebut dan
berhubungan dengan dimensi fisik antena. Sebuah antena dapat dirancang didasarkan pada beberapa faktor a.l. jarak pembacaan reader terhadap tag, orientasi pengenalan tag
oleh reader, tipe produk tertentu, kecepatan gerak dari obyek yang berlabel, kondisi Operasi yang khusus, dan polarisasi antena reader.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontoler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar market need dan teknologi baru.
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi secara
massal dalam jumlah banyak sehingga harga menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor. Sebagai kebetuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera
industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih.
Ilustrasi yang mungkin bisa memberikan gambaran yang jelas dalam penggunaan mikrokontroler adalah aplikasi mesin tiket dalam arena permainan yang saat ini terkenal
di Indonesia. Jika kita sudah selesai bermain, maka akan diberikan suatu nilai, nilai inilah yang menentukan berapa jumlah tiket yang bisa diperoleh dan jika dikumpulkan dapat
ditukar dengan berbagai macam hadiah. Sistem tiket ini ditangani dengan mikrokontroler, karena tidak mungkin menggunakan computer PC yang harus dipasang
disamping atau di belakang mesin permainan yang bersangkutan. Selain system tiket, kita juga dapat menjumpai aplikasi mikrokontroler dalam
bidang pengukuran jarak jauh atau yang dikenal dengan system telemetri. Misalnya pengukuran disuatu tempat yang membahayakan manusia, maka akan lebih nyaman jika
dipasang suatu system pengukuran yang bisa mengirimkan data lewat pemancar dan diterima oleh stasiun pengamatan dari jarak yang cukup aman dari sumbernya.
Sistem pengukuran jarak jauh ini jelas membutuhkan suatu system akusisi data
Universitas Sumatera Utara