A. Budidaya SRI
1. Persiapan Benih Benih sebelum disemai diuji terlebih dahulu di dalam larutan air garam.
Larutan air garam tersebut adalah larutan yang apabila dimasukan telur maka telur tersebut akan terapung. Masukan benih ke dalam larutan garam tersebut dan benih
yang baik adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut dan benih yang terapung sebaiknya dibuang saja. Benih yang telah diuji dalam larutan air garam
tadi diambil dan dan di rendam dalam air. Setelah selesai, benih kemudian ditiriskan dan diperam selama 2 hari. Air rendaman benih tersebut jangan dibuang
karena dapat disemprotkan pada tanah lahan semai sebelum benih disemai. Penyemaian padi dapat dilakukan di lahan sawah yang telah disediakan atau dapat
juga pada media tanah dan pupuk Organik di dalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm selama 7 hari. Setelah umur 7 – 10 hari benih sudah siap ditanam.
2. Persiapan Tanah dan Aplikasi Jerami Segar dan Kompos Jerami Pengolahan tanah untuk Tanaman padi metode SRI tidak berbeda dengan
cara pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvensional atau cara lama pada umumnya yaitu dilakukan untuk tujuan mendapatkan struktur tanah yang lebih
baik bagi tanaman. Pemberian jerami segar dilakukan satu bulan sebelum tanam, dan kompos jerami dilakukan 2 minggu sebelum tanam dengan cara mancampur
rata ke seluruh permukaan pada tiap plot perobaan dalam keadaan tanah macak- macak agar terdekomposisi dengan tanah tersedia dalam tanah dalam keadaan
macak-macak.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyemaian Benih Benih padi kiri–kira 100 gram direndam selama 1 hari. Benih yang
tenggelam adalah benih yang akan digunakan untuk persemaian, sedangkan benih yang mengapung akan dibuang karena benih itu kosong. Perendaman benih
dilakukan dengan metode Larutan Garam. Prosesnya adalah sebagai berikut: Masukkan air ke dalam toples.Selanjutnya masukkan telur ayam ke dalam toples
yang berisi air tadi.Masukkan garam dapur perlahan – lahan ke dalam air sambil diaduk hingga garam larut. Kemudian masukkan benih yang akan digunakan ke
dalam larutan garam. Benih yang terapung dibuang sedangkan benih yang tenggelam diambil dan dicuci bersih untuk menghilangkan larutan garam yang
menempel pada benih. 4. Media Pembibitan
Benih yang sudah diseleksi kemudian ditaburkan pada persemaian. Media persemaian terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, media
persemaian disiram agar tidak kering dan dijaga agar selalu dalam keadaan lembab. Persemaian diperlukan untuk membantu tanaman beradaptasi pada masa
perkecambahan dan pertumbuhan awal. Untuk sistem tanam SRI pemindahan bibir dilakukan pada umur maksimum10 hari.
5. Penanaman Penanaman bibit dilakukan pada saat umur benih telah 10 hari. Pencabutan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Bibit yang dicabut dari persemaian langsung ditanam ke lubang tanam dengan jumlah 1 bibit tiap lubang.
Universitas Sumatera Utara
6. Pemupukan Pemberian pupuk pada metode SRI yang diberikan hanya pupuk organik
yaitu pupuk kandang ayam dengan dosis 5294,11 kgHa, dilakukan dua kali yaitu pemupukan pertama pada saat tanaman berumur 12 hari dengan dosis pupuk dua
per tiga dari kebutuhan pupuk keseluruhan yaitu sebanyak 1,4 kgplot, atau 38 grtanaman, sedangkan 13 sisa pupuk diberikan pada tahap kedua yaitu pada 40
HST hari setelah tanam dengan dosis 0,7 kgplot atau 19 gr tanaman. Aplikasi pupuk organik jerami sesuai dengan taraf perlakuan yang diberikan empat minggu
sebelum tanam. 7. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila tanaman yang mati atau terserang OPT dengan menggunakan varietas dan umur yang sama tanaman cadangan.
8. Pengairan Pemberian air dilakukan adalah secara intermittent atau terputus dengan
pemberian air setinggi 2 cm dari permukaan tanah, penambahan air dilakukan hanya pada saat tanah sudah mulai kering
9. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan car mencabut gulma yang tumbuh di
sekitar plot percobaan. Pengendalian hama juga dilakukan untuk menjaga tanaman dari serangan pestisida alami yang terbuat dari urin kambing yang
dicamour dengan air dengan perbandingan 1:4
Universitas Sumatera Utara
B. Budidaya Konvensional