Pengaruh Penyuluhan Gizi dan Stimulasi Psikososial terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah

PENGARUH PENYULUHAN GIZI DAN STIMULASI
PSIKOSOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

YULIANA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PENGARUH PENYULUHAN GIZI DAN STIMULASI
PSIKOSOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

YULIANA

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul: Pengaruh Penyuluhan
Gizi dan Stimulasi Psikososial terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah adalah karya saya sendiri di bawah arahan komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Maret 2007
Yuliana
NIM A561024011


ABSTRACT
YULIANA. The Influence of Nutrition Education and Psychosocial Stimulation
to Preschool Growth and Development. Supervised by: ALI KHOMSAN,
SOEMIARTI PATMONODEWO, HADI RIYADI and DEDDY
MUCHTADI.
The big attention in effort to improve human quality is effort draw up the rising
generation through early on start of nutrition construction, health and
development stimulation. This research aimed to: 1) analyze influence of
nutrition-health education and other factors to preschool growth, and 2) analyze
influence of psychosocial stimulation to preschool parenting environment and
development. The study design was a quasi experiment designed, non randomized
control group pre-test – post test and carried out in Bogor. The locations were
purposively selected at Desa Sinarsari and Desa Neglasari Kecamatan Dramaga
and Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Total study samples
were 70 preschools and their families. Analysis of t-test was applied to compare
variables among the two groups, while analysis of regression was applied to
analyze factors influenced to preschool growth. Analysis of covariance was used
to analyzed factors influenced to preschool development among group 1 and
group 2 while variance of stimulation was treated as fixed factor. The nutritionhealth education can significant improve nutrition-health knowledge of mother
(3.4 - 4.9 point). There are 51.3% preschool growth determined by family factor

and child. Psychosocial stimulation was given completely significant effect to
quality of parenting environment and preschool development (parenting
environment to 6.2 point, child cognate to 12.6 point, psychomotor to 20.9 point
and social-emotional to 10.2 point). While psychosocial stimulation was given
incompletely improving parenting environment to 1.6 point, child cognate to 4.3
point, psychomotor to 6.3 point and social-emotional to 2.0 point.
Key words: Nutrition Education, Psychosocial Stimulation, Growth, Development

ABSTRAK
YULIANA. Pengaruh Penyuluhan Gizi dan Stimulasi Psikososial terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Di Bimbingan oleh ALI
KHOMSAN, SOEMIARTI PATMONODEWO, HADI RIYADI DAN
DEDDY MUCHTADI.
Perhatian besar dalam usaha meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
dewasa ini adalah usaha mempersiapkan generasi muda melalui pembinaan gizi,
kesehatan dan stimulasi perkembangan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
1) menganalisis pengaruh penyuluhan gizi-kesehatan dan faktor lainnya terhadap
pertumbuhan anak usia prasekolah, dan 2) menganalisis pengaruh stimulasi
psikososial terhadap lingkungan pengasuhan anak dan perkembangan anak usia
prasekolah. Penelitian menggunakan disain quasi experiment non randomized

control group pre-test – post test yang dilakukan di Bogor. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara purposif yaitu Desa Sinarsari dan Desa Neglasari
Kecamatan Dramaga dan Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.
Total contoh 70 anak beserta ibunya. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis
deskriptif dan analisis statistik. Untuk menganalisis perbedaan dilakukan analisis
uji beda ( t-test). Untuk melihat faktor-faktor yang pengaruh digunakan analisis
regresi linier berganda. Guna melihat efek dari perlakuan stimulasi terhadap
lingkungan pengasuhan dan perkembangan anak, dilakukan analisis kovarian
dengan data tes awal sebagai kovariat dan grup perlakuan sebagai fixed factor.
Penyuluhan gizi-kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan gizikesehatan ibu secara signifikan (berkisar dari 3.4 – 4.9 poin). Rata-rata
pertumbuhan anak sebelum dan setelah intervensi berdasarkan indikator berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB) termasuk normal. Namun terdapat sekitar
11.5% - 14.3% tergolong wasting/kurus. Sebanyak 51.3% pertumbuhan anak
(BB/TB) ditentukan oleh faktor keluarga (besar keluarga, pendapatan,
pengetahuan gizi-kes ibu), faktor anak (urutan anak, BB lahir, PB lahir,
morbiditas, NRTKG) dan intervensi. Panjang badan lahir dan pengetahuan gizikes ibu berpengaruh positif pada pertumbuhan anak.
Stimulasi psikososial yang diberikan berupa diklat dan disertai
pelaksanaan program Ibuku Guru Kami dengan metode kelompok belajar di
rumah berpengaruh positif signifikan terhadap lingkungan pengasuhan dan
perkembangan anak. Stimulasi psikososisal yang diberikan tersebut dapat

meningkatkan lingkungan pengasuhan sebesar 6.2 poin, perkembangan kognitif
anak meningkat 12.6 poin, psikomotor meningkat 20.9 poin dan sosial emosional
meningkat 10.2 poin. Sedangkan stimulasi psikososial tidak lengkap hanya
meningkatkan lingkungan pengasuhan sebesar 1.6 poin, kognitif meningkat
sebesar 4.3 poin, psikomotor meningkat 6.3 poin dan sosial emosional meningkat
2.0 poin. Pendapatan perkapita merupakan faktor lain yang berpengaruh positif
signifikan terhadap perkembangan kognitif, psikomotor dan sosial emosional
anak. Disamping itu, kepribadian anak juga turut berpengaruh positif signifikan
terhadap perkembangan psikomotor anak.
Kata kunci: penyuluhan gizi, stimulasi psikososial, pertumbuhan, perkembangan

Judul Disertasi

: Pengaruh Penyuluhan Gizi dan Stimulasi Psikososial
terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah

Nama

: Yuliana


Nomor Pokok

: A561024011

Program Studi

:

Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S.
Ketua

Dr. Soemiarti Patmonodewo
Anggota


Dr. Ir. Hadi Riyadi, M.S.
Anggota

Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, M.S.
Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Ilmu Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S.

Tanggal Ujian: 15 Februari 2007

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.

Tanggal Lulus:


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini.
Shalawat beserta salam tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan dan suri tauladan kita
yakni Nabi Besar Muhammad SAW.
Karya tulis ini dapat diselesaikan dengan bantuan do’a, dukungan, semangat,
arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang setulusnya atas semua keikhlasan bantuan yang telah diberikan dan
semoga Allah SWT mencatat sebagai amal soleh, kepada:
1.

Prof. Dr.Ir. Ali Khomsan, M.S selaku ketua komisi pembimbing atas pengarahan,
bimbingan, dan saran yang diberikan dengan penuh kesabaran mulai dari penulisan
proposal hingga penulisan disertasi ini.

2.

Dr. Soemiarti Patmonodewo, selaku anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan banyak ilmu tentang perkembangan anak dan bimbingan serta jaringan

ke Puskur Diknas, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
disertasi ini.

3.

Dr. Ir. Hadi Riyadi, M.S. selaku anggota komisi pembimbing atas bimbingan dan
masukan yang membangun dalam penyelesaian tulisan ini.

4.

Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, M.S. selaku anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, kesempatan, kepercayaan dan penghargaan kepada penulis
dalam membangun dedikasi penulis sebagai ahli gizi masyarakat nantinya.

5.

Dr. Ir. Faisal Anwar, M.S. selaku dosen penguji dalam Preliminary Lisan dan
sebagai Penguji luar komisi dalam ujian tertutup

6.


Dr. Gutama dan Dr. Ir. Siti Madanijah, M.S. selaku dosen penguji luar komisi dalam
sidang terbuka yang telah memberikan masukan-masukan yang berarti bagi
penyelesaian disertasi ini.

7.

Dra Diah Heryanti, M.S., staf Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional
yang telah memberikan masukan, meminjamkan buku-buku dan alat ukur
perkembangan yang sangat bermanfaat.

8.

Dr. Ir. Rina Yenrina, M.Si selaku guru, kakak, dan saudara bagi penulis yang telah
memberikan bantuan dengan ikhlas selama ini.

9.

Drs. Deni Ardiana (Camat Kecamatan Dramaga) dan Bapak Camat Kecamatan
Ciampea beserta seluruh staf kecamatan, Kepala Desa Sinarsari, Kepala Desa

Neglasari, dan Kepala Desa Cibanteng beserta seluruh staf desa dan kader posyandu

yang terlibat, terima kasih atas izin dan bantuan yang diberikan selama penelitian
berlangsung.
10. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia beserta seluruh staf pengajar dan
karyawan khususnya Departeman Gizi Masyarakat dan Ilmu Keluarga dan
Konsumen atas bekal ilmu yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan di
IPB.
11. Dekan dan Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB beserta seluruh staf yang banyak
membantu selama saya mengikuti kuliah di Program Pascasarjana IPB.
12. Rektor, Dekan Fakultas Teknik dan Ketua Jurusan IKK Universitas Negeri Padang
beserta staf dan tata usaha, atas kesempatan berharga yang telah diberikan pada
penulis untuk mengembangkan potensi diri.
13. Pengelola program bantuan dana pendidikan (BPPS) dari Direktorat Pendidikan
Tinggi RI yang telah memberikan bantuan dana pendidikan selama penulis
menempuh pendidikan di IPB.
14. Rekan-rekan pengurus el-Diina Pusat yaitu Ir. Hj. Emmi Khairani, Ir. Reskiana
Rahmayanti, Dra Zulia Ilmawati (Psi), Dra Ratna Soeminar, Ir. Eko Pujiastuti, Hj
Saleha Hanum M.Si, Dewi, D S. Sp.K, Marliana, S.Pd dan Dini Aminarti, A.Md.
atas kerjasama, kekompakan, kerja keras dan dorongannya selama ini. Azizah,
Sugih, Novi, Dini Safitri dan Nining atas bantuan dan kerjasamanya dalam
pengumpulan data penelitian ini.
15. Seluruh keluarga besar Amarijal St Basa (Alm), ibunda Rosmi Rasyid, Kakanda Dra.
Ratnayulis serta Uda, Abang dan Adinda di Padang serta keluarga besar Wizarni
Alwi (Alm) dan Ibu Fatimah Hayatun Nufus (Alm) beserta adik-adik yang telah
memberikan bantuan moril dan materil demi penyelesaian pendidikan S3 ini.
16. Suamiku yang penuh pengertian dan pengorbanan, Drs Andriwifa, dan anak-anakku
tercinta: Afifah, Shiddiq, Ahmad dan Fathon, terimakasih atas kesabaran, doa yang
selalu dipanjatkan dan dorongan semangat dan keikhlasan selama ini.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan pada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuan yang diberikan. Semoga Allah SWT
menghitung sebagai amal saleh setiap kebaikan yang diberikan selama ini. Terakhir
penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang tidak ingin
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir
terhadapnya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar (TQS An-Nisa:9).
Bogor, Maret 2007
Yuliana

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Maninjau Sumatera Barat pada tanggal 27 Juli 1970
sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Amarijal St. Basa (alm) dan
Rosmi Rasyid. Pendidikan dasar sampai menengah atas diselesaikan di Maninjau
Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat pada tahun 1989.
Pada tahun yang sama Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, Fakultas Pertanian IPB dan lulus pada tahun 1994. Selama pendidikan
S1 penulis mendapatkan beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
selama 2 tahun dan Women International Club (WIC) selama 2 tahun.
Setelah lulus S1 sampai 1996 penulis bekerja di Pusat Studi Kebijakan
Pangan dan Gizi, Lembaga Penelitian IPB Bogor dan sebagai asisten dosen di
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB
Bogor. Penulis menikah dengan Drs. Andriwifa pada tahun 1996 dan dikaruniai
empat orang anak yaitu Afifah Nur Hasanah, Muhammad Shiddiq, Muhammad
Amin dan Muhammad Fathoni.
Mulai bulan Maret 1997 sampai sekarang penulis menjadi dosen tetap di
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
(UNP). Pada tahun ajaran 1999 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan S2 pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga,
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus pada tahun 2002
dengan biaya dari BPPS Dikti, Depdiknas. Pada tahun ajaran 2002/2003 semester
genap penulis memperoleh kesempatan kembali untuk melanjutkan pendidikan S3
pada program studi yang sama di Sekolah Pascasarjana IPB Bogor dengan biaya
dari BPPS Dikti, Depdiknas.
Selama mengikuti program S3, penulis ikut dalam beberapa penelitian
yang disponsori dari dalam dan luar negeri serta aktif sebagai pengisi seminar,
talk show dan pelatihan-pelatihan di bidang pendidikan dan penelitian. Karya
ilmiah yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Bayi Usia 811 Bulan di Kota Bogor telah diterbitkan pada Jurnal Media Gizi dan Keluarga,
Fakultas Pertanian IPB bulan Desember 2002. Artikel yang berjudul Dampak
Anemia Gizi Besi terhadap Kualitas Sumberdaya Manusia dan Keterkaitan antara

Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Status Gizi Balita di Indonesia telah
disajikan dan diterbitkan dalam Prosiding Konvensi Nasional Aptekindo II dan
Temu Karya XIII FT/FPTK/JPTK Universitas/IKIP Se-Indonesia di Jakarta pada
bulan Februari 2004. Artikel yang berjudul Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi telah diterbitkan pada
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
pada bulan September 2004. Karya ilmiah berjudul Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Perkembangan Mental, Psikomotor dan Perilaku Bayi
Usia 8-11 Bulan di Kota Bogor telah diterbitkan pada Jurnal Media Gizi dan
Keluarga, Fakultas Pertanian IPB bulan Desember 2004. Artikel yang berjudul
Penanganan Anak Autis Melalui Terapi Gizi dan Pendidikan telah diterbitkan
pada Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta pada bulan Juli 2006. Artikel yang berjudul ”Atur Sendiri Mainanmu
Nak” telah diterbitkan dalam Rubrik True Parenting Female Readers, Edisi
IV/Vol I, Juli 2006, Jakarta. Karya ilmiah yang berjudul Analisis Pola
Pengasuhan, Morbiditas, Konsumsi Gizi dan Status Gizi Anak Usia Prasekolah di
Pedesaan dan Perkotaan Pulau Jawa akan segera diterbitkan dalam Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional. Karya-karya
ilmiah tersebut merupakan bagian dari program S3 penulis.
Dari bulan September sampai Desember 2006, penulis aktif sebagai pemateri
seminar yang bertema Kedelai Ditinjau dari Aspek Gizi dan Kesehatan yang
diadakan di Universitas Pasundan Bandung Jawa Barat, Universitas Katolik
Soegijapranata,

Politeknik Kesehatan Jakarta II Depkes RI dan Universitas

Andalas Padang Sumatera Barat.

Pada bulan September 2006 juga penulis

bersama rekan-rekan lain mendirikan Yayasan el-Diina dengan konsep
Pendidikan Integral Anak Usia Dini Berbasis Aqidah Islam, Program Ibuku Guru
Kami dengan Metode Home Schooling Group dalam rangka mewujudkan Ibu
Tangguh dan Generasi Pemimpin. Dalam kepengurusan yayasan, penulis sebagai
ketua umum.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
PENDAHULUAN ............................................................................................

1

Latar Belakang .......................................................................................

1

Tujuan Penelitian ...................................................................................

7

Manfaat Penelitian .................................................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................

8

Pertumbuhan Anak dan Penilaiannya .....................................................

8

Perkembangan Anak dan Penilaiannya ................................................... 14
Pentingnya Berinvestasi pada Perkembangan Anak Usia Dini
(Prasekolah) ............................................................................................. 19
Kerangka Teoritis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah ............................................................................................... 20
Pengaruh Zat Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah ............................................................................. 23
Pengaruh Pengasuhan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah.............................................................................. 29
Pengaruh Morbiditas terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah.............................................................................. 47
Dampak Stimulasi terhadap Perkembangan Anak .................................. 49
Berbagai Rancangan Program Pendidikan Anak Usia Prasekolah.......... 52
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .............................................. 67
Kerangka Pemikiran .............................................................................. 67
Hipotesis ................................................................................................ 68
METODE PENELITIAN .................................................................................. 70
Disain, Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 70
Ukuran Contoh, Unit Observasi , Unit Analisis dan Pemilihan Contoh

70

Pelaksanaan Intervensi ............................................................................ 72
Jenis dan Cara Pengumpulan Data .......................................................... 73

Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 77
Definisi Operasional .............................................................................. 79
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 82
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 82
Karakteristik Keluarga ........................................................................... 84
Karakteristik Anak ................................................................................. 88
Konsumsi Zat Gizi Anak ........................................................................ 94
Pengetahuan Gizi-Kesehatan Ibu ............................................................ 95
Pola Pengasuhan Gizi-Kesehatan ........................................................... 96
Lingkungan Pengasuhan ......................................................................... 97
Perkembangan Anak .............................................................................. 99
Pengaruh Penyuluhan Gizi-Kesehatan terhadap Pengetahuan GiziKesehatan Ibu dan Pola Pengasuhan Gizi-Kesehatan ........................... 101
Pengaruh Berbagai Faktor terhadap Pertumbuhan Anak Usia
Prasekolah .............................................................................................. 102
Pengaruh Stimulasi Psikososial terhadap Lingkungan Pengasuhan ...... 104
Pengaruh Stimulasi Psikososial terhadap Perkembangan Anak Usia
Prasekolah ............................................................................................... 108
Konsep Pendidikan Integral Anak Usia Dini Berbasis Aqidah Islam
Melalui Program Ibuku Guru Kami dan Metode Kelompok Belajar di
Rumah (Home Shooling Group) ........................................................... 118
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 128
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 132
LAMPIRAN........................................................................................................ 138

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Perkembangan Anak Usia Prasekolah ......................................................... 16

2

Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Anak yang berusia 0-6 Tahun ..... 24

3

Prinsip Teoritis Perkembangan dan Belajar Anak ........................................ 44

4

Model Pembelajaran dan Pengajaran ............................................................ 46

5

Hasil Penelitian Intervensi Stimulasi Psikososial pada Anak ....................... 51

6

Peubah, Cara, Waktu Pengukuran dan Pengolahan Data ............................ 76

7

Uji Kesetaraan Karakteristik Keluarga Antar Kelompok I (KT)
dan Kelompok II (KTP) .............................................................................. 84

8

Tingkat Pendidikan Ayah dan Ibu menurut Kelompok Stimulasi ............... 85

9

Sebaran Ayah dan Ibu menurut Jenis Pekerjaan dan Kelompok
Stimulasi........................................................................................................ 86

10 Rata-Rata dan Standar Deviasi Pendapatan Keluarga menurut
Sumber Pendapatan dan Kelompok Stimulasi .............................................. 87
11 Uji kesetaraan Karakteristik anak antar Kelompok Stimulasi ...................... 89
12 Rata-Rata Konsumsi, kecukupan dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
Anak Menurut Kelompok Stimulasi ............................................................. 95
13 Sebaran Anak Usia Prasekolah menurut Nilai Rata-Rata Tingkat
Kecukupan Gizi (NRTKG) dan Kelompok Stimulasi .................................. 95
14 Sebaran Ibu menurut Kategori Pengetahuan Gizi-Kesehatan Ibu
dan Kelompok Stimulasi ............................................................................... 96
15 Sebaran Ibu menurut Kategori Pengasuhan Gizi-Kesehatan Ibu
dan Kelompok Stimulasi ............................................................................... 97
16 Sebaran Ibu menurut Kategori Lingkungan Pengasuhan dan
Kelompok Stimulasi...................................................................................... 99
17 Sebaran Anak menurut Aspek Perkembangan dan Kelompok
Stimulasi........................................................................................................ 100
18 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Anak............................... 103
19 Rataan Skor dan Hasil Uji Beda Lingkungan Pengasuhan menurut
Kelompok dan Periode Pengukuran.............................................................. 105
20 Hasil Uji Analisis Kovarian terhadap Lingkungan Pengasuhan ................... 106
21 Hasil Uji Analisis Kovarian Beragam Faktor terhadap Lingkungan
Pengasuhan Anak Usia Prasekolah ............................................................... 107
22 Rataan Skor dan Hasil Uji Beda Perkembangan Anak menurut
Kelompok dan Periode Pengukuran.............................................................. 108
23 Hasil Uji Analisis Kovarian terhadap Perkembangan Kognitif .................... 110

24 Hasil Uji Analisis Kovarian Beragam Faktor terhadap
Perkembangan Kognitif ................................................................................ 110
25 Hasil Uji Analisis Kovarian terhadap Perkembangan Psikomotor ............... 113
26 Hasil Uji Analisis Kovarian Beragam Variabel terhadap
Perkembangan Psikomotor............................................................................ 113
27 Hasil Uji Analisis Kovarian terhadap Perkembangan Sosial
Emosional...................................................................................................... 115
28 Hasil Uji Analisis Kovarian Beragam Variabel terhadap
Perkembangan Sosial Emosional .................................................................. 116

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Dampak Jangka Pendek dan Panjang dari Keadaan Gizi pada
Masa Janin dan Usia Dini ............................................................................ 11

2

Diagram Kerangka Konseptual Proses Tumbuh Kembang Anak ................ 21

3

Model Interelasi Tumbuh Kembang Anak.................................................... 22

4

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia
Prasekolah ..................................................................................................... 23

5

Peran Pola Asuh (Care) pada Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak .............................................................................................................. 35

6

Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Penyuluhan Gizi, dan
Stimulasi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah .................................................................................................... 69

7

Teknik Penarikan Contoh Penelitian............................................................. 71

8

Kerangka Tahapan Penelitian ....................................................................... 74

9

Rataan Skor Morbiditas Anak Kelompok I (KT) dan Kelompok II
(KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi Psikososial ..................... 91

10 Rataan Skor-Z Pertumbuhan Anak (BB/TB) Kelompok I (KT)
dan Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi
Psikososial..................................................................................................... 93
11 Rataan Skor Kepribadian Anak Kelompok I (KT) dan Kelompok
II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi Psikososial.................. 94
12 Rataan Skor Pengetahuan Gizi-Kesehatan Ibu Kelompok I (KT)
dan Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan
Penyuluhan Gizi-Kesehatan .......................................................................... 101
13 Rataan Skor Pola Pengasuhan Gizi-Kesehatan Ibu Kelompok I
(KT) dan Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan
Stimulasi Psikososial..................................................................................... 102
14 Rataan Skor Lingkungan Pengasuhan Kelompok I (KT) dan
Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi
Psikososial..................................................................................................... 105
15 Rataan Skor Perkembangan Kognitif Kelompok I (KT) dan
Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi
Psikososial..................................................................................................... 109
16 Rataan Skor Perkembangan Psikomotor Kelompok I (KT) dan
Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi
Psikososial..................................................................................................... 112
17 Rataan Skor Perkembangan Sosial Emosional Kelompok I (KT)
dan Kelompok II (KTP) Sebelum dan Setelah Dilakukan Stimulasi
Psikososial..................................................................................................... 115

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1

Peta Lokasi Penelitian .................................................................................. 138

2

Kuesioner Pengaruh Penyuluhan Gizi dan Stimulasi Psikososial
terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah............... 139

3

Materi Penyuluhan Gizi-Kesehatan ........................................................... 159

4

Materi Diklat Stimulasi Psikososial ............................................................ 160

5

Instrumen Perkembangan Anak .................................................................. 161

6

Lingkungan Pengasuhan Anak (Home Inventory) ....................................... 171

7

Deskripsi Modul Diklat Stimulasi Psikososial Anak Usia Prasekolah Program
Ibuku Guru Kami dengan Metode Home Schooling Group ......................... 174

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses perubahan

yang

terjadi pada setiap makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak
hanya meliputi apa yang kelihatan seperti perubahan fisik dengan bertambahnya
berat badan dan tinggi badan, tetapi juga perubahan (perkembangan) dalam segi
lain seperti berfikir, emosi, dan bertingkah laku.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.

Pertumbuhan (growth)

berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Sedangkan perkembangan

(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih 1998).
Myers (1995) mendefinisikan pertumbuhan sebagai perubahan secara
kuantitatif pada aspek fisik, yaitu merupakan proses pertambahan jumlah dan
ukuran sel. Ukuran pertumbuhan anak bisa dilihat dari penambahan berat badan
atau tinggi badan atau kedua-duanya. Perkembangan anak merupakan proses
perubahan dimana anak belajar pada tingkatan yang lebih kompleks dalam
bergerak,

berpikir,

berperasaan,

dan

berhubungan

dengan

yang

lain.

Perkembangan dalam arti sempit bisa disebut sebagai proses pematangan fungsifungsi non fisik atau perubahan kuantitatif dan kualitatif sebagai suatu proses
perubahan

yang

progresif,

koheren,

dan

berurutan.

Kartono

(1990)

mengemukakan bahwa perkembangan bisa didefinisikan sebagai hasil proses
pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjang oleh
faktor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu menuju kedewasaan.
Perkembangan anak usia dini (early child development, ECD) adalah
periode perkembangan yang paling cepat pada kehidupan manusia. Pada masa ini,
pertumbuhan anak berlangsung dengan cepat. Selain itu, kompetensi kognitif,
emosi, dan sosial mulai dibentuk dan diperluas (Jalal 2003a). Perkembangan anak

2

meliputi perkembangan perilaku tidak matang menjadi matang; dari pola yang
sederhana menjadi kompleks; dan evolusi manusia dari keterikatan menjadi masa
dewasa yang otonom (Theresia & Caplan 1983).
Semua anak-anak tumbuh melalui suatu tahapan pertumbuhan dan
perubahan fisik, kognitif, dan emosional yang dapat diidentifikasi. Pendekatan
perkembangan anak usia dini didasarkan pada fakta bahwa anak-anak merespon
paling baik ketika pengasuh (caregivers) menggunakan teknik khusus (spesifik)
yang dirancang untuk mendorong dan merangsang pencapaian kemajuan ke taraf
perkembangan berikutnya.
Masa kanak-kanak dini adalah tahun-tahun kritis untuk berspekulasi,
bereksplorasi, bermain, dan berkreasi tanpa takut gagal untuk menguji ide, belajar
menyelesaikan masalah, memperluas kepercayaan pada masa dewasa, dan
membangun hubungan dengan orang seusia. Pada masa ini, rentang perhatian
diperluas dan mereka meningkatkan pengetahuannya (Theresia & Caplan 1983).
Masa usia prasekolah merupakan masa anak usia dini yang sangat khusus.
Anak pada usia prasekolah berada pada proses perkembangan penting: perubahan
dari terikat menjadi lebih bebas; dari koordinasi yang kaku menjadi lebih teratur
dan terampil; dari bahasa tubuh ke bahasa verbal; dari ketaatan yang kuat terhadap
kendali dari luar ke perkembangan kendali dari diri sendiri (inner control); dan
dari kepedulian personal ke tumbuhnya kepedulian sosial (Theresia & Caplan
1983).
Patmonodewo (2003) mendefinisikan bahwa yang dimaksudkan dengan
anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Kelompok usia ini
biasanya mengikuti program prasekolah atau kindergarten. Sedangkan di
Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan
– 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak.
Pada usia 3-6 tahun ini anak berbeda dari anak-anak pada usia lainnya.
Mereka sangat aktif. Aktivitas yang lazim adalah membuat keributan. Mereka
mengucapkan apa yang ada di pikirannya, dan memiliki keinginan yang besar
untuk berbicara dengan temannya. Anak pada usia 3-6 tahun, secara alami, juga
dicirikan oleh sifat yang sangat pemalu. Patmonodewo (2001) mengatakan bahwa

3

masa ini adalah masa peka. Ini merupakan suatu teori yang sangat khas dan
banyak diterima oleh para tokoh pendidik anak lainnya. Dalam rentang
perkembangan anak usia 3-6 tahun akan muncul keadaan dimana suatu potensi
menunjukkan kepekaan (sensitif) untuk berkembang.
Setiap anak adalah pribadi yang unik dengan temperamen, gaya belajar,
latar belakang keluarga, pola dan waktu pertumbuhan yang individual. Namun,
terdapat tahapan pertumbuhan universal dan perubahan yang terjadi selama 9
(sembilan) tahun pertama kehidupan. Dengan berkembangnya anak, mereka
membutuhkan tipe rangsangan dan interaksi yang berbeda untuk melatih keahlian
mereka dan untuk mengembangkan hal yang baru. Pada setiap usia, kebutuhan
dasar kesehatan dan gizi adalah esensial (Jalal 2003a).
Peran dan tanggungjawab orang tua pada proses pembimbingan dan
pengasuhan pada anak sangat besar, terutama dalam membantu anak melewati
masa penting dalam rentang usia 3-6 tahun. Namun kenyataannya, banyak orang
tua yang belum sepenuhnya memiliki pemahaman yang benar tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak usia ini.
Minimnya pemahaman orang tua, tentunya akan berakibat bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan mengendapkan the hidden potency yang telah dimiliki oleh
anak, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Hasil
kajian terhadap data pertumbuhan anak balita di Pakistan, Swedia dan Hongkong
di desa dan kota yang dilakukan oleh Kalberg, Jalal, Lam, Low, dan Yeung (1994)
menyimpulkan

bahwa

gangguan

pertumbuhan

lebih

disebabkan

karena

lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah gizi, infeksi, kualitas ibu dan
interaksinya. Terjadinya gangguan pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan
mendatar (gangguan tumbuh kembang) berkaitan erat dengan dua faktor langsung
yaitu: 1) intake gizi dan 2) infeksi. Kedua faktor langsung tersebut dipengaruhi
oleh ketersediaan pangan, pola asuh dan pelayanan kesehatan.
Gangguan tumbuh kembang dapat dicegah dan diperbaiki melalui:
perbaikan konsumsi, suplemen dan penyuluhan gizi, peningkatan kualitas pola
asuh, pelayanan kesehatan dan pencegahan terhadap infeksi. Menurut Husaini
(1999) peningkatan pola asuh dapat dilakukan dengan empat pendekatan yaitu

4

pendekatan motorik anak dengan KMS perkembangan motorik, pendekatan
informasi, pendekatan keterampilan dan pendekatan sumberdaya keluarga.
Menurut Jalal (2003a), cukup banyak alasan mengapa pendidikan sejak
dini berperan besar dalam pengembangan sumberdaya manusia dan pembentukan
manusia seutuhnya. Mulai dari rendahnya rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM)
SD-SLTP, tingginya angka mengulang pada kelas SD awal sampai dengan
rendahnya peringkat Human Development Index (HDI). Pada tahun 2005
Indonesia termasuk urutan HDI ke-111 dari 176 Negara. Penelitian neurologi dan
kajian pendidikan anak usia dini juga cukup memberikan bukti betapa pentingnya
stimulasi sejak usia dini dalam mengoptimalkan seluruh potensi anak guna
mewujudkan generasi mendatang yang berkualitas dan mampu bersaing dalam
percaturan dunia yang mengglobal pada milenium ke tiga ini.
Kualitas manusia dari pandangan gizi dijabarkan dalam bentuk
peningkatan kemampuan intelektual dan kesehatan yang bisa diukur dengan
terwujudnya kemampuan fisik dan produktivitas kerja. Hadju, Meutusalach dan
Karyadi (1998) mengemukakan bahwa perhatian besar dalam usaha meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia dewasa ini adalah usaha mempersiapkan generasi
muda melalui pembinaan gizi dan kesehatan sejak dini mulai dari pembinaan
wanita calon ibu, pemeliharaan janin, bayi, anak balita, dan anak sekolah. Hal ini
dimaksudkan dengan semakin dini dan berkesinambungan pembinaan gizi dan
kesehatan serta stimulasi yang dilakukan maka pembentukan generasi berkualitas
semakin cepat terwujud.
Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan panduan stimulasi dalam
program Bina Keluarga Balita (BKB) sejak tahun 1980, namun implementasinya
belum memasyarakat. Hasil penelitian Herawati (2002) di Bogor menemukan
bahwa dari 265 keluarga yang diteliti, hanya terdapat 15% yang mengetahui
program BKB. Faktor penentu lain dari kurang memasyarakatnya program BKB
adalah rendahnya tingkat partisipasi orang tua.

Kemudian pada tahun 2001,

pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
mengeluarkan program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Namun keberadaan
program

tersebut

belum

menjangkau

tingkat

pedesaan

secara

merata.

5

Keberadaannya baru terbatas satu dalam setiap kecamatan, sehingga belum dapat
diakses langsung oleh masyarakat yang berlokasi jauh dari pusat kecamatan.
Gutama (2005) dan Jalal (2005) mengemukakan bahwa permasalahan
mendasar dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan anak usia dini di
tanah-air antara lain adalah: (1) Masih banyaknya anak usia dini yang belum
tersentuh oleh layanan pendidikan dini apapun. Sampai tahun 2001 jumlah mereka
(anak usia 0-6 tahun) yang belum terlayani diperkirakan sebanyak 19 juta anak
atau 73%. Artinya baru sekitar 27% yang mendapatkan layanan pendidikan dini.
Dalam kondisi inipun terdapat kesenjangan yang lebar antara anak-anak di daerah
perkotaan dan pedesaan dalam akses layanan pendidikan anak usia dini. Akses
layanan pendidikan anak usia dini di daerah pedesaan hanya 33,4% dan untuk
daerah perkotaan telah mencapai 63,4%, padahal populasi anak usia dini sebagian
besar berada di pedesaan (60%). Khusus anak usia prasekolah, akses layanan
pendidikan anak usia dini masih rendah (sekitar 20.0%). Artinya sebanyak 80.0%
lainnya belum terlayani di pusat-pusat pendidikan anak usia dini. Kesenjangan
antara pedesaan dan perkotaan juga terjadi (Jalal 2002). Hasil yang serupa juga
ditemui pada penelitian yang dilakukan di penghujung tahun 2004 dan awal tahun
2005 di Pulau Jawa, bahwa sebagian besar (86.3% di pedesaan dan 73.2% di
perkotaan) anak usia prasekolah belum mengakses program-program pendidikan
yang ada baik jalur formal maupun non formal (Yuliana, Khomsan,
Patmonodewo, Riyadi dan Muchtadi 2007); (2) Masih sangat rendahnya
kesadaran orang tua dan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan anak usia
dini, sehingga kurang memberikan perhatian kepada anak untuk mendapatkan
pendidikan; (3) Masih rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat sehingga
tidak mampu membiayai pendidikan anaknya; (4) Belum adanya sistem yang
menjamin keterpaduan dalam penanganan anak usia dini yang bersifat holistik; (5)
Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik untuk anak usia dini, serta masih relatif
rendahnya kualitas tenaga yang sudah ada; (6) Sangat terpencarnya keberadaan
anak-anak usia dini yang harus dilayani, terutama yang ada di daerah-daerah yang
sulit dijangkau karena kendala geografis dan transportasi; (7) Masih minimnya
ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan bagi anak usia dini, terutama
mereka yang berusia di bawah 4 tahun; (8) Masih terbatasnya jumlah perguruan

6

tinggi yang memiliki jurusan khusus untuk pendidikan anak usia dini dan
terbatasnya penelitian di bidang pendidikan dini.
Upaya untuk melakukan menyuluhan gizi-kesehatan dan pemberian
stimulasi psikososial pada orang tua sangat penting dilakukan. Upaya tersebut
dalam rangka meningkatkan pengetahuan gizi-kesehatan ibu serta keterampilan
ibu dalam melakukan pengasuhan dan pendidikan anak sendiri yang dilengkapi
dengan

metode

pelaksanaannya,

guna

menunjang

pertumbuhan

dan

perkembangan anak.
Sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia terkait dengan
pengaruh pemberian penyuluhan gizi-kesehatan dan atau stimulasi psikososial
terhadap tumbuh-kembang anak yang menunjukkan hasil secara umum bahwa
pemberian penyuluhan gizi-kesehatan dan atau stimulasi psikososial dapat
meningkatkan pengetahuan gizi dan pertumbuhan anak serta peningkatan skor
perkembangan anak. Penelitian-penelitian tersebut antara lain adalah: (1)
Intervensi Dini Sebagai Sarana Peningkatan Perkembangan Anak yang diteliti
oleh Patmonodewo (1993) terhadap anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Sewon
Kabupaten Bantul Yogyakarta; (2) Model Pengasuhan Anak Bawah Dua Tahun
dalam Meningkatkan Status Gizi dan Perkembangan Psikososial yang diteliti oleh
Anwar (2002) terhadap anak usia 12-18 bulan di Kecamatan Cibungbulang
Kabupaten Bogor Jawa Barat; (3) Model pendidikan ”Gi-Psi-Sehat” bagi Ibu serta
dampaknya terhadap Perilaku Ibu, Lingkungan Pembelajaran, Konsumsi Pangan
dan Status Gizi Anak Usia Dini yang diteliti oleh Madanijah (2003) terhadap bayi
0-11 bulan di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor; (4) Pengaruh Suplemen
MPASI, Penyuluhan Gizi dan Stimulasi terhadap Tumbuh-Kembang Anak Bawah
Dua Tahun yang diteliti oleh Herawati (2005) terhadap anak usia 6-12 bulan di
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
dan Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Semua penelitian yang dilakukan oleh
peneliti tersebut diatas dilakukan pada anak-anak dibawah usia dua tahun dan
pendekatan stimulasi diberikan melalui ibu. Unsur kebaruan dari penelitian yang
dilakukan ini adalah kepada sasaran yang berbeda yaitu kepada anak usia
prasekolah (3-6 tahun) dengan pendekatan pemberian stimulasi diberikan kepada
ibu dan juga anak.

7

Dalam penelitian ini, kepada para ibu dari anak usia prasekolah diberikan
intervensi berupa penyuluhan gizi-kesehatan dan stimulasi psikososial berupa
pendidikan dan latihan (diklat) serta praktek pelaksanaan stimulasi psikososial
pada anak usia prasekolah dengan menggunakan Program Ibuku Guru Kami
melalui metode kelompok belajar di rumah (Home Schooling Group).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian yang akan
dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pengaruh penyuluhan gizikesehatan dan faktor lainnya terhadap pertumbuhan anak usia prasekolah? (2)
Bagaimana pengaruh stimulasi psikososial dan faktor lainnya terhadap lingkungan
pengasuhan dan perkembangan anak usia prasekolah?

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
penyuluhan

gizi

dan

stimulasi

psikososial

terhadap

pertumbuhan

dan

perkembangan anak usia prasekolah
Tujuan Khusus
1. Menganalisis pengaruh penyuluhan gizi-kesehatan dan faktor lainnya terhadap
pertumbuhan anak usia prasekolah.
2.

Menganalisis pengaruh stimulasi psikososial dan faktor lainnya terhadap
lingkungan pengasuhan dan perkembangan anak usia prasekolah.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara umum diharapkan

dapat memberikan

pengetahuan tentang pengaruh penyuluhan gizi-kesehatan dan stimulasi
psikososial terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah
khususnya di Kabupaten Bogor serta dapat mengetahui faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah.
Secara khusus bermanfaat untuk mengidentifikasi pertumbuhan dan
perkembangan anak usia prasekolah di Kabupaten Bogor serta diharapkan dapat
menghasilkan suatu pendekatan praktis dan sederhana dalam penanganan anak
usia prasekolah dari keluarga secara terpadu sehingga menjadi motivasi dan
pedoman bagi pemerintah, masyarakat, dan keluarga.

TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan Anak dan Penilaiannya
Pertumbuhan Anak
Tumbuh berarti meningkatnya ukuran. Pertumbuhan terjadi apabila sel
bertambah banyak atau bertambah besar ukurannya. Pertumbuhan anak (child
growth) adalah proses perubahan jasmani secara kuantitatif pada tubuh seorang
anak sejak pembuahan, berupa pertambahan ukuran dan struktur tubuh (Satoto
1990). Pertumbuhan yang dimaksud tidak hanya pada bagian luar tubuh saja tetapi
juga pada organ dalam tubuh, termasuk jantung, hati dan otak. Berdasarkan
definisi dalam The British Medical Dictionary, pertumbuhan merupakan
perkembangan progresif mahluk hidup atau bagian organisme mulai dari tahap
paling awal sampai dewasa, termasuk pertambahan dalam ukuran (Hurlock 1997).
Pertumbuhan melibatkan suatu rangkaian perubahan, tidak hanya peningkatan
dalam ukuran tetapi juga spesialisasi berbagai bagian tubuh untuk melakukan
fungsi-fungsi yang berbeda.
Proses pertumbuhan anak berlangsung pada sel, organ dan tubuh.
Pertumbuhan tersebut terjadi dalam tiga tahap, yaitu hiperplasia (bertambahnya
jumlah sel), hiperplasia dan hipertrofi (bertambahnya jumlah dan kematangan sel),
dan hipertrofi (bertambahnya ukuran dan kematangan sel). Selanjutnya, setiap
organ atau bagian tubuh lain mengikuti pola pertumbuhan yang berbeda dalam
setiap tahapan tersebut (Solihin 1993, Anwar 2002).
Pertumbuhan berlangsung sejak konsepsi sampai anak berusia 18 tahun.
Tahapan pertumbuhan anak sejak konsepsi sampai berusia 18 tahun adalah
sebagai berikut:


Masa pralahir, yaitu masa mudigah (sejak pembuahan sampai dengan
kehamilan 8 minggu) dan masa janin (usia kehamilan 8 minggu sampai
dengan full term).



Masa bayi, yaitu masa sejak lahir sampai dengan usia 1 tahun.



Masa batita, yaitu bayi berusia 1-3 tahun.



Masa prasekolah, yaitu anak yang berusia 3-6 tahun.



Masa sekolah, yaitu anak yang berusia 6-12 tahun.

9



Masa remaja, yaitu masa pada saat anak berusia 12,5-18 tahun (pria) dan
10,5-18 tahun (wanita).
Pertumbuhan pada usia 2 (dua) tahun pertama dicirikan oleh pertambahan

gradual baik pada kecepatan pertumbuhan linier maupun laju pertambahan berat
badan. Pada masa inilah anak memunculkan pola pertumbuhan yang konsisten
dengan latar belakang genetiknya. Pertumbuhan cepat (catch-up growth) dimulai
pada usia 3 (tiga) bulan dan berakhir pada usia 12-18 bulan, sementara
pertumbuhan lambat (lag-down growth) sedikit lebih belakangan dan dapat belum
berakhir hingga usia 24 bulan (2 tahun).
Satoto (1990) mengemukakan bahwa fase pertumbuhan lambat terjadi
pada awal pertumbuhan, berupa hasil sintesis enzimatis awal dan perubahan faal
dalam sel. Panjang pendeknya fase ini sangat tergantung pada masukan zat gizi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keadaan faal ses-sel dalam tubuh.
Sedangkan dalam fase eksponensial terjadi peningkatan jumlah sel yang berlipat
ganda dalam setiap proliferasi. Keadaan ini terjadi bila masukan gizi optimal dan
tidak ada faktor lain yang mengganggu.

Fase pertumbuhan tetap (stationer)

terjadi akibat pembatasan-pembatasan yang ada termasuk kemungkinan
keterbatasan masukan zat gizi dan adanya gangguan lain.
Pola pertumbuhan dibatasi oleh dua hal utama yaitu faktor genetis dan
faktor lingkungan (Margen 1984). Kemampuan genetis dapat muncul secara
optimal jika didukung oleh faktor lingkungan yang kondusif. Pertumbuhan akan
berlangsung optimal jika kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan organ tubuh
tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang tepat dan tubuh tidak terpapar infeksi
yang dapat mengganggu proses pertumbuhan. Jika ada hal yang tidak mendukung
pertumbuhan maka akan terjadi gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan
dalam jangka waktu lama akan menyebabkan terjadinya gagal tubuh.
Gangguan tumbuh kembang dapat diartikan sebagai pertumbuhan
mendatar yang menyimpang dari standar baku pertumbuhan WHO. Gangguan
pertumbuhan banyak ditemui di negara berkembang termasuk Indonesia. Di Asia
Selatan sejak tahun 1975 sampai 1990 terdapat lebih 50% anak balita yang
diklasifikasikan underwegiht dan stunted. Hampir selama 10 tahun pertumbuhan
anak balita di Indonesia relatif tidak mengalami perbaikan. Meskipun pada saat

10

lahir status gizi anak baik yang ditunjukkan dengan ZBBU > 0 namun semakin
meningkat umur anak semakin menjauh dari standar ZBBU seharusnya. Setelah
umur 12 bulan terjadi pertumbuhan mendatar pada ZBBU antara –1 sampai –2.
Hasil kajian Jahari et al. (2000) terhadap data SUSENAS menunjukkan
tingginya prevalensi gizi kurang di Indonesia sekitar 28% pada tahun 1998 dan
terjadi peningkatan prevalensi gizi buruk dari 6% pada tahun tahun 1989 menjadi
9.5% pada tahun 1999. Penelitian tersebut juga menunjukkan masalah gangguan
pertumbuhan sudah mulai muncul pada usia dini.
Gangguan tumbuh kembang pada anak balita terjadi baik pada anak
perempuan maupun anak laki-laki. Dari data Survei Gizi dan Kesehatan HAKI,
tinggi badan rata-rata anak balita pada umumnya mendekati rujukan hanya sampai
dengan usia 5-6 bulan, kemudian perbedaan tinggi badan menjadi melebar setelah
usia 6 bulan, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Kondisinya sama dari
tahun 1999 sampai dengan tahun 2002.
Gangguan pertumbuhan yang dicerminkan dengan rendahnya tinggi badan
menurut umur (stunting) erat kaitannya dengan kualitas anak tesebut. Kurang gizi
yang dimanifestasikan dalam bentuk gangguan pertumbuhan akan berpengaruh
terhadap perilaku dan kecerdasan anak (Dasen 1988). Pengaruh langsung adalah
terganggunya fungsi sistem neuron dan susunan pusat syaraf; pengaruh tidak
langsung adalah rendahnya aktivitas anak untuk melakukan eksplorasi sebagai
adaptasi menghemat penggunaan energi. Hasil-hasil penelitian di Jamaica, Nepal
dan West Bengal mengungkapkan bahwa anak yang kurang gizi selalu mendekap
dengan ibunya dan lebih sedikit bermain dibanding dengan anak-anak yang
gizinya baik (Grantham, McGregor, Walker, Chang, & Powel 1997). Walka dan
Pollit (2000) menemukan tinggi badan berhubungan nyata dengan perkembangan
motorik anak.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan kekurangan gizi pada usia dini
berdampak pada terganggunya tumbuh kembang, rendahnya kemampuan kognitif
yang ter