2.8 Kerangka Konseptual Penelitian
Tikus dipapar Candida albicans secara intrakutan
Infeksi Candida albicans LED meningkat
Ekstrak daun sirih
Kandungan minyak atsiri daya antiseptic kuat bakterisidfungisid
Infeksi dapat diatasi
Penurunan Laju Endap Darah
Gambar 2.5 Kerangka Konseptual Penelitian
2.9 Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian
Ekstrak daun sirih Piper Betle L memiliki kandungan minyak atsiri yang mempunyai daya antiseptik bakterisid dan fungisid tetapi tidak sporosid. Minyak
atsiri mempunyai efek yang dapat merangsang sistem imun untuk mencegah infeksi, termasuk Candida albicans yang mengandalkan perubahan imunitas pejamu untuk
menginfeksi pada tubuh.
Pemaparan Candida albicans secara intrakutan akan mempercepat proses terjadinya infeksi. Infeksi ini akan menyebabkan terganggunya imunitas humoral
maupun seluler pejamu. Dengan demikian,laju endap darah akan meningkat seiring dengan infeksi yang terjadi. Dengan pemberian ekstrak daun sirih yang mempunyai
efek fungisida, maka infeksi dari Candida albicans dapat dihambat. Sehingga diharapkan laju endap darah yang normal dapat dipertahankan sebelum terjadinya
infeksi berkelanjutan.
2.10 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah nilai dari LED pada tikus wistar jantan yang diberi ekstrak daun sirih Piper Betle L dan dipapar Candida albicans lebih
rendah dan kembali mendekati nilai normal dibandingkan dengan nilai LED pada tikus wistar jantan yang hanya di papar dengan Candida albicans saja.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental laboratoris. Dipilih jenis ini karena baik pada sampel maupun perlakuan terkendali, terukur dan pengaruh
perlakuan lebih dapat dipercaya. Adapun rancang penelitian yang digunakan adalah rancang postes dengan kelompok kontrol The Post Test Only Control Group Design
Notoatmojo, 2002.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian