Efektivitas NEP yang dikombinasikan dengan pupuk organik Pertumbuhan Tanaman Padi

cair yang dibutuhkan untuk luasan 500 m 2 adalah 250 ml14 liter air. Jika pada luasan 0,07 m 2 membutuhkan 0,4 ml22 ml air. Untuk mempermudah pencampuran pupuk organik cair maka luasan yang digunakan untuk kebutuhan pupuk organik cair dihitung keseluruhan perlakuan pupuk organik cair. Aplikasinya sendiri dilakukan setelah kurun waktu 7-10 hari hari setelah telur hama penggerek batang menetas, halini dilakukan untuk mempermudah pengamatan hama penggerek batang. Aplikasi dilakukan lagi sebagai perawatan dengan jangka waktu 7 hari dan dilakukan sampai masa vegetatif tanaman padi sekitar umur 45 – 55 hari. Hal yang sama juga dilakukan pada perlakuan yang menggunakan pupuk organik cair maupun granul yang dikombinasikan dengan pestisida nabati berbahan daun mimba.

3.5 Parameter Pengamatan

3.5.1 Efektivitas NEP yang dikombinasikan dengan pupuk organik

1. Mortalitas hama peneggerek batang Pengamatan dilakukan 1 hari sebelum aplikasi dan 2 hari setelah aplikasi untuk mengetahui mortalitas NEP terhadap hama penggerek batang padi. Pengamatan dilakukan dengan cara membongkar batang tanaman yang telah menunjukkan gejala serangan hama penggerek batang. Hama penggerek batang padi yang terdapat di dalam batang padi di identifikasi, gejala hama yang terinfeksi oleh Heterorhabditis berwarna coklat kemerahan dan berpendar dalam keadaan gelap Chaerani, 2007. Dilakukan pengamatan lanjutan dengan menggunakan mikroskop di laboratorium perlindungan tanaman. Kemudian menghitung persentase mortalitas kematian hama dengan menggunakan rumus : Mortalitas = Larva mati X 100 Jumlah keseluruhan larva 2. Tingkat kerusakan intensitas serangan yang diakibatkan hama penggerek batang padi Kerusakan tanaman padi yang disebabkan oleh aktifitas makan hama dihitung untuk mengetahui kerusakan yang disebabkan oleh hama yang ada pada tanaman padi. Kerusakan tanaman diamati setelah diketahui tanaman padi mengalami kerusakan akibat aktifitas makan hama khususnya hama penggerek batang padi. Intensitas serangan menurut Wasiati 2009, dapat dihitung dengan menggunakan rumus : I = a x 100 b Keterangan : I = intensitas seranga a = jumlah rumpun terserang b = jumlah rumpun yang diamati

3.5.2 Pertumbuhan Tanaman Padi

Pertumbuhan tanaman padi pertumbuhan vegetatif diamati karena pada penelitian ini karena pada penelitian ini menggunakan pupuk organik. Pertumbuhan tanaman padi yang di amati meliputi : 1. Tinggi tanaman padi yang diukur mulai dari pangkal batang di atas permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman padi berumur 22 hari setelah tanam higga pengamatan terakhir fase vegetatife dan interval pengamatannya 7 hari. 2. Jumlah anakan tanaman padi, jumlah anakan tanaman padi dihitung mulai dari umur 30 hari setelah tanam. Anakan dihitung dengan cara menghitung jumlah anakan tanaman padi yang tumbuh dari batang padi utama pengamatan dilakukan 15 hari sekali sampai umur 55 hari setelah tanam. Contohnya apabila dalam rumpun tanaman padi tiap pot ada 20 batang, maka jumlah anakan tanaman padi adalah 19 batang, karena satu batang sisanya adalah tanaman padi induk Kaderi, 2004. 3. Hasil panen gabah tanaman padi yang meliputi berat basah gabah dan berat kering gabah, berat basah dihitung pada saat tanaman padi setelah panen kemudian di keringkan hingga kadar air gabah hilang kemudian kembali dilakukan penimbangan lagi sebagai hasil dari perhitungan berat kering gabah.

2.5 Analisis Data

Dokumen yang terkait

AGENS PENGENDALI HAYATI RAMAH LINGKUNGAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN Heterorhabditis sp. DAN Steinernema sp. SEBAGAI PENGENDALI HAMA RAYAP TANAH Coptotermes sp. DAN Microtermes sp. DI KABUPATEN LUMAJANG

1 42 124

EFEKTIVITAS DAN PERSISTENSI NEMATODA ENTOMOPATOGEN Heterorhabditis Indicus (ISOLAT NGADAS) TERHADAP HAMA TEBU Anomala viridis (COLEOPTERA SCARABAEIDAE)

0 7 75

Hubungan tingkat infestasi larva penggerek padi kuning (Tryporyza incertulas walker (Lepidoptera : pyralidae) dengan tunas terserang dan kehilangan hasil padi

0 4 338

Keefektifan padi transgenik yang mengandung gen cry untuk pengelolaan hama penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas

3 53 185

Perubahan Populasi Penggerek Batang Padi Kuning (Tryporyza incertulas Walker, Lepidoptera Pyralidae) dan Hubungannya dengan Kehilangan Hasil Padi

0 9 164

Hubungan tingkat infestasi larva penggerek padi kuning (Tryporyza incertulas walker (Lepidoptera pyralidae) dengan tunas terserang dan kehilangan hasil padi

0 3 164

Uji Keefektifan Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis indicus dan Steinernema riobravis Terhadap Hama Penggorok Daun Liriomyza huidobrensis

0 7 61

Efikasi Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis sp. dan Steinernema sp. Isolat Bogor Sebagai Bioinsektisida Terhadap Rayap Tanah Coptothermes curvignathus Holmgren

0 1 65

Efektivitas Nematoda Patogenik Serangga (Rhabditida: Steinernema dan Heterorhabditis) terhadap Penggerek Batang Padi Putih (Scirpophaga innotata) | Chaerani | Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 12071 23667 2 PB

0 0 12

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Pola Tanam Padi Terhadap Populasi Hama Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga Incertulas Wlk.)

0 1 8