Fungsi dan Implikasi Makna Logis Pantun Melayu Deli

FUNGSI DAN IMPLIKASI MAKNA LOGIS PANTUN MELAYU DELI DAN SERDANG
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Ilmu Linguistik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H.M.Sc (CTM), Sp.A(K)
dipertahankan pada tanggal 2 Juni 2012 di Medan, Sumatera Utara
ROZANNA MULYANI
NIM 078107006/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara

FUNGSI DAN IMPLIKASI MAKNA LOGIS PANTUN MELAYU DELI DAN SERDANG
DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Ilmu Linguistik

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Terbuka

Pada Hari : Sabtu


Tanggal : 2 Juni 2012

Pukul

: 09.00 WIB

Oleh ROZANNA MULYANI
NIM 078107006/LNG
Universitas Sumatera Utara

JUDUL DISERTASI

: FUNGSI DAN IMPLIKASI MAKNA LOGIS PANTUN MELAYU DELI DAN SERDANG

NAMA MAHASISWA NIM Program Studi

: ROZANNA MULYANI : 078107006 : Linguistik

Menyetujui Komisi Pembimbing,


Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D Promotor

Prof. Amrin Saragih, M. A, Ph. D Ko-Promotor

Dr. Syahron Lubis, M. A Ko-Promotor

Ketua Program Studi Linguistik Pascasarjana

Direktur Sekolah

Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE
Universitas Sumatera Utara

NIP. 195409161980032003

NIP. 195208151980031001

HASIL PENELITIAN DISERTASI INI TELAH DISETUJUI UNTUK SIDANG TERBUKA TANGGAL 2 JUNI 2012

Oleh Promotor


Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D Ko-Promotor

Prof. Amrin Saragih, M. A, Ph. D

Dr. Syahron Lubis, M. A

Mengetahui Ketua Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D
Universitas Sumatera Utara

NIP 19540916 198003 2 003 Telah diuji pada Ujian Tertutup Tanggal : 27 Februari 2012

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua

: Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D


USU Medan

Anggota

: Prof. Amrin Saragih, M. A, Ph. D Dr. Syahron Lubis, M. A Prof. Dr. Bahren Umar Siregar, Ph. D Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S Dr. Eddy Setia, M. Ed. TESP Dr. T. Thyrhaya Zein, M. A

UNIMED Medan USU Medan Atmajaya Jakarta USU Medan USU Medan USU Medan

Dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 555/UN5.1.R/SK/SSA/2012

Universitas Sumatera Utara

Tanggal : 24 Maret 2012 Diuji pada Ujian Disertasi (Promosi) Tanggal : 2 Juni 2012

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua

: Prof. T. Silvana Sinar, M. A, Ph. D


USU Medan

Anggota

: Prof. Amrin Saragih, M. A, Ph. D Dr. Syahron Lubis, M. A Prof. Dr. Bahren Umar Siregar, Ph. D Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S Dr. Eddy Setia, M. Ed. TESP Dr. T. Thyrhaya Zein, M. A

UNIMED Medan USU Medan Atmajaya Jakarta USU Medan USU Medan USU Medan

Dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 555/UN5.1.R/SK/SSA/2012

Universitas Sumatera Utara

Tanggal : 24 Maret 2012

TIM PROMOTOR

Prof. Tengku Silvana Sinar, M.A, Ph.D

Prof. Amrin Saragih, M.A, Ph.D


Dr. Syahron Lubis, M.A

Universitas Sumatera Utara

TIM PENGUJI LUAR KOMISI Prof. Dr. Bahren Umar Siregar, Ph. D
Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S Dr. Eddy Setia, M. Ed. TESP Dr. T. Thyrhaya Zein, M. A
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN Judul Disertasi FUNGSI DAN IMPLIKASI MAKNA LOGIS PANTUN MELAYU DELI DAN SERDANG
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya sendiri.
Adapun pengutipan yang saya lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Disertasi ini, telah saya cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Disertasi ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagianbagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan,
Universitas Sumatera Utara

ROZANNA MULYANI

A. Data Pribadi
Nama Ayah Nama Ibu Alamat Rumah Telp/HP


BIODATA

Nama Lengkap

: Rozanna Mulyani

NIP

: 1960609 198612 2 001

Pangkat/Golongan : Pembina / IV A

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Pekerjaan

: Staf Pengajar Departemen

Sastra Daerah


Instansi

: Fakultas Ilmu Budaya USU

Alamat Kantor

: Jln. Universitas No. 19

Medan 20155

: H. M. Ridwan Rasyid

: Hj. Rohana Ridwan

: Komp. Bougenviel Indah B 54 Sunggal

: 085275776566

B. Riwayat Pendidikan


1. SD Negeri

: SD Negeri 1 Binjai, lulus tahun 1972

2. SMP

: SMP Negeri II Binjai, lulus tahun 1975

3. SMA

: SMA Negeri II Binjai, lulus tahun 1979

4. S-1 Fakultas Sastra USU Jurusan Bahasa Daerah, lulus tahun 1985

5. S-2 University Kebangsaan Malaysia, lulus tahun 1998

6. S-3 Sekolah Pascasarjana USU-Linguistik, lulus tahun 2012

C. Pengalaman Kerja 1. Dosen Fakultas Sastra USU, tahun 1986 – Sekarang 2. Ketua Jurusan Sastra Daerah, tahun 2003-2006


Universitas Sumatera Utara

D. Kegiatan Penulisan Karya Ilmiah di dalam Jurnal dan Prosiding : I. Jurnal
1. Kalimat Dasar Bahasa Melayu Dialek Deli Medan, Jurnal Linguistik Indonesia, 2004
2. Bahasa dan Ideologi Matriakhi Aplikasi dalam Masyarakat dan Budaya Minangkabau, Majalah Wacana, 2009
3. Wacana : Novel-novel Perempuan di Indonesia, Majalah Wacana, 2009 II. Prosiding
1. Kalimat Pasif Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Tinjauan Transformasi Generatif. Prosiding : International Seminar. Language Literature, and Culture in Southeast Asia. Theme : Malay and Indonesian Studies 3 – 5 Juni 2010, Thumrin Thana Hotel, Trang, Thailand.
2. Implikasi Makna Logis Pantun Melayu Deli dan Serdang. Prosiding : Seminar Budaya Etnik IV Laboratorium Medan.
3. Bahasa dan Ideologi Matriarkhi Aplikasi dalam Budaya Minangkabau. Seminar Nasional Budaya Etnik III. Pardede International Hotel Medan 25 April 2009.
E. Penghargaan / Tanda Kehormatan 1. Satyalencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia.
F. Organisasi Profesi 1. Anggota Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) 2. Anggota Linguistik Sistemik Fungsional 3. Ikatan Alumni Linguistik
Universitas Sumatera Utara

KARYA ILMIAH INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK AYAHANDA DAN IBUNDA TERCINTA ALM. H. M. RIDWAN RASYID Hj. ROHANA RIDWAN
SUAMI TERCINTA DR. Ir. HASANUDDIN, M. S
ANAK-ANAKKU TERKASIH RIZKA ANNISA HASANUDDIN, SKM
RIZKI ARRIZAL HASANUDDIN
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini memilih judul “Fungsi dan Implikasi Makna Logis pantun Melayu Deli dan Serdang”, sebagai judulnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), yang digagas oleh Halliday (2004), dan diadaptasi oleh Saragih (2006), dan Sinar (2008).
Ada empat masalah yang akan diberikan jawabannya dalam penelitian ini. Masalahnya adalah : (1) bagaimanakah fungsi logis direalisasikan pada pantun Melayu Deli dan Serdang, (2) pola fungsi logis apakah yang digunakan dalam konteks sosial pengguna pantun Melayu Deli dan Serdang, (3) bagaimanakah implikasi makna logis dalam pantun Melayu Deli dan Serdang, (4) mengapa fungsi logis terjadi di dalam pantun Melayu Deli dan Serdang.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggali bentuk wacana budaya Melayu Deli dan Serdang, yaitu pantun, dan kajian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk pemertahanan budaya daerah (lokal) sebagai bagian dari kebudayaan Nasional. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi fungsi logis yang direalisasikan pantun Melayu Deli dan Serdang, merumuskan pola fungsi logis yang digunakan dalam pantun Melayu Deli dan Serdang, menganalisis implikasi makna logis pantun Melayu Deli dan Serdang, dan menginterpretasi implikasi makna logis pantun Melayu Deli dan Serdang.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, hasil pemerian sebagai jawaban terhadap keempat masalah penelitian tersebut akan menjadi bahan informatif tentang fungsi dan implikasi makna logis pantun Melayu Deli dan Serdang. Untuk itu penulis mengumpulkan data pantun tertulis, yang terdiri atas dua puluh pantun anak – anak (PAA), dua puluh pantun orang muda (POM), dan dua puluh pantun orang tua (POT). Tiap – tiap pantun terdiri dari empat klausa kompleks, semuanya berjumlah 239 klausa. Kemudian data pantun lisan (berbalas pantun) berjumlah sepuluh (10) bait pantun, dan pantun adat pernikahan berjumlah dua belas (12) bait.
Hasil penelitan ini menemukan bahwa pada hubungan logis sampiran (1) – (2) dalam PAA, POM, dan POT yang terdiri atas masing – masing 20 klausa kompleks, dan semuanya berjumlah 60 klausa kompleks, setelah direalisasikan 10 jenis fungsi logis, didapati bahwa fungsi logis (hubungan logis) yang dominan ada dua, yaitu Ganda Hipotaktik (α×β), dan Ekstensi Parataktik, yaitu sama – sama berjumlah 21 (35%). Pada hubungan logis sampiran (1) – (2) dan isi (3) – (4) ada empat jenis hubungan logis yang kosong, yaitu lokusi Parataktik (1”2), lokusi Hipotaktik (α”β), ide Parataktik (1’2), dan ide Hipotaktik (α’β). Pada hubungan logis Sampiran dan Isi (1) – (3) PMD didapati bahwa PAA, POM, dan POT fungsi logis (hubungan logis) yang dominan adalah Ekstensi Parataktik (1+2) yaitu 54 (90%) terdiri atas PAA 19, POM 16, POT 19. Pada hubungan logis Sampiran dan Isi (2) – (4) didapati bahwa pada PAA, POM, dan POT fungsi logis (hubungan logis) yang dominan adalah Ekstensi Parataktik (1+2), yaitu 53 (88,33%) terdiri atas PAA 19, POM 16, POT 18.
Pada sifat hubungan logis Eksplisit Sampiran (1) – (2) hanya sedikit dijumpai sifat hubungan logis, yaitu 5 pada POM, yaitu ganda Hipotaktik×(βα) sifat hubungan logis Eksplisit ini ditandai dengan konjungsi yang nyata yaitu dari,
Universitas Sumatera Utara

kalau, kalaupun,. Pada POT sifat hubungan logis Eksplisit sampiran hanya 1, yaitu ganda Hipotaktik ×(βα). Sedangkan pada PAA tidak dijumpai sifat hubungan logis Eksplisit Sampiran (1) – (2). Pada Sifat hubungan logis Implisit Isi (3) – (4) ini, konjungsi sebagai fungsi logis tidak nyata, akan tetapi keberadaannya dapat dipahami. Pada PAA dijumpai sifat hubungan logis Eksplisit Sampiran, seperti Elaborasi Parataktik (1×2), Ekstensi Parataktik, Ganda Parataktik (1×2), Ganda Hipotaktαik×β)(. Pada POM dijum pai Ekstensi Parataktik (1+2), Ganda Parataktik (1×2), Ganda Hipotaktik (α× β). Pada sifat hubungan logis Implisit semua klausa menggunakan konjungsi, terutama konjungsi dan.
Pada sifat hubungan logis Eksternal Sampiran dan Isi (1) – (3) Sifat hubungan logis Eksternal pada PAA didapati pada Ekstensi Parataktik (1+2) pada PAA (3, 7,11, 15, 19, 23, 27, 31, 35, 39, 43, 47, 51, 59, 63, 67, 71, 75, 79) semuanya menggunakan konjungsi dan. Pada POM juga dijumpai Ekstesi Parataktik (1+2), yaitu 167, 175, 179, 183, 187, 191, 195, 199, 203, 207, 211, 215, 219, 223, 227, 231, 235, 239, seluruhnya menggunakan konjungsi dan. Ganda Hipotaktik (α×β) 163 dengan konjungsi α×β.
Pada sifat hubungan logis internal Sampiran dan Isi (2) – (4) pada PAA dijumpai Ekstensi Parataktik (1+2) yaitu (4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 40, 44, 48, 52, 56, 60, 64, 68, 72, 76, 80) seluruhnya menggunakan konjungsi dan, ganda Hipotaktik (α×β) yaitu (36) menggunakan konjungsi untuk. Pada POM dijumpai Ekstensi Parataktik (1+2) yaitu : 84, 88, 92, 96, 100, 104, 108, 112, 116, 120, 124, 128, 132, 148, 152, 160, seluruhnya menggunakan konjungsi dan, ganda Hipotaktik (α×β), yaitu (140, 144, 156). Pada POT dijumpai Ekstensi Parataktik (1+2) yaitu : 168, 172, 176, 180, 188, 196, 200, 204, 208, 212, 216, 220, 224, 228, 236, 280, seluruhnya menggunakan konjungsi dan, ganda Hipotaktik (1×2), yaitu 192, 164.
Pada analisis Proses dan Sirkumstan PAA, POM, dan POT baris (1) – (2), dijumpai PAA proses yang dominan adalah Proses Material, Sirkumstan yang dominan Sirkumstan Lokasi : Tempat Proses dan Sirkumstan pada baris (3) dan (4) yang dominan adalah Proses Mental, Sirkumstan yang dominan adalah Sirkumstan Sebab. Pada POM Proses dan Sirkumstan baris (1) – (2) didapati proses yang dominanpaling tinggi adalah Proses Material, Sirkumstan yang tertinggi, Sirkumstan Lokasi : Tempat . Pada Proses dan Sirkumstan pada baris (3) – (4), Proses yang dominan adalah Proses Material, Sirkumstan yang tertinggi, Sirkumstan Lokasi : Waktu, tempat, Sirkumstan Cara, dan Sirkumstan Hal. Pada POT Proses dan Sirkumstan Baris (1) – (2), Proses yang dominan adalah Proses Material, Sirkumstan tang tertinggi Sirkumstan lokasi : Tempat. Proses dan Sirkumstan Baris (3) – (4), Proses yang dominan Proses Mental, Sirkumstan yang dominan adalah Sirkumstan Hal.
Pada konteks situasi Pantun Lisan (berbalas pantun) didapati bahwa pemantun tidak siap dengan pantun – pantunnya, pemantun banyak gugup dan lupa akan pantun yang dijualnya. Sedangkan pada pantun perkawinan, walau pemantun dihadapkan dengan lawan pantunnya, aturan pantun tetap terjaga. Rumus ab-ab nya terjaga baik. Pada pantun perkawinan didapati bahwa di samping bersifat logogenetik fonologis juga bersifat filogenetik etnografis.
Universitas Sumatera Utara

Pantun yang merupakan kearifan lokal secara konseptual merupakan kebijaksanaan masyarakat Melayu Deli dan Serdang.
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT The title of this study is “Function and Implication of Logical Meaning of pantun Melayu Deli and Serdang”. This study employed Functional Systemic Linguistics (FSL) theory developed by Halliday (2004) and adapted by Saragih (2006) and Sinar (2008). There were four research questions to be answered in this study such as (1) how the logical function is materialized in pantun Melayu Deli and Serdang, (2) which pattern of logical function is used in the social context of the users of pantun Melayu Deli and Serdang, (3) what implication of logical meaning is found in pantun Melayu Deli and Serdang, and (4) why the logical function occurred in pantun Melayu Deli? The purpose of this study, in general, was to explore the form of cultural discourse of Melayu Deli such as pantun, and the result of this study is expected to be a contribution to maintain local culture as part of national culture. In particular, the purpose of this study was to describe the logical function materialized in pantun Melayu Deli and Serdang, to formulate the pattern of logical function used in pantun Melayu Deli and Serdang, and to interprete the implication of logical meaning of pantun Melayu Deli and Serdang. This is a qualitative descriptive study, the answers to the four research questions will be an informative materials about the function and implication of logical meaning of pantun Melayu Deli and Serdang. For that purpose, the writer collected the data of written pantun consisting of 20 (twenty) pantun for children (PAA), 20 (twenty) pantun for young people (POM), and 20 (twenty) pantun for old people (POT). Each pantun consists of 4 (four) complex clauses and all of them are 239 clauses. Then the data of oral pantun (exchanging pantun) consisted of 10 (ten) stanzas, and pantun for traditional marriage ceremony comprised 12 (twelve) stanzas. The result of this study showed that in the logical relationship of sampiran (1) – (2) in PAA, POM, and POT which consisted of 20 (twenty) complex clauses respectively, and all together there were 60 complex clauses, after being materialized there were 10 kinds of logical functions, and it was found out that there were two dominant logical functions (logical relationships), namely, multiple Hypotactic (αxβ), and Extension Paratactic, both of them were 21 (35%). In the logical relationship of sampiran (1) – (2) and content (3) – (4), there were 4 (four) kinds of “empty” logical relationships, namely, Paratactic Locution (1”2), Hypotactic Locution (α”β), Paratactic Idea (1’2), Hypotactic Idea (α’β). In the logical relationship of sampiran and content (1) –(3) of pantun Melayu Deli and Serdang, it was found out that the dominant logical function (logical relationship) of PAA, POM and POT was Extension Paratactic (1 + 2) (54 = 90%) consisting of 19 PAA, 16 POM, and 19 POT. In the logical relationship of sampiran and content (2) – (4) of pantun Melayu Deli and Serdang, it was found out that the dominant logical function (logical relationship) of PAA, POM and POT was Extension Paratactic (1 + 2) (53 = 88.33%) consisting of 19 PAA, 16 POM, and 18 POT. In the traits of logical relationship of Explicit Sampiran (1) – (2), only 5 (five) logical relationship traits were found in POM, such as, multiple Hypotactic
Universitas Sumatera Utara

(αxβ) marked with real conjunction such as dari, kalau, kalaupun. In POT, only 1 (one) logical relationship trait was found, namely multiple Hypotactic (αxβ). While in PAA, no trait of logical relationship of Explicit Sampiran (1) – (2) was found. In the traits of logical relationship of Implicit Isi (Content) (3) – (4), conjunction as logical function was unreal, but its existence was understandable. The traits of logical relationship of Explicit Sampiran were found in PAA such as Paratactic Elaboration (1x2), Paratactic Extension, Multiple Paratictic (1x2), and Multiple Hypotactic (αxβ). In POM, Paratactic Extension (1+2), Multiple Paratactic (1x2), and multiple Hypotactic (αxβ) were found. In the traits of implicit logical relationship, all of the clauses used conjunction, especially conjunction “dan”.
In the traits of logical relationship of Explicit Sampiran and Isi (Content) (1) – (3), the traits of external logical relationship were found in Paratactic Extension (1+2) in PAA (3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35, 39, 43, 47, 51, 59, 63, 67, 71, 75, 79) which all of them used conjunction “dan”. Paratactic Extension (1+2) was also found in POM (167, 175, 179, 183, 187, 191, 195, 199, 203, 207, 211, 215, 219, 223, 227, 231, 235, 239) which all of them also used conjunction “dan”. Multiple Hypotactic (αxβ) (163) was with conjunction αxβ.
In the traits of internal logical relationship of Sampiran and Content (2) – (4), a Paratactic Extension (1+2) was found in PAA (4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 40, 44, 48, 52, 56, 60, 64, 68, 72, 76, 80) which all of them used conjunction “dan”, Multiple Hypotactic (αxβ) (36) was with conjunction “untuk”. Paratactic Extension (1+2) was also found in POM (84, 88, 92, 96, 100, 104, 108, 112, 116, 120, 124, 128, 132, 148, 152, 160) which all of them used conjunction “dan”, and Multiple Hypotactic (αxβ) (140, 144, 156). Paratactic Extension (1+2) was also found in POT (168, 172, 176, 180, 188, 196, 200, 204, 208, 212, 216, 220, 224, 228, 236, 280) which all of them used conjunction “dan”, and Multiple Hypotactic (1x2) (192, 164).
In the analysis of Process and Circumstance of PAA, POM, and POT line (1) – (2), the dominant process found in PAA was Material Process, and the dominant circumstance was Location of Circumstance: The dominant location of Process and Circumstance in lines (3) – (4) was Mental Process and the dominant Circumstance was Circumstance of Cause. In the Process and Circumstance lines (1) – (2) in POM, it was found out that the highest dominant process wa Material Process , and the highest Circumstance was the Circumstance of Location: Place. In the Process and Circumstance in lines (3) – (4), the dominant Process was Material Process, and the highest Circumstance was Circumstance of Location: Time, Place, Circumstance of Way, and Circumstance of Thing. In the Process and Circumstance in lines (1) – (2) of POT, the dominant Process was Material Process, and the highest Circumstance was Circumstance of Location: Place. In the Process and Circumstance in lines (3) – (4), the dominant Process was Mental Process, and the dominant Circumstance was Circumstance of Thing.
In the context of Oral Pantun (Exchanging Pantun), it was found out that the pantun readers were not ready with their pantuns; they felt very nervous that they forgot the pantuns they would deliver to the other contestants. While in the pantun for marriage ceremony, even though the pantun readers were faced to their
Universitas Sumatera Utara

opponents, the rule of the pantun was well maintained. Its ab-ab rhyme was well maintained. It was also found out that the pantuns for marriage ceremony were either phonological logogenetic or ethnographical phylogenetic in nature.
Pantun is conceptually a local wisdom of Melayu Deli and Serdang community.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati dan keiikhlasan yang mendalam penulis memanjatkan puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, yang telah memberikan setitik ilmu bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan disertasi ini. Shalawat serta salam semoga dicurahkan-Nya kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan kita para pengikutnya sampai akhir zaman nanti.
Ada rasa kebahagian dan kelegaan yang penulis rasakan, dan sukar untuk dilukiskan, ketika penulis berhasil menyelesaikan disertasi yang berjudul “ Fungsi dan Implikasi Makna Logis Pantun Melayu Deli”, pada program Studi Linguistik Universitas Sumatera Utara Medan ini. Hanya puji syukur kepada Illahi Rabbi sebagai puncak pengungkapannya.
Penulis sadar bahwa di dalam penyelesaian disertasi ini banyak orang dan instansi yang terlibat, oleh sebab itu dalam kesempatan ini sudah sepantasnyalah penulis dengan hati yang tulus ikhlas mengucapkan banyakbanyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis, sehingga dapat mewujudkan disertasi seperti sekarang ini.
Dengan tidak bermaksud mengadakan pengistimewaan, penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H.M.Sc (CTM), Sp.A.(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), dan Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K), selaku Mantan Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan serta
Universitas Sumatera Utara

dukungan materil kepada penulis, untuk melanjutkan studi ke program Doktor Linguistik di Universitas Sumatera Utara (USU). 2. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE dan mantan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B, M.Sc, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menambah ilmu di program Doktor Linguistik Universitas Sumatera Utara (USU). 3. Ketua program Studi Linguistik, Prof. Tengku Silvana Sinar, M.A, Ph.D., yang telah bersedia menerima penulis untuk mengikuti program doktor Linguistik, dan beliau juga memberikan kemudahan dalam menggunakan sarana dan fasilitas di Sekolah Pascasarjana USU. 4. Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, tempat penulis bekerja mendedikasikan ilmu, mantan Dekan, Prof. Dr. Bahren Umar Siregar, dan Prof. Syaifuddin, M.A, Ph.D., yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menuntut ilmu di program doktor Linguistik Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penyelesaian disertasi ini, mereka adalah : 1. Prof. Tengku Silvana Sinar, M.A, Ph.D, selaku promotor penulis. Beliau dengan kewibawaan ilmiah telah memberi arahan, dan bimbingan yang sangat serius, dari mulai perancangan, penulisan, dan penyelesaian disertasi ini.
Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., selaku ko-promotor, yang telah mencurahkan perhatiannya kepada disertasi penulis. Beliau tidak pernah terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan penulis, dan selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan membaca disertasi penulis. Ketelitian beliau dalam membaca disertasi penulis sangat penulis hargai.
3. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku ko-promotor penulis, yang telah bersusah payah dalam memeriksa disertasi penulis.
4. Kepada para dosen Program Studi Linguistik Pasca sarjana Universitas Sumatera Utara Medan: Prof. Dr. Robert Sibarani, MS., Prof. T. Silvana Sinar, M.A, Ph.D., Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Bahren Umar Siregar, Prof. Dr. Jawasi Naibaho, M.Hum., Asrudin B Tou, M.A, Ph.D., yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama perkuliahan. Dan juga kepada Dr. Edy Setia, M.Ed., TESP, atas penyediaan bahan bacaan yang bermanfaat dalam penulisan disertasi ini, dan juga diskusi-diskusinya.
5. Kepada teman-teman sejawat di Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya USU ; Herlina, Asriaty, Warisman, Asni, Flansius, Jamorlan, Sumurung, Yos Rizal, terima kasih atas perhatiannya. Mereka selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan studi doktor penulis.
6. Kepada sahabat-sahabatku angkatan ketiga: Nilzami, Hesti, Ida, Hilman, dan Abdussalam, kalian telah memberikan warna bagi hidup penulis. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada almarhum Prof. H.
Tengku Amin Ridwan, Ph.D., yang telah berjasa membukakan peluang bagi
Universitas Sumatera Utara

penulis untuk menjadi dosen di Fakultas Sastra, yang sekarang menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Semoga jasa dan amal ibadah beliau diterima disisi-Nya.
Ungkapan yang tulus penulis haturkan kepada kedua orang tua penulis yang sangat penulis hormati dan cintai, almarhum ayahanda H.M. Ridwan Rasyid, dan Ibunda Hj. Rohana Ridwan yang keduanya adalah guru dan pahlawan bagi kehidupan penulis. Beliau berdua telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan keluhuran bagi penulis. Semoga almarhum ayahanda diberikan Allah tempat yang mulia disisi-Nya, buat ibunda terima kasih buat perhatian dan kasih sayang bunda yang tak pernah pupus, semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda buat ayah dan bunda.
Kepada kakanda dan abangda ; almarhum Dr. Rizalwan dan Istri, Kakanda Dra. Med Roswati Dianna dan Dr. Nurmadi Saleh, Kol. Laut, Drs. Rusdi Ridwan, dan Istri Dra. Nining Indra Saleh, M.Si, DR. Rahmawati, Apoteker,MS., almarhum Drs. Raflis Ridwan dan Istri, Ir. Rita Mindayani, M.Si dan Suami, Rini Lidiawati, SE, M.M., Rudi Siswanto, ST dan istri. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian dan kebersamaan yang sangat berarti bagi penulis.
Terima kasih yang khusus dan teristimewa penulis sampaikan kepada suami tercinta Dr. Ir. Hasanuddin, MS., yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi penulis ke jenjang Doktor Linguistik. Pengertian dan motivasi serta kasih sayang yang diberikan sangat menguntungkan penulis. Kepada anak-anak kami, yang selalu menjadi penghibur dikala badan dan fikiran lelah, Rizka Annisa Hasanuddin yang sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya di FKM USU, dan Rizki Arrizal Hasanuddin yang selalu menemani mamanya
Universitas Sumatera Utara

sampai tengah malam yang sepi dalam menyelesaikan disertasi ini. Terima kasih anak-anakku sayang, mudah-mudahan anak-anak mama akan mengikuti semangat papa dan mama dalam menuntut ilmu.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini penulis mohon maaf atas kesalahan yang terjadi, ketika masa-masa kebersamaan kita. Semoga disertasi ini dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi kepentiangan pengembangan ilmu linguistik, khususnya Linguistik Sistemik Fungsional (LSF). Tiada gading yang tak retak. Tidak ada sesuatupun yang sempurna, yang sempurna itu milik Allah.
Medan, September 2011 Penulis Rozanna Mulyani
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................................. DAFTAR ISI.................................................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................................ DAFTAR FIGURA ....................................................................................................... DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG .................................................... GLOSARIUM ............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ........................................................ 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 1.4 Lingkup Kajian ....................................................................................... 1.5 Manfaat atau Kegunaan Penelitian ......................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS .......................................... 2.1 Teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF)........................................... 2.2 Konteks Sosial ........................................................................................
2.2.1 Ideologi .......................................................................................... 2.2.2 Konteks Situasi ..............................................................................
2.2.2.1 Bidang ................................................................................ 2.2.2.2 Ciri Partisipan atau Pelibat ................................................ 2.2.2.3 Ranah Semantik ................................................................ 2.2.2.4 Pelibat (Participant)........................................................... 2.2.2.5 Sarana, Cara atau Mode .................................................... 2.2.3 Konteks Budaya.............................................................................. 2.3 Metafungsi Bahasa ................................................................................. 2.3.1 Fungsi Ideasional ........................................................................... 2.3.1.1 Komponen Pengalaman/ Eksperensial .............................. 2.3.1.2 Fungsi Logis ......................................................................

vi x xvi xix xxi xxii xxx xxxiii 1 1 8 9 11 12 13 13 21 23 25 26 27 27 28 28 31 32 36 37 37

Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Fungsi Interpersonal ...................................................................... 2.3.3 Fungsi Tekstual ............................................................................. 2.4 Klausa dan Klausa Kompleks Dalam LSF .............................................. 2.4.1 Proses .............................................................................................
2.4.1.1 Proses Material .................................................................. 2.4.1.2 Proses Mental..................................................................... 2.4.1.3 Proses Relasional .............................................................. 2.4.1.4 Proses Tingkah Laku (behavioral)..................................... 2.4.1.5 Proses Verbal .................................................................... 2.4.1.6 Proses Wujud (existential) ................................................ 2.4.2 Partisipan ....................................................................................... 2.4.3 Sirkumstan ..................................................................................... 2.5 Hubungan Antarklausa ........................................................................... 2.5.1 Konjungsi ...................................................................................... 2.6 Makna Logis............................................................................................ 2.6.1 Makna Logis Pada Tingkat Klausa ................................................ 2.6.2 Makna Logis Pada Tingkat Grup/Frase ......................................... 2.6.3 Makna Logis Pada Tingkat Kata ................................................... 2.6.4 Makna Logis Pada Tingkat Morfem .............................................. 2.6.5 Metafora Makna Logis ................................................................... 2.7 Hubungan Logis ..................................................................................... 2.8 Taksis....................................................................................................... 2.9 Hubungan Logis Semantik ...................................................................... 2.10 Kajian Sebelumnya ................................................................................. 2.10.1 Discourse Analysis of Indonesian Newspaper Text: A Study of Reality Action and Reaction (Saragih, 1995) ........................... 2.10.2 Phasal and Experensial Realisation in Lecture Discourse: A
Systemic Functional Analysis (Sinar, 2002) ................................ 2.10.3 Klausa kompleks dan Realisasi Pengalaman Dalam Teks
Peradilan (Kasus Bom Bali) : Sebuah Analisis LFS (Setia, 2008) ............................................................................................

38 39 40 41 42 43 44 47 47 49 50 53 56 59 63 64 64 64 64 64 65 66 67 80
85
85
86

Universitas Sumatera Utara

2.10.4 Makna Metafungsional Teks Ilmiah Dalam Bahasa Indonesia Pada Jurnal Ilmiah (Sebuah Analisis Sistemik Fungsional) (Wiratno, 2009) ...................................................... 88
2.10.5 Representasi Ideologi Masyarakat Melayu Serdang Dalam Teks, Situasi, dan Budaya. (T. Thyrhaya, 2009) ........................ 90
2.10.6 Representasi Leksikogramatika Teks Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto dan Presiden Susilo Bambang udhayono (Nurlela, 2010) ............................................................................ 93
2.10.7 Ujaran Interpersonal Dalam Wacana Kelas (Analisis Linguistik Sistemik Fungsional) (Andriany, 2011) ..................... 96
2.11 Pantun ..................................................................................................... 97 2.12 Konstruk Penelitian ................................................................................. 108 2.13 Konstruk Penelitian ................................................................................. 109 BAB III MELAYU DELI DAN SERDANG DALAM SEJARAH DAN
TRADISI ............................................................................................... 111 3.1 Medan : Latar Belakang Secara Umum .................................................. 117 3.2 Melayu Serdang ...................................................................................... 122
3.2.1 Kewilayahan Serdang .................................................................... 123 3.3 Adat Budaya Melayu Deli dan Serdang.................................................. 124
3.3.1 Makna dan filosofi Tepak Sirih...................................................... 126 3.4 Tradisi Berpantun Pada Masyarakat Melayu Deli dan Serdang ............. 129
3.4.1 Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Deli dan Serdang......... 131 3.4.2 Peranan Pantun dalam Acara Merisik dan Meminang................... 134 BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................. 141 4.1 Pendekatan Rancangan dan Kerangka Model Penelitian ....................... 141 4.2 Data dan Sumber Data ............................................................................ 142 4.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 144 4.4 Analisis Data ........................................................................................... 147 4.5 Penyajian Hasil Analisis Data................................................................. 149 BAB V TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN ................................................. 152 5.1 Deskripsi Temuan .................................................................................. 152
Universitas Sumatera Utara

5.2 Fungsi Logis ........................................................................................... 153 5.2.1 Hubungan Logis Dalam Sampiran (1)-(2) PMDS ......................... 153 5.2.2 Hubungan Logis Dalam Isi (3)-(4) PMDS..................................... 154 5.2.3 Hubungan Logis Dalam Sampiran dan Isi (1)-(3) PMDS ............. 156 5.2.4 Hubungan Logis Dalam Sampiran dan Isi (2)-(4) PMDS ............. 158 5.2.5 Sifat Hubungan Logis Eksplisit atau Implisit PMDS .................... 160 5.2.5.1 Sifat Hubungan Logis Eksplisit Sampiran (1)-(2) PMDS ................................................................................. 160 5.2.5.2 Sifat Hubungan Logis Implisit Isi (3)-(4) PMDS .............. 162 5.2.6 Sifat Hubungan Logis Eksternal atau Internal Sampiran dan Isi (1)-(3) dan (2)-(4) ..................................................................... 166 5.2.6.1 Sifat Hubungan Logis Eksternal Sampiran dan Isi (1)-(3) PAA, POM dan POT ............................................ 166 5.2.6.2 Sifat Hubungan Internal Sampiran Dan Isi (2)-(4) PAA, POM, dan POT ............................................................................... 169
5.3 Pola Fungsi Logis Yang Digunakan Dalam PMDS................................ 174 5.3.1 Proses, dan Sirkumstan Dalam PMDS........................................... 177 5.3.1.1 Proses Baris (1) PAA, POM, dan POT .............................. 178 5.3.1.2 Sirkumstan Baris (2) PAA, POM, dan POT ...................... 179 5.3.1.3 Proses Baris (3) PAA, POM, dan POT .............................. 183 5.3.1.4 Sirkumstan Baris (4) PAA, POM, dan POT ...................... 184 5.3.1.5 Hubungan Proses, Sirkumstan (1)-(2) dengan Proses, Sirkumstan (3)-(4).............................................................. 188
5.4 Faktor Penyebab terjadinya Fungsi Logis dalam PMDS ........................ 191 5.4.1 Fungsi Logis Sampiran (1)-(2) PMDS pada PAA, POM, dan POT ................................................................................................ 191 5.4.2 Fungsi Logis Isi (3)-(4) PAA, POM, dan POT .............................. 195
5.5 Implikasi Makna Logis............................................................................ 200 5.5.1 Konteks Sosial Penggunaan PMDS Lisan...................................... 200 5.5.1.1 Analisis Konteks Situasi Pantun Lisan Berbalas
Universitas Sumatera Utara

Pantun................................................................................. 202 5.5.1.2 Analisis Konteks Situasi Pantun Perkawinan ................... 209 5.5.1.3 Konteks Budaya Penggunaan Pantun Perkawinan............ 218 5.5.1.4 Hubungan Semiotik Sampiran (1)-(2) dan ISI (3)-(4) .....
pada PAA, POM, POT ...................................................... 219
BAB VI PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN ................................................ 223 6.1 Pembahasan ............................................................................................ 223 6.2 Implikasi Makna Logis PMDS................................................................ 241
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 251 7.1 Simpulan ................................................................................................. 251 7.2 Saran ........................................................................................................ 253
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 255 LAMPIRAN 1 : Pantun Tertulis Melayu Deli dan Serdang........................................ 263 LAMPIRAN 2 : Pantun Lisan Acara Berbalas Pantun di Taman Budaya .................. 275 LAMPIRAN 3 : Berbalas pantun Adat Perkawinan Antara Pihak Laki-laki dan ...... 278
Perempuan ....................................................................................... LAMPIRAN 4 : Fungsi Logis Pada PMDS................................................................. 282
Pantun Anak-Anak (PAA) Pantun Orang Muda-Mudi (POM) Pantun Orang Tua (POT) LAMPIRAN 5 : Hubungan Proses, Sirkumstan (1)-(2) dengan Proses, Sirkumstan (3)-(4)............................................................................. 306 LAMPIRAN 6 : Peta ....................................................................................................
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Matafungsi dan Refleksinya dalam Tata Bahasa.................................... 32 Tabel 2.2 : Klausa Relasional ................................................................................... 44 Tabel 2.3 : Jenis Proses dan Kategori....................................................................... 48 Tabel 2.4 : Label Partisipan ...................................................................................... 50 Tabel 2.5 : Sirkumstan.............................................................................................. 51 Tabel 2.6 : Makna Logis........................................................................................... 55 Tabel 2.7 : Nuansa Makna Logis.............................................................................. 57 Tabel 2.8 : Konjungsi ............................................................................................... 58 Tabel 2.9 : Perbedaan Konjungsi Eksternal dan Internal ......................................... 59 Tabel 2.10 : Makna Logis........................................................................................... 65 Tabel 2.11 : Taksis dan Hubungan Logis Semantik ................................................... 66 Tabel 2.12 : Rincian Perluasan Makna Ekstensi dan Jenisnya................................... 69 Tabel 2.13 : Ganda Parataksis, Makna dan Realisasinya ........................................... 71 Tabel 2.14 : Konjungsi dan Preposisi dalam ganda Hipotaksis.................................. 72 Tabel 2.15 : Proyeksi .................................................................................................. 76 Tabel 3.1 : Suku Bangsa Penduduk Penduduk Sumatera Timur Tahun 1920.......... 110 Tabel 3.2 : Persentase Penduduk Hamparan Perak dan Sunggal berdasarkan
suku Bangsa Tahun 1993.......................................................................... 118 Tabel 5.1 : Hubungan Logis Sampiran (1) – (2) PMD ............................................. 149 Tabel 5.2 : Hubungan Logis Isi (3) – (4) PMD ........................................................ 150 Tabel 5.3 : Hubungan Logis Sampiran dan Isi (1) – (3) PMD ................................. 152 Tabel 5.4 : Hubungan Logis Sampiran dan Isi (2) – (4) PMD ................................. 153
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.5 : Sifat Hubungan Logis Eksplisit Sampiran (1) – (2) .............................. 155 Tabel 5.6 : Sifat Hubungan Logis Implisit Isi (3) – (4) PAA ................................... 156 Tabel 5.7 : Sifat Hubungan Logis Implisit Isi (3) – (4) POM .................................. 157 Tabel 5.8 : Sifat Hubungan Logis Implisit Isi (3) – (4) POT ................................... 159 Tabel 5.9 : Sifat Hubungan Logis Eksternal Sampiran dan Isi (1) – (3) PAA ......... 161 Tabel 5.10 : Sifat Hubungan Logis Eksternal Sampiran dan Isi (1) – (3) POM............ 162 Tabel 5.11 : Sifat Hubungan Logis Eksternal Sampiran dan Isi (1) – (3) POT.......... 163 Tabel 5.12 : Sifat Hubungan Logis Internal Sampiran dan Isi (2) – (4) PAA............ 164 Tabel 5.13 : Sifat Hubungan Logis Internal Sampiran dan Isi (2) – (4) POM ........... 165 Tabel 5.14 : Sifat Hubungan Logis Internal Sampiran dan Isi (2) – (4) POT ............ 166 Tabel 5.15 : Distribusi dan Frekuensi Jenis – Jenis Proses pada baris (1) PAA,
POM, dan POT ......................................................................................... 171 Tabel 5.16 : Distribusi dan Frekuensi Sirkumstan pada baris (2) PAA, POM,
dan POM ................................................................................................... 173 Tabel 5.17 : Distribusi dan Frekuensi Jenis – Jenis Proses pada baris (3) PAA,
POM, dan POT ......................................................................................... 176 Tabel 5.18 : Distribusi dan Frekuensi Sirkumstan pada baris (4) PAA, POM,
dan POT ..................................................................................................... 177
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR FIGURA Figura 2.1 : Bahasa dan Konteks Sosial.......................................................................... 20 Figura 2.2 : Hubungan Konteks Sosial dengan Bahasa ................................................. 21 Figura 2.3 : Realisasi Metafungsi dalam Semiotik Pemakaian Bahasa .......................... 23 Figura 2.4 : Sistem Jejaring Medan ................................................................................ 27 Figura 2.5 : Sistem Jejaring Sarana................................................................................. 29
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG

Daftar Arti Singkatan

LSF : Linguistik Sistemik Fungsional

PMD

: Pantun Melayu Deli

PAA

: Pantun Anak - anak

POM

: Pantun Orang Muda

POT : Pantun Orang Tua

Rel : Int

: Relasional Intensif

Rel : Atr

: Relasional Atribut

Rel : Si

: Relasional Sirkumstan

Universitas Sumatera Utara

Daftar Arti Lambang

^ : Diikuti

1, 2, 3

: Klausa Parataksis

α, β, γ, δ, ε : Klausa Hipotaksis

= : Elaborasi

+ : Ekstensi

× : Ganda

“ : Lokusi

‘ : Ide

1=2

: Elaborasi Parataksis

α=β

: Elaborasi Hipotaksis

1+2

: Ekstensi Parataksis

α+β

: Ekstensi Hipotaksis

1×2

: Ganda Parataksis

α×β

: Ganda Hipotaksis

1 “ 2 : Lokusi Parataksis

α“β

: Lokusi Hipotaksis

1 ‘ 2 : Ide Parataksis

α ‘ β : Ide Hipotaksis

Universitas Sumatera Utara

1. Ekspansi 2. Ekstensi 3. Elaborasi 4. Fungsi 5. Fungsi tekstual 6. Fungsi logis 7. Finit (finite)
8. Fungsi (nomina)

Glosarium Menurut Linguistik Sistemik Fungsional
: Hubungan antarklausa yang menunjukkan bahwa klausa kedua (2 atau β) memperluas makna klausa pertama (1 atau α)
: Hubungan antar klausa yang memberikan pengertian bahwa makna klausa kedua (2, β) sama dengan makna klausa pertama (1, α) yang mendahuluinya.
: Hubungan antarklausa yang memberikan pengertian bahwa makna klausa kedua (2, β) sama dengan makna klausa pertama (1, α) yang mendahuluinya.
: Tugas, peran atau kerja yang dilakukan oleh satu unit linguistik dalam unit yang lebih besar.
: Fungsi yang menunjukkan pengorganisasian atau perangkaian pengalaman . Fungsi tekstual menentukan pengalaman yang mana disampaikan sesudah suatu pengalaman disampaikan.
: Fungsi yang menunjukkan hubungan satu unit linguistik dengan unik linguistik yang lain. Fungsi logis direalisasikan oleh klausa kompleks yang mencakupi status dan hubungan makna logis.
: Fungsi gramatikal yang dapat digunakan untuk menentukan (1) polaritas (positif atau negatif ; (2) bentuk tanya ; dan (3) kala (tense) terutama dalam bahasa Inggris . Finit dapat berdiri sendiri pada klausa yang mempunyai struktur “Subjek ^ Finit//Predikator”. Namun demikian Finit juga dapat berfusi (bergabung) dengan predikator di dalam verba (pada struktur “Subjek ^ Finit/Predikator”) dengan komplemen (pada struktur “Subjek ^ Finit/Komplemen”), dan dengan keterangan (pada struktur “Subjek ^ Finit/Keterangan”).
: Fungsional (adjektiva) : istilah umum yang digunakan untuk menyatakan kegunaan. Dalam Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) fungsi mengacu kepada tiga hal sebagai berikut : Fungsi Ideasional : fungsi untuk mengungkapkan realitas fisik dan biologis, serta berkenaan dengan interpretasi dan representasi pengalaman. Fungsi Interpersonal : fungsi untuk

Universitas Sumatera Utara

9. Genre

:

10. Grafologi

:

11. Ganda

12. Hubungan logis semantik :

13. Ide 14. Ideologi

: :

15. Klausa 16. Keterencanaan

: :

mengungkapkan realitas sosial serta berkenaan dengan interaksi antara penutur/penulis dan pendengar/pembaca. Fungsi Tekstual : fungsi untuk mengungkapkan realitas Semiotis/Simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan teks dalam konteks. Secara sempit, jenis – jenis teks atau wacana, secara luas, konteks budaya yang melatarbelakangi lahirnya teks. Secara teknis, genre adalah proses sosial yang berorientasi kepada tujuan yang dicapai secara bertahap (astaged, goal – oriented social process) (Martin, 1992). Dikatakan “sosial” karena orang menggunakan genre untuk berkomunikasi kepada orang lain ; dikatakan “berorientasi tujuan” karena orang menggunakan genre untuk mencapai tujuan komunikasi ; dikatakan “bertahap” karena untuk mencapai tujuan tersebut, biasanya dibutuhkan beberapa tahap melalui pembabakan dalam genre (Martin dan Rose, 2003). pengungkapkan dalam bentuk kata – kata tang ditulis, sebagai pedoman dari fonologi yang merupakan pelafalan kata – kata secara lisan. : Hubungan (paling sedikit) dua klausa yang di dalam hubungan itu makna klausa kedua (2, β) melipatgandakan klausa pertama (1. α). Makna antarklausa yang secara rinci menunjukkan fungsi atau makna klausa kedua terhadap klausa pertama. Proyeksi makna dengan proses pemroyeksi proses mental. Kontruksi atau konsep sosial yang menentukan apa seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan seseorang sebagai anggota masyarakat. Unit tata bahasa tertinggi yang sekaligu