Antipiretik Parasetamol TINJAUAN PUSTAKA

normal pada pagi hari. Sering disertai menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik. Demam Remiten : Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik. Demam Intermiten : Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di anatara dua serangan demam disebut kuartana. Demam Kontinyu : Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. Demam Siklik : Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit tertentu, seperti misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seseorang pasien mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas, seperti misalnya : abses pneumoni, infeksi saluran kemih atau malaria; tetapi kadang-kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang jelas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada demam, adalah cara timbul demam, lama demam, sifat harian demam, tinggi demam, dan keluhan serta gejala lain yang menimbulkan demam Nelwan, 2009.

2.2. Antipiretik

Antipiretik adalah obat penurun panas yang sering di gunakan untuk anak demam. Cara kerja obat Antipiretik adalah dengan menurunkan set point di hipotalamus melalui Universitas Sumatera Utara pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase sehingga membuat pembuluh darah kulit melebar dan pengeluaran panas ditingkatkan. Antipiretik yang sering di berikan kepada anak adalah paracetamol acetaminofen dan ibuprofen.

2.3. Parasetamol

2.3.1. Definisi Parasetamol Asetaminofen merupakan metabolit aktif fenasetin dan bertanggung jawab atas efek analgesiknya. Obat ini adalah penghambat COX-1 dan COX-2 yang lemah pada jaringan perifer dan tidak memiliki efek anti-inflamasi. Temuan terbaru menunjukkan bahwa asetaminofen dapat menghambat enzim ketiga, yakni COX-3, di sistem saraf pusat SSP. COX-3 tampaknya merupakan varian splice gen COX-1 Katzung, 2012 Rumus bangun asetaminofen adalah : Sumber : Frust Ulrich, Basic and Clinical Pharmacology 10 th Ed, 2007 Gambar 2.1. Rumus Bangun Asetaminofen 2.3.2. Farmakodinamik Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.Efek anti- inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu paresetamol tidak digunakan Antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah. 2.3.3. Farmakokinetik Universitas Sumatera Utara Parasetamol diberikan per oral. Absorbsinya bergantung dengan kecepatan pengosongan lambung, dan kadar puncaknya dalam darah biasanya tercapai dalam waktu 30-60 menit. Parasetamol sedikit terikat pada protein plasma dan sebagian dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati dan diubah menjadi asetaminofen sulfat dan glukoronida. Selain itu obat ini juga dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. Waktu paruh obat ini adalah 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh dan dieksresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol 3 dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi. 2.3.4. Indikasi Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Obat ini tidak mempengaruhi kadar asam urat dan tidak mempunyai sifat menghambat trombosit. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, sakit gigi, demam disertai influenza, dan demam setelah imunisasi. Parasetamol infus diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek untuk sakit sedang, terutama setelah operasi dan dan pengobatan jangka pendek demam. ketika pemberian intravena adalah pemberian yang dianggap perlu secara klinis untuk mengobatirasa sakit atau hipertermi danatau ketika pemberian rute yang lain tidak memungkinkan ISO, 20142015. 2.3.5. Kontra indikasi - Hipersensitifitas - Gangguan hati - Gangguan ginjal 2.3.6. Efek samping Bila dikonsumsi dalam dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati, pusing, sakit kepala, distonia, mual, muntah, konstipasi, ruam kulit atau utrikaria sampai syok anafilaksis pernah terjadi dan pengobatan harus dihentikan. Malaise dan hipersensitifitas, hipotensi dan peningkatan kadar serum transaminase dihati, trombositopenia, leukopenia, neutropenia. 2.3.7. Dosis terapi Dosis parasetamol perkali beri : - 1 tahun : 50 mgkali beri Universitas Sumatera Utara - 1 – 5 tahun : 50-100 mgkali beri - 3 – 6 tahun : 100-200 mgkali beri - 10 tahun : 250 mgkali beri Dalam sehari : 1 hari 3 kali beri 3 x 50mg = 150 mghari Per cc : 1 cth = 5 ml Lama pengobatan 5 hari = 5 ml x 3 x 5 hari = 75 ml atau 75cc 2 botol Panadol Tempra Drop : untuk anak 2-3 thn: 1,6 ml 10-24 bln : 1,2 ml 24 tetes 3-6 bln : 0,8 ml 16 tetes Untuk anak 3-9 bln : 0,8 cc 0-24 bln : 1,2 cc 2-3 thn : 1,6 cc NB: dalam 1cc = 20 tetes Sanmol drop Untuk anak 1 thn = 0,6 ml 1-2 thn = 0,6-1,2

2.4. Ibuprofen