6
2. Kegunaan Praktis
a. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait
penelitian tentang penerapan jurnalisme presisi dalam proses produksi berita.
b. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa maupun siswa sekolah
menengah jika ingin mengelola rubrik mading yang berisi berita analisis hasil survei yang bertolak pada prinsip Jurnalisme
Presisi. c.
Dapat menjadi masukan serta evaluasi bagi para wartawan, khususnya yang bergerak dalam peliputan jurnalisme presisi.
E. Tinjauan Pustaka
1. Jurnalisme
Jurnalisme journalism atau jurnalistik secara etimologis berasal dari kata journal Inggris atau du jour Prancis yang berarti catatan harian
atau catatan mengenai kegiatan sehari-hari atau bisa juga diartikan sebagai surat kabar harian. Kata journal atau du jour itu sendiri berasal dari bahasa
Latin, yaitu diunalis yang artinya ‗harian‘ atau ‗tiap hari‘.
Para pakar telah banyak memberikan definisi jurnalistik. Meski muncul perbedaan pendapat, semuanya memiliki maksud dan makna yang
sama. Berdasarkan perkembangan yang ada hingga saat ini, jurnalistik dapat diartikan sebagai seluk-beluk mengenai kegiatan penyampaian pesan atau
gagasan kepada khalayak atau media massa melalui media komunikasi yang
7 terorganisasi seperti surat kabarmajalah media cetak, radio, televisi,
internet media elektronik, dan film news-reel Barus, 2010:2. MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan
menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun. Jurnalisme juga sangat
diperlukan dalam sebuah negara demokratis. Tak peduli apa pun perubahan- perubahan yang terjadi di masa depan, baik itu perubahan sosial, ekonomi,
politik, maupun yang lainnya Kusumaningrat, 2009:15.
2. Bentuk-Bentuk Jurnalisme
Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dibagi dalam tiga bagian besar, yaitu jurnalistik media cetak newspaper and magazine
journalism, jurnalistik media elektronik auditif radio broadcast journalism, jurnalistik media audiovisual television journalism.
Jurnalistik media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian, jurnalistik surat kabar mingguan, jurnalistik tabloid harian, jurnalistik
tabloid mingguan, dan jurnalistik majalah. Jurnalistik media elektronik auditif adalah jurnalistik radio siaran. Sedangkan jurnalistik media
elektronik audiovisual adalah jurnalistik televisi siaran dan jurnalistik media on line internet.
Setiap bentuk jurnalistik memiliki ciri dan kekhasannya masing- masing. Ciri dan kekhasannya itu antara lain terletak pada aspek filosofi
penerbitan, dinamika teknis persiapan dan pengelolaan, serta asumsi dampak yang ditimbulkan terhadap khalayak pembaca, pendengar, atau
8 pemirsa. Sebagai contoh, filosofi surat kabar harian menekankan pada segi
keunggulan dan kecepatan dalam perolehan dan penyebaran informasi. Sedangkan filosofi penerbitan majalah berita mingguan lebih banyak
menekankan segi kelengkapan dan kedalaman informasi serta ketajaman daya analisisnya Sumadiria, 2005:4.
Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal, sangat pada kemampuan kita memilih dan
menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual, menunjuk pada kemampuan kita dalam menata,
menempatkan, mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan. Materi berita yang ingin kita sampaikan kepada pembaca
memang merupakan hal yang sangat penting.namun bila berita tersebut tidak ditempatkan dengan baik, dampaknya akan kurang berarti. Hal inilah
yang harus diperhatikan oleh bagian desain visual, tata letak, atau perwajahan.
Dalam perspektif jurnalistik, setiap informasi yang disajikan kepada khalayak, bukan saja harus benar, jelas dan akurat, melainkan juga harus
menarik membangkitkan minat dan selera baca surat kabar, majalah, selera dengar radio siaran, dan selera menonton televisi. Inilah antara lain yang
membedakan karya jurnalistik dengan karya lainnya sepeti karya ilmiah. Karya jurnalistik harus benar dan dikemas dalam bahasa dan penyajian yang
menarik.
9
3. Produk Jurnalisme