Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka .1 Penelitian Terdahulu

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah Bagaimana MNC Perusahaan Farmasi Mencapai Kepentingannya Dalam Program Penanggulangan Flu Burung Oleh WHO di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana MNC perusahaan farmasi mencapai kepentingannya dalam program penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia. 1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Penelitian Terdahulu Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul skripsi ini, yang bertujuan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lainnya. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penanganan flu burung ditulis oleh Johan Carlson dalam tulisannya yang berjudul Contingency Planning For An Influenza Pandemic National Measures In Sweden yang tertulis dalam draf kerja yang ditangani oleh Swedish National Board Of Health and Welfare. Dalam tulisannya, Carlson menjelaskan bahwa Swedia bekerjasama dengan WHO untuk mengetahui data penyebaran virus flu burung dan efek-efeknya yang bisa berdampak pandemik. 4 Carlson menjelaskan bahwa penyebaran wabah flu burung sangat cepat dan sangat berbahaya sehingga membutuhkan penanganan yang intensif, oleh sebab itu Swedia menyusun rencana dan kegiatan yang harus dilakukan dalam 8 menangani penyebaran wabah flu burung. Penanganan flu burung tersebut dimulai dari penanganan unggas hingga manusia, serta penyaluran vaksin yang merata di Swedia. Selain itu, hasil Contigency Planning Swedia disebarkan ke negara- negara Uni Eropa sebagai sarana informasi khususnya dalam penanganan flu burung di beberapa negara Eropa lainnya yang terjangkit wabah flu burung. Penelitian lain mengenai flu burung ditulis oleh Nina Nurhayati. 5 Tulisan tersebut berjudul Peran WHO World Health Organization Dalam Penanganan Kasus Flu Burung di Kota Ho Chi Minh-Vietnam. Dalam tulisannya, Nina menjelaskan bahwa wabah flu burung yang ada di Vietnam khusunya di kota Ho Chi Minh sangat mudah dan cepat penyebarannya, serta wabahnya bermutasi. Keterlambatan Vietnam dalam menanggulangi flu burung di negaranya menjadikan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia untuk menjalankan perannya dalam membantu Vietnam menanggulangi flu burung di Vietnam khususnya di kota Ho Chi Minh. WHO membuat program-program yang dianggap dapat mengatasi flu burung di kota Ho Chi Minh, misalnya investigasi dan vaksinasi sehingga dampak penyebaran flu burung dapat dikendalikan secara signifikan. Dalam upaya penanganannya, WHO memiliki peran yang sangat baik bagi perkembangan penanganan flu burung di kota Ho Chi Minh, ditandai dengan adanya tingkat penurunan angka penularan dan angka kematian di kota Ho Chi Minh dari tahun 2003 hingga tahun 2006. 6 Berdasarkan kedua penelitian diatas, penulis sangat mendukung penjelasan dari kedua peneliti tersebut yang menyatakan bahwa wabah flu burung merupakan salah satu ancaman yang sangat besar bagi manusia. Dalam penanggulangannya, 9 negara tidak bisa mengatasi wabah flu burung sendirian karena adanya kendala- kendala tertentu baik secara materil ataupun teknis. Peran organisasi internasional seperti WHO memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penanganan wabah flu burung di suatu negara. Namun dalam pembahasan ini peneliti lebih melihat dan menganalisa adanya keterlibatan perusahaan farmasi dalam program penganggulangan ancaman flu burung di Indonesia. Keterlibatan perusahaan farmasi tersebut mengakibatkan perilaku manipulatif dari WHO dalam menanggulangi flu burung di Indonesia.

1.5 Landasan Konseptual