G. Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan televisi pictorial warning pada rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap untuk berhenti
merokok pada perokok dewasa di Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t
- hitung
0,000 Level of Significant = 0,05. Hal ini dapat diartikan, jika terpaan iklan televisi pictorial warning pada rokok meningkat dalam arti bahwa, jika responden
melihat iklan pictorial warning rokok, membaca iklan pictorial warning merokok pada kemasan rokok, setiap hari minimal 1 kali membaca iklan pictorial warning
merokok, memperhatikan tulisan pada peringatan pictorial warning, sampai memperhatikan huruf demi huruf dan kata demi kata iklan pictorial warning
merokok, memperhatikan
desain iklan
pictorial warning
merokok, memperhatikan jenis penyakit yang ada pada pictorial warning merokok, pictorial
warning merokok pada kemasan rokok menggunakan bahasa yang mengena, memperhatikan desain peringatan pictorial warning merokok, dan iklan pictorial
warning merokok pantas untuk diperhatikan, maka sikap untuk berhenti merokok pada perokok dewasa akan mengalami peningkatan.
Responden membaca iklan pictorial warning pada kemasan rokok dengan serius dari awal sampai akhir, responden membaca iklan pictorial warning pada
kemasan rokok secara menyeluruh, responden melihat gambar iklan pictorial warning merokok pada kemasan rokok secara detail, responden terkadang melihat
gambar iklan pictorial warning pada kemasan rokok hanya sebagian saja, dan sewaktu-waktu responden melihat iklan pictorial warning pada kemasan rokok,
maka sikap untuk berhenti merokok pada perokok dewasa di Kota Yogyakarta akan mengalami peningkatan.
Secara teoritis, hasil penelitian ini 44,0 menilai “Tinggi” didukung oleh
teori terpaan media iklan, di mana media berusaha mencari data khalayak tentang
penggunaan media baik jenis frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan longevity. Frekuensi penggunaan media dalam mengumpulkan data khalayak
tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu minggu, berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan untuk program mingguan serta
berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun untuk program bulanan. Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan terpaan iklan pictorial warning rokok dan reaksi komunikan perokok dewasa
umur 25-45 di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap sikap untuk berhenti merokok
adalah aspek “how´ bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini adalah how to change attitude, yaitu bagaimana mengubah sikap
komunikan. Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus terpaan iklan pictorial warning rokok yang menerpa benar-
benar melebihi semula Effendy, 2003: 200. Berkaitan dengan signifikannya pengaruh terpaan iklan televisi pictorial
warning pada rokok terhadap sikap untuk berhenti merokok pada perokok dewasa