Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Identifikasi variabel

56

F. Kriteria Inklusi

1. Pasien asma persisten ringan, sedang, berat. 2. Umur antara 18 - 45 tahun. 3. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 4. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani surat persetujuan sebagai peserta penelitian. 5. Pendidikan minimal tamat SMP. 6. Dapat berbahasa Indonesia.

G. Kriteria Eksklusi

1. Mengalami gangguan mental berat psikotik, yang penilaiannya dengan metode wawancara. 2. Mengalami gangguan fisik berat 3. Mengalami gangguan pendengaran sehingga mengganggu komunikasi verbal 4. Skor L-MMPI 10

H. Identifikasi variabel

1. Variabel bebas adalah: pemberian Self Hypnosis. 2. Variabel tergantung adalah: tingkat kontrol asma dan jumlah eosinofil darah. 3. Variabel luar yang mempengaruhi hasil penelitian adalah: faktor jenis kelamin, tingkat pendidikan, diagnostik penyakit medik umum dan neurologik, komorbiditas dengan gangguan psikiatrik, penggunaan farmakologik non farmakologik 57

I. Definisi Operasional Variabel

1. Asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran napas yang berhubungan dengan peningkatan kepekaan bronkus sehingga memicu episode wheezing berulang, sesak napas dan batuk pada malam maupun dini hari. Diagnosis asma ditentukan oleh dokter Poliklinik Paru RSUD DR Moewardi. 2. Terapi asma standar: adalah terapi farmakologik obat asma dari dokter Poliklinik Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta. 3. Keefektifan Terapi: didefinisikan sebagai perbaikan atau penurunan tes kontrol asma diukur dengan kuesioner Asthma Control Test. 4. Tingkat Kontrol Asma: dalam penelitian ini, kontrol asma menggunakan suatu kuesioner Asthma Control Test . Skor yang dididapatkan adalah 1 – 25. Data yang diperoleh adalah skala interval yaitu skor dari Asthma Control Test. 5. Jumlah eosinofil darah: Jumlah eosinofil dalam darah yang diambil dari darah vena. Dan dilakukan penghitungan di instalasi laboratorium RSUD Dr Moewardi Surakarta, menggunakan alat Advia dengan metode flowcyitometer . Data yang diperoleh adalah skala interval yaitu jumlah eosinofil darah yang didapatkan dari hasil pengukuran, dengan satuan jumlah µ l. 6. Hipnoterapi : metode hipnoterapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah self hipnosis yaitu hipnosis yang dilakukan oleh pasien sendiri di rumah setiap hari selama satu bulan dengan metode imaginary. Pertama dilatih oleh penulis, dan jika sudah bisa melakukan sendiri, dilanjutkan di rumah. Setiap 58 seminggu sekali dilakukan evaluasi oleh penulis dengan melihat lembar evaluasi yang ada. Metode ini menurut Buku Panduan Resmi Pelatihan Hipnosis dari Indonesian Board of Hypnotherapy 2002. Dalam melatih subjek penelitian melakukan self hypnosis , dilakukan intereter dengan seorang ahli dalam hal ini dilakukan dengan pembimbing penelitian.

J. Instrumen Penelitian