7. Memberikan kemudahan dalam menyaring, menganalisi, dan membuang hal-
hal atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur. 8.
Untuk meminimalkan kesalahan kegagalan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.
9. Memperbaiki kualitas atau performa karyawan itu sendiri.
10. Membantu menguatkan regulasi perusahaan.
11. Memastikan efisiensi tiap-tiap aktivitas operasional.
12. Menjelaskan segala peralatan untuk keefektifan program pelatihan.
13. Memberikan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga semua
karyawan menyadari akan tangguang jawab pekerjaan, memahami, dan mengetahui hak dan kewajibannya.
14. Melindungi organisasi unit kerja karyawan dari malpraktik atau kesalahan
lain.
2.5 Pengadaan
Pengadaan BarangJasa Pemerintah meliputi pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi dan jasa lainnya. Menurut Perpres No. 70 Tahun
2012, pengertian Pengadaan BarangJasa adalah kegiatan untuk memperoleh BarangJasa oleh KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi
lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barangjasa. Cara untuk
penyediaan barangjasa salah satunya adalah dengan melakukan suatu pelelangan atau tender. Tender atau pelelangan merupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan barangjasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat antara Penyedia BarangJasa yang setara dan memenuhi syarat berdasarkan metode dan
tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat asas sehingga terpilih penyedia terbaik Ervianto, 2002.
Menurut Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, prinsip-prinsip yang terkandung dalam proses pengadaan barang dan jasa yaitu:
1. Efisien
Efisien pengadaan diukur terhadap seberapa besar upaya yang dilakukan untuk memperoleh barangjasa dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.
2. Efektif
Efektifitas pengadaan diukur seberapa jauh barangjasa yang telah diperoleh dari proses pengadaan dapat mencapai spesifikasi yang sudah ditetapkan.
3. Transparan
Bagaimana proses Pengadaan BarangJasa dapat diketahui secara luas. Maksudnya adalah segala bentuk informasi terkait dengan prosesPengadaan
BarangJasa dapat diperoleh dan mudah diakses olehmasyarakat umum. 4.
Terbuka Pengadaan BarangJasa diikuti oleh semua Penyedia BarangJasa selama
memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan. 5.
Bersaing Setiap Penyedia BarangJasa mampu menunjukan persaingan yang sehat
untuk mendapatkan tender yang bersedia dengan meningkatkan kualitas dan masing- masing barang yang akan disediakan oleh mereka.
6. Adiltidak diskriminatif
Memberi perlakuan yang sama terhadap semua calon Penyedia BarangJasa dan tidak mengarah pada pemberian keuntungan pada pihak tertentu.
7. Akuntabel
Harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan BarangJasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan perencanaan manajemen risiko teknologi informasi akan membahas tentang perencanaan. Pembahasan mencakup semua aktivitas
yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan yang didapat. Dalam
perencanaan pengadaan proyek teknologi informasi didalamnya terdapat risiko- risiko yang muncul. Untuk menganalisis risiko tersebut digunakanlah metode
untuk menganalisis risiko menggunakan ISO 31000. Manajemen risiko menggunakan ISO 31000 memerlukan keselarasan dengan prinsip dari
manajemen risiko PT Pelabuhan Indonesia III, desain framework, dan implementasi framework.
Gambar 3.1 langkah-langkah kegiatan metode penelitian
Prinsip Manajemen Risiko Mandate dan Komitmen
Desain Framework
- Memahami organisasi dan konteksnya - Kebijakan manajemen risiko
- Integrasi proses organisasi - Akuntabilitas
- Sumberdaya - Sistem Komunikasi dan Mekanisme Pelaporan
Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan
Study Pustaka Pengumpulan Data
34
Gambar 3.1 langkah-langkah kegiatan metode penelitian Lanjutan Langkah-langkah pada Gambar 3.1 merupakan suatu alur yang akan
digunakan untuk menyusun perencanaan manajemen risiko pengadaan proyek teknologi informasi. Terdapat beberapa proses dalam menyusun pengerjaan
penelitian. Dalam perencanaan pengadaan proyek teknologi informasi didalamnya terdapat risiko-risiko yang muncul. Untuk menganalisis risiko
tersebut digunakanlah metode untuk menganalisis risiko menggunakan ISO
Pegembangan Rencana Perbaikan
• Standard Operation Procedure SOP • Instruksi Kerja IK
• Rekaman kerja
Proses Manajemen Risiko
Pengadaan Proyek Teknologi Informasi
Perencanaan Pengadaan
•
Pembuatan HPS
Pelaksanaan Pengadaan Proyek
•
Seleksi Vendor
•
Negosiasi
•
Penunjukan Pemenang
Pengawasan Pengadaan Proyek
•
Evaluasi Vendor
Menetapkan Konteks
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko Evaluasi Risiko
Perlakuan Risiko
31000. Manajemen risiko menggunakan ISO 31000 memerlukan keselarasan dengan prinsip dari manajemen risiko PT Pelabuhan Indonesia III, desain
framework , dan implementasi framework.
3.1 Desain Framework 3.1.1 Memahami organisasi dan konteksnya