commit to user
56
D. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F
Uji statistik F bertujuan untuk menguji semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol
H yang hendak diuji adalah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:
..... :
2 1
= =
= =
k
b b
b H
Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
Ha
tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: .....
:
2 1
¹ ¹
¹ ¹
k a
b b
b H
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini, digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut Ghozali, 2005 : 84:
a. Apabila nilai F lebih besar dari 4 maka
H dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5, sehingga
Ha
yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan mempengaruhi
variabel dependen dapat diterima. b.
Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka
H ditolak dan
Ha
diterima.
commit to user
57
Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui pengaruh variabel likuiditas, return on equity ROE, ukuran perusahaan Size, rasio
hutang leverage, net profit margin NPM, basis perusahaan, dan kepemilikan saham publik secara bersama-sama terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan adalah:
1
H : Diduga likuiditas, return on equity ROE, ukuran perusahaan Size, rasio hutang leverage, net profit margin NPM, basis
perusahaan, dan kepemilikan saham publik secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004- 2008.
Hasil uji F pada model regresi adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 6 HASIL PENGUJIAN SECARA SIMULTAN UJI F
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
.154 7
.022 7.490
.000
a
Residual .153
52 .003
Total .307
59 a. Predictors: Constant, SP, Leverage, ROE, Firmsize, BP, Likuiditas,
NPM b. Dependent Variable:
IPP
Sumber: Hasil pengolahan data lampiran 3
commit to user
58
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 7,490 lebih besar dari 4 dan nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih
kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 sehingga H ditolak dan
a
H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen likuiditas,
return on equity ROE, ukuran perusahaan Size, rasio hutang leverage, net profit margin NPM, basis perusahaan, dan
kepemilikan saham publik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Dengan demikian
hipotesis pertama terbukti.
2. Koefisien Determinasi Uji R
2
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan perkiraan dalam analisis regresi. Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. R
2
dikatakan baik jika semakin mendekati 1. Jika R
2
sama dengan 1 berarti bahwa variabel independen berpengaruh sempurna terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika R
2
sama dengan 0, maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS dalam uji koefisien determinasi, pada model regresi dapat diketahui besarnya nilai
koefisien determinasi yang dihasilkan yaitu sebesar 43,5. Hal ini
commit to user
59
menunjukkan bahwa sebesar 43,5 tingkat pengungkapan laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu likuiditas,
return on equity ROE, firmsize ukuran perusahaan, rasio hutang leverage, Net Profit Margin NPM, basis perusahaan, dan
kepemilikan saham publik. Sedangkan sisanya sebesar 56,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini.
3. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui variabel independen secara parsial individu berpengaruh terhadap variabel
dependen, dengan asumsi variabel independen yang lain konstan. Hipotesis nol
H yang hendak diuji adalah suatu parameter
i
b sama dengan nol, atau:
: =
i
b H
Artinya, variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
a
H parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
: ¹
i a
b H
Artinya, variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut Ghozali, 2005 : 85:
commit to user
60
a. Apabila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih dan
derajat kepercayaan sebesar 5, maka H yang menyatakan
=
i
b dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2. Dengan kata
lain,
Ha
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen dapat
diterima. b.
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hitung lebih besar dibandingkan dengan
nilai t tabel, maka H ditolak dan
Ha
diterima.
Hipotesis yang diajukan untuk mengetahui pengaruh variabel kinerja keuangan likuiditas, return on equity ROE, ukuran
perusahaan Size, rasio hutang leverage, net profit margin NPM, basis perusahaan, dan kepemilikan saham publik secara parsial
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan adalah:
2
H : Diduga likuiditas, return on equity ROE, ukuran perusahaan Size, rasio hutang leverage, net profit margin NPM, basis
perusahaan, dan kepemilikan saham publik secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-
2008. Hasil uji t pada model regresi untuk variabel likuiditas, return on
commit to user
61
equity ROE, ukuran perusahaan Size, rasio hutang leverage, net profit margin NPM, basis perusahaan, dan kepemilikan saham
publik adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 7 HASIL PENGUJIAN SECARA PARSIAL Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1
Constant .571
.037 15.231
.000 Likuiditas X
1
.013 .004
.414 3.673
.001 .755 1.325
ROE X
2
.002 .001
.393 2.701
.009 .452 2.212
Firmsize X
3
4.597E-9 .000
.380 3.635
.001 .876 1.142
Leverage X
4
-.139 .052
-.326 -2.667 .010
.640 1.563 NPM X
5
-.684 .206
-.469 -3.318 .002
.479 2.090 BP X
6
.002 .020
.012 .104
.917 .752 1.330
SP X
7
.000 .000
-.261 -2.285 .026
.736 1.359 a. Dependent Variable: IPP
Sumber: Hasil pengolahan data lampiran 3 Dari hasil uji t pada tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai t
hitung likuiditas sebesar 3,673 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi likuiditas yaitu sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Dari hasil uji t pada tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai t
hitung Return on Equity ROE sebesar 2,701 lebih besar dari 2 dan
commit to user
62
nilai signifikansi Return on Equity ROE yaitu sebesar 0,009 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Return on Equity ROE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Nilai t hitung variabel firmsize ukuran perusahaan sebesar 3,635 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi firmsize ukuran
perusahaan yaitu sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel firmsize ukuran
perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Nilai t hitung variabel leverage rasio hutang sebesar -2,667 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi leverage rasio hutang yaitu
sebesar 0,010 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel leverage rasio hutang secara parsial
berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Nilai t hitung variabel Net Profit Margin NPM sebesar -3,318 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi Net Profit Margin NPM yaitu
sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Net Profit Margin NPM secara parsial
berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Nilai t hitung variabel Basis Perusahaan BP sebesar -0,104
commit to user
63
lebih kecil dari 2 dan nilai signifikansi basis perusahaan BP yaitu sebesar 0,917 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel basis perusahaan BP secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Nilai t hitung variabel Kepemilikan Saham Publik SP sebesar
-2,285 lebih besar dari 2 dan nilai signifikansi kepemilikan saham publik SP yaitu sebesar 0,026 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan saham publik SP secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas,
return on equity ROE dan firmsize ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap terhadap tingkat pengungkapan
laporan keuangan. Sedangkan variabel rasio hutang leverage, Net Profit Margin NPM, dan kepemilikan saham publik secara parsial
berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Selain itu, variabel basis perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian