Kebijakan Pengupahan Berkaitan dengan Konvensi Penetapan Upah

34 nilai KHL yang diperoleh dan ditetapkan dari hasil survei; a. produktivitas makro yang merupakan hasil perbandingan antara jumlah Produk Domestik Regional Bruto PDRB dengan jumlah tenaga kerja pada periode yang sama; b. pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan nilai PDRB; c. kondisi pasar kerja merupakan perbandingan jumlah kesempatan kerja dengan jumlah pencari kerja di daerah tertentu pada periode yang sama; d. kondisi usaha yang paling tidak mampu marginal yang ditunjukkan oleh perkembangan keberadaan jumlah usaha marginal di daerah tertentu pada periode tertentu. Sejak diluncurkannya UU 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pemerintah menetapkan standar Kebutuhan Hidup Layak KHL sebagai dasar dalam penetapan upah minimum. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 88 ayat 4 yang berbunyi: Pemerintah menetapkan upah minimum ................ berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.; Namun demikian, UU 13 tahun 2003 ini tidak sesuai dengan konvensi ILO tentang penetapan upah minimum yang diatur dalam konvensi nomor 131 pada pasal 3 dari konvesi tersebut mensyaratkan bahwa pihak yang berwenang 35 dalam menentukan upah minimum harus mempertimbangkan beberapa unsur berikut ini: 17  kebutuhan dari pekerja dan keluarganya, dengan mempertimbangkan tingkat upah secara umum di negara bersangkutan, biaya hidup, jaminan perlindungan social dan standar kehidupan relatif dari kelompok sosial lainnya.  Faktor ekonomi, termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat produktivitas, dan kemampuan untuk mencapai dan menjaga tingkat pekerjaan yang tinggi. the desirability of attaining and maintaining a high level of employment. Standar penetapan upah sesuai konvensi 131 adalah kebutuhan dari pekerja dan keluarganya, dengan mempertimbangkan tingkat upah secara umum di negara bersangkutan, biaya hidup, jaminan perlindungan sosial dan standar kehidupan relatif dari kelompok sosial lainnya. Namun di Indonesia Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Permenakertrans No. 01 Tahun 1999 tentang Upah minimum Juncto Kepmenakertrans No. 226MEN2000 tentang perubahan beberapa pasal dalam Permenaketrans No 01 tahun 1999. 17 www.ilo.orgwcmsp5groupspublic---asia---ro-bangkok--- ilojakartadocumentlegaldocumentwcms_181928.pdf . Diakses pada 15Maret2016. 36 Dalam peraturan ini.upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap, 18 berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 1satu tahun. 19 Penetapan upah minimum sejak tahun 2006 di dasarkan pada kebutuhan hidup layak KHL seorang pekerja lajang. Komponen Kebutuhan Hidup layak tersebut di atur dalam Permenaker No Per-17Men2005 tentang komponen dan pentahapan kebutuhan hidup layak. Penetapan upah minimum di banyak negara tidak terlepas dari kebijakan ILO berkenaan upah minimum sebagaimana tercermin dalam sejumlah konvensi dan rekomendasi ILO. Satu konvensi yang terpenting berkenaan dengan upah minimum adalah Konvensi ILO No 131 yang secara khusus mengatur upah minimum di negara-negara berkembang, diadopsi tahun 1970. Konvensi ini muncul di karenakan fakta bahwa perundingan bersama dan mekanisme lainnya dalam penentuan upah tidak berjalan seluas dan secepat yang di harapkan

E. Kebijakan pengupahan berkaitan dengan konvensi No.95 tentang

perlindungan upah 1949 Badan Pimpinan telah memutuskan untuk menyertakan Konvensi No. 95 di antara konvensi yang dianggap up-to-date dan yang ratifikasinya harus 18 Pasal 1 Permenakertrans No: PER-01MEN1999 jo. Kepmenakertrans Nomor KEP. 226MEN2000 19 Pasal 13 Ayat 2 Kepmenakertrans No. 226MEN2000 37 didorong karena Konvensi ini terus merespon kebutuhan yang ada. 20 Konvensi Perlindungan Upah 1949 No. 95, mulai berlaku pada tanggal 24 September 1952. Pada tanggal13 Desember 2002, ratifikasi terhadap Konvensi ini telah mencapai 95 ratifikasi, sehingga menjadi salah satu Konvensi ILO yang paling banyak diratifikasi, terpisah dari Konvensi dasar dan prioritas. Instrumen ratifikasi yang paling akhir didaftarkan pada tanggal 2 Agustus 2001 Albania, sementara dalam sepuluh tahun terakhir konvensi ini telah diratifikasi oleh delapan negara anggota Azerbaijan, Botswana, RepublikCzech, Kyrgyzstan, Republik Moldova, Saint Vincent dan Granada, Slovakia dan Tajikistan. Daftar negara yang saat ini terikat oleh peraturan Konvensi ada pada Appendix I. Dalam konvensi ini, istilah upah berarti imbalan atau penghasilan, bagaimana pun ditentukan atau di hitung bisa dirupakan dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh kesepakatan bersama atau oleh undang-undang atau peraturan nasional yang harus dibayarkan dengan berdasarkan kontrak kerja tertulis atau tidak tertulis oleh pengusaha kepada pekerja untuk pekerjaan yang dilakukan atau akan dilakukan atau untuk jasa yang diberikan atau yang akan diberikan. 21 Di Indonesia, Upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian 20 www.ilo.orgwcmsp5groupspublic---asia---ro-bangkok--- ilojakartadocumentpublicationwcms_182058.pdf. Diakses pada 15Maret2016. 21 Organisasi Perburuhan InternasionalKompilasi Konvensi rekomendasi ILO di indonesia Jakarta_10250.