Perancangan pabrik metil tert butil eter dari metanol dan isobutene Kapasitas 550.000 ton per tahun
1
Handik Hendratama D500120006
Universitas Muhammadiyah Surakarta
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan dan perubahan zaman, industri kendaraan bermotor ikut mengalami perkembangan. Perkembangan yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak menggunakan teknologi injeksi. Sedangkan dalam produksi dan kemampuan daya beli masyarakat
Indonesia terhadap kendaraan bermotor yang ikut meningkat menyebabkan kebutuhan terhadap bahan bakar minyak menjadi semakin besar. Namun, hal
tersebut belum diikuti dengan perkembangan dan peningkatan oktan bahan bakar minyak sebagai pendukung dalam perkembangan kendaraan bermotor tersebut.
Untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar umumnya minyak sebagai bahan baku perlu ditambah dengan suatu zat aktif, zat aktif yang digunakan adalah
metil tertbutil etherMTBE dan tetra etil leadTEL. Untuk beberapa negara berkembang penggunaan TEL telah sangat dibatasi, hal tersebut disebabkan
karena TEL mengandung timbal yang dapat menimbulkan pencemaran udara dan dapat menimbulakan beberapa penyakit seperti jantung koroner dan hipertensi.
Sehingga zat adiktif yang banyak digunakan adalah MTBE. Selain berfungsi sebagai zat adiktif dalam pembuatan bahan bakar minyak,
MTBE juga berfungsi sebagai antiketuk dan zat aditif. Dengan penggunaan MTBE ini sebagai zat adiktif dalam pembuatan bahan bakar minyak dapat
mengurangi polusi udara akibat reaksi pembakarannya terjadi lebih sempurna. Indonesia yang merupakan salah satu negara penghasil gas alam
seharusnya telah mampu memenuhi kebutuhan terhadap zat adiktif tersebut. Namun, untuk memenuhi kebutuhan akan zat adiktif tersebut Indonesia masih
harus impor dari beberapa negara seperti Amerika, Korea Utara, Jerman dan
Perancangan pabrik metil tert butil eter dari metanol dan isobutene Kapasitas 550.000 ton per tahun
2
Handik Hendratama D500120006
Universitas Muhammadiyah Surakarta China. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan impor dan
meningkatkan ekspor sebagai sarana meningkatkan pendapatan negara perlu didirikan pabrik MTBE ini.
1.2. Kapasitas
Kapasitas produksi merupakan faktor yang penting dalam perencanaan pembangunan sebuah industri kimia. Hal ini karena penentuan kapasitas produksi
ini dapat mempengaruhi kelayakan sebuah industri kimia dan jumlah produknya untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga untuk penentuan kapasitas produksi pabrik
MTBE ini ditinjau dari 2 hal yaitu kebutuhan akan produk di Indonesia dan kapasitas produksi pabrik yang telah berdiri. Dengan mengetahui kapasitas
minimum pabrik yang telah berdiri maka akan diperoleh nilai kapasitas yang tepat agar diperoleh nilai analisa ekonomi dan spesifikasi peralatan proses yang tepat.
Pada Tabel 1.1. berikut merupakan data kebutuhan indonesia terhadap MTBE yang diperoleh dari wabsite resmi badan pusat statistik Indonesia selama lima
tahun terakhir. Tabel 1.1. Data Impor Metil Tert Butil Ether
Tahun Importontahun
2011 1.518,898
2012 971,862
2013 1.849,562
2014 1.727,224
2015 1.035,001
Berdasarkan Tabeltersebut diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan produk terjadi tidak secara linier sehingga perkiraan untuk kebutukan produk tidak bisa
ditentukan dengan perkiraan linieritas dari data impor produk. Maka penentuan kapasitas produksi ditentukan berdasakan kapasitas industri MTBE yang telah
ada. Tabel 1.2. merupakan data kapasitas dari beberapa industri MTBE yang telah ada di dunia.
Perancangan pabrik metil tert butil eter dari metanol dan isobutene Kapasitas 550.000 ton per tahun
3
Handik Hendratama D500120006
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tabel 1.2.Kapasitas Pabrik Metil Tert Butil Eter
No Negara
Nama Perusahaan Kapasitastontahun
1 Arab Saudi
Saudi Basic Industrial 700.000
2 China
China Petrochemical Corporation 1.200.000
3 Amerika
Enterprise Products Perteners 530.000
4 Jerman
Lyondell Basell Industries 750.000
5 China
Petro China Company Limited 675.000
Berdasarkan dari kapasitas industri MTBE yang telah ada dan kebutuhan Indonesia terhadap produk maka dipilih kapasitas produksi pabrik sebesar
550.000 ton tiap tahun.
1.3. Lokasi