Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
ROTATING TRIO EXCHANGE
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMK Arrahman Bintaro )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh
LIA MULYANINGSIH
NIM: 107015000694

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011

ABSTRAK

Lia Mulyaningsih (107015000694), “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Persamaan Dasar Akuntansi Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Rotating Trio Exchange”, Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model
pembelajaran rotating trio exchange. Penelitian ini dilakukan di SMK Arrahman
Bintaro Tahun Ajaran 2011/2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan
tes soal.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran menggunakan model
rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X
SMK Arrahaman Bintaro. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata
hasil belajar siswa siklus I dengan nilai 63, siklus II dengan nilai 68,25, dan siklus
III dengan nilai 82,08.
Secara umum kesimpulan penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi siswa dapat
ditingkatkan melalui model pembelajaran rotating trio exchange.


Kata Kunci

: Rotating Trio Exchange, Hasil Belajar Akuntansi

i

ABSTRACT
Lia Mulyaningsih (107015000694), "efforts to improve student learning
outcomes in the basic equation of accounting concepts using a model of learning
rotating trio exchange " Social Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, 2011.
The purpose of this study was to determine the increase in student learning
outcomes in the basic equation of accounting concepts using learning models
rotating trio of exchange. The research was conducted at SMK Arrahman Bintaro
academic year 2011/2012.
The method used in this study is Action Research Class, which consists of four
stages, the first is planning, second is implementation, third is observation, and
the fourth is reflection. The research instrument used was the observation sheet
the learning process, field notes, interviews, documentation, and test questions.

The results revealed that learning to use the model rotating trio of exchange can
improve learning outcomes of accounting students in class X SMK Arrahman
Bintaro. This is evidenced by an increase in the average student learning
outcomes with cycle I a value of 63, cycles II with a value of 68.25, and cycle III
with a value of 82.08.
Generally conclusion of this study is the result of accounting students' learning
can be enhanced through learning models rotating trio of exchange.

Key words : rotating trio of exchange, learning outcomes of accounting

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPS pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.
2. Bapak. Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang memberikan
arahan dan bimbingannya selama masa kuliah.
5. Bapak Drs. Banadjid, selaku pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Tri Harjawati, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPS.
8. H. Rachman Husein, S.Hi selaku kepala SMK Arrahman yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian berlangsung.
9. Bapak Abdul Ghofur, S.Pd.i selaku guru pamong tempat penulis mengadakan

penelitian.
10. Ayahanda (Munawir) dan ibunda (Lili Rosliani) tercinta yang senantiasa memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik-adikku (Adam Ramdani dan Annisa) tercinta yang senantiasa memberikan
motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

12. Siswa dan siswi kelas X SMK Arrahman Bintaro, yang telah bersikap kooperatif
selama penulis mengadakan penelitian.
13. Sahabat-sahabat terbaikku ndien, mimi, elis fatonah, yayah, neng vika, choai, kk ity,
nuy, imas, serta seluruh teman-teman ku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan
pendidikan IPS angkatan 2007, khususnya kelas A, semoga kebersamaan kita
menjadi kenangan terindah untuk menggapai kesuksesan di masa mendatang.
14. Spesial untuk masku yang selalu memberi support dan motivasi serta waktu selama
penulis menyelesaikan skripsi dan keluarga yang telah banyak mendoakan.
15. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi serta
pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik yang
diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangankekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, Oktober 2011
Lia Mulyaningsih

iv

DAFTAR ISI
hal

LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .....................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................


ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................


ix

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................

6

C. Pembatasan Masalah ...........................................................................

6


D. Perumusan Masalah .............................................................................

6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................

7

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

7

BAB II

KAJIAN TEORI ..........................................................................

8

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ..................................................


8

1. Hasil Belajar ..................................................................................

8

2. Pembelajaran Akuntansi ................................................................ . 11
3. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................

13

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange ...

18

5. Penelitian Tindakan Kelas .............................................................

20

B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................


23

v

C. Kerangka Pikir .................................................................................... . 25
D. Hipotesis Tindakan .............................................................................
BAB III

29

METODOLOGI PENELITIAN ............................................... . 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................

30

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ...........................................

30

C. Setting/Subjek Penelitian ...................................................................

32

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .........................................

32

E. Tahap Intervensi Tindakan ..................................................................

33

F. Hasil Intervesi Tindakan Yang Diharapkan ........................................

35

G. Data dan Sumber Data ........................................................................

36

H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................

36

I. Instrumen Penelitian ............................................................................

36

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ......................................................

38

K. Interpretasi Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ . 40
L. Tindak Lanjut/ Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................
BAB IV

41

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ...........................................

43

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .......................................................

43

B. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................

65

C. Analisis Data ......................................................................................

67

D. Interpretasi Hasil Analisis ...................................................................

78

E. Pembahasan Temuan Penelitian ..........................................................

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

A. Kesimpulan

84

......................................................................................

84

B. Saran ..................................................................................................

84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMK Arrahman .. ...

3

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 23
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian ........................................................... 30
Tabel 3.2 Desain penelitian .......................................................................... 32
Tabel 3.3 Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan .................................. 33
Tabel 3.4 Tahap Penelitian Siklus I .............................................................. 33
Tabel 3.5 Tahap Penelitian Siklus II ............................................................ 34
Tabel 3.6 Data dan Sumber Data .................................................................. 36
Tabel 4.1 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I .................................................. 53
Tabel 4.2 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II ................................................. 59
Tabel 4.3 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus III ................................................ 64
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Siklus I, II, dan III ....................................................................... 67
Tabel 4.5 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 69
Tabel 4.6 Pemahaman Materi Akuntansi ..................................................... 70
Tabel 4.7 Kreativitas Guru dalam Pembelajaran .......................................... 71
Tabel 4.8 Kompetensi Siswa ........................................................................

71

Tabel 4.9 Ketertarikan Siswa dengan Model Rotating Trio Exchange ........

72

Tabel 4.10 Ketertarikan Model Pembelajaran ................................................

73

Tabel 4.11 Ketertarikan Model Terhadap Motivasi Siswa .............................

73

Tabel 4.12 Minat dan Perhatian Siswa ...........................................................

74

Tabel 4.13 Ketertarikan Model Pembelajaran ................................................

75

Tabel 4.14 Keterarikan Model terhadap Suasana Belajar ..............................

75

Tabel 4.15 Ketertarikan Siswa Dalam Kelompok ..........................................

76

Tabel 4.16 Keterampilan Model dalam Kelompok ........................................

77

Tabel 4.17 Kompetisi Kelompok ...................................................................

77

Tabel 4.18 Respon Belajar Siswa ...................................................................

78

Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa ..................

78

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Tahapan PTK ......................................................................

22

Gambar 2.2

Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins .........................

22

Gambar 2.3

Kerangka pikir ....................................................................

23

Gambar 4.1

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar
(Post test) Siklus I ...............................................................

Gambar 4.2

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar
(Post test) Siklus II..............................................................

Gambar 4.3

60

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar
(Post test) Siklus III .............................................................

Gambar 4.4

54

65

Histogram Nilai Tes Hasil Belajar (Post Test)
Siklus I,II, dan III ................................................................ 68

Gambar 4.5

Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa ................................................................. 80

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 89

Lampiran 2

Latihan Soal ....................................................................... 107

Lampiran 3

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi .............. 115

Lampiran 4

Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus I .............................. 116

Lampiran 5

Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus II ............................. 124

lampiran 6

Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa ..................................... 134

lampiran 7

Lembar Kuesioner .............................................................. 136

Lampiran 8

Lembar Observasi ............................................................... 138

Lampiran 9

Lembar Catatan Lapangan .................................................. 139

Lampiran 10

Lembar Wawancara Pra Penelitian dengan Guru ............... 140

Lampiran 11

Lembar Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa .............. 141

Lampiran 12

Lembar Wawancara setelah Penelitian dengan Guru ......... 142

Lampiran 13

Lembar Wawancara setelah Peneltian dengan Siswa ......... 143

Lampiran 14

Perhitungan Validitas, Reliabilitas, dan
Taraf Kesukaran Instrumen Tes Siklus I ............................ 144

Lampiran 15

Instrumen Siklus I setelah Uji Validitas ............................. 150

Lampiran 16

Jawaban Instrumen Siklus I ................................................ 154

Lampiran 17

Perhitungan Validitas, Reliabilitas, dan
Taraf Kesukaran Instrumen Tes Siklus II ........................... 155

Lampiran 18

Instrumen Siklus II setelah Uji Validitas ........................... 161

ix

Lampiran 19

Jawaban Instrumen Siklus II ............................................... 167

Lampiran 20

Instrumen siklus III ............................................................. 168

Lampiran 21

Jawaban Instrumen Siklus III .............................................. 174

Lampiran 22

Daftar Nilai Tes Siklus I, II dan III ..................................... 175

Lampiran 23

Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus,
Varians Dan Simpangan Baku Siklus I, II, dan III ............. 177

Lampiran 24

Hasil Lembar Observasi catatan lapangan pra penelitian ... 186

Lampiran 25

Hasil Lembar Observasi proses kegiatan pembelajaran
Siklus I, II, dan III ............................................................... 187

Lampiran 26

Hasil Catatan Lapangan ...................................................... 195

Lampiran 27

Hasil Wawancara Pra Peneltian dengan Guru .................... 209

Lampiran 28

Hasil Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa .................. 209

Lampiran 29

Hasil Wawancara setelah penelitian dengan Guru ............. 214

Lampiran 30

Hasil Wawancara setelah Penelitian dengan Siswa ............ 215

Lampiran 31

Profil Sekolah .................................................................... 217

Lampiran 32

Hasil Dokumentasi Penelitian ............................................. 219

x

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan tidak memiliki pengetahuan
apapun.

Akan

tetapi

dengan

fitrah

yang

dimilikinya

manusia

dapat

mengembangkan diri dengan ilmu pengetahuan yang akan didapatkan dalam
proses kehidupannya. Kondisi awal tersebut diisyaratkan oleh Allah SWT di
dalam firmanNya sebagai berikut:
           
    
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. Al-Mujadilah: 11)
Pengetahuan tersebut akan didapatkan melalui proses yang disebut dengan
pendidikan.

Pendidikan

merupakan

upaya

yang

dapat

mempercepat

pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang
dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik.1
Udin Syaefudin Sa’ud & Abi Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Rosdakarya,2007). Cet. 3, h. 6
1

1

2

Pendidikan yang dimaksud tertuang dalam Undang-Undang RI No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1 yang berbunyi:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara.”2
Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia
merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif,
efektif, dan efisien dalam proses pembangunan. Kalau tidak ingin bangsa kita
kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.
Pembelajaran sebagai suatu proses mengandung 3 unsur yaitu tujuan
pembelajaran, pengalaman pembelajaran, dan hasil belajar. Hasil belajar
merupakan hal penting dalam pendidikan karena menjadi salah satu alat ukur
sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi. Dari hasil
pembelajaran, dapat terlihat kualitas suatu proses pembelajaran. Akan tetapi
dalam mewujudkan suatu proses pembelajaran yang berkualitas masih terdapat
faktor penghambat terutama pada mata pelajaran akuntansi. Yakni adanya
persepsi siswa yang beranggapan bahwa pelajaran akuntansi merupakan pelajaran
yang dianggap sulit ditambah dengan model pembelajaran yang diterapkan guru
kurang variatif, inovatif, dan masih bersifat monoton. Pembelajaran masih
berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center)
sehingga menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran.
Dan hal tersebut terjadi di SMK Arrahman pada siswa kelas X dimana
masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang rendah pada mata pelajaran
akuntansi. Rendahnya nilai siswa ini dapat dilihat dari masih banyak siswa yang
nilainya berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dimana KKM di
SMK Arrahman sebesar 60.
2

Zurinal Z dan Wahyudi Sayuti, Ilmu Pendidikan; Pengantar & Dasar-Dasar Pendidikan,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.158

3

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SMK Arrahman
menunjukkan bahwa nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi belum
mencapai hasil yang baik, seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMK Arrahman
No
1
2
3
4
5
6
7
8

No
Nilai Ulangan
Nilai Ulangan
2009
2010
2009
2010
9
20
54
82
47
10
80
80
99
70
11
32
45
100
34
12
43
33
81
20
13
64
27
43
82
14
72
79
30
15
28
60
40
Rata-rata =
59,5
51,8
23
83
Sumber: buku nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X

Dari data tersebut dapat diindikasikan bahwa hasil belajar yang dicapai
belumlah optimal. Hal ini dikarenakan masih banyaknya siswa yang memperoleh
nilai ulangan harian kurang dari KKM.
Adanya nilai siswa yang masih berada di bawah KKM dalam mata
pelajaran akuntansi merupakan masalah yang serius karena mata pelajaran ini
merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional bagi
jurusan akuntansi yang menjadikan salah satu tolak ukur kelulusan siswa yang
bersangkutan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran dianggap memiliki peran
strategis dalam upaya meningkatkan hasil belajar, selain itu model pembelajaran
digunakan dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru diharapkan
mampu menyampaikan materi dengan tepat, dan menciptakan suatu proses
pembelajaran yang dapat mewujudkan tujuan pembelajaran dengan baik.
Dalam mengajarkan suatu proses bahasan atau materi tertentu harus dipilih
model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh

4

karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki
pertimbangan-pertimbangan. Misalnya, materi pelajaran, tingkat perkembangan
kognitif siswa, dan sarana serta fasilitas yang tersedia. Sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Memilih model pembelajaran sudah menjadi tugas seorang guru sebagai
pelaksana pengajaran. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat
melaksanakan

pembelajaran

secara

efektif

dalam

meningkatkan

hasil

pembelajaran. Untuk memilih model yang tepat, maka perlu diperhatikan
relevansinya dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
Pandangan umum yang dianut adalah bahwa dalam proses pembelajaran,
pengetahuan dialihkan dari guru kepada siswa, sehingga guru lebih aktif dalam
menyampaikan informasi. Hal tersebut akan menghambat aktifitas siswa,
sehingga gagal melahirkan siswa yang mandiri dalam belajar, berpikir kritis
dalam mengahadapi suatu permasalahan, dan atau bekerja sama dalam kelompok.
Penulis menganggap perlu menanamkan pada diri siswa tentang
kebersamaan, artinya siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi
dapat bekerja sama dengan siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah.
Maka bila dikaitkan hal tersebut dengan tugas seorang guru dalam memilih suatu
model pembelajaran, harus diperhatikan tentang suatu model pembelajaran yang
dapat mengatasi kecendrungan siswa yang bersifat individualistis.
Salah satu jenis model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
kelompok adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut
Jonshon & Johnson dalam Isjoni. “Cooperatif learning adalah mengelompokkan
siswa ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan
kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam
kelompok tersebut”.3
Di dalam model pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa tipe atau
teknik yang dapat dipilih, diantara yaitu: Student Team Achievment Division

3

Isjoni, Cooperatif Learning; Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alpabeta,
2010), cet. 4, h. 17.

5

(STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Group Investigation (GI),
Rotating Trio Exchange, Numbered Head Together, dan Two Stay Two Stray.
Dikarenakan banyaknya tipe pada model pembelajaran kooperatif, penulis
memilih salah satu tipe, yaitu Rotating Trio Exchange. Pemilihan ini didasarkan
karena model pembelajaran ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran baik
pelajaran eksak maupun non-eksak. Akuntansi merupakan salah satu mata
pelajaran yang didalamnya terdapat materi pelajaran eksak maupun non-eksak
sehingga cocok diterapkan tipe pembelajaran kooperatif rotating trio exchange.
Dari penelitian sebelumnya pada mata pelajaran matematika yang
dilakukan oleh Pradhiko Dyah Swaradani dengan judul “Upaya Meningkatkan
Kreativitas

Dalam

Memecahkan

Masalah

Matematika

Melalui

Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Pada Siswa Kelas
VIII A SMP Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran
2009/2010 Dengan Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
hasilnya

menunjukkan

bahwa

Pembelajaran

matematika

melalui

model

pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange memberikan dampak yang
positif terhadap kreativitas dalam memecahkan masalah matematika.
Selain itu juga pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh
Harwin Fitrianingsih dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio
Exchange dalam Pengajaran Materi Sinopsis Novel Remaja Indonesia pada Siswa
Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011” hasilnya menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe
rotating trio exchange (1) proses kegiatan pembelajarannya termasuk kategori
sangat baik dengan nilai persen sebesar 88,75 %, (2) aktifitas siswa termasuk
kategori baik dengan nilai persen aktifitas siswa sebesar 77,94 %.
Berdasarkan dua penelitian sebelumnya, maka penulis ingin mengetahui
apakah model pembelajaran RTE dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian
dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Persamaan
Dasar Akuntansi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Rotating Trio
Exchange (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X SMK Arrahman Bintaro)”.

6

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas maka timbul masalahmasalah sebagai berikut:
1. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa pelajaran akuntansi merupakan
pelajaran yang dianggap sulit.
2. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang variatif, inovatif, dan
masih bersifat monoton.
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat
pada siswa (student center) sehingga menyebabkan siswa pasif dalam
pembelajaran.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut serta mengingat luasnya permasalahan
yang ada, maka untuk mempermudah penulisan skripsi penelitian ini dibatasi
dengan menggunakan model rotating trio exchange untuk meningkatkan hasil
belajar akuntansi siswa.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah yang diteliti
dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar
siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model
pembelajaran rotating trio exchange?”

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada

konsep

persamaan

dasar

pembelajaran rotating trio exchange.

akuntansi

dengan

menggunakan

model

7

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Siswa, sebagai bahan motivasi belajar siswa dalam peningkatkan hasil
belajar siswa itu sendiri.
2. Guru, sebagai bahan masukan dalam pengembangan model pembelajaran
yang variatif dalam proses pembelajaran.
3. Peneliti, sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan
penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk
kemajuan dunia pendidikan.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti
1.

Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Slameto, “Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.1 Menurut Skinner yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam
bukunya Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, bahwa “Belajar adalah
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif”.2
R. Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan
Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu:
“Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi”.3

1

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 2.
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda,
2010), cet. 15, h. 88
3
Slameto, Belajar dan Faktro-faktor..., h.13

8

9

Dari ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian
belajar, yaitu perubahan tingkah laku yang sekaligus menjadi indikator dari proses
belajar.
Di dalam bukunya, Slameto mengemukakan ciri-ciri perubahan tingkah
laku dalam belajar, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perubahan secara sadar
Perubahan dalam belajar terjadi secara kontinu dan fungsional
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku4

Oleh karena itu dapat diberikan gambaran bahwa belajar merupakan suatu
proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus
berlangsung seumur hidup dan belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah
laku yang bersifat relatif dan permanen serta adanya peranan kepribadian dalam
proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap, dan sebagainya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana, “Belajar dan mengajar sebagai suatu proses
mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yakni tujuan pengajaran
(instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar”.5
Menurut Dimyati dan Mudjiono,
Hasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu siswa
dan dan dari sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi
guru, hasil belajar merupakan saat terealisasikannya bahan pelajaran.6

4
5

Slameto, Belajar dan Faktro-faktor..., h. 3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda, 2009), cet.

14, h. 2.
6

250-251

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka, 2006), cet. 3 h.

10

Bloom dikutip Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar memberikan klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yakni
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2. Ranah afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. 7
Menurut Nana Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.8 Hasil belajar digunakan oleh
guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan
diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yakni seperti yang dikemukakan Muhibbin Syah
berikut ini:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.9
Sedangkan Ngalim Purwanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
7

Nana Sudjana, Penilaian Hasil ..., h. 22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil..., h. 22
9
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan..., h. 129

8

11

1.

2.

Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain: faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor
pribadi. dan
Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang
termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat yang dipergunakan dalam
belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan
motivasi sosial.10

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diberikan gambaran bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa
antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan disampaikan
sedangkan faktor eksternal antara lain metode pembelajaran yang digunakan guru
dalam proses belajar mengajar.

2.

Pembelajaran Akuntansi
a. Pengertian, Peranan Dan Arti Pentingnya Akuntansi
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai

“proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut”. 11
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi
serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (bermakna)
dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
Dalam pelaksanaannya, transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam
suatu periode tertentu diproses melalui tahap-tahap kegiatan pencatatan
(recording),

penggolongan

(classification),

pengikhtisaran

(summarizing),

penyusunan laporan (reporting).
Akuntansi menyajikan informasi keuangan secara kualitatif dan relevan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai informasi tersebut) dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Baik dalam mengukur keberhasilan
10
11

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda, 2007), cet. 23, h. 102
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3

12

operasi perusahaan, maupun membuat rencana di masa yang akan datang.
Pimpinan perusahaan memerlukan catatan dan laporan akuntansi, dalam
menentukan sejauh mana hasil–hasil yang dicapai sesuai dengan rencana.
Penggunaan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan tidak hanya
terbatas pada pimpinan perusahaan saja. Manajemen pun

membutuhkan

informasi akuntansi untuk membantu mengevaluasi kegiatan perusahaan yang
sedang berjalan dan merencanakan kegiatan mendatang. Para penanam modal
pada suatu perusahaan memerlukan informasi mengenai status keuangan dan
prospek perusahaan di masa datang. Bank dan penyalur perlu menilai sehat
tidaknya keuangan suatu perusahaan dan menaksir besarnya risiko, sebelum
mereka memberikan pinjaman ataupun memberikan kredit barang. Lembaga
pemerintah berkepentingan dengan kegiatan keuangan suatu badan usaha untuk
tujuan perpajakan dan pengendalian lainnya. Karyawan dan serikat buruh sangat
berkepentingan pada stabilitas dan profitabilitas perusahaan di mana mereka
bekerja.
Prinsip akuntansi yang diterima umum merupakan pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan. Dengan adanya prinsip akuntansi, terdapat korelasi
pada informasi yang dihasilkan. Hal ini karena adanya suatu keseragaman cara,
metode, dan prosedur untuk mengolah transaksi-transaksi, sehingga dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya.

b. Harta, Utang, dan Modal
Harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut harta/aktiva (asset),
sedangkan hak atau klaim atas harta tersebut dinamakan hak kekayaan (equity).12
Hubungan antara hak dan hak atas kekayaan tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut.
Harta = Hak Kekayaan
atau
Assets = Equity

12

Lili M. Sadeli, Dasar-Dasar Akuntansi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 7-8

13

Hak kekayaan terdiri dari hak kreditur dan hak kepemilikan. Hak kreditur
menunjukkan utang (liabilities) perusahaan. Hak kekayaan pemilik modal
(capital) atau hak pemilik (owner’s equity). Apabila persamaan dasar di atas
dikembangkan, yaitu dengan memasukan kedua unsur hak kekayaan dalam
persamaan, akan diperoleh apa yang disebut persamaan akuntansi (accounting
equation), seperti tampak dibawah ini:
Harta = Utang + Modal
atau
Assets = Liabilites + Capital (Owner Equity)
Penempatan utang di depan modal dalam persamaan akuntansi tersebut
karena kreditur mempunyai hak preferensi terhadap hak pemilik. Sisanya
merupakan klaim pemilik atau para pemilik yang kerapkali disebut hak kekayaan
pemilik, dengan memindahkan utang (liabilities) ke sisi ruas kiri maka persamaan
akuntansi akan tampak sebagai berikut.
Harta – Utang = Hak Kekayaan Pemilik
atau
Assets – liabilities = Capital (Owner Equity)
Persamaan tersebut haruslah dipahami benar-benar karena akan menjadi
dasar dalam mempelajari akuntansi.

3.

Model Pembelajaran Koopertif (Cooperatif Learning)
a. Pengertian Model Pembelajaran
Sebelum dikemukakan model pembelajaran terlebih dahulu perlu

ditegaskan bahwa model pembelajaran berbeda dengan metode, strategi, teknik
ataupun taktik pembelajaran. Maka untuk mengetahui perbedaan dari komponenkomponen tersebut, berikut akan dikemukakan pengertian dari masing-masing
komponen pembelajaran. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan
penggunaan istilah, dan adanya konsistensi dalam menggunakan istilah-istilah
tersebut.
J. R. David dalam Wina Sanjaya mengemukakan bahwa “Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

14

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.13 Pendapat
lain dalam Wina Sanjaya, Kemp menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijelaskan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.14
Menurut Isjoni “metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan
apa yang direncanakan dalam strategi”.15 Sedangkan menurut Wina Sanjaya,
“metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi”.16
Masih menurut Wina Sanjaya, “teknik pembelajaran adalah cara yang
dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode”.17
Sedangkan “taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan
suatu teknik atau metode tertentu”.18
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi
pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang
digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran
guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan
penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara
guru yang satu dengan guru yang lain.
Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam
penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan
siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan
tekanan utama yang berbeda-beda.
Dahlan dalam Isjoni mengutarakan “Model pembelajaran dapat diartikan
sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,

13

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 126
14
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran..., h. 126
15
Isjoni, dkk. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia – Malaysia, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007), h. 3
16
Wina Sanjaya, ... h. 127
17
Wina Sanjaya, ... h. 127
18
Wina Sanjaya, ... h. 127

15

mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas”.

19

pendapat senada dikemukakan oleh Joice dan Weil dalam Isjoni yang menyatakan
bahwa “Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah
direncanakan

sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,

mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya”.20
Sedangkan Akhmad Sudrajat mengemukakan bahwa “Model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru”.21
Dengan demikian, dapat diberikan gambaran bahwa model pembelajaran
adalah sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik perilaku
siswa seperti yang diharapkan.

b. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)
Menurut Isjoni, “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) berasal
dari kata cooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama
dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu
tim”.22
Sedangkan menurut Jhonson, “Pembelajaran kooperatif (cooperatif
learning) adalah proses belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompokkelompok kecil yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara bersama-sama di

19

Isjoni,Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alpabeta,
2010), cet. 4, h. 49.
20
Isjoni,Cooperatif Learning..., h.50
21
Akhmad
Sudrajat,
Pengertian
Pendekatan,
Strategi,
Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran,
dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-modelpembelajaran/, 12 September 2008.
22
Isjoni, Cooperatif Learning..., h. 15.

16

dalamnya guna memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran
satu sama lain”.23
Menurut Robert E. Slavin “Pembelajaran kooperatif merujuk pada
berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari
materi pelajaran”.24
Cooperative learning mengandung pengertian sebagai “suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih
dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota
kelompok itu sendiri”.25
Jadi dapat diberikan gambaran bahwa Model Pembelajaran Kooperatif
adalah suatu model pembelajaran dimana setiap siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil.

c. Karakteristik Model Pembelajaran kooperatif
Pada dasarnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok, oleh
sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam
cooperative

learning,

karena

mereka

menganggap

telah

terbiasa

menggunakannya. Walaupun cooperative learning terjadi dalam bentuk
kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok dikatakan cooperative learning.
Bennet dalam Isjoni menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat
membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok, yaitu:
1. Positive Intedepedence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari
adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota
kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang
lain pula atau sebaliknya.
2. Interaction Face to face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar
siswa tanpa adanya perantara.tidak adanya penonjolan kekuatan
23

David W. Johnson, dkk., Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses
Bersama, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet. 1, h. 4
24
Robert E. Slavin, Cooperative Leraning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa
Media, 2010), cet. 8, h. 4.
25
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 3, h. 4

17

individu, yang ada hanya pola interaksi dan perubahan yang bersifat
verbal diantara siswa yang ditingkatkan oleh adanya saling hubungan
timbal balik yang bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil
pendidikan dan pengajaran.
3. Adanya tanggung jwab pribadi mengenai materi pelajaran dalam
anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu
temannya.
4. Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi,
mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan
kerja yang efektif.
5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah
(proses kelompok). 26
d. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah
agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya
dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat
mereka secara berkelompok.
Pada dasarnya model cooperatif learning dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al.
Dalam Isjoni:
a. Hasil belajar akademik
Dalam cooperatif learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang
model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan kooperatif
telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan
perubahan norma yang berhubungan dengn hasil belajar. Di samping
mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, cooperatif
learning dapat memberi keuntungan, baik pada siswa kelompok bawah
maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugastugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain cooperatif learning adalah penerimaan secara luas dari
orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
26

Isjoni, Coopertive Learning..., h. 41-43

18

kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi
untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan
melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai
satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga cooperatif learning adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilanketerampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak
muda masih kurang dalam keterampilan sosial.27

4.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange
a. Pengertian Dan Karakteristik Tipe Rotating Trio Exchange
Terdapat banyak tipe yang dapat dipilih di dalam model pembelajaran

kooperatif. Rotating Trio Exchange salah satu tipe dalam model pembelajaran
kooperatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Tarmizi Ramadhan menyebut
Rotating Trio Exchange sebagai teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok
tiga orang yaitu “merupakan cara siswa untuk mendiskusikan permasalahan
dengan beranggotakan tiga orang”.28
Sementara itu Yellis Mas’ud mengemukakan bahwa Rotating Trio
Exchange adalah
Suatu metode yang di lakukan di dalam kelas yang melibatkan
murid,yaitu dengan cara membagi kelompok 3 orang dan melakukan
perputaran,setiap putaran guru memberi soal dan tingkat kesulitan soal
berbeda-beda bagi tiap-tiap putaran kelompok tersebut,sehingga di
harapkan siswa dapat memahami pelajaran yang sudah di ajarkan
dengan mudah melalui metode Rotating Trio Exchange tersebut.29
Silberman menyatakan bahwa “Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok
Tiga Orang merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan
permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas
27

Isjoni, Cooperative Learning..., h. 27-28

28
Tarmizi Ramadhan, Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang,
http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09/teknik-merotasi-pertukaran-pendapat-kelompok-tigaorang/, 9 Januari 2009
29
Yellis Mas’ud, Rotating Trio Exchange,
http://yellismasud.blogspot.com/2009/04/rotating-trio-exchange.html, 10 April 2009

19

mereka. Pertukaran pendapat ini bisa diarahkan kepada materi yang akan
diajarkan di kelas”.30
Sejalan dengan hal itu, Tarmizi Ramadhan juga menyebutkan bahwa
Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga o

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMK SWASTA BUDI SATRIYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 2 27

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK HKBP SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 25

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Kelas VI SD Negeri 02 Gebyog

0 1 17

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Kelas VI SD Negeri 02 Gebyog

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SUPERITEM UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SUPERITEM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK

0 0 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Kecamatan Delanggu

0 2 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM INDERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas

0 0 9