2.1.6. Sikap attitude
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Selain bersifat positif atau negatif, sikap memiliki tingkat kedalaman yang berbeda-beda sangat benci, agak benci, dsb. Sikap itu tidaklah sama dengan
perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab sering kali terjadi bahwa seseorang memperhatikan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap
dapat berubah dengan diperoleh tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya Sarwono, 1993. Adapun ciri
– ciri sikap adalah sebagai berikut:
1. Sikap itu dipelajarilearnability Sikap merupakan hasil belajar. Ini perlu dibedakan dari motif
– motif psikologi lainnya, misalnya : lapar, haus, nyeri adalah motif psikologis yang tidak dipelajari,
sedangkan pilihan kepada makanan eropa adalah sikap. Beberapa sikap dipelajaritidak disengaja atau tanpa kesadaran sebagai individu. Mungkin saja yang
terjadi adalah mempelajari sikap denga sengaja bila individu mengerti bahwa hal tersebut akan membawa lebih baik untuk dirinya sendiri, membantu tujuan kelompok
atau memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perseorangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Memiliki kestabilan stability
Sikap yang bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan stabil melalui pengalaman.Misalnya pengalaman terhadap suka atau tidak suka
terhadap warna tertentu spesifik yang sifatnya berulang – ulang.
3. Personal Societal Significance
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain
menyenangkan, terbuka dan hangat, maka ini sangat berarti bagi dirinya dan dia akan merasa bebas dan nyaman.
4. Berisi Kognitif dan Affecty
Komponen kognitif dari sikap adalah berisi informasi yang aktual, misalnya objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
5. Approach
– Avoidence Directionality Bila seseorang memiliki sikap yang mudah beradaptasi terhadap sesuatu objek,
mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang susah beradaptasi maka mereka akan menghindarinya. Ahmadi, 1999.
Selanjutnya ciri – ciri sikap menurut WHO adalah sebagai berikut :
1. Pemikiran dan perasaan thoughts and feeling Hasil pemikiran dan perasaan seseorang, atau lebih tepat diartikan pertimbangan
– pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus, dan merupakan modal untuk
bertindak dengan pertimbangan untung – rugi, manfaat serta sumberdaya yang
tersedia.
Universitas Sumatera Utara
2. Adanya orang lain yang menjadi acuan personnal references merupakan faktor penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu pada
pertimbangan – pertimbangan individu.
3. Sumber daya resurces yang tersedia merupakan pendukung untuk bersikap positif atau negatif terhadap objek atau stimulus tertentu dengan pertimbangan
kebutuhan dari pada individu tersebut. Sosial budaya culture berperan besar dalam mempengaruhi pola pikir
seseorang untuk bersikap terhadap objek stimulus tertentu. Notoatmojo,2005 Sikap mempunyai tiga komponen pokok, seperti yang dikemukakan Allport
1954 dalam Notoatmodjo 2007, yaitu : 1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan
emosi memegang peranan penting. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan
sikap, yaitu: 1. Menerima receiving artinya bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon responding yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan
dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap.
Universitas Sumatera Utara
3. Menghargai valuing yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga
kecenderungan untuk bertindak. 4. Bertanggung jawab responsible yaitu yang bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Ciri-ciri sikap adalah : 1. Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi harus dipelajari selama
perkembangan hidupnya. 2. Sikap itu tidak semata-mata berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan
suatu objek, pada umumnya sikap tidak berkenaan dengan suatu objek saja, melainkan juga dapat berkenaan dengan deretan-deretan objek yang serupa.
3. Sikap, pada umumnya mempunyai segi-segi motivasi dan emosi, sedangkan pada kecakapan dan pengetahuan hal ini tidak ada.
Sedangkan fungsi sikap dibagi menjadi empat golongan, yaitu : 1. Sikap sebagai alat untuk menyesuaikan diri.
Sikap adalah sesuatu yang bersifat comunicable, artinya suatu yang mudah menjalar, sehingga menjadi mudah pula menjadi milik bersama. Sikap bisa
menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau dengan anggota kelompoknya.
2. Sikap sebagai alat pengatur tingkah laku. Pertimbangan antara perangsang dan reaksi pada anak dewasa dan yang sudah
lanjut usianya tidak ada. Perangsang itu pada umumnya tidak diberi perangsang
Universitas Sumatera Utara
secara spontan, akan tetapi terdapat adanya proses secara sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu.
3. Sikap sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. Manusia didalam menerima pengalaman-pengalaman dari luar sikapnya tidak
pasif, tetapi diterima secara aktif, artinya semua berasal dari dunia luar tidak semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih mana-mana yang perlu
dan mana yang tidak perlu dilayani. Jadi, semua pengalaman diberi penilaian lalu dipilih.
4. Sikap sebagai pernyataan kepribadian. Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang, ini disebabkan karena sikap tidak
pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada objek tertentu, sedikit banyak orang bisa mengetahui pribadi
orang tersebut. Sikap merupakan pernyataan pribadi Notoatmodjo, 2007.
2.1.7. Tindakan practice