2. TCH kecepatan menengah half rate yang memancarkan kecepatan
6,5 kbps. TCH kecepatan menengah, dapat berbagi satu buah kanal fisik dengan menggandakan kapasitas sel.
Sistem yang paling baik kapasitas ke suaranya, diantara kedua sistem di atas yaitu TCH dengan kecepatan penuh.
2.3 Coverage
Area
Suatu antena akan mempunyai daya pancar yang terbatas dan mempunyai daerahkawasan tertentu. Coverage area merupakan suatu daerah atau area
geografis yang telah ditetapkan sebagai cakupan area layanan kepada pengguna yang dapat dijangkau oleh antena untuk memancarkan dan menangkap suatu
sinyal. Daerah ini dapat ditentukan oleh kekuatan daya pancar antena, semakin bagus
kualitas dan daya pancar antena maka coverage area semakin besar. Pada sistem GSM jangkauan antena dapat digambarkan dengan sistem heksagonal, sehingga
secara global dapat tergambar seperti sarang lebah, hal ini yang akan menjadikan dasar penyebaran Base Station. Untuk membuat daya pancar maksimal maka
posisi antena dibuat dengan jarak tertentu, hal ini dilakukan untuk mengurangi interferensi diantara BTS. Setiap antena dibuat dengan sistem sebar 360°, ini
dimaksudkan untuk mengurangi daerah tanpa sinyal. Keterbatasan sinyal dan coverage area yang sempit membuat pembicaraan melemah hal itu sering terjadi
pada tepi daerah dengan indikasi no-signal pada layar sebuah telepon seluler. Batas akhir dari coverage area tergantung dari frekuensi yang digunakan dari
jaringan GSM tersebut, frekuensi yang besar akan memperpendek coverage area,
Universitas Sumatera Utara
dan sebalikya frekuensi yang kecil akan memperluas area jangkauan signal. Secara umum BTS menggunakan antena 3 sektor seperti pada Gambar 2.5. [3]
Gambar 2.5 Coverage area dengan BTS 3 sektor
2.4. Frekuensi Reuse
Terbatasnya spektrum frekuensi yang dapat digunakan pada system komunikasi bergerak menyebabkan penggunaan spektrum frekuensi tersebut harus
seefisien mungkin. Oleh karena itu diterapkan konsep frekuensi reuse yaitu penggunaan kembali frekuensi yang sama pada suatu sel atau pengulangan
frekuensi yang sama pada area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya. Beberapa hal yang mendasari atau melatar belakangi pola frekuensi reuse,
diantaranya : 1.
Keterbatasan alokasi frekuensi 2.
Keterbatasan area cakupan cell coverage area. 3.
Menaikkan jumlah kanal. 4.
Membentuk cluster yang berisi beberapa cell. 5.
Co-channel interference.
Universitas Sumatera Utara
Teknologi GSM sangat bergantung pada jaringan sel-sel yang terdistribusi. Setiap sel site
mempunyai antena sendiri dan peralatan radio yang lain dengan menggunakan daya yang rendah dan berkomunikasi secara bergerak. Pada setiap
sel digunakan frekuensi yang sama dan diatur pula untuk digunakan di sel yang lain, akan tetapi setiap sel yang mempunyai frekuensi sama tersebut diberikan
jarak ruang yang jauh untuk mengurangi interferensi. Oleh karena itu pada sistem sel ini, frekuensi yang sama dapat digunakan beberapa kali.
Pada Gambar 2.6 dapat dilihat penggunaan ulang kanal frekuensi, pada Sel
a yang menggunakan kanal radio f1 mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda dengan jangkauan yang sama pada jarak D dari sel yang
sebelumnya seperti pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Konsep Frekuensi Reuse Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan
DR dinyatakan pada persamaan 2.1.[3] D R
= 2.1
Keterangan : D = Jarak antara BS dengan BS yang lain
R = Radius sel K = Jumlah pola frekuensi
Universitas Sumatera Utara
Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan spektrum frekuensi, akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar
tidak terjadi interferensi kanal. Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frekuensi pembawa yang sama untuk beberapa wilayah cakupan.
Konsep frequency reuse dapat dilihat pada Gambar 2.7. [2]
.
. Gambar 2.7 Reuse Frequency
Setiap Base Station BTS akan mengatur daya keluaran untuk memberikan kecukupan sinyal tenaga pada seluruh sirkuit dan mengatur untuk
tidak terlalu tinggi sehingga akan meluas pada sel yang lain. Setiap sel mewakili pengaturan kanal yang berbeda-beda pada frekuensi yang sama. Pada sistem GSM
setiap sel akan dibagi pada sebuah kanal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gangguan saat penggunaan frekuensi yang sama dalam sistem tersebut. Sel dapat
diperluas cakupannya dengan menambah sel baru dan mengatur arah sektornya. Sel terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau disebut
dengan istilah split cell, akan tetapi membagi sel tidak berarti memecah berdasarkan sektornya. Pembagian sel ini adalah solusi yang tepat akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan biaya yang relatif besar. Dengan adanya pembagian sel ini akan menambah kapasitas jalur pada daerah yang mempunyai permintaan sinyal yang
tinggi seperti pada Gambar 2.8. [6]
Gambar 2.8 Split Cell area UrbanPerkotaan
Layanan jaringan GSM dicakup oleh beberapa sel-sel yang berukuran kecil, cakupan sinyal dalam sel ini terdiri atas dua jenis :
1. Omnidirectional azimuthally yaitu satu site BTS terdapat satu antena.
2. Sectored yaitu dalam satu site BTS menggunakan 3 antena sektorial
dengan arah ideal per sektor 120°. Setiap sektor mempunyai Radio Frequency RF sebagai frekuensi
pembawa informasi Frequncy Carrier. Frequency carrier ini mengidentifikasi dua buah frekuensi yang berlainan, yaitu downlink dan uplink. Kedua frekuensi ini
digunakan secara simultan. [3]
2.5. Handover