Selanjutnya parameter persentase hidup, perubahan biomassa, dan jumlah kokun dianalisis dengan Analysis of Variance ANOVA, untuk setiap parameter
yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test pada taraf 5 . Kemudian dilakukan analisis korelasi antara
persentase hidup, jumlah kokun, dan perubahan biomassa terhadap sifat kimia dari media biakan untuk mengetahui hubungan diantaranya.
Pelaksanaan Penelitian Persiapan
P. corethrurus
Cacing P. corethrurus dikoleksi langsung dari lahan perkebunan karet rakyat. Spesies P. corethrurus ditentukan dengan identifikasi terhadap morfologi
cacing dan disesuaikan dengan literatur Shen dan Yeo 2005.
P. corethrurus yang didapatkan, diaklimatisasi dalam laboratorium dengan menggunakan media campuran antara tanah, kotoran sapi, kotoran kambing, dan
serasah daun karet dengan perbandingan 2; 0,25; 0,25; 0,25 kg. Wadah yang berisi media dan cacing P.corethrurus ditempatkan pada keadaan lembab dan
gelap selama 3 hari.
Persiapan Tanah dan Bahan Organik
Tanah dari daerah yang telah ditentukan Kec. Kwala Bekala, Marendal, Percut Sei Tuan dikering udarakan selama beberapa hari. Top soil yang telah
kering disaring menggunakan ayakan 10 mesh guna menghilangkan kotoran pada tanah yang dapat mengganggu pengamatan selama penelitian dilakukan.
Ditentukan jenis tekstur masing masing tanah dengan menggunakan metode Analisis Mekanis. Kotoran segar sapi dan kambing diperoleh langsung dari
peternakan sapi dan kambing kemudian dikering udarakan. Serasah daun karet
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh di potong dengan menggunakan mesin chopper hingga berukuran 1 – 3 cm sebelum dicampurkan dengan tanah.
Persiapan Media Kultur
Top soil yang telah di saring dengan ayakan 10 mesh dikompositkan dengan bahan organik sesuai dengan perlakuan dengan perbandingan
tanah - bahan organik 15 : 1. dilakukan pengukuran kadar air pada media yang telah dikompositkan guna menentukan kelembaban media. Media komposit
tersebut ditempatkan pada wadah plastik sebanyak 2000 g. Media kultur diatur kelembabannya 25-30 dengan cara penambahan air. Sebelum dilakukan
pengkulturan P. corethrurus masing masing media di inkubasi selama seminggu, dimana setiap harinya dilakukan perhitungan pengurangan kadar air pada setiap
media guna mengetahui dosis penyiraman untuk mencapai kelembaban 25-30.
Pengkulturan P. corethrurus
Pengkulturan P.corethrurus dilakukan sebanyak 2 tahap: Pada tahap 1, empat ekor individu muda cacing P. corethrurus tanpa klitellum
dengan bobot individu yang hampir sama dipilih dan dimasukkan pada wadah berisi media sesuai dengan perlakuan. Pada bawah dan tutup wadah plastik
tersebut dibuat lubang ventilasi. Pengkulturan P. corethrurus tahap 1 dilakukan selama 45 hari.
Setelah 45 hari, semua cacing P.corethrurus dikumpulkan kembali dan disimpan selama seminggu pada satu media campuran antara tanah, kotoran sapi,
kotoran kambing, dan serasah daun karet dengan perbandingan 2; 0,25; 0,25; 0,25 kg.
Setelah satu minggu, dengan menggunakan cacing dari pengkulturan tahap 1, dilakukan pengkulturan P.corethrurus tahap 2. Masing masing empat ekor
Universitas Sumatera Utara
individu cacing dipilih secara acak dan dimasukkan pada media sebelumnya sesuai dengan perlakuan. Pengkulturan P. corethrurus tahap 2 juga dilakukan