KAJIAN ATAS IMPLEMENTASI PP NO. 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BATU
i
KAJIAN ATAS IMPLEMENTASI PP NO. 71 TAHUN 2010
TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BATU
SKRIPSI
Oleh :
Mutiara Devi
09620160
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini sebagai tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang dengan judul “
KAJIAN ATAS IMPLEMENTASI
PERATURAN PEMERINTAH NO. 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH
KOTA BATU
”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi
ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Namun demikian, dalam
menyusun skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikannya.
Disamping itu, bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus, dan ikhlas
penulis haturkan terima kasih kepada:
1.
DR. Nazaruddin malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan izin untuk menyusun skripsi.
3.
Dra. Sri Wibawani, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak dan tidak bosan-bosannya memberikan masukan dan bimbingan
mengenai penulis skripsi.
(8)
viii
4.
Drs. A. Waluyo Jati, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing
dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi.
5.
Dra. Endang Dwi Wahyuni, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali Akuntansi
kelas C angkatan 2009 selama penulis dibangku kuliah.
6.
Ibu Endang Anita selaku Bagian akuntansi Dinas Pendapatan Kota Batu yang
telah berkenan memberikan informasi dan data pada peneliti.
7.
Keluarga tercinta dan tersayang Moch. Tamaji (ayah), Supeni Sri Ismiati
(ibu), Anang Teguh Kurniawan dan Leni Sri Kurniawati (kakak) yang telah
memberikan banyak doa, dorongan dan materiel baik dalam penyelesaian
penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan.
8.
Sahabat tersayang Devi ariyanti, Nevi Kristi Yunani, Ari Tri Nugroho, dan Aghisya.
9.
Teman teman Akuntansi kelas C 2009 Iria De Jesus Cardoso, Fitriyanti
Malawat, Amelia Putri, Hamisha Latuconsina, Ares, Reda Dirgantara, Irfan,
Kharisa Hendra, Hari, dan Vera.
10.
Semua pihak pihak yang membantu terselesainya penulisan skripi ini semoga
allah memberikan rahmatnya pada kalian semua.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
pemahaman serta masukan tentang kajian atas implementasi Peraturan Pemerintah
No.71 tahun 2010 tentang SAP dapat bermanfaat bagi Dinas Pendapatan Kota
Batu untuk persiapan penerapan peraturan pemerintah 2015 mendatang
Malang, 6 November 2014
Peneliti,
(Mutira Devi)
.
(9)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAKSI ... xiii
ABSTRACT
... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 6
C.
Tujuan Penelitian ... 7
D.
Batasan Masalah ... 7
E.
Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A.
Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9
B.
Tinjauan Pustaka ... 11
1.
Akuntansi Basis Akrual ( PP No.71 tahun 2010 ) ... 11
2.
Keunggulan dan Kelemahan Akuntansi Basis Akrual ... 12
3.
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ... 15
4.
Persiapan Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual. ... 19
5.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan
SAP Berbasis Akrual ... 23
(10)
x
6.
Isi Pokok SAP Berbasis Akrual dan Perbedaannya dengan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. ... 24
7.
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A.
Jenis Penelitian ... 27
B.
Objek Penelitian ... 27
C.
Jenis dan Sumber data ... 27
D.
Teknik Perolehan data ... 28
E.
Teknik dan Tahapan analisis ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38
A.
Gambaran Umum ... 38
1.
Tugas dan Fungsi Pokok ... 38
2.
Visi dan Misi ... 39
3.
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Batu ... 40
B.
Penyajian Data ... 41
C.
Analisis Data ... 46
1.
Menganalisis penerapan akuntansi basis akrual untuk
laporan keuangan Dispenda Kota Batu sesuai dengan PSAP 46
2.
Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi Dispenda dalam
menerapkan basis akrual. ... 56
D.
Pembahasan ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A.
Kesimpulan ... 64
B.
Keterbatasan Penelitian ... 65
C.
Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Indikator persediaan sesuai dengan PSAP No. 05 ... 30
Tabel 4.2 Indikator Investasi sesuai dengan PSAP No. 06 ... 31
Tabel 3.3 Indikator Aset Tetap sesuai dengan PSAP No. 07 ... 32
Tabel 3.4 Indikator Kewajiban Sesuai dengan PSAP No. 09 ... 35
Tabel 4.1 Kebijakan Akuntansi Persediaan Dispenda Kota Batu ... 42
Tabel 4.2 Kebijakan Akuntansi Investasi Dispenda Kota Batu ... 43
Tabel 4.3 Kebijakan Akuntansi Aset tetap Dispenda Kota Batu ... 44
Tabel 4.4 Kebijakan Akuntansi Kewajiban Dispenda Kota Batu ... 45
Tabel 4.5 Kesesuaian PSAP No. 05 tentang persediaan dengan penerapannya
pada Dinas Pendapatan Kota Batu ... 46
Tabel 4.6 Kesesuaian PSAP No. 06 tentang investasi dengan penerapannya
pada Dinas Pendapatan Kota Batu ... 47
Tabel 4.4 Kesesuaian PSAP No. 09 tentang kewajiban dengan penerapannya
pada Dinas Pendapatan Kota Batu ... 50
(12)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Neraca Dinas Pendapatan Kota Batu
Lampiran II Laporan Realisasi Anggaran Berakhir 28 Desember 2011 dan 2012
Lampiran III Laporan Realisasi Anggaran Berakhir 28 Desember 2012
(13)
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Aldiani, Sulani. 2010.
“
Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 pada Pemerintah Kabupaten
Labuhan Batu”
. Jurnal Akuntansi 12, Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Andi,
Fadillah. 2013. “
Kesiapan pemerintah daerah dalam menerapkan standar
akuntansi pemerintahan PP No.71 tahun 2010
”
. Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanudin Makasar.
Arliana, Gaybi. 2011.
“
Implementasi Basis Akrual Pada Akuntansi Sektor Publik:
Sebuah Kajian Fenomenologi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Makassar
”.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
Asrori. 2010.” Perjalanan Panjang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)”
.Diedit oleh Abdul Halim,Yanuar E. Restitanto , dan I Wayan Karman,
dalam
Seri Bunga Rampai Manajemen Akuntansi Sektor P-ublik
.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Bastian, Indra. 2006.
Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar
. Jakarta:
Erlangga
.Chariri, Anis. 2006.
“ The
Dynamics of Financial Reporting Practise in An
Indonesian Insurance Company: A Reflection of Javanese Views of An
Ethical Social Relatinship.”
School of Accounting and Finance, Universiti
of Wolonggong.
Cudia, Cynthia P. 2008.
Application of Accrual and Cash Accounting:
Implications for Small and Medium Enterprises in Metro Manila.
DLSU
Business & Economics Review. 17(1).
Herlina, Heti. 2013. “
Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan
Pemerintah Daerah dalam Implementasi PP No. 71 Tahun 2010
”.
Universitas Negeri Padang.
Cahyani, Lutfiana Risya. 2014. “
Analisis Implementasi PSAP No. 07 tentang
Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual pada Laporan Keuangan Pemkab
Ponorogo dan Kendala Penerapannya pada DPPKAD Kabupaten
Ponorogo”
. Universitas Muhammadiyah Malang.
Mardiasmo. 2002.
Akuntansi Sektor Publik
. Yogyakarta: ANDI
.Milles, M.B. and Huberman, M.A. 1984.
Qualitative Data Analysis
. London:
Sage Publication.
(14)
xiv
Novalina, Eka. 2012. “
Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Studi Pada Pemerintah
Kabupaten Sampang
”. Universitas sampang
Republik Indonesia, 2003.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara.
Republik Indonesia, 2004.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
Republik Indonesia, 2010.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Ritonga,Irwan Taufiq.2010.
Akuntansi Pemerintahan Daerah.
Yogyakarta:
Sekolah Pascasarjana UGM.
Simanjuntak, Binsar. 2010
. “
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Di Sektor
Pemerintahan Di Indonesia
”.
Makalah Kongres IAI XI, Jakarta.
Soffan Marsus, 2006.
“Menguji Akurasi Implementasi SAP pada Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Melalui Telaahan Jurnal Korolari dan
Jurnal Reklasifikasi”
, Jurnal Akuntansi Pemerintahan, Volume 2 No.
2-November, Jakarta.
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangannya sendiri, sehingga pemerintah daerah berhak untuk merencanakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD ke DPRD masing-masing. Pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah dilaksanakan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Sesuai dengan amanat tersebut, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP berbasis kas menuju akrual. Penerapan peraturan pemerintah tersebut masih bersifat sementara karena UU Nomor 17 Tahun 2003 menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun. Sejak 22 Oktober 2010, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Terbitnya PP No.71 Tahun 2010 menandai berakhirnya era PP Nomor 24 tahun 2005.
(16)
2
PP No.71 tahun 2010 merupakan hasil kerja keras Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP). PP No. 71 tahun 2010 terdiri dari 10 pasal, dan dua lampiran. Lampiran I menguraikan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang mulai akan diterapkan paling lambat 4 (empat) tahun semenjak PP No. 71 tahun 2010 ini ditetapkan. Sedangkan Lampiran II menguraikan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual yang saat ini sedang diterapkan untuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sampai dengan tahun 2014. Da;lam KSAP Lampiran I dibagi menjadi 12 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) dan Rerangka Konseptual. Sedangkan Lampiran II dibagi menjadi 11 PSAP dan Rerangka Konseptual. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, kewajiban, dan ekuitas dana berbasis akrual.
Penerapan SAP berbasis akrual harus dilakukan secara hati-hati dengan persiapan yang matang dan terstruktur terkait dengan peraturan, sistem, dan sumber daya manusia (SDM). Kesuksesan penerapan SAP berbasis akrual sangat diperlukan sehingga pemerintah dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih akuntabel. Untuk mencapai hal ini diperlukan faktor-faktor pendukung yang dapat mempengaruhi kesuksesan tersebut dan kerja sama dari berbagai pihak.
(17)
3
Salah satu faktor yang memengaruhi kesiapan penerapan SAP berbasis akrual adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Simanjuntak (2010) salah satu tantangan yang memengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual adalah tersedianya SDM yang kompeten dan andal di bidang akuntansi. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah perlu secara serius menyusun perencanaan dan penempatan sumber daya manusia di bidang akuntansi pemerintahan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah komitmen dari organisasi/instansi, dalam hal ini yang berwenang dalam pengambilan keputusan adalah pimpinan organisasi itu sendiri. Simanjuntak (2010) juga menyatakan bahwa dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada beberapa Kementerian/Lembaga adalah lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penerima dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.
Sarana pendukung teknologi informasi berupa hardware dan software yang memadai juga diperlukan dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual. Aldiani (2010) berpendapat bahwa ketersediaan perangkat pendukung yang akan membantu SKPD dalam melaksanakan tugas seperti tersedianya computer dan software yang berkaitan dengan kebutuhan dalam penerapan SAP. Komunikasi yang berkesinambungan dari pemerintah pusat maupun daerah juga sangat diperlukan. Sebagai layaknya suatu peraturan baru yang mengatur suatu sistem yang berbeda cukup jauh dari sistem sebelumnya, bisa jadi ada pihak yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan enggan
(18)
4
untuk mengikuti perubahan. Untuk itu, perlu disusun berbagai kebijakan dan dilakukan berbagai sosialisasi sehingga penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat berjalan dengan baik.
Kota Batu merupakan salah satu kota pariwisata sehingga wajar jika pendapatan daerah terbesarnya berasal dari sektor pariwisata. Dalam hal ini Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu berperan penting dalam pengelolaan keuangan daerah yang meliputi pendapatan daerah, pemungutan pajak daerah, retribusi pasar, serta pajak bumi dan bangunan. Dengan diberlakukanya SAP basis akrual dapat membantu Dispenda dalam menunjang pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, SAP basis akrual juga dapat menjadi pedoman Dispenda dalam penyusunan laporan keuangan yang memadai. Penerapan PP No. 71 tahun 2010 yang akan diterapkan tahun 2015 mendatang oleh seluruh instansi pemerintahan sudah diambang pintu, maka seluruh SKPD harus segera mempersiapkan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual. Selain melakukan BIMTEK tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, saat ini satuan kerja Dispenda Kota Batu juga perlu membentuk kelompok kerja untuk pelatihan perhitungan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual, sehingga saat penerapan tahun 2015 mendatang Dispenda Kota batu sudah siap dan tidak kesulitan dalam penerapanya. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Batu saat ini adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran sedangkan basis akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca.
(19)
5
Penelitian tentang analisis implementasi akuntansi berbasis akrual ini sebelumnya juga dilakukan oleh Cahyani (2014) tentang implementasi akuntansi berbasis akrual terhadap aset tetap yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2014) lebih memfokuskan penerapan basis akrual terhadap akuntansi aset tetap. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Lemahnya penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2014) adalah bahwa penerapan basis akrual untuk akuntansi aset tetap pada DPPKAD Kabupaten Ponorogo belum sesuai sepenuhnya dengan PSAP No. 07 tentang aset tetap. Beberapa hal yang belum diterapkan oleh DPPKAD adalah tabel masa manfaat aset tetap dalam rangka pegakuan aset tetap dan penyusutan dalam CaLK Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Kendala utama dalam penerapan basis akrual pada DPPKAD Kabupaten Ponorogo adalah sumber daya manusia dan IT based system. Ketersediaan pegawai DPPKAD dengan background pendidikan akuntansi masih sangat kurang sehingga dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, DPPKAD sangat membutuhkan SDM yang memiliki keahlian di bidang akuntansi pemerintahan.
Peneliti lebih memfokuskan pada kajian implementasi PP No.71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah pada Laporan keuangan Dispenda Kota Batu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kajian implementasi
(20)
6
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu tersebut telah menggunakan basis akrual dalam Laporan keuangan Neracanya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi Dispenda Kota Batu dalam menerapkan basis akrual.
Berdasarkan fakta yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti bermaksud untuk menganalisis kajian implementasi PP No.71 tahun 2010 tentang SAP pada laporan keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu dan kendala dalam penerapannya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Kajian atas implementasi PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaporan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnya PSAP No.05, PSAP No.06, PSAP No.07, dan PSAP No.09 pada laporan keuangan Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu?
2. Apa saja kendala yang dihadapi Dispenda terkait persiapan implementansi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada tahun 2015 mendatang?
(21)
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pelaporan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnya PSAP No.05, PSAP No.06, PSAP No.07, dan PSAP No.09 pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu.
2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi Dispenda terkait persiapan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada tahun 2015 mendatang.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada laporan keuangan dengan tahun anggaran 2012 yang terdiri dari laporan neraca dan catatan atas laporan keuangan, khususnya pelaporan keuangan pada persediaan, aset tetap, investasi dan kewajiban
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam penerapan peraturan pemerintah No. 71 tahun 2010 agar dapat menerapkan akuntansi pemerintahan berbasis akrual secara maksimal. Penelitian ini juga diharapkan dapat meminimalkan kesalahan dalam penyusunan pelaporan keuangan dengan adanya identifikasi kemungkinan kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam menerapkan basis akrual.
(22)
8
2. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan standar akuntansi pemerintahan, khususnya mengenai basis akrual. Selain itu, penelitian ini bagi peneliti diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.
(1)
Salah satu faktor yang memengaruhi kesiapan penerapan SAP berbasis akrual adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Simanjuntak (2010) salah satu tantangan yang memengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual adalah tersedianya SDM yang kompeten dan andal di bidang akuntansi. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah perlu secara serius menyusun perencanaan dan penempatan sumber daya manusia di bidang akuntansi pemerintahan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah komitmen dari organisasi/instansi, dalam hal ini yang berwenang dalam pengambilan keputusan adalah pimpinan organisasi itu sendiri. Simanjuntak (2010) juga menyatakan bahwa dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada beberapa Kementerian/Lembaga adalah lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penerima dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.
Sarana pendukung teknologi informasi berupa hardware dan software yang memadai juga diperlukan dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual. Aldiani (2010) berpendapat bahwa ketersediaan perangkat pendukung yang akan membantu SKPD dalam melaksanakan tugas seperti tersedianya computer dan software yang berkaitan dengan kebutuhan dalam penerapan SAP. Komunikasi yang berkesinambungan dari pemerintah pusat maupun daerah juga sangat diperlukan. Sebagai layaknya suatu peraturan baru yang mengatur suatu sistem yang berbeda cukup jauh dari sistem sebelumnya, bisa jadi ada pihak yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan enggan
(2)
untuk mengikuti perubahan. Untuk itu, perlu disusun berbagai kebijakan dan dilakukan berbagai sosialisasi sehingga penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat berjalan dengan baik.
Kota Batu merupakan salah satu kota pariwisata sehingga wajar jika pendapatan daerah terbesarnya berasal dari sektor pariwisata. Dalam hal ini Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu berperan penting dalam pengelolaan keuangan daerah yang meliputi pendapatan daerah, pemungutan pajak daerah, retribusi pasar, serta pajak bumi dan bangunan. Dengan diberlakukanya SAP basis akrual dapat membantu Dispenda dalam menunjang pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, SAP basis akrual juga dapat menjadi pedoman Dispenda dalam penyusunan laporan keuangan yang memadai. Penerapan PP No. 71 tahun 2010 yang akan diterapkan tahun 2015 mendatang oleh seluruh instansi pemerintahan sudah diambang pintu, maka seluruh SKPD harus segera mempersiapkan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual. Selain melakukan BIMTEK tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, saat ini satuan kerja Dispenda Kota Batu juga perlu membentuk kelompok kerja untuk pelatihan perhitungan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual, sehingga saat penerapan tahun 2015 mendatang Dispenda Kota batu sudah siap dan tidak kesulitan dalam penerapanya. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Batu saat ini adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran sedangkan basis akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca.
(3)
Penelitian tentang analisis implementasi akuntansi berbasis akrual ini sebelumnya juga dilakukan oleh Cahyani (2014) tentang implementasi akuntansi berbasis akrual terhadap aset tetap yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2014) lebih memfokuskan penerapan basis akrual terhadap akuntansi aset tetap. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Lemahnya penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2014) adalah bahwa penerapan basis akrual untuk akuntansi aset tetap pada DPPKAD Kabupaten Ponorogo belum sesuai sepenuhnya dengan PSAP No. 07 tentang aset tetap. Beberapa hal yang belum diterapkan oleh DPPKAD adalah tabel masa manfaat aset tetap dalam rangka pegakuan aset tetap dan penyusutan dalam CaLK Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Kendala utama dalam penerapan basis akrual pada DPPKAD Kabupaten Ponorogo adalah sumber daya manusia dan IT based system. Ketersediaan pegawai DPPKAD dengan background pendidikan akuntansi masih sangat kurang sehingga dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, DPPKAD sangat membutuhkan SDM yang memiliki keahlian di bidang akuntansi pemerintahan.
Peneliti lebih memfokuskan pada kajian implementasi PP No.71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah pada Laporan keuangan Dispenda Kota Batu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kajian implementasi
(4)
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu tersebut telah menggunakan basis akrual dalam Laporan keuangan Neracanya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi Dispenda Kota Batu dalam menerapkan basis akrual.
Berdasarkan fakta yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti bermaksud untuk menganalisis kajian implementasi PP No.71 tahun 2010 tentang SAP pada laporan keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu dan kendala dalam penerapannya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Kajian atas implementasi PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaporan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnya PSAP No.05, PSAP No.06, PSAP No.07, dan PSAP No.09 pada laporan keuangan Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu?
2. Apa saja kendala yang dihadapi Dispenda terkait persiapan implementansi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada tahun 2015 mendatang?
(5)
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pelaporan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnya PSAP No.05, PSAP No.06, PSAP No.07, dan PSAP No.09 pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Batu.
2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi Dispenda terkait persiapan implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada tahun 2015 mendatang.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada laporan keuangan dengan tahun anggaran 2012 yang terdiri dari laporan neraca dan catatan atas laporan keuangan, khususnya pelaporan keuangan pada persediaan, aset tetap, investasi dan kewajiban
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam penerapan peraturan pemerintah No. 71 tahun 2010 agar dapat menerapkan akuntansi pemerintahan berbasis akrual secara maksimal. Penelitian ini juga diharapkan dapat meminimalkan kesalahan dalam penyusunan pelaporan keuangan dengan adanya identifikasi kemungkinan kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam menerapkan basis akrual.
(6)
2. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan standar akuntansi pemerintahan, khususnya mengenai basis akrual. Selain itu, penelitian ini bagi peneliti diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.