Kestabilan Titik Tetap tanpa Penyakit Kestabilan Titik Tetap Endemik

dengan kondisi s h +i h +d h +r h =1 dan s v +i v =1, dan , , Selanjutnya akan dicari titik tetap untuk persamaan 3.7, 3.8, 3.9, dan 3.10 yang kemudian akan dianalisis kestabilan di sekitar titik tetap tersebut serta dinamika populasinya.

3.2 Titik Tetap

Analisis titik tetap pada SPD sering digunakan untuk menentukan suatu solusi konstan. Titik tetap dari persamaan . . akan diperoleh dengan menetapkan s h t = 0, i h t= 0, d h t = 0 dan i v t sehingga diperoleh persamaan- persamaan di bawah ini: i ii iii + iv Dengan menyelesaikan keempat persamaan di atas secara serentak akan diperoleh dua titik tetap yaitu titik tetap tanpa penyakit dan titik tetap endemik. 3.3 Titik Tetap tanpa Penyakit Titik tetap tanpa penyakit merupakan kondisi dimana semua individu sehat dan tetap sehat tiap waktu dengan kata lain tidak terdapat penyakit. Titik tetap ini diperoleh ketika banyaknya vektor yang terinfeksi sama dengan nol yang didapat dari persamaan iv, kemudian disubstitusi ke persamaan i, ii, dan iii maka akan diperoleh nilai , , dan sehingga diperoleh titik tetap dari persamaan-persamaan 3.7, 3.8, 3.9, dan 3.10 yaitu , , , .

3.4 Titik Tetap Endemik

Pada titik tetap endemik akan menghasilkan solusi nontrivial. Di sini titik tetap endemik merupakan kondisi dimana penyakit masih terdapat di dalam populasi vektor dan manusia. Dari persamaan 19, 20, 21, dan 22 diperoleh titik tetap endemik E 1 = s h ,i h ,d h ,i v dengan s h = i h = d h = i v =

3.5. Analisis Kestabilan Titik Tetap

Misalkan persamaan 3.7-3.10 dituliskan sebagai berikut : s h t = As h , i h , d h , i v i h t = Bs h , i h , d h , i v d h t= Cs h , i h , d h , i v i v t = Ds h , i h , d h , i v Dari persamaan di atas dapat diperoleh matriks Jacobi. J = = dengan, J = { } untuk I = 1, 2, 3, 4 dan j =1, 2, 3, 4

3.5.1 Kestabilan Titik Tetap tanpa Penyakit

Pelinearan pada titik tetap akan menghasilkan matriks Jacobi sebagai berikut: J = dengan μ μ 6 μ μ Nilai eigen akan diperoleh dengan menyelesaikan persamaan karakteristik det J . Persamaan karakteristik dari J adalah +µ + t t t = 0 sehingga diperoleh salah satu nilai eigen dari J yaitu = µ r dan nilai eigen yang lainnya diperoleh dari akar polinomial dimana, t 2 = μ μ t 1 = μ μ μ μ r r r r r r r r r r r r t = μ μ μ r r r r r r r r r dengan, R = Karena semua parameter yang terlibat positif maka t , , dan t sehingga kestabilan di titik bergantung pada nilai . Kondisi akan terpenuhi ketika R 1 maka titik tetap stabil dan sebaliknya kondisi tidak dipenuhi ketika R 1 maka titik tetap sadel. Kondisi stabil yang dipenuhi ketika R 1 dimana R merupakan bilangan reproduksi dasar virus dalam populasi , sehingga ketika merupakan kondisi stabil asimtotik karena virus malaria tidak dapat bertahan dalam populasi. Sebaliknya, ketika merupakan kondisi tidak stabil karena virus malaria dapat bertahan dan meningkat dalam populasi. Sehingga menurut kriteria Routh-Hurwitz, titik E stabil.

3.5.2 Kestabilan Titik Tetap Endemik

Pelinearan pada titik tetap akan menghasilkan matriks Jacobi sebagai berikut: J 1 = dengan μ = μ Untuk memperoleh nilai eigen digunakan persamaan karakteristik det J . Persamaan karakteristik dari J adalah w w w w dan nilai eigennya diperoleh dari akar polinomial p λ = λ 4 +w 3 λ 3 + w 2 λ 2 + w 1 λ + w = 0. Karena semua parameter yang terlibat positif maka w , , dan dengan menggunakan software Mathematica dibuktikan w sehingga menurut Routh-Hurwitz, titik stabil. Berikut ini adalah tabel kondisi kestabilan dari kedua titik tetap yang diperoleh. Tabel 1 Kondisi kestabilan titik tetap. Kondisi Simpul stabil Spiral Tidak stabil Sadel Spiral stabil Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa kondisi kestabilan dari titik tetap yang diperoleh saling bertentangan. Ketika titik tetap yang pertama stabil, titik tetap yang kedua tidak stabil dan ketika titik tetap yang pertama tidak stabil, titik tetap yang kedua stabil. 10 20 30 40 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 Waktu 200 400 600 800 1000 1200 1400 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Waktu

3.6 Dinamika Populasi Penularan Malaria