PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI PERGURUAN TINGGI (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Kepuasan Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010)

(1)

PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI

PERGURUAN TINGGI

(Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Kepuasan Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

DEWANTI RATNA WULANDARI SETYOPUTRI 04220101

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri NIM : 04220101

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI

PERGURUAN TINGGI

(Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010)

Disetujui, Pembimbing I

Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si

Pembimbing II

Himawan Sutanto, M.Si

Mengetahui, Dekan

FISIP UMM

Drs. Wahyudi, M.Si

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri Tempat, tanggal lahir : Malang, 18 Mei 1986

Nomor Induk Mahasiswa : 04220101

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PROFESIONALITAS

PELAYANAN PENDAFTARAN DI PERGURUAN TINGGI

(Studi pada

Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Kepuasan Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010) adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 22 November 2010 Yang Menyatakan


(4)

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI 1. Nama : Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri

2. NIM : 04220101

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Jurusan : Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi : Public Relations

6. Judul Skripsi : PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI PERGURUAN TINGGI (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Kepuasan Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010)

7. Pembimbing : 1. Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si 2. Himawan Sutanto, M.Si

8. Kronologi Bimbingan

Paraf Pembimbing

Tanggal Pembimbing I Pembimbing II Keterangan

20-6-2008 Acc Judul

02-6-2009 Seminar Proposal

15-6-2009 Acc Proposal

20-10-2010 Acc BAB I

27-10-2010 Acc BAB II

19-11-2010 Acc BAB III

19-11-2010 Acc BAB IV

23-11-2010 Acc Seluruh Naskah

Malang, 22 November 2010 Disetujui,

Pembimbing I

Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si

Pembimbing II

Himawan Sutanto, M.Si Mengetahui,

Dekan FISIP – UMM


(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena telah melimpahkan berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI PERGURUAN TINGGI (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Kepuasan Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010).

Penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S. Ikom) di Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam skripsi ini penulis tertarik untuk meneliti tentang profesionalitas pelayanan pendaftaran bagi mahasiswa baru Jurusan Ilmu Komunikasi melalui jalur PMDK + B di Universitas Muhammadiyah Malang.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak DR. Muhadjir Effendy, M.AP

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Kajur Ilmu Komunikasi 4. Pembimbing pertama Bapak Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si 5. Pembimbing kedua, Bapak Himawan Sutanto, M.Si

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi atas ilmu yang telah diberikan.

Penulis berusaha dengan segala upaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari semua


(6)

vi

pihak yang membaca. Pada akhirnya penulis berharap agar karya ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua.

Malang, 22 November 2010


(7)

vii ABSTRAKSI

Nama : Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri

NIM : 04220101

Kosentrasi : Public Relations

Pembimbing I : Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si Pembimbing II : Himawan Sutanto, M.Si

Judul

PROFESIONALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN DI PERGURUAN TINGGI

(Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait Pelayanan Pendaftaran Mahasiswa Baru UPT PMB UMM 2010)

(128 hal + xii)

Bibliografi : 15 buku, 2 skripsi & jurnal Kata Kunci: profesionalitas, pelayanan

Dalam pendaftaran penerimaan mahasiswa baru, mahasiswa baru tidak hanya tertarik oleh promosi publikasi Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru, melainkan juga melalui sistem pendaftaran dan pelayanan. Oleh karena itu UPT PMB melakukan pendaftaran berbasis service excellent terhadap mahasiswa baru. Terdapat upaya tertentu untuk mewujudkan service excellent dalam pelaksanaan pendaftaran mahasiswa baru serta mewujudkan kepuasan bagi mahasiswa baru yang melaksanakan prosedur pendaftaran, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengungkap profesionalitas dalam pelayanan pendaftaran mahasiswa baru Ilmu Komunikasi Jalur PMDK+B oleh UPT PMB UMM 2010 guna kepuasan mahasiswa baru.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa baru, model pelayanan yang dipakai, dan profesionalitas pelayanan terhadap UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang. Sedang tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa baru, model pelayanan yang dipakai, dan profesionalitas pelayanan terhadap UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang.

Menurut Mohammad Iqbal (2004:57) yang dimaksud dengan pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat 3 prinsip pelayanan yang dikenal dengan konsep 3A. Menurut Pratama & Akhsin Shaff (2000:107), yaitu: kita harus menyajikan sikap (attitude) yang benar, kita harus memberikan perhatian (attention) yang tidak terbagi, dan di atas semuanya pelanggan mencari tindakan (action). Customer Relationship Management (CRM) atau Manajemen Hubungan Pelanggan menurut Buttle (2004:55) adalah strategi bisnis inti yang menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan memungkinkan dengan adanya teknologi informasi.


(8)

viii

Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada UPT PMB UMM. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi.

Dari hasil penelitian, peneliti menilai tingkat kepuasan mahasiswa baru berdasarkan kesesuaian ekspektasi mahasiswa baru terhadap pelaksanaan pendaftaran, afeksi terhadap personel UPT PMB, respon positif terhadap kinerja UPT PMB, serta umpan balik positif berupa tindakan merekomendasikan kepada teman untuk mendaftar ke UMM. Dapat diketahui bahwa mahasiswa baru secara umum merasa puas oleh pelayanan yang diberikan UPT PMB, di luar beberapa permasalahan kecil yang menjadi keprihatinan mereka seperti misalnya antrian yang panjang pada saat pendaftaran serta jumlah personel UPT PMB yang besar namun dinilai kurang efektif pada saat penerimaan pendaftaran. Personel UPT PMB melaksanakan pelayanan secara profesional, terbukti dengan tahapan-tahapan yang perlu dilalui oleh personel UPT PMB sebelum memberikan pelayanan kepada mahasiswa baru. Wujud profesionalitas tersebut antara lain adalah: (1) UPT PMB mewajibkan personel untuk mengikuti pelatihan etika dalam pelaksanaan pendaftaran; (2) UPT PMB memberikan pembagian tugas yang jelas serta spesifik bagi semua personel; (3) UPT PMB menginstruksikan untuk mengutamakan kepentingan mahasiswa baru sebagai konsumer dalam pelayanan pendaftaran; (4) UPT PMB Melakukan evaluasi dan upaya mendapatkan umpan balik berupa penelitian terhadap mahasiswa baru berkaitan dengan kepuasan pelaksanaan prosedur pelayanan pendaftaran.

Penulis

Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri

Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing I

Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si

Dosen Pembimbing II


(9)

ix ABSTRACT

Name : Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri

NIM : 04220101

Program Study : Public Relations

Advisor I : Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si Advisor II : Himawan Sutanto, M.Si

Title

PROFESSIONALITY OF REGISTER SERVICE IN UNIVERSITY (Study to students of Communication Department related with New-Students

Admission Service of UPT PMB 2010) (128 pages+ xii)

Bibliographies: 15 books, 2 mini-thesis & journals Keywords: professionality, Admission service

In new students register, new students not only interested by publication promotion of Technical Unit – New Students Registration (UPT-PMB), but also all register and service system. That’s why UPT PMB tried to apply register with service excellent base to new students. There were some efforts to conclude service excellent in new students register also present satisfaction to new students who did register procedure. That’s why the writer had interest to reveal professionality and students satisfaction of Communication Department PMDK+B line by UPT PMB UMM 2010.

Problems statement in this research was how the level of satisfaction in new students, model service used, and service professionality to UPT PMB University of Muhammadiyah Malang, while the research purpose in this research was to find out the level of satisfaction in new students, model service used, and service professionality to UPT PMB University of Muhammadiyah Malang.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa baru, model pelayanan yang dipakai, dan profesionalitas pelayanan terhadap UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang. Sedang tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa baru, model pelayanan yang dipakai, dan profesionalitas pelayanan terhadap UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang.

According to Mohammad Iqbal (2004:57) what means by service excellent is the best service given to customer. There are three principles known as 3A concept. According to Pratama & Akhsin Shaff (2000:107), we have to present right attitude, we have to give un-divided attention and above all, the customer wanted action. Customer Relationship Management (CRM) according to Buttle (2004:55) is a core business strategy presented value to customer in order to get profit. CRM based on quality customer data and it possibly able to fulfill by information technology.

Research type was qualitative descriptive. Research was done at UPT PMB UMM. Data collection was done by interview and documentation while data validation used triangulation.


(10)

x

From the research, there found that new students in general felt satisfied on service given by UPT PMB, outside several matters they concerned, like long queue in registration process, also the amount of UPT PMB personnel which was huge, but lack of effectiveness in registration. Professionality forms could be seen in: (1) UPT PMB obligated their personnels to follow ethic training in registration activity; (2) UPT PMB did correct job description for new students as consumer in registration service; (4) UPT PMB did evaluation and feedback effort to new students related with the registration service procedure.

Writer

Dewanti Ratna Wulandari Setyoputri

Approved by: Advisor I

Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si

Advisor II


(11)

xi DAFTAR ISI

Cover

Lembar Persetujuan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstraksi ... vii

Abstract ... ix

Daftar Isi ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 8

F. Definisi Konseptual... 33

G. Metode Penelitian ... 34

1. Tipe dan Dasar Penelitian ... 34

2. Populasi ... 34

3. Sampel ... 35

4. Lokasi Penelitian ... 35

5. Teknik Pengumpulan Data ... 36

6. Teknik Analisis Data ... 36

7. Teknik Keabsahan Data ... 37

BAB II OBYEK PENELITIAN A. Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru ... 39

B. Struktur Organisasi UPT – PMB UMM... 40


(12)

xii

D. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) ... 47

Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Identitas Subyek Penelitian ... 52 B. Profesionalitas Pelayanan Unit Pelaksanaan Teknis Penerimaan

Mahasiswa Baru Ditinjau dari Perspektif Tingkat Kepuasan Mahasiswa Baru pada Pelaksanaan Penerimaan Pendaftaran di

Universitas Muhammadiyah Malang ... 54

Bab V Penutup

A. Kesimpulan ... 119 B. Saran... 121

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA Buku

Cutlip, Center & Brown, (2000). Effective Public Relations. Prenada Media Group, Jakarta.

Engel, Blackwell, & Miniard (1995). Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Binarupa Aksara, Jakarta.

Hamidi, (2007), Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, UMM Press, Malang. Iriantara,Yosal, (2007). Community Relations: Konsep & Aplikasinya. Simbiosa

Rekatama Medie, Bandung.

Kotler, Philip, (2003), Marketing Management, eleventh edition, Prentice Hall Kriyantono, Rachmat, (2006). Teknik Riset Komunikasi, Kencana, Jakarta.

Miles, Mathew B, A. Huberman Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. UI Press Jakarta.

Ruslan, Rosady, (2006). Metode Penelitian Public Relations & Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono, (2002). Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990), Delivering Quality Service; Balancing Customer Perceptions and Expectations, Free Press.

Skripsi dan Jurnal

Dewi Lukasyanti, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan, Skripsi. Universitas Negeri Semarang, 2006

Rustika Atmawati & M. Wahyuddin, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari Departement Store Di Solo Grand Mall, Jurnal, Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, tanpa tahun.


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang telah menjadi pintu pertama bagi mahasiswa baru untuk masuk ke Universitas Muhammadiyah Malang. Sehingga pelayanan di Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru menjadi hal yang penting terkait dengan kepuasan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang.

Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dewasa ini telah bersaing secara sehat. Beberapa perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di kota Malang ini, kini telah memiliki cara untuk menarik perhatian dari mahasiswa baru. Cara-cara tersebut bermacam-macam diantaranya yang dilakukan Unit Pelaksana Teknik Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, dimana Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru ini adalah unit yang bertugas melakukan promosi publikasi serta penerimaan mahasiswa baru. Dalam melakukan kegiatan tersebut Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru mengawalinya dengan membuat rencana operasional kegiatan. Rencana operasional kegiatannya yaitu; Pertama, mempersiapkan media publikasi dan prtomosi. Kedua, mempersiapkan software/program Penerimaan Mahasiswa Baru. Ketiga, mempersiapkan personil dan satuan tugas. Keempat, serta strategi pemasaran untuk menarik mahasiswa baru. Strategib pemasaran yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru yaitu; presentasi, menerima kunjungan siswa,


(15)

2 penyebaran booklet, poster dan kalender, pemasangan baliho dan spanduk. Media publikasi yang digunakan yaitu melalui internet, media elektronik (stasiun tv dan radio), media cetak (koran).

Kesemua upaya yang dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru tersebut merupakan bagian dari profesionalitas personel Unit Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru. Secara umum yang dimaksud profesionalitas adalah melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Namun yang lebih ditekankan dari pengertian ini adalah kinerja. Untuk memaksimalkan kinerja, dalam upayanya untuk mencapai profesionalitas, Unit Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru melaksanakan manajemen hubungan pelanggan atau yang populer disebut Customer Relationship Management. Customer relationship management (CRM) pada pokoknya merupakan strategi yang diimplementasikan untuk memanajemen interaksi perusahaan dengan pelanggan, klien, dan prospek penjualan. Ia melibatkan penggunaan teknologi untuk mengorganisir, mengotomatiskan, dan mensinkronkan proses bisnis – utamanya aktivitas penjualan, akan tetapi juga dimanfaatkan untuk penjualan, customer service, dan dukungan teknis. Keseluruhan tujuan adalah menemukan, menarik, dan memenangkan klien-klien baru, merawat dan mempertahankan apa yang sudah dimiliki perusahaan, memikat konsumen untuk kembali dan mengurangi biaya pemasaran dan layanan klien. Dalam kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru, Customer Relationship Management ini merupakan strategi yang diimplementasikan oleh UPT PMB dalam berhubungan dengan kliennya, yaitu mahasiswa baru dalam memberikan pelayanan sehingga dapat dicapai pelayanan


(16)

3 yang memuaskan mahasiswa baru sebagai konsumen dan bersifat peduli terhadap mahasiswa baru sebagai konsumen (customer care).

Dalam pendaftaran penerimaan mahasiswa baru, sistem manajemen hubungan pelanggan ini diwujudkan dalam prosedur pendaftaran dan pelayanan mahasiswa baru. Mahasiswa baru tidak hanya tertarik oleh promosi publikasi Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru, melainkan juga melalui sistem pendaftaran dan pelayanan. Karena semua petugas yang ada di Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru sebelum melaksanakan tugasnya mereka telah dibekali pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan tugasnya nanti seperti training team work building dan service excellent.

Service Excellent atau pelayanan prima merupakan hal yang diutamakan bagi petugas UPT PMB agar dapat memberikan bantuan dan pelayanan secara optimum kepada mahasiswa baru. Secara umum service excellent adalah dua kata berasal dari bahasa Inggris service dan excellent. Service artinya jasa, pelayanan, tugas dan excelent artinya unggul, ulung, baik sekali, dengan demikian dalam perspektif ini pelayanan yang sempurna merupakan salah satu nilai jual yang penting bagi sebuah industri jasa. Sebuah pelayanan dikatakan sempurna apabila dampak yang terjadi pada konsumen adalah loyalitas yang sangat tinggi. Dalam hal ini, indikator telah terciptanya pelayanan prima dapat dilihat dari kondisi mahasiswa baru sebagai konsumen yang merasa puas terhadap pelayanan UPT PMB.

Sebagai bagian pengukuran profesionalitas pelayanan UPT PMB, peneliti memandang penting untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa baru yang mana dapat diketahui dari tanggapan afektif positif serta umpan balik positif


(17)

4 terhadap kinerja UPT PMB. Sedangkan untuk mengukur tingkat profesionalitas pelayanan UPT PMB, maka peneliti melakukan penilaian atas dasar tahap persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi dari pelaksanaan PMB oleh UPT PMB. Hal utama yang dinilai peneliti disini adalah bagaimana UPT PMB menerapkan pelayanan prima terhadap konsumen, dalam hal ini mahasiswa baru, sesuai dengan job description (deskripsi tugas) masing-masing personel. Peneliti disini juga melakukan penilaian terhadap model pelayanan yang digunakan oleh UPT PMB dalam memberikan layanan kepada mahasiswa baru sebagai konsumen. Peneliti mengungkap model pelayanan tersebut dengan cara membandingkan karakteristik pelayanan yang diberikan dengan teori tentang pelayanan (service). Karakteristik pelayanan memiliki keterkaitan dengan ilmu komunikasi karena layanan jasa selalu mengutamakan penggunaan komunikasi untuk menciptakan pelayanan prima (service excellent). Segala sesuatu yang berhubungan dengan jasa, apalagi yang bersentuhan dengan interaksi antar individu selalu melibatkan komunikasi sebagai cara menyampaikan pesan secara optimal dari satu individu ke individu yang lain.

Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa profesionalitas kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen atau pelanggan. Skripsi Dewi Lukasyanti yang membahas tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara Kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap keputusan penggunaan jasa pada RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan (Dewi Lukasyanti, 2006). Penelitian ini


(18)

5 mendapati adanya pengaruh signifikan dari profesionalitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Demikian juga dalam pelayanan prosedur pendaftaran mahasiswa baru di UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang.

Pendaftaran untuk menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang ini bisa dilakukan melalui proses pelayanan pendaftaran lokal (langsung ke tempat pendaftaran di kampus II UMM maupun di kampus III UMM) dan proses pelayanan pendaftaran online (melalui internet). Selain itu untuk menarik mahasiswa baru Unit Pelaksana Teknis – Penerimaan Mahasiswa Baru juga memiliki jalur penerimaan mahasiswa baru seperti; jalur PMDK+B, jalur SPMB regular, jalur beasiswa anak yatim dan lain sebagainya.

Jalur penelusuran minat dan kemampuan plus Beasiswa (PMDK + B) ditujukan untuk menjaring mahasiswa baru yang mempunyai kemampuan akademik di atas rata-rata dari sekolah asal. Calon Maba yang mempunyai prestasi akademik bagus dan memenuhi syarat lain akan diterima di UMM tanpa tes, serta memperoleh beasiswa yang besarnya ditetapkan oleh pimpinan Universitas. Beasiswa yang diberikan bermacam-macam, mulai potongan DPP, SPP, serta diprioritaskan untuk memperoleh beasiswa lain.

Dari gambaran tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa baru yang melalui jalur PMDK + B mendapatkan banyak fasilitas dari segi finansial dan akademik, yang menjadikan mereka lebih mudah untuk masuk ke Universitas Muhammadiyah Malang. Dari perspektif kampus, benefit yang ditawarkan mahasiswa ini dari segi finansial tidaklah sama dengan mahasiswa lain yang masuk melalui jalur biasa. Menarik disini untuk melihat bagaimana profesionalitas pelayanan yang mereka terima berkaitan dengan prosedur


(19)

6 pendaftaran mahasiswa baru. Karena sebuah lembaga yang memiliki orientasi mendapatkan profit tentu saja mengutamakan profesionalitas layanan pada konsumen yang memberikan keuntungan besar terhadapnya. Bila dianalogikan pada prosedur pendaftaran mahasiswa baru, maka mahasiswa baru dari jalur PMDK + B tidak memberikan profit optimum pada UMM. Oleh karena itu, menarik untuk melihat bagaimana pelaksanaan prosedur pendaftaran yang dialami oleh kelompok mahasiswa ini. Dari pengalaman mahasiswa baru jalur PMDK + B inilah tampak bagaimana kualitas sesungguhnya pelayanan dari UPT PMB UMM. Apabila pelayanan yang diterima oleh kelompok mahasiswa PMDK + B ini dipersepsi baik dan mahasiswa baru jalur PMDK + B merasa puas terhadap layanan prosedur pendaftaran, maka seharusnya demikian juga terhadap kelompok mahasiswa baru lainnya.

Melihat hal tersebut peneliti ingin meneliti tentang profesionalitas pelayanan pendaftaran mahasiswa baru oleh Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru. Peneliti di sini ingin mengetahui profesionalitas pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru, yang mana dapat dinilai juga dari perspektif kepuasan mahasiswa sebagai konsumen, terutama mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang. Alasan mengapa peneliti memilih objek penelitian mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang karena berdasarkan rangking jumlah pendaftar yang termasuk jurusan The Big Five di tahun 2007 yaitu rangking pertama Ilmu Komunikasi, kedua Manajemen, ketiga Teknik Informatika, keempat Akuntansi, kelima Psikologi. Di tahun 2010 Ilmu komunikasi tetap bertahan dalam The Big Five walaupun sedikit merosot menjadi rangking kedua,


(20)

7 tetapi dalam lima tahun terakhir jurusan Ilmu Komunikasi tetap berada dalam The Big Five. Selain alasan tersebut peneliti adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru terhadap kepuasan mahasiswa baru, jadi penelitian akan lebih efektif dari pada penelitian di jurusan lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

”Bagaimanakah penilaian mahasiswa baru jurusan Ilmu Komunikasi jalur PMDK+B terhadap profesionalitas pelayanan pendaftaran di Universitas Muhammadiyah Malang?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis penilaian mahasiswa baru jurusan Ilmu Komunikasi jalur PMDK+B terhadap profesionalitas pelayanan pendaftaran di Universitas Muhammadiyah Malang.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan bacaan dan referensi bagi mahasiswa FISIP terutama Jurusan Ilmu Komunikasi


(21)

8 konsentrasi Public Relations (PR) yang membutuhkan dan berminat meneruskan dan mengembangkannya .

2. Secara Praktis

Diharapkan dapat menjadi masukan pada Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa baru.

E. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Pelayanan dalam Ilmu Komunikasi

Membahas tentang komunikasi akan ditemui beberapa pemahaman yang tidak akan ada habisnya untuk dibahas, dalam bukunya ” introductions to communications studies” John Fiske menyampaikan beberapa asumsi tentang komunikasi yang membawanya menuju definisi umum bahwa komunikasi merupakan ” Social interaction trough Massages ”. Oleh karena itulah teori-teori komunikasi disampaikan, komunikasi yang efektif, betapa pentingnya komunikasi sehingga dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam berinteraksi.

2. Pelayanan Sebagai Proses

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia berusaha, baik melalui aktivitas sendiri, maupun secar tidak langsung melalui aktivitas orang lain. Aktivutas adalah sutu proses penggunaan akal, pikiran, panca indra dan anggota badan dengan atau tanpa alat bantu ayng dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang dan jasa. Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung


(22)

9 inilah yang dinamakan pelayanan. Arti proses itu sendiri menurut Fre Luthans adalah ”... any action which is performed by management to achieve organizational objektives”. Disini pengertian proses terbatas dalam kegiatan manjemen dalam rangka pencapean tujuan organisasi.

3. Pelayanan Komunikasi

Pelayanan komunikasi adalah layanan dalam bentuk penyampaian pesan yang berupa informasi. Pelayanan UPT PMB merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada mahasiswa baru dalam mencari informasi mengenai pendaftaran kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, pelayanan kepada pengunjung dapat diselengggarakan dengan sebaik-baiknya pula. Misalnya semua mahasiswa baru yang ingin mencari informasi pendaftaran kuliah dapat dilayani di meja front office oleh petugas UPT PMB. 4. Pelayanan Prima (Service Excellent)

a. Pengertian Pelayanan prima

Menurut Mohammad Iqbal (2004:57) yang dimaksud dengan pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan kepada pelanggan. Pelayanan prima sangat mengutamakan pelanggan karena ”pelanggan adalah Raja” atau ”Pelanggan adalah profit”. Oleh karena itu, berbagai kemudahan dan kenyaman harus diberikan kepada pelanggan. Pelanggan perlu dipelihara dengan cara menghargai, memuliakan, dan menghormatinya.

Dengan adanya pelayanan prima diharapkan pelanggan yang sudah ada tetap sebagai pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi dan mampu menarik calon pelanggan menjadi pelanggan potensial. Ini semua


(23)

10 dilakukan dalam rangka memenangkan persaingan sekaligus membina dan mempertahankan pelayanan kepada pelanggan.

b. Indikator Pelayanan prima

Adapun indikator pelayanan prima bisa dikatakan sebagai berikut : 1) Tangibles yaitu pelayanan dalam hal fisik, perlengkapan dan

penampilan pegawai

2) Empathy yaitu Perusahaan/pegawai sangat perhatian kepada pelanggan dan memahami kebutuhan nasabah (termasuk ego dan aktualisasi)

3) Reliabilty yaitu layanan konsisten sesuai janji dan dapat diandalkan kualitasnya

4) Assurance yaitu kemampuan perusahaan dan frontliners dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan pada nasabah (keramahan, kompetensi, kredibilitas dan kenyamanan)

5) Responsivenes yaitu kecepatan untuk memberikan layanan terbaik berdasarkan persepsi

5. Customer Care (Peduli Konsumen) a. Pengertian Customer Care

Menurut Pratama & Akhsin Shaff (2000:107) Customer Care adalah kepedulian terhadap pelanggan. Customer Care pada dasarnya adalah rasa kepedulian organisasi yang berorientasi sosial (non-profit) terhadap


(24)

11 pelanggan yang ditunjukkan dengan adanya sikap, perhatian, dan tindakan nyata sehingga pelanggan merasa nyaman dengan pelayanan prima yang diberikan.

b. Prinsip Pelayanan

Terdapat 3 prinsip pelayanan yang dikenal dengan konsep 3A. Menurut Pratama & Akhsin Shaff (2000:107), yaitu:

1) Kita harus menyajikan sikap (attitude) yang benar

2) Kita harus memberikan perhatian (attention) yang tidak terbagi 3) Di atas semuanya pelanggan mencari tindakan (action).

6. Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management (CRM) atau Manajemen Hubungan Pelanggan menurut Buttle (2004:55) adalah strategi bisnis inti yang menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan memungkinkan dengan adanya teknologi informasi.

Buttle (2004:56) dalam bukunya menjelaskan bahwa strategi CRM bertujuan mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Beberapa perusahaan melakukannya dengan menghilangkan biaya hubungan tersebut. Misalnya dengan mengalihkan pelanggan mandiri berbasis web. Perusahaan lain melakukannya dengan menggabungkan pendapatan yang diperoleh dari hubungan pelanggan, contohnya dengan menjual produk dan jasa tambahan kepada pelanggan.

Pendapat Buttle (2004:56) secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan setiap strategi CRM adalah untuk mengembangkan hubungan yang saling


(25)

12 menguntungkan dengan pelanggan. Dari sini dapat dijelaskan bahwa tujuan inti dari CRM adalah terciptanya profitabilitas pelanggan, sebaliknya dalam konteks non-profit usaha CRM ditujukan kepada hal-hal seperti efisiensi operasional atau peningkatan kepuasan klien. Pengukuran profitabilitas berarti bahwa organisasi harus mampu melacak pendapatan dan biaya pada pelanggan. 7. Pelayanan UPT-PMB

Pelayanan berarti kegiatan melayani, menurut Waworuntu (Fanani, 2005:16) pelayanan adalah sikap menolong bersahabat dalam profesional yang memuaskan konsumen dan menyebabkan konsumen seterusnya datang kembali untuk berbisnis. Sedangkan menurut Purwodarminto (1995:575) pelayanan mengandung arti perbuatan yang dilakukan untuk menolong, menyediakan atau melayani segala yang diperlukan orang lain. Jadi, dapat disimpulkan pelayanan mengandung makna memberikan bantuan kepada orang lain pada saat itu untuk memenuhi rasa puasnya agar orang lain pada saat itu untuk memenuhi rasa puasnya agar orang tersebut menjadi pelanggan.

Pelayanan dibagi menjadi 3 tingkatan menurut Purwodarminto (1995: 575) yaitu:

a. Pelayanan Biasa

Interaksi pemberi dan penerima pelayanan berlangsung wajar tanpa dibarengi dengan usaha si pemberi untuk membuat moment pelayanan menjadi hidup.

b. Pelayanan Baik

Merupakan pelayanan biasa namun si pemberi mengadakan upaya untuk si penerima agar merasa senang.


(26)

13 c. Pelayanan Memuaskan

Merupakan pelayanan baik yang telah disebutkan seluruhnya tapi si pemberi pelayanan biasa memberikan atau membuat kejutan si penerima. Kegiatan ini akan menggugah hati nurani pelanggan sehingga mereka terkesan.

Memelihara tingkat mutu pelayanan yang berfungsi untuk perusahaan seperti Unit Pelayanan Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak kesulitan yang dihadapi. Kualitas pelayanan yang menurun sangat merusak reputasi perusahaan sehingga menimbulkan adanya tuntutan karena adanya pekerjaan yang salah atau kurang bertanggung jawab.

8. Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan

Menurut Yamit (2004;32) faktor penghambat pelayanan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Kurang otoritas yang diberikan pada bawahan.

b. Terlalu birokrasi sehingga lambat dalam menanggapi keluhan pelanggan. c. Bawahan tidak berani mengambil keputusan sebelum ijin dari atasan. d. Petugas sering bertindak kaku dan tidak memberi jalan keluar yang baik. e. Petugas sering tidak ada ditempat pada waktu jam kerja sehingga sulit

untuk dihubungi. f. Banyak interest pribadi g. Budaya tips

h. Aturan main yang tidak terbuka dan tidak jelas.


(27)

14 j. Banyak instansi/bagian lain yang terlibat.

k. Tidak ada keselarasan antar bagian dalam memberi pelayanan. l. Kurang kontrol sehingga petugas ”nakal”.

Seperti halnya UPT – PMB beberapa hal juga menjadi penghambat bagi mutu pelayanan UPT – PMB. Sama seperti yang diungkapkan di atas, beberapa hal yang ada diatas juga menjadi penghambat bagi UPT – PMB untuk meningkatkan mutu pelayanannya.

9. Peningkatan Mutu Pelayanan

Ada beberapa cara memelihara tingkat kuantitas atau mutu pelayanan yang dikemukakan Kotler (2003:159):

a. Merekrut dan melatih karyawan secara hati-hati

b. Program pengawasan supervisor, pengawasan untuk rekan sejawat, dan pengetahuan diri sendiri.

c. Survey atas pemakai jasa yang lebih baik dengan para pemakai. 10. Kualitas Pelayanan terhadap Mahasiswa Baru

Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dalam hal ini mahasiswa baru. Kasmir (2006:15) berpendapat bahwa pelayanan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah, dalam hal ini mahasiswa baru. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua produk yang ditawarkan memerlukan pelayanan dari karyawan. Definisi kualitas layanan jasa menurut Wyckop (dalam Rosady Ruslan, 2006:280) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk


(28)

15 memenuhi keinginan pelanggan, dalam hal ini mahasiswa baru. Artinya, terdapat dua faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service (layanan yang diharapkan) dan perceived service (layanan yang dirasakan) Pasuraman (dalam Rosady Ruslan, 2006:281).

Jika layanan jasa yang diterima melampaui harapan mahasiswa baru, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang unggul. Sebaliknya jika layanan jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai pelayanan yang buruk.

Menurut Elhaitammy: 1990 (dalam Rosady Ruslan, 2005: 280) yang dimaksud dengan pelayanan unggul merupakan suatu sikap atau tata cara pihak customer service (pelayanan pelanggan) dapat melayani mahasiswa baru secara memuaskan. Dalam konsep Service of excellent terdapat empat unsur pokok, yaitu:

1. Kecepatan 2. Ketepatan 3. Keramahan 4. Kenyamanan

Keempat unsur tersebut merupakan kesatuan pelayanan jasa yang terintegrasi, artinya pelayanan atau jasa yang diberikan kepada mahasiswa baru menjadi tidak Excellence (unggul), jika salah satu unsurnya kurang.

Adapun sasaran dan manfaat dalam memberikan suatu pelayanan prima (unggul) adalah: Sasaran Service of Excellence Manfaat Bagi pra Pelanggan Manfaat Bagi Customer Service Manfaat Bagi perusahaan Memuaskan mahasiswa baru Kebutuhan terpenuhi Meningkatkan percaya diri Meningkatkan kesan layanan professional


(29)

16 Meningkatkan loyalitas mahasiswa baru Merasa dihargai dan layanan baik Kepuasan dalam bekerja Kelangsungan usaha lebih terjamin Mencapai tujuan dan manfaat Pelayanan lebih professional Memupuk semangat memberikan layanan terbaik Meningkatkan ekspansi/investasi perusahaan Dapat menciptakan citra positif Kepuasan bagi mahasiswa baru Kepuasan dalam memberikan layanan

Good Corporate Image

Sumber: diolah dari Elhaitammy, T (1990) yang dikutip oleh Rosady Ruslan

Menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman (dalam Rosady Ruslan 2006:282) terdapat 10 faktor yang menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut:

a. Realibility

Yaitu keandalan, mencakup kinerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability), serta dapat memenuhi janji yang ditawarkan dalam memberikan pelayanan.

b. Responsiveness

Kesigapan dalam merespon dan memberikan pelayanan jasa yang dibutuhkan mahasiswa baru.

d. Competence

Memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang baik tentang layanan terhadap mahasiswa baru.

e. Access

Kemudahan untuk menghubungi dan dijumpai, seperti lokasi, fasilitas, dan informasi produk layanan jasa mudah diakses mahasiswa baru.


(30)

17 Memiliki sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan dari pihak pemberi jasa layanan dalam kontak personal, melalui operator telepon, resepsionis, customer service dan customer relations

g. Communication

Media komunikasi yang dipergunakan selain dapat memudahkan penyampaian pesan-pesan, informasi, dan mudah dipahami, serta penuh perhatian untuk mendengar keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa baru.

h. Credibility

Kepercayaan yang dibangun berawal dari sifat jujur dan dapat diterima, mencakup citra, nama dan reputasi yang baik dari pihak perusahaan atau customer service dalam berinteraksi dengan mahasiswa baru.

i. Security

Menciptakan rasa aman dan nyaman dari suatu resiko, atau keragu-raguan, yaitu berkaitan dengan keamanan secara fisik (physical safety), keuangan (financialsecurity), dan kerahasiaan terjamin (confidential)

j. Understanding or Knowing the Customer

Berupaya memahami kebutuhan atau keinginan para mahasiswa baru. k. Tangibles

Wujud fisik yang ditampilkan, sosok gedung, ruangan, fasilitas dan sarana parkir serta peralatan penunjang lainnya untuk memberikan pelayanan jasa yang memadai, aman, dan nyaman

Perkembangan selanjutnya Pasuraman (1998) dan Zeithaml (1996) (dalam Rosady Ruslan 2006:284) dari sepuluh dimensi layanan tersebut


(31)

18 dikelompokan menjadi 5 dimensi utama sebagai penentu suatu kualitas pelayanan jasa :

a. Realibility, yaitu suatu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, respon atau kesigapan dalam membantu mahasiswa baru dengan memberikan layanan cepat, tepat, dan tanggap serta mampu menangani keluhan para mahasiswa baru dengan baik.

c. Assurance, Kemampuan karyawan tentang pengetahuan dan informasi suatu produk (good produk knowledge) yang ditawarkan dengan baik, keramah- tamahan, perhatian, dan kesopanan dalam memberikan jaminan pelayanan yang terbaik.

d. Emphaty, merupakan perhatian secara individual yang diberikan kepada mahasiswa baru dan berusaha untuk memahami keinginan dan kebutuhan, serta mampu menangani keluhan mahasiswa baru secara baik dan tepat. e. Tangibles, kenyataan yang berhubungan dengan penampilan fisik gedung,

ruang lobby atau front office yang representative, tersedia tempat parkir yang layak, kebersihan, kerapihan, aman, dan kenyamanan di lingkungan perusahaan , tersedianya tempat parkir yang layak, lobby yang representative

11. Alur Proses Pengolahan Informasi

Tahap-tahap pengolahan informasi adalah:

a. Pemaparan (exposure) yaitu pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus sedemikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima indera manusia.


(32)

19 b. Perhatian, yaitu alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru

masuk.

c. Pemahaman, yaitu tafsiran atas stimulus

d. Penerimaan, yaitu tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan dan/atau sikap orang bersangkutan.

e. Retensi, yaitu pemindahan tafsiran stimulus ke dalam ingatan jangka panjang


(33)

20 Bagan 1

Model Pengolahan Informasi

Sumber: Engel, Blackwell, & Miniard (1995).

Dalam gambar bahwa stimulus harus hadir dan tersedia untuk pengolahan agar tahap pertama dari pengolahan informasi, yaitu pemaparan, terjadi. Sesudah pemaparan, konsumen mungkin akan menaruh perhatian pada atau ”memproses” stimulus tersebut. Selama pemrosesan ini, konsumen akan mengaitkan makna pada stimulus tersebut, dan ini merupakan tahap pemahaman. Menurut Engel, Blackwell, & Miniard (1995:7) terjadi dari kedekatan fisik terhadap suatu stimulus yang menimbulkan peluang Stimulus Didominasi pemasar lain-lain Pencarian eksternal Pemaparan Perhatian Pemahaman Penerimaan Retensi Pencarian informal Pengenalan kebutuhan Pencarian Evakuasi alternatif Kepercayaan Sikap Nilai Pengaruh lingkungan Budaya Kelas sosial Pengaruh pribadi Keluarga Situasi Perbedaan individu Sumber daya konsumen Motivasi dan keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian Gaya hidup demografi Pembelian Hasil

ketidakpuasan kepuasan


(34)

21 diaktifkannya satu indera atau lebih. Ini mengharuskan komunikator menyeleksi media, entah antar pribadi atau massal yang menjangkau pasar target.

Tahap kedua adalah perhatian. Menurut Engel, Blackwell, & Miniard (1995:10) perhatian dapat didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Karena kapasitas merupakan sumber daya yang terbatas, maka konsumen, dalam hal ini mahasiswa baru, sangat selektif dalam cara mereka mengalokasikan perhatian mereka.

Tahap berikut adalah pemahaman. Engel, Blackwell & Miniard (1995:20) menyatakan bahwa pemaaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Inilah saat makna dikaitkan dengan stimulus.

Tahap berikutnya, penerimaan, sangat penting di dalam bidang komunikasi yang persuasif. Walaupun konsumen mungkin mengerti secara akurat apa yang dikatakan oleh seorang wiraniaga atau sebuah iklan, pertanyaan kritis yang diajukan pada tahap ini adalah apakah konsumen benar-benar percaya akan informasi ini.

Tahap terakhir, retensi, melibatkan pemindahan informasi ke dalam ingatan jangka panjang. Akan tetapi, perhatikan bahwa ingatan juga mempengaruhi tahap-tahap sebelumnya. Tafsiran atas stimulus bergantung pada pengetahuan yang disimpan dan pengalaman sebelumnya. Engel, Blackwell & Miniard (1995:33) menyatakan bahwa retensi melibatkan pemindahan informasi ke dalam ingatan jangka panjang.


(35)

22 12. Konsep Kepuasan Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru disini merupakan konsumen yang menikmati pelayanan penerimaan mahasiswa baru, sehingga dasar-dasar untuk memahami kepuasan mahasiswa baru merupakan teori tentang kepuasan konsumen.

Menurut Philip Kotler (2003), kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Mahasiswa baru sebagai konsumen merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, pelayanan ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi mahasiswa baru.

Menurut Tjiptono (1999;24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan sesuai dengan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (discount formation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual produk yang dirasakan antara harapan sebelumnyadengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiananya. Sementara Engel dalam Tjiptono (1999:24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelangggan.

Rangkuti (2003:266) mendefinisikan kepuasan pelangggan sebagai tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan, dalam hal ini mahasiswa baru, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh layanan jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk


(36)

23 memberikan rekomendasi positif terhadap individu lain yang potensial untuk menjadi mahasiswa baru. Jadi, kepuasan mahasiswa baru sebagi suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan dan harapan mahasiswa baru dapat terpenuhi melalui pelayanan.

Menurut Gaspersz (Rangkuti, 2003:38) kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi mereka. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan adalah:

a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika dia sedang melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk (persahaan). Jika saat itu kebutuhan dan keinginan besar, maka harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi. b. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dari

perusahaan maupun pesaingnya.

c. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk atau jasa yang bakan dibeli oleh konsumen.

d. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi perspsi pelanggan.

Sedangkan menurut Umar (2001:51) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu:

a. Mutu produk dan pelayanannya

Kegiatan penjualan terdiri dari variabel pesan (sebagai penghasil serangkaian sikap tertentu mengenai perusahaan, produk dan tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai penilaian


(37)

24 pelanggan atas pelayanan perusahaan), perantara (sebagai penilaian pelanggan atas perantara perusahaan).

b. Kegiatan penjualan

c. Pelayanan setelah penjualan

Pelayanan setelah penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu seperti penanganan keluhan dan pengembalian uang. d. Nilai-nilai perusahaan

Variabel nilai perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai resmi yang dinyatakan oleh perusahaan dan nilai tidak resmi yang tersirat dalam segala tindakan sehari-hari.

Menurut Kotler (2003;42) kepuasan pelanggan adalah ” satisfaction is a person”s feelings of pleasure or disappointment resulting from comparing a product”s perceived performance (our out come) in relation to his or her expectations ” atau perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

Menurut Amstrong dan Kotler (1997;10) kepuasan pelangggan adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, maka pembelinya tidak puas. Bila prestasi sesuai atau melebihi harapan pembelinya merasa puas atau gembira. Pelanggan, dalam hal ini mahasiswa baru yang merasa puas akan memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan layanan jasa ini. Kuncinya adalah memenuhi harapan mahasiswa baru dengan prestasi Universitas.


(38)

25 13. Elemen Program Kepuasan Mahasiswa Baru

a. Barang dan Jasa Berkualitas

UMM yang ingin menerapkan program kepuasan mahasiswa baru harus memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak, standarnya harus menyamai para pesaing utama dalam indutri pendidikan. Untuk itu, berlaku prinsip ” quality comes first, satisfaction program follow ”. Biasanya Universitas yang tingkat kepuasan mahasiswa barunya tinggi menyediakan tingkat layanan mahasiswa baru yang tinggi pula. Seringkali itu merupakan cara mereka menjustifikasi harga yang lebih mahal. UMM juga menerapkan prinsip tersebut dimana UMM yang memiliki tingkat kepuasan mahasiswa baru juga berusaha menyediakan tingkat layanan yang tinggi pula.

b. Relationship Marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dalam membangun bisnis ulangan (repeat business) dan menciptakan loyalitas pelanggan. Begitu juga dengan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang sangat setuju dengan pernyataan diatas karena untuk meningkatkan setiap program promosi loyalitas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru agar terjalin dalam jangka panjang dengan para mahasiswa baru dan saling menguntungkan.

Terdapat banyak perbedaan antara single – transaction marketing (STM) dan relationship marketing (RM). STM berfokus pada penjualan diskrit


(39)

26 individual sehingga relasi antara perusahaan dan pelanggan berakhir beitu transaksi penjualan selesai. Sebaliknya jalinan relasi dalam RM berlangsung terus – menerus dalam ajngka panjang dan tidak berhenti hanya pada satu transaksi penjualan. Bila STM berfokus semata – mata pada faktor harga, maka RM justru berfokus pada kepuasan nonekonomis seperti layanan, waktu pengiriman produk (penyampaian jasa), dan kepastian mengenai kesinambungan pasokan. RM mengutamakan peluang untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas dasar kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Sedangkan STM, seringkali didasarkan pada relasi yang diwarnai ’pertentangna kepentingan’ (pembeli menginginkan harga murah, sedangkan penjual menghendaki laba tinggi).

Tentu saja penerapan konsep relationship marketing mengandung risiko. Perusahaan yang menjali relasi jangka panjang dengan para pelangggan biasanya menetapkan harga premium untuk layanan yang lebih superior. Hal ini menyebabkan perusahaan bersangkutan rentan terhadap kompetisi harga dengan perusahaan-perusahaan lebih berharga murah yang menawarkan layanan lebih sedikit. Selain itu, mungkin pula terjadi situasi di mana pelanggan mengalihkan pesanannya yang besar dan relatif lebih mudah dipenuhi kepada pesaing berharga murah yang berspesialisasi pada transaksi semacam itu. Sementara itu, perusahaan menyerahkan pesananan yang lebih kecil dan lebih sukar dipenuhi kepada perusahaan superior. Relasi semacam ini harus diperbaiki atau diakhiri.

Upaya menjalin relasi dengan pelanggan juga bisa gagal karena sebab – sebab lain, seperti (1) sebagian pelanggan menolak untuk tergantung kepada


(40)

27 pemasok tunggal; (2) mungkin saja tidak ada manfaat timbal balik bagi perusahaan dan pelanggan; dan (3) sebagian pelanggan lebih menyukai fokus jangka pendek yang semata – mata didasarkan pada harga murah.

Meskipun demikian, relationship marketing seringkali, namun tidak selalu, sukses (Schnaars, 1988; Sheth, et al., 1999). Menurut Lovelock, Patterson dan Walker (2001), kesuksesan ini dipengaruhi oleh determinan seperti (1) kepercayaan (trust); (2) kepuasan terhadap produk dan jasa sebelumnya; (3) persepsi terhadap nilai (value) yang didapatkan; (4) efektivitas komunikasi; (5) ikatan sosial atau ’persahabatan’ ; dan (6) durasi relasi yang telah terjalin (length of patronage).

c. Program Promosi Loyalitas

Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara perusahaan dan pelanggan. Biasanya, program ini memberikan semacam ’penghargaan’ (rewards) khusus (seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/jasa perusahaan) kepada mahasiswa baru kelas kakap atau pelanggan rutin (heavy users) agar tetap loyal pada produk dari perusahaan bersangkutan. Program yang semula dipelopori industri penerbangan ini kini telah merambah ke berbagai industri lainnya, seperti hotel, penyewaan mobil, penyewaan VCD/DVD, pusat kebugaran, mail order catalogs, dan lain – lain. Selain itu, kemitraan antar perusahaan juga banyak terbentuk. Misalnya, hotel bekerja sama dengan perusahaan penerbangan dan penyewaan mobil untuk membentuk jaringan aliansi strategis. Melalui kerja sama seperti itu


(41)

28 diharapkan kemampuan menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta loyalitas pelanggan akan semakin besar.

d. Sistem Penanganan Komplain Secara Efektif

Penanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk. Terkait dengan prosedur pendaftaran, universitas harus memastikan layanan jasa yang dihasilkannya benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya sejak awal. Baru setelah itu, jika ada masalah, universitas segera berusaha memperbaikinya lewat sistem penanganan komplain. Jadi, jaminan kualitas harus mendahului penangan komplain. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa baru mengalami berbagai macam masalah, setidaknya berkaitan dengan layanan jasa, waktu penyampaian, atau layanan mahasiswa baru. Oleh sebab itu, universitas harus memiliki sistem penangan komplain yang efektif. Begitu juga dengan penanganan komplain yang juga terjadi di Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang juga akan segera diselesaikan pada saat itu juga agar tidak berlarut – larut, penyelesaian akan dilakukan sesuai dengan sistem yang ada di Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang. Hal tersebut dilakuakan agar mahasiswa baru percaya dengan kualitas Universitas Muhammadiyah Malang maupun petugas UPT PMB. Selain itu di Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru jika sudah membeli formulir pendaftaran maba tidak dapat dikembalikan lagi atau mengganti jurusan, karena sudah menjadi kebijakan dari Universitas Muhammadiyah Malang . Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan diatas.


(42)

29 Sistem penangganan komplain yang efektif membutuhkan beberapa aspek (Tjiptono, 2000), seperti (1) permohonan maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang mereka alami; (2) empati terhadap pelanggan yang ramah; (3) kecepatan dalam penangana keluhan; (4) kewajaran atau keadilan dalam memecahkan masalah/keluhan; dan (5) kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan (via saluran telepon bebas pulsa, surat, e-mail, fax, maupun tatap muka langsung) dalam rangka menyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan, dan/atau komplain. Sistem tersebut juga diterapkan di Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, apabila terjadi komplain petugas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru pertama kali akan memeinta maaf atas terejadinya ketidakpuasan yang menyebabkan komplain tersebut muncul. Berikutnya proses – proses yang dikemukan oleh Tjiptono juga akan dilakukan petugas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru sebagai tindakan handling complain kepada mahasiswa baru.

Keterlibatan langsung kepala Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru dalam menangani keluhan mahasiswa baru juga sangat penting, karena bisa mengomunikasikan secara nyata komitmen Universitas Muhammadiyah Malang dalam memuaskan setiap pelanggan. Selain itu, para petugas layanan mahasiswa baru harus diseleksi dan dipantau secara cermat guna memastikan bahwa mereka benar – benar berorientasi pada pemuasan kebutuhan mahasiswa baru.


(43)

30 e. Program pay-for-performance

Petugas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru, sebagai ujung tombak dari sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang pendidikan dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam hal ini petugas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru juga harus merupakan sumber daya manusia yang berkualitas, karena merekalah yang akan menemui dan meyakinkan mahasiswa baru sehingga benar – benar terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang .

Dari apa yang petugas Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru telah lakukan, mereka juga mendapatkan reward dari hasil performancenya. Reward tersebut berupa gaji yang diberikan setiap bulan sesuai dengan kesepakatan dari petugas maupun Universitas Muhammdiyah Malang. Hal tersebut dilakukan agar petugas dapat meningkatkan kinerjanya dan menjaga stabilitas performa kerjanya.

14. Teori Kepuasan

Menurut Kotler (2003) kepuasan mahasiswa baru sebagai konsumen dapat diukur melalui:

a. Sistem Keluhan dan Saran

UMM sebagai industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi mahasiswa baru untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi mahasiswa baru. Alur informassi ini memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.


(44)

31 b. Survei Kepuasan

Universitas tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan mahasiswa baru. UMM sebagai industri yang responsif mengukur kepuasan mahasiswa baru dengan mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari mahasiswa baru untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri. Selain itu juga ditanyakan tentang kinerja industri saingannya.

c. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)

Sistem pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain itu pelanggan bayangan melaporkan apakah wiraniaga yang menangani produk dari industri. d. Analisa mahasiswa baru yang Beralih.

UMM sebagai industri dapat menghubungi mahasiswa baru yang tidak jadi mendaftar untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan mahasiswa baru.

Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990), menyatakan adanya lima dimensi yang menjadi acuan pengukuran yang dilakukan konsumen, dalam halini mahasiswa baru, terhadap pelayanan yaitu :


(45)

32 a. Tangibles, yaitu aspek yang terlihat secara fisik misal peralatan dan

personel petugas.

b. Reliability, yaitu kemampuan untuk memiliki performa yang bisa diandalan dan akurat.

c. Responsiveness, kemauan untuk merespon keinginan atau kebutuhan akan bantuan dari konsumen serta pelayanan yang cepat.

d. Assurance, kemampuan para personel untuk menimbulkan rasa percaya dan aman kepada konsumen.

e. Empathy, yaitu kemauan personel untuk peduli dan memperhatikan para setiap konsumen.

Bagan 2

Alur Kepuasan Konsumen

Sumber: Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990) Ekspetasi

Diskonfirmasi

Kinerja

Affect

Equity

Minat Pembelian

Ulang Gethok Tular

Negatif Perilaku Komplain


(46)

33 F. Definisi Konseptual

1. Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru

Pelayanan berarti kegiatan melayani, menurut Waworuntu (Fanani, 2005:16). Pelayanan adalah sikap menolong bersahabat dalam profesional yang memuaskan konsumen dan menyebabkan konsumen seterusnya datang kembali untuk berbisnis. Sedangkan menurut Purwodarminto (1995:575) pelayanan mengandung arti perbuatan yang dilakukan untuk menolong, menyediakan atau melayani segala yang diperlukan orang lain. Jadi, dapat disimpulkan pelayanan mengandung makna memberikan bantuan kepada orang lain pada saat itu untuk memenuhi rasa puasnya agar orang tersebut menjadi pelanggan, dalam hal ini menjadi mahasiswa baru.

Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru adalah sikap menolong atau memberikan bantuan kepada orang lain pada saat itu untuk memberi kepuasaan kepada mahasiswa baru.

2. Profesionalitas Pelayanan

Profesionalitas pelayanan adalah kinerja seseorang sesuai dengan profesinya meliputi prosedur pelayanan yang diberikan, cara pelaksanaan pelayanan, tanggapan terhadap keluhan, peralatan pendukung yang digunakan (fasilitas yang disediakan), serta respon atau kecepatan dalam menanggapi kebutuhan akan pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya tersebut.

3. Kepuasan Mahasiswa Baru

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil pelayanan yang diperolehnya dengan harapannya untuk memperoleh pelayanan (Supranto,1997:233). Sehingga tingkat kepuasan merupakan fungsi


(47)

34 dari perbedaan antara hasil yang dirasakan dengan harapan. Mengacu pada prosedur pendaftaran mahasiswa baru, dimana mahasiswa baru merupakan konsumen, maka kepuasan mahasiswa baru adalah tingkat perasaan mahasiswa baru setelah membandingkan hasil pelayanan yang diperolehnya berdasarkan prosedur pelayanan yang diberikan, cara pelaksanaan pelayanan, tanggapan terhadap keluhan, peralatan pendukung yang digunakan (fasilitas yang disediakan), serta respon atau kecepatan dalam menanggapi kebutuhan akan pelayanan sesuai.

G. Metode Penelitian 1. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana penelitian tersebut tidak bertujuan untuk menguji atau membuktikan suatu hipotesis, melainkan hanya memberikan penjelasan. Sebagai dasar penelitian, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik dimana data yang akan disajikan nantinya bersifat deskriptif. Dan analisis data dilakukan secara induktif yaitu secara logis berdasarkan aturan tertentu. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2002:4). Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tipe penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang menggambarkan hasil temuan penelitian melalui kata-kata yang memberikan penjelasan tentang tema penelitian. 2. Populasi

Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subyek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan


(48)

35 oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono 2002:57)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PMDK+B Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yang pernah menjadi mahasiswa baru dan pernah merasakan pelayanan UPT-PMB UMM. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara di kantor Badan Administrasi Akademik Universitas Muhammadiyah Malang jumlah mahasiswa PMDK+B jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yaitu 31 orang. Alasan peneliti menggunakan mahasiswa komunikasi sebagai populasi penelitian karena Fakultas Ilmu Sosial dan Politik khususnya jurusan ilmu komunikasi merupakan salah satu jurusan dengan jumlah mahasiswa baru yang banyak diminati dan tergolong jurusan favorit.

3. Sample

Sample menurut Sugiyono adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara menyeluruh dari populasi, yaitu mahasiswa baru Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 yang mendaftar melalui jalur PMDK+B.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 yang mendaftar melalui jalur PMDK+B. Peneliti memilih objek penelitian tersebut dikarenakan sehingga diharapkan penilaian kepuasan mahasiswa baru akan lebih


(49)

36 obyektif dalam interview. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan interview (wawancara) dan dokumentasi.

a. Wawancara

Teknik wawancara dipilih jika peneliti menginginkan data berupa cerita rinci dan bahasa hasil konstruksi dari para responden, misalnya tentang pengetahuan, pengalaman, pendapat, atau pandangan hidup (Hamidi, 2007:140)

Peneliti disini melakukan wawancara terhadap 31 responden dari mahasiswa baru PMDK +B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010 UMM.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari catatan (data) yang telah tersedia atau telah dibuat oleh pihak lain (Hamidi, 2007:140) Peneliti melakukan studi terhadap dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu kepuasan mahasiswa baru dalam penerimaan mahasiswa baru PMDK+B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010. Data ini antara lain berupa catatan jumlah mahasiswa baru PMDK+B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010, profil jurusan komunikasi, profil UPT PMB Jurusan Ilmu Komunikasi UMM. 6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1992:16-24) yang terdiri dari komponen:


(50)

37 a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam hal ini, peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan. Data ini kemudian dijadikan sebagai bahan tambahan dalam penulisan.

b. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga mempermudah peneliti yang melakukan pengumpulan data berikutnya dan mencari bila diperlukan.

c. Data Display (Penyajian Data)

Alur penting yang ketiga yaitu, setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data atau mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Sedangkan yang paling sering digunakan adalah penyajian data dalam bentuk teks yang naratif.

d. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis keempat yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari data yang telah dianalisa, maka dilakukan penarikan kesimpulan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

7. Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang


(51)

38 memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan e. Membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang


(1)

33 F. Definisi Konseptual

1. Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru

Pelayanan berarti kegiatan melayani, menurut Waworuntu (Fanani, 2005:16). Pelayanan adalah sikap menolong bersahabat dalam profesional yang memuaskan konsumen dan menyebabkan konsumen seterusnya datang kembali untuk berbisnis. Sedangkan menurut Purwodarminto (1995:575) pelayanan mengandung arti perbuatan yang dilakukan untuk menolong, menyediakan atau melayani segala yang diperlukan orang lain. Jadi, dapat disimpulkan pelayanan mengandung makna memberikan bantuan kepada orang lain pada saat itu untuk memenuhi rasa puasnya agar orang tersebut menjadi pelanggan, dalam hal ini menjadi mahasiswa baru.

Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru adalah sikap menolong atau memberikan bantuan kepada orang lain pada saat itu untuk memberi kepuasaan kepada mahasiswa baru.

2. Profesionalitas Pelayanan

Profesionalitas pelayanan adalah kinerja seseorang sesuai dengan profesinya meliputi prosedur pelayanan yang diberikan, cara pelaksanaan pelayanan, tanggapan terhadap keluhan, peralatan pendukung yang digunakan (fasilitas yang disediakan), serta respon atau kecepatan dalam menanggapi kebutuhan akan pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya tersebut.

3. Kepuasan Mahasiswa Baru

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil pelayanan yang diperolehnya dengan harapannya untuk memperoleh pelayanan (Supranto,1997:233). Sehingga tingkat kepuasan merupakan fungsi


(2)

34 dari perbedaan antara hasil yang dirasakan dengan harapan. Mengacu pada prosedur pendaftaran mahasiswa baru, dimana mahasiswa baru merupakan konsumen, maka kepuasan mahasiswa baru adalah tingkat perasaan mahasiswa baru setelah membandingkan hasil pelayanan yang diperolehnya berdasarkan prosedur pelayanan yang diberikan, cara pelaksanaan pelayanan, tanggapan terhadap keluhan, peralatan pendukung yang digunakan (fasilitas yang disediakan), serta respon atau kecepatan dalam menanggapi kebutuhan akan pelayanan sesuai.

G. Metode Penelitian 1. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana penelitian tersebut tidak bertujuan untuk menguji atau membuktikan suatu hipotesis, melainkan hanya memberikan penjelasan. Sebagai dasar penelitian, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik dimana data yang akan disajikan nantinya bersifat deskriptif. Dan analisis data dilakukan secara induktif yaitu secara logis berdasarkan aturan tertentu. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2002:4). Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tipe penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang menggambarkan hasil temuan penelitian melalui kata-kata yang memberikan penjelasan tentang tema penelitian. 2. Populasi

Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subyek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan


(3)

35 oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono 2002:57)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PMDK+B Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yang pernah menjadi mahasiswa baru dan pernah merasakan pelayanan UPT-PMB UMM. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara di kantor Badan Administrasi Akademik Universitas Muhammadiyah Malang jumlah mahasiswa PMDK+B jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 yaitu 31 orang. Alasan peneliti menggunakan mahasiswa komunikasi sebagai populasi penelitian karena Fakultas Ilmu Sosial dan Politik khususnya jurusan ilmu komunikasi merupakan salah satu jurusan dengan jumlah mahasiswa baru yang banyak diminati dan tergolong jurusan favorit.

3. Sample

Sample menurut Sugiyono adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara menyeluruh dari populasi, yaitu mahasiswa baru Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 yang mendaftar melalui jalur PMDK+B.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 yang mendaftar melalui jalur PMDK+B. Peneliti memilih objek penelitian tersebut dikarenakan sehingga diharapkan penilaian kepuasan mahasiswa baru akan lebih


(4)

36 obyektif dalam interview. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan interview (wawancara) dan dokumentasi.

a. Wawancara

Teknik wawancara dipilih jika peneliti menginginkan data berupa cerita rinci dan bahasa hasil konstruksi dari para responden, misalnya tentang pengetahuan, pengalaman, pendapat, atau pandangan hidup (Hamidi, 2007:140)

Peneliti disini melakukan wawancara terhadap 31 responden dari mahasiswa baru PMDK +B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010 UMM.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari catatan (data) yang telah tersedia atau telah dibuat oleh pihak lain (Hamidi, 2007:140) Peneliti melakukan studi terhadap dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu kepuasan mahasiswa baru dalam penerimaan mahasiswa baru PMDK+B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010. Data ini antara lain berupa catatan jumlah mahasiswa baru PMDK+B Jurusan Ilmu Komunikasi 2010, profil jurusan komunikasi, profil UPT PMB Jurusan Ilmu Komunikasi UMM. 6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1992:16-24) yang terdiri dari komponen:


(5)

37 a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam hal ini, peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan. Data ini kemudian dijadikan sebagai bahan tambahan dalam penulisan.

b. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga mempermudah peneliti yang melakukan pengumpulan data berikutnya dan mencari bila diperlukan.

c. Data Display (Penyajian Data)

Alur penting yang ketiga yaitu, setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data atau mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Sedangkan yang paling sering digunakan adalah penyajian data dalam bentuk teks yang naratif.

d. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis keempat yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari data yang telah dianalisa, maka dilakukan penarikan kesimpulan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

7. Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang


(6)

38 memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan e. Membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang