UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Secara I.V : 20-30
mgkghari setiap 12 jam sehari. Dosis maksimum
800 mghari. Dewasa : 500 mg 2 kali per
hari x 3hari. Dewasa : 400 mg 4 kali per
hari x 5 hari.
Ceftriaxone
Anak-anak : 50-100 mgkg 1 kali per hari IM selama 2-5
hari Amoebiasis
Metronidzole
Anak-anak: 10 mgkg 3 kali per hari x 5 hari 10
hari pada kasus berat. Dewasa : 750 mg 3 kali per
hari x 5 hari 10 hari pada kasus berat.
Giardiasis Metronidazole
Anak-anak: 5 mgkg 3 kali per hari x 5 hari
Dewasa : 250 mg 3 kali per 5 hari.
Champylobacter Azithromycin
Anak-anak: 30 mgkg Dewasa : 500 mg 1 kali per
hari x 3hari. Cryptosporidium
Nitazoxanide
Anak-anak: 100 mg 5ml untuk anak 1 sampai 4
tahun setiap 12 jam selama 3 hari atau 200 mg 10 ml
setiap 12 jam selama 3 hari untuk anak usia 4 sampai
11 tahun.
Sumber : World Gastroenterology Organisation Global Guidline,2012;Guarino Alfredo, Shai Ashkenazi dkk 2014.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 Drug Related Problems
Pharmaceutical Care Network Europe PCNE mendefinisikan DRPs adalah suatu kondisi kejadian terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau
potensial mengganggu hasil klinis kesehatan yang diinginkan PCNE, 2010. DRPs dapat juga dikatakan sebagai suatu pengalaman atau kejadian yang tidak
menyenangkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau diduga berkaitan dengan terapi obat dan secara aktual maupun potensial mempengaruhi outcome
terapi pasien Yusshiamanti, 2015.
2.2.1 Klasifikasi Drug Related Problems
Cipolle, R.J., dkk, dalam review Adusumili dan Adepu 2014 secara luas mengkategorikan DRPs kedalam 7 kelompok.
2.2.1.1 Butuh Tambahan Obat Need for additional therapy
Pasien mempunyai kondisi medis yang membutuhkan terapi obat, Penderita diare akut bisa mengalami komplikasi yang tidak diharapkan, oleh
karena itu perlu mencermati apakah ada indikasi penyakit yang tidak diobati. Adanya indikasi penyakit yang tidak tertangani ini dapat disebabkan oleh:
a. Penderita mengalami gangguan medis baru yang memerlukan terapi obat. b. Penderita memiliki penyakit kronis lain yang memerlukan keberlanjutan
terapi obat c. Penderita mengalami gangguan medis yang memerlukan kombinasi
farmakoterapi untuk menjaga efek sinergipotensiasi obat d. Penderita berpotensi untuk mengalami risiko gangguan penyakit baru
yang dapat dicegah dengan penggunaan terapi obat profilaktik. Cippole, dkk., dikutip dalam Depkes RI, 2005.
2.2.1.2 Obat Tanpa Indikasi Unnecessary therapy
Obat yang berada dalam resep tidak sesuai dengan indikasi dengan indikasi keluhan pasien. Pemberian obat tanpa indikasi dapat terjadi ketika
seseorang menggunakan obat tanpa indikasi yang tepat, dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, meminum beberapa obat padahal hanya satu