RUMUSAN MASALAH TUJUAN Pengukuran rapat fluks medan magnet generator knockdown.

menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan skripsi ini adalah : 1. Generator yang diuji adalah generator putaran rendah yang dibuat dengan kerangka akrilik, dengan magnet berdimensi persegi panjang yang memiliki panjang magnet 25 mm, lebar magnet 15 mm, tinggi magnet 5 mm, 8 kutub magnet, 1220 lilitan pada generator, jenis generator radial dan jenis magnet ND-35, 2. Mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator knockdown, 3. Karakteristik rapat fluks medan magnet B ketika generator dalam keadaan rangkaian terbuka.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas maka dapat dibuat rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Merancang generator knockdown dengan rangka akrilik, 2. Mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator knockdown, 3. Menghitung rapat fluks medan magnet B pada generator knockdown dalam keadaan tanpa beban.

D. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang generator knockdown, 2. Mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator knockdown, 3. Menghitung rapat fluks medan magnet B pada generator knockdown dalam keadaan tanpa beban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 BAB II LANDASAN TEORI Menurut Hukum Lorentz terdapat gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu rapat fluks medan magnet B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju sekrup yang diputar dari arah vektor gerak muatan listrik v ke arah rapat fluks medan magnet B. Dengan kata lain gaya yang bekerja pada suatu muatan yang bergerak dalam medan listrik adalah sama dengan besarnya hasil perkalian muatan dengan medan listrik ditambah dengan perkalian muatan dengan perkalian silang antara kecepatan v muatan dengan rapat fluks medan magnet B dapat dinyatakan sebagai Achyanto , 1997. B v E Q F        2.1 dengan gaya medan magnet F dalam satuan newton, muatan Q dalam satuan coulomb, medan listrik E dalam satuan voltmeter, rapat fluks medan magnet B dalam satuan tesla dan kecepatan v dalam satuan ms. Besar gaya Lorentz yang bekerja pada interaksi medan magnet seperti pada persamaan 2.1 di atas dapat diuraikan menjadi dua buah gaya yaitu yang pertama besarnya gaya Coulomb yang bekerja sebagai interaksi muatan listrik dan medan listrik yang tidak tergantung pada gerak muatan yang tidak bergerak yang besarnya adalah    E Q. F . Sedangkan yang ke dua adalah besarnya gaya Lorentz yang bekerja pada sebuah partikel muatan yang bergerak yang bergerak dalam interaksi medan magnet yang besarnya adalah            B v Q F . GGL induksi  , menurut Hukum Faraday, pada sebuah kawat lurus sepanjang l yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap rapat fluks medan magnet B dapat dituliskan sebagai Tipler,1996. v l B ε  2.2 dengan ε adalah GGL induksi dalam volt, B dalam tesla, l dalam meter dan v dalam meter per sekon. Hukum Faraday menjadi dasar perhitungan GGL pada generator. Generator adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik yang bersumber dari energi mekanik. Generator pada umumnya bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip kerja generator sangatlah sederhana yaitu kumparan jangkar memotong medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Cara kerja generator yang utama adalah dengan adanya medan magnet dan pemotong medan magnet. Prinsip kerja generator akan lebih mudah dimengerti apabila kita mengetahui terlebih dahulu apa itu generator. Proses tersebut dikenal dengan nama pembangkit listrik. Sumber energi mekanik sendiri bisa berasal dari resiprokat kebalikan ataupun turbin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Generator listrik mempunyai 2 jenis yaitu generator listrik AC dan generator listrik DC. Generator listrik AC mempunyai dua kutub stator sehingga apabila kutub- kutub magnet yang berlawanan dihadapkan maka akan menimbulkan sebuah medan magnet. Sedangkan generator listrik DC mempunyai komutator sehingga arus listrik yang akan dihasilkan berupa arus listrik DC sekalipun sumbernya berupa arus listrik AC. Besar tegangan pada generator secara umum dapat dinyatakan sebagai Bahtiar,2007 dt d Φ V  2.3 Dengan besar perubahan fluks medan mangnet adalah besar hasil perkalian rapat fluks medan magnet terhadap tinggi total lilitan email dan kecepatan Tipler,1996 ΔB.n.x ΔΦ  2.4 dengan ΔΦ adalah perubahan fluks medan magnet dalam satuan weber, B adalah rapat fluks medan magnet dalam satuan tesla, n adalah dua kali tinggi total lilitan email N t 2  dalam meter dan x adalah jarak dalam satuan meter sehingga persamaan 2.3 menjadi   dt B.n.x d V  . 2.5 Karena rapat fluks medan magnet dianggap konstan dan tinggi permukaan dibuat tetap dalam perancangan generator knockdown tersebut, persamaan 2.5 dapat di tuliskan lagi menjadi dt B.n.dx V  2.6 Perubahan jarak terhadap waktu berlangsung di dalam geometri berupa lingkaran sehingga perubahan jarak terhadap waktu adalah fungsi kecepatan anguler r ω. dt d θ r dt dx   . Persamaan potensial dapat dituliskan sebagai B.n.r. ω V  2.7 Persamaan 2.7 di atas menunjukkan besar tegangan potensial pada generator knockdown. Dengan kita menganggap bahwa rapat fluks medan magnet, tinggi total permukaan medan magnet dan jari-jari lintasan medan magnet adalah sebuah tetapan maka persamaan 2.7 dapat diperoleh menjadi C. ω V  2.8 dengan .r n B. C  sehingga dapat dipunyai grafik hubungan antara tegangan V sebagai fungsi kecepatan anguler ω sebagai berikut : C adalah gradien V terhadap seperti pada gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1. Grafik hubungan antara tegangan terhadap kecepatan anguler C C V ω 9 BAB III METODOLOGI

A. DESAIN PENELITIAN