Sistem Jaringan Komputer Pada PT. Pupuk Kujang Cikampek

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat berkembang di berbagai aspek membuat segala sesuatu lebih mudah, cepat dan akurat. Hal ini tentu saja harus seimbang dengan Sumber Daya Manusia (SDM), serta harus di dukung dengan adanya pembelajaran yang lebih untuk memahami dan mengerti perkembangan apa saja yang dirasakan di era globalisasi ini. Salah satu diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi di bidang teknologi informasi, alangkah baiknya infrastruktur yang ada untuk mendukung layanan data yang lebih cepat, akurat dan real-time / online setiap saat, ini sangat membantu sekali khususnya untuk menunjang kebutuhan informasi yang berguna untuk berbagai pihak, secara praktisi di salah satu PERSERO (PT. Pupuk Kujang Cikampek) adanya jaringan komunikasi yang membentang di wilayah sekitar kawasan PT. Pupuk Kujang Cikampek memberikan nilai lebih untuk akses informasi maupun data.

Adanya mata kuliah KP (Kerja Praktek) yang di masukan dalam kurikulum UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia) di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Management Informatika sangatlah memberi nilai lebih, sehingga dapat menambah ilmu dan pengetahuan selain itu dapat mengetahui keadaan nyata di lapangan. Kerja praktek membantu pula untuk menambah pengalaman dan menambah kesiapan mahasiswa untuk kelak berkecimpung di dunia kerja yang sebenarnya.

Pelaksanaan Program Kerja Praktek adalah sebagai perwujudan kebijaksanaan dalam proses yang dilaksanakan pada dua tempat yaitu di kampus (UNIKOM) dan di dunia kerja (PT.


(2)

2

Pupuk Kujang Cikampek). Kerja praktek adalah suatu cara penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang memadukan kegiatan belajar melalui bekerja langsung pada bidang serta lingkungan yang sesungguhnya.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah mengenal lebih jauh tentang sistem jaringan yang ada di PT.PUPUK KUJANG CIKAMPEK meliputi kegiatan yang ada di bagian IT. Yang dalam hal ini penulis mencoba menganalisa bagaimana sistem jaringan komputer yang sebenarnya berjalan pada perusahaan tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis, membatasai masalah menjadi terperinci yaitu bagaimana pemanfaatan sistem jaringan komputer yang lebih baik bagi PT. PUPUK KUJANG agar meningkatkan kinerja perusahaan menjadi perusahaan yang berbasis teknologi informasi yang memadai. Mengingat jaringan komputer yang ada di PT. PUPUK KUJANG sudah sangat memumpuni

1.4 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek (KP) di PT. Pupuk Kujang Cikampek adalah sebagai sarana untuk melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah kedalam dunia kerja, melatih kemampuan, displin, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa agar


(3)

3

siap dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Secara spesifik maksud kerja praktek sebagai berikut:

i. Mempersiapkan mental untuk siap menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

ii. Mengetahui keadaan nyata dilapangan dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang Teknik Informatika.

iii. Mengasah pola pikir untuk berfikir lebih realistik dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

iv. Menambah wawasan ilmu serta teknologi yang ada di instansi terkait sebagai acuan perkembangan teknologi yang ada di salah satu Badan Usaha Milik Negara yaitu di PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Secara spesifik tujuan kerja praktek sebagai berikut:

i. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah di dapat selama study di UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia) di dunia kerja nyata (PT Pupuk Kujang Cikampek).

ii. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah di UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia) yang berusaha mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja nyata yaitu Kerja Praktek. iii. Agar mahasiswa dapat lebih mengenal situasi dan kondisi dunia kerja, baik di dunia

usaha, dunia industri, dan lain sebaginya.

iv. Mengembangkan diri baik dari segi mental maupun sikap profesionalisme dalam bekerja di dunia nyata.

1.5 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan Kerja Praktek bertempat di :


(4)

4

Perusahaan : PT. Pupuk Kujang Cikampek

Alamat : Jl. Ahmad Yani No.39 Dawuan Cikampek, Kabupaten Karawang. Bagian : Biro Teknologi ( TI )

Waktu : 5 Juli 5 agustus 2010 Metode penelitian dilakukan dengan 3 cara yaitu: i. Pengamatan ( Observasi )

Melakukan penelitian dari data data serta infrastruktur yang ada, baik dari segi internal Gedung Pusat ( GPA ), maupun gedung lain meskipun tidak secara keseluruhan.

ii. Wawancara

Selain melakukan pengamatan, metode penelitian pun dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pembimbing praktek di tempat kerja.

iii. Metode Literatur

Melakukan study pustaka dengan cara mengumpulkan data yang sudah ada di perusahaan, dokumen-dokumen perusahaan, buku-buku dan sumber-sumber lainnya (buku).


(5)

5

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No aktifitas Waktu Juni-Juli

I II III IV 1 Mempelajari tatatertib

2 Membuat badge tanda pengenal pengenal praktek

3 Mengenal ruang lingkup biro IT

4 Mempelajari cara kerja biro IT

5 Penjelasan mengenai jaringan secara keseluruhan

6 Penjelasan server-server jaringan

7 Penjelasan backbon jaringan

8 Penjelasan hardware jaringan

9 Pengumpulan data

10 Pengenalan software aplikasi IFS

11 Penjelasan software aplikasi IFS

12 Penjelasan software aplikasi IFS

13 Penjelasan software aplikasi IFS

14 Pengumpulan data

15 Pengumpulan data 16 Pengumpulan data 17 Pelengkapan data 18 Penyusunan data


(6)

6 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1Pengertian Jaringan

Widerhold (2002 : 12) Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

2.2 Jenis Jenis Jaringan

A. LAN (Local Area Network)

Sebuah Lan, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.

Gambar 2.1 Contoh Jaringan LAN

Sember (http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html)


(7)

7

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti provinsi atau Negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.2 Contoh Jaringan MAN Sumber (http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html) A. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas 26 negara lain.


(8)

8

Gambar 2.3 Contoh Jaringan WAN

Sumber (http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html) Tabel 2.1 Perbedaan Jarak Yang Dipakai dalam Jaringan

Nilai nilai yang terdapat pada tabel di atas, bukan merupakan nilai mutlak bagi jarak yang

menghubungkan antar computer, karena jarak tersebut bisa saja lebih pendek tergantung kondisi area suatu wilayah.

2.3 Hardware Jaringan Komputer 2.3.1 Kabel

Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel kabel ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan.


(9)

9

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itulah dibuat pengenalan kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum dan sering di pakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair).

i. Coaxial Cable

Dikenal dua jenis tipe kabel coaxial yang dipergunakan buat jaringan 28thernet, yaitu:

ii. Thick coaxial cable (kabel koaksial gemuk )

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10 BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata rata 12mm. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard 29thernet atau thick29thernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan Cuma disebut sebagai yellow cable karena warnanya yang kuning.

iii. Thin coaxial cable (kabel koaksial kurus )

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan dikalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Jenis yang banyak di gunakan RG-8 atau RG-9 dengan impedansi 75 ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75 ohm.

Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata- rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau


(10)

iv. Se (U

biasa di gunakan adalah kabel yang ter

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

Perangkat konektor RJ

Sumber Twisted Pair Cable Selain kabel

(Unshielded T

biasa di gunakan adalah kabel yang ter

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

Perangkat p

konektor RJ-45 dan HUB.

Gambar 2. Sumber (http://yudi.ohlo

Twisted Pair Cable l koaksial, E Twisted Pair

biasa di gunakan adalah kabel yang ter

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

perangkat la 45 dan HUB.

Gambar 2. Sumber

Gambar 2.4

http://yudi.ohlog.com/kabel

Ethernet juga air) dan STP ( biasa di gunakan adalah kabel yang ter

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

lain yang ber 45 dan HUB.

Gambar 2.5

Sumber(http://yudi.ohlog.com/kabel

4Contoh Kabel Thin Coaxial

g.com/kabel-coaxial.oh33706.html

ga dapat men P (Shielded Tw

biasa di gunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin.

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

erkenaan den

5Contoh Kabel Twisted Pair

http://yudi.ohlog.com/kabel

Contoh Kabel Thin Coaxial

coaxial.oh33706.html

enggunakan j Twisted Pair).

diri dari 4 pasang kabel yang terpilin.

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).

engan penggu

Contoh Kabel Twisted Pair

http://yudi.ohlog.com/kabel-utp..html

Contoh Kabel Thin Coaxial

coaxial.oh33706.html)

jenis kabel ir). Kabel UTP diri dari 4 pasang kabel yang terpilin.

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan

gunaan jenis

Contoh Kabel Twisted Pair

..html)

l lain yakni TP atau STP y diri dari 4 pasang kabel yang terpilin.

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan

s kabel ini ad 10

i UTP P yang

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini , hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan


(11)

11

Kabel UTP (kategori 5) dan konektor RJ-45 standar EIA/TIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan dalam instalasi jaringan komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, kategori untuk twisted pair (hingga saat ini), yaitu:

Tabel 2.2 Spesifikasi Kabel Type Cable Keterangan

UTP Category 1

Analog, Biasanya digunakan diperangkat telephone pada jalur ISDN (Integrated Service Digital Network), juga untuk menghubungkan modem dengan line telephone.

Tabel 2.2 Spesifikasi Kabel (lanjutan) Type Cable Keterangan

UTP Category 2

Bisa mencapai 4 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)

UTP/ STP Category 3

10 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring 10 BaseT)

UTP/ STP Category 4

16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring)

UTP/ STP Category 5

Bisa mencapai 100 Mbits data transfer atau 22 db (sering digunakan pada topologi star atau tree) ethernet 10 Mbps, fast Ethernet 100 Mbps, token ring 16 Mbps


(12)

12

UTP/ STP Category 5e

1 Gigabit Ethernet (1000Mbps), jarak 100m

STP

Category 6

2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga 100m, atau 10 Gbps (Gigabit Ethernet) 25 meter, 20,2 db Up to 155 Mhz atau 250 Mhz

STP

Category 7

Gigabit Ethernet 20,8 db (Gigabit Ethernet) Up to 200 MHz atau 700 MHz

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan local, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni:

1. Straight Through Cable 2. Cross Over Cable dan 3. Roll Over Cable

1. Straight Through Cable

Untuk pemasangan jenis ini, biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui konektor Hub/ Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater.


(13)

13

Gambar 2.6 Straight through Cable T56B

Sumber (ID.wikipedia.org)

Penggunaan kabel UTP model Straight Through pada jaringan local akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan Hub/Switch sebagai pusatnya. Jika sebuah Hub/Switch tidak berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan Hub/Switch tersebut tidak dapat saling berhubungan.

Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan kecepatan dari Ethernet card yang digunakan pada masing masing komputer. Karena perbedaan kecepatan pada NIC dan Hub/Switch berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat saling berkomunikasi sacara maksimal.

Gambar 2.7 Pemasangan Straight Through Cable dengan SWITCH Sumber (http://riksaonline.co.cc/penggunaan-kabel- straight -dan- crossed /) Penggunaan Straight Through Cable

a. PC Hub b. PC Switch


(14)

14

c. Hub Hub d. Switch Modem e. Switch Router

2. Cross Over Cable

Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (Straight Through), penggunaan kabel menyilang ini digunakan untuk komunikasi antar komputer (langsung tanpa konektor), atau dapat juga digunakan untuk meng-casecade Hub/Switch jika diperlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis Hub/Switch yang dapat di-cascade tanpa harus menggunakan kabel menyilang (Cross Over), tetapi juga dapat menggunakan kabel lurus.

Gambar 2.8 Cross Over Cable dan Penggunaanya Sumber (id.wikipedia.org)


(15)

15

Pada sistem CISCO, ada satu cara pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk menguhubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console switch managible, cara ini disebut dengan Roll Over. Kabel Roll Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).

Anda dapat mengenali sebuah kabel roll over dengan melihat kedua ujung kabel. Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan berada pada pin 8 ujung kabel B.

Gambar 2.9 Roll-Over Cable dari Console Switch ke PC Sumber (http://riksaonline.co.cc/penggunaan-kabel- straight -dan- crossed /)

Penggunaan kabel roll-over a. PC console router

b. PC console switch managible c. Router modem

v. Fiber Optic Cable

Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal, sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya


(16)

16

yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau UTP. Karakteristik dari kabel ini tidak terpengaruh oleh adanya cuaca dan panas.

Gambar 2.10 Konektor dan Kabel Fiber Optik

Sumber (http://delima-pomeee.blogspot.com/2010/04/fiber-optic.html) Kemampuan Kabel Serat Optik (FO)

Fiber optik menunjukan kualitas tinggi untuk berbagai macam aplikasi, hal ini disebabkan:

a. Dapat mentransmisi bit rate yang tinggi. b. Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik. c. Memiliki bit eror rate (kesalahan) kecil.

d. Reliabilitas lebih baik dari kabel koaksial. Kondisi dan tempat pemasangan kabel FO

a. Di wilayah kota, terdapat banyak lekukan dan saluran yang biasanya dipenuhi oleh kabel lain, sehingga pemasangan infrastruktur baru selalu


(17)

17

dibuat dalam jumlah kecil, sehingga radius belokan fiber dan kabel diusahakan tetap kecil.

b. Kabel terpasang dalam bermacam macam kondisi, seperti: diluar, di bawah tanah, di udara, dalam ruangan. Konsekuensinya banyak kondisi ternal, mekanikal dan tekanan lain yang harus diterima.

c. Hindari kondisi banyaknya penyambungan, sehingga tidak memerlukan teknisi yang terlatih dan persiapan yang mudah.

d. Jangan sampai terjadi banyak tekukan dan kebocoran jacket pelindung yang bisa menyebabkan kebocoran cahaya.

e. Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih rendah.

Berikut ini merupakan table standarisasi kabel dari IEEE untuk kabel jenis coaxial, UTP/STP maupun Fiber Optik.

Tabel 2.4 Tipe Standarisasi Kabel 2


(18)

18

2.3.2 Ethernet Card/ Network Interface Card (Network Adapter)

Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali network adapter yang sudah onboard. Komputer macintosh juga sudah mengikutkan kartu jaringan Ethernet di dalamnya. Kartu jaringan Ethernet model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel coaxial konektornya adalah BNC, dan bila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya port konektor RJ-45.

Beberapa kartu jaringan Ethernet kadang juga punya konektor AUI. Semua itu dikoneksikan dengan coaxial, twisted pair, ataupun dengan kabel fiber optik.

Gambar 2.11 Network Interface Card (dari atas ke bawah konektor RJ-45, konektor AUI, dan konektor BNC

Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_jaringan)


(19)

19

Sebuah konsentrator (Hub atau Switch) adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair dating dari sebuah workstation masuk kedalam hub atau switch.

Hub dan Switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat di pasang konektor RJ-45 dan terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun. Biasanya hub atau switch memiliki jumlah lubang sebanyak 4 port, 8 port, 16 port, sampai 24 port.

Gambar 2.12 beberapa komputer yang terhubung melalui hub/switch Sumber (http://www.rezafauzi.com/2009/05/pengertian-topologi-jaringan.html)

Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic data lebih baik bila di bandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe switch yang managible, selain dapat mengatur trafic data juga dapat di beri IP Address.

2.3.4 Repeater

Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang


(20)

20

sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat di perjauh.

Penggunaan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama antara segmen segmen kabel tersebut misalnya repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10 BASE2.

Gambar 2.13 Penggunaan Repeater antara dua segmen Sumber (http://www.total.or.id/info.php?kk=repeater)

2.3.5 Bridge

Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

Bridge mampu memisahkan sebagian dari trafic karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering. Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum disebut sebagai store and forward. Walaupun demikian broadcast trafic yang di bangkitkan dalam LAN tidak dapat di filter oleh bridge.


(21)

21

Terkadang pertumbuhan network sangat cepat sehingga diperlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan bridge dapat mengetahui masing masing alamat dari tiap tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain disebelahnya pula. Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur.

Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridge dapat mengetahui alamat masing masing komputer di masing masing sisi jaringan.

2.3.6 Router

Sebuah router mampu mengirimkan data / informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain yang berbeda, router hampir sama dengan bridge, meski tidak lebih pintar di bandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router saat ini sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang diharapkan.

Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat masing masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridge dan router lainnya.


(22)

22

Sumber (http://www.sysneta.com/d-link-dir-412-mobile-wireless-router)

Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih /clean. Router memiliki kemampuan, diantaranya:

1. Router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet.

2. Router akan mencarikan alternative jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.

3. Mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protocol.

4. Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan liniear Bus dan Star.

5. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial, atau kabel twisted pair.

Simbol 2.15 Simbol Network Device

Sumber (http://www.eunyusuf.wordpress.com/simbol_jaringan.html)


(23)

23

Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, Ethernet card dan perangkat pendukung lainnya.

Ada beberapa jenis topologi yang sering terdapat pada hubungan komputer pada jaringan local area, seperti :

2.4.1 Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepanjang kabel tersebut terdapat node node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.

Keuntungan:

a. Murah, karena tidak memakai banyak media, kabel yang dipakai sudah umum (banyak tersedia dipasaran)

b. Setiap komputer dapat saling berhubungan langsung. Kerugian:

a. Sering terjadi hang / crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama, harus bergantian atau di tambah relay.


(24)

24

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus tetapi ujung ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap station (komputer) dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:

1. Listen State

Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu. 2. Transmisi State

Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater akan mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.

3. Bypass State

Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari station yang tidak aktif. Keuntungan:

a. Kegagalan koneksi akibat gangguan media, dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung.

b. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.


(25)

25

a. Data yang dikirim bila malalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat.

2.4.3 Topologi Star

Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.

Keuntungan:

a. Akses ke station lain (client atau server) cepat.

b. User dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring.

c. Hub / switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.

d. Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch) tersedia.

e. Hub / switch bertindak sebagai konsentrator. Kerugian:

2.5 Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan di tunda, dan koneksi akan dilanjutkan/ dipersilahkan dengan cara random, apabila hub/ switch mendetect tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.


(26)

26

Tidak semua station mempunyai kedudukan yang sama. Station yang kedudukannya lebih tinggi menguasai station yang berada di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung dengan station yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical topology) dan kedudukan station yang sama disebut peer topology.

2.4.5 Topologi Mesh dan Full Connected

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Topologi mesh ini merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistemnya yang rumit, namun dengan teknologi wireless topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan (karena dapat dipastikan tidak akan ada kabel yang berseliweran).

Biasanya untuk memperkuat sinyal transmisi data yang dikirimkan, ditengah tengah (area) antar komputer yang kosong di tempatkan perangkat radio (air point) yang berfungsi seperti repeater untuk memperkuat sinyal sekaligus bisa mengatur arah komunikasi data yang terjadi.


(27)

27 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Pemerintah pada masa Repelita pertama (sekitar tahun 1960an) telah mengalahkan pembangunan disegala sektor, baik di bidang pangan maupun industri. Hal ini ditindaklanjuti dengan usaha peningkatan produksi pertanian menuju swasembada pangan. Oleh karena itu dilakukan berbagai usaha perbaikan hasil di bidang pertanian, baik secara intersifikasi maupun ektensifikasi. Perbaikan secara intensifikasi didukung dengan pemberian pupuk secara teratur. Dengan demikian pemerintah berusaha agar kebutuhan pupuk sekaligus meningkatkan pembangunan disektor industri. Pada waktu itu kebutuhan pupuk urea hanya dipasok dari pabrik PUSRI I, yang ternyata tidak mencukupi.

Berdasarkan surat keptusan No. 16/1975 tertanggal 17 April 1975, pelaksanaan proyek pabrik pupuk kujang Jawa Barat dialihkan dari Departemen Pertambangan ke Departemen Perindustrian. Pada tanggal 19 Juni 1975 lahirlah PT. Pupuk Kujang, sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di lingkungan departemen Perindustrian. Menyusul kebijaksanaan Presiden ini maka pada bulan April 1975 Mentri Perindustrian mengeluarkan SK NO. 25/M/SK/4/1975 Mentri Perindustrian membentuk tim penyelesaian proyek pupuk Jawa Barat dengan Dirjen Industri Kimia sebagai ketua team, yaitu Ir. A. Salmon Mustafa sebagai pimpinan proyek, dan Ir. Didi Suwardi sebagai pimpinan lapangan. Pemilihan Cikampek sebagai lokasi proyek pupuk Jawa Barat adalah dengan pertimbangan :

i. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam lepas pantai Cilamaya.

ii. Dekat dengan Waduk Jatiluhur sebagai sumber tenaga listrik dan sumber air. iii. Terdapat jaringan transportasi darat (kereta api dan jalan raya).


(28)

28

iv. Berada di daerah pemasaran pupuk, karena daerah Karawang dan sekitarnya adalah daerah pertanian.

Proyek yang dibiayai dari pinjaman kegiatan Iran sebesar us $200 juta dalam bentuk two

step loan, termasuk biaya gas transmission dari Cilamaya ke Cikampek. Disamping itu

juga dibiayai dari dana rupiah dalam bentuk Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp. 38.102.970.000,-, sehingga total investasi sebesar Rp. 124.785.537.000,-, dengan debt to equity ratio sebesar fifty fifty.

Proyek pabrik pupuk urea ini mulai dibangun pada awal Juli 1976 oleh kontraktor utama

Kellogg Overseas Corperation (KOC) USA untuk unit ammonia dari Toyo Enggenering

Corporation (TEC) Japan untuk unit area dan pembangunan pabrik urea Pupuk Kujang ini

berjalan lancar, sehingga pada tanggal 7 November 1978, 3 bulan lebih cepat dari jadwal, pabrik sudah mulai berproduksi dengan kapasitas 570.000 ton/tahun. Pada tanggal 12 Desember 1978, Presiden Republik Indonesia Soeharto berkenan untuk meresmikan pembukaan pabrik dan pada tanggal 1 April 1979 serta PT. Pupuk Kujang mulai dengan operasi komersial.

3.1.1 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan

Guna mengelola pabrik pupuk urea yang akan dibuat dari proyek pupuk Jawa Barat, perlu di bentuk sebuah badan hukum (PERSERO). Maka keluarlah peraturan pemerintah RI No.19 tahun 1975 2 juni 1975 yang mengatur pendirian badan hokum (PERSERO) tersebut.

Untuk memperoleh nama bagi badan hukum (PERSERO) tersebut Mentri Perindustrian telah meminta pertimbangan Gubernur Jawa Barat Bapak Aang Kunaefi dan mengajukan nama nama alternative, yaitu : Pupuk Indonesia, Pupuk Nusantara, Pupuk Jawa Barat, Pupuk Pajajaran, Pupuk Siliwangi, Pupuk Karawang, Pupuk Cikampek, Pupuk Dawuan.


(29)

29

Bapak Aang Kunaefi yang baru menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada saat itu menyarankan nama Badan Hukum (PERSERO). Tersebut menggunakan nama Pupuk Kujang , dan saran ini diterima baik oleh Mentri perindustrian pada saat itu.

Tanggal 9 Juni 1975 dibentuk PT. Pupuk Kujang (PERSERO) dengan Akte Notaris Sulaiman Ardjasasmita S. H. No. 19 dan keluar pula surat Keputusan Mentri Keuangan dengan No. 1372/MK/IV/II/1975 tanggal 28 November 1975 mengangkat Dewan Komisaris PT. Pupuk Kujang (PERSERO) :

1. Drs. Irzan Tanjung, MA. Dari Departemen Keuangan sebagai Presiden Komisaris. 2. Drs. Syahbudin Arifin dari Departemen Luar Negeri Sebagai Komisaris.

3. Ir. Agil Dahlan dari Departemen Luar Negeri sebagai Komisaris.

Sedangkan SK Mentri Keuangan NO. 616/MK/IV/6/1975 tanggal 5 Juni 1975 dan NO. 147/MKM/77 tanggal 20 Mei 1977 mengangkat :

1. Ir. A. Salmon Mustafa sebagai Presiden Direktur. 2. Ir. Didi Suwardi sebagai Direktur Teknik.

3. Drs. Soekarwadi Kartowardojo sebagai Direktur Finek. 4. Brigjen L. I Anwar sebagai Direktur Umum.

3.1.2 Bidang Pekerjaan Perusahaan

Bahan baku utama dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air, dan Udara. Ketiga bahan baku tersebut diolah menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), dan Karbon

Dioksida (CO2). Pabrik ini terdiri dari unit Ammonia dan unit Urea. Ammonia diproduksi


(30)

30

Tahap selanjutnya, Ammonia dan Karbon Dioksida diproses di pabrik urea yang menghasilkan butiran urea dengan diameter 1 2 mm. Pabrik Ammonia dirancang oleh

Kellogg Overseas Corporation dari Amerika Serikat sedangkan proses pembuatan urea

oleh Toyo Enggineering Corporation dari Jepang. a. Penyediaan Air Baku

Untuk penyediaan air baku pabrik telah membangun Stasiun Pompa Air, yakni daerah Parungkadali, Bendung Curug dan di Cikao sebelah hilir Jatiluhur. Untuk mengalami masalah kekurangan air telah dibuat 8 kolam penampungan air yang bertempat di sekitar kawasan pabrik. Jumlah air yang dibutuhkan adalah 9000 m3 / jam.

b. Penyediaan Gas Alam

Untuk penyediaan gas ala mini Pertamina mengambil dari tiga tempat sebagai sumbernya yaitu Offshore : Arco dan L. Parigi di lepas pantai Cilamaya sekitar 70 Km dari kawasan pabrik dan sumber gas alam di Mundu Kabupaten Indramayu. Dengan penyediaan gas alam ini telah dipasang pipa bawah tanah sepanjang 114 Km, sedangkan Stasiun Meterannya dibangun di sekitar kawasan pabrik. Jumlah gas alam yang diperlukan 60 MMSCF/hari.

c. Industri Peralatan Pabrik

PT. Pupuk Kujang telah mengembangkan industry peralatan pabrik untuk Fabrikasi peralatan pabrik bagi keperluan industry pupuk dan industri kimia lainnya. Kapasitas produksi 500/tahun.

d. Unit Produksi


(31)

31

Satu unit Gas Turine generator Kap. 15 Mw. Tiga unit Diesel Standby Generator Kap. 750 Kw/Unit. Satu Diesel Emergency Kap. 375 Kw.

ii. Unit Penjernihan Air

Menghasilkan berbagai jenis kualitas air untuk keperluan antara lain : Air pendingin, kapasitas 573 m3/jam. Air minum kapasitas 75 m3/jam. Air pemadam kebakaran. Air bebas mineral untuk umpan ketel Pembangkit Uap kapasitas 180 Ton/jam.

iii. Unit Pembangkit Uap

Unit ini terdiri dari satu unit Waste Heat Boiler kapasitas 97 Ton/jam. Dua unit Package Boiler kapasitas 100 Ton/jam/unit.

iv. Unit Ammonia

Unit ini menghasilkan Ammonia dengan kapasitas terpasang 1.000 Ton/hari, menghasilkan 330.000 ton/tahun, serta menghasilkan Karbon Dioksida dan Hidrogen.

v. Unit Urea

Ammonia dan Karbon Dioksida yang diperoleh dari unit Ammonia kemudian diproses di unit urea yang menghasilkan butiran urea dengan kapasitas terpasang 1.725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun.

vi. Unit Pengantongan

Urea butiran yang dihasilkan Unit Urea disalurkan ke unit pengantongan melalui

Belt Convenyor. Disini urea butiran dikemas dalam karung plastik dengan berat masing masing 50 Kg untuk kemudian dipasarkan.


(32)

3.2 Sruktur Organisasi Perusahaan

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : 1. Susu

perusahaan. 2. Untu

yang terdiri dari unit

a. Tugas pokok organisasi adalah sebagai berikut : 1. Un

pabrik, m 2. Be

dalam rapat unsur

BIDANG PEMELIHARAAN & OPERASIONAL KOMPUTER

Sruktur Organisasi Perusahaan

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : sunan organisa

perusahaan. tuk mencapai yang terdiri dari unit

Tugas pokok organisasi adalah sebagai berikut : Untuk mencap

pabrik, maupun dalam jangka waktu lama. Berusaha men

dalam rapat unsur 1. Unsur Pimpinan

2. Unsur Pembantu Pimpinan 3. Pelaksanaan Operasional 4. Unsur Penunjang

BAGIAN OPERASIONAL

BIDANG PEMELIHARAAN & OPERASIONAL KOMPUTER

Sruktur Organisasi Perusahaan

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : isasi adalah su

ai tujuan terse yang terdiri dari unit unit

Tugas pokok organisasi adalah sebagai berikut : capai tujuan p

aupun dalam jangka waktu lama. encapai targe

dalam rapat unsur unsur organisasi PT. Pupuk Kujang terdiri atas : Unsur Pimpinan

Unsur Pembantu Pimpinan Pelaksanaan Operasional

Penunjang

BAGIAN OPERASIONAL

Sruktur Organisasi Perusahaan

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : susunan pem

sebut dan tang

Tugas pokok organisasi adalah sebagai berikut : perusahaan, b

aupun dalam jangka waktu lama. rget produksi,

unsur organisasi PT. Pupuk Kujang terdiri atas :

Unsur Pembantu Pimpinan Pelaksanaan Operasional

BIRO TEKNOLOGI INFORMASI

BAGIAN BANTUAN TEKNIS STAFF

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : mbagian tuga

n g g u n g ja w a b

Tugas pokok organisasi adalah sebagai berikut : , baik dalam aupun dalam jangka waktu lama.

si, distribusid

unsur organisasi PT. Pupuk Kujang terdiri atas :

BIRO TEKNOLOGI INFORMASI

BAGIAN BANTUAN TEKNIS

BIDANG DATABASE ADMINISTRATOR &

JARINGAN

ADMINISTRASI

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : gas atau peker

ab direksi dide

jangka w akt

idan rehabilit

unsur organisasi PT. Pupuk Kujang terdiri atas :

BIDANG DATABASE ADMINISTRATOR &

BAGIAN PENGEMBANGAN ADMINISTRASI

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut : erjaan untuk

idelegasikan k

ktu penyelesa

litasi sebagaim unsur organisasi PT. Pupuk Kujang terdiri atas :

BAGIAN PENGEMBANGAN SISTEM

Prinsip organisasi perusahaan PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut :

k mencapai tu

kepada pemb

esaian pebangu

aimana ditetap 32 tujuan bantu gunan tapkan Stru ktur Org anis asi Biro IT


(33)

33

Direktur Utama

Unsur pimpinan dalam hal ini adalah Dewan Direksi yang berasa di bawah Direktur Utama terdiri atas :

a. Direktur Produksi

b. Direktur Teknik dan Pengembangan c. Direktur Keuangan

d. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

Disamping membawahi keempat direksi tersebut, Direktur Utama juga sebagai komando langsung terhadap unit unit kerja (Biro Ketenagakerjaan) yang terdiri dari :

a. Satuan Pengawasan Intern b. Sekertaris Perusahaan c. Kompartemen Produksi

d. Kompartemen Teknik dan Pelayanan Jasa e. Kompartemen Administrasi Keuangan f. Kompartemen SDM dan Umum 1. Direktur Produksi

Direktur Produksi adalah salah satu direksi yang berada dibawah komando Direktur Utama, yang sekaligus menaungi unit unit kerja atau biro biro ketenaga kerjaan seperti berikut :

a. Biro Pengawasan Proses b. Biro Inspeksi


(34)

34

c. Biro Keselamatan dan Lingkungan Hidup d. Biro Material

e. Divisi produksi 1 f. Divisi Produksi 1 B g. Divisi Pemeliharaan

2. Direktur Teknik dan Pengembangan

Unit kerja dan pelaksana dibawah komando Direktorat dan Teknik adalah sebaga berikut :

a. Biro Sistem dan Manajemen b. Biro Pengadaan

c. Biro Pengembangan d. Divisi Konstruksi e. Biro Rancang Bangun

f. Divisi Industri Peralatan Pabrik g. Divisi Jasa Pelayanan Pabrik 3. Direktur Keuangan

Unit kerja dan pelaksanaan yang bertanggung jawab langsung dibawah komando direktur teknik dan pengembangan adalah :

a. Biro Pemasaran

b. Kantor Pupuk Kujang Jakarta c. Biro Anggaran

d. Biro Keuangan e. Biro Akutansi


(35)

35

f. Biro teknologi Informasi g. Biro Asministrasi Perusahaan

4. Direktur Sumber Daya manusia dan Umum

Unit kerja dan pelaksanaan atau operasi yang bertanggung jawab langsung di bawah komando direktur sumber daya manusia dan umum, yang terdiri dari :

a. Biro Ketenagakerjaan b. Biro Pendidikan dan Latihan c. Biro Umum


(36)

36 BAB IV

ANALISIS JARINGAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek di PT. Pupuk Kujang Cikampek dimulai 5 juni 210 sampai dengan 05 Juli 2010.

4.2 Hasil Analisis Kerja Praktek

Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam proses mengolah informasi. Baik itu mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang selektif dan seefisien mungkin tanpa harus ke sumber informasi. Pada mulanya sistem informasi di PT. PUPUK KUJANG hanay terdapat di unit pengendali pabrik dan kantor pusat serta beberapa tempat lainnya. Pemakainnya pun terbatas hanya pada bagian-bagian tertentu saja, namun seiringdengan perkembangan jaman dan teknologi informasi serta kebutuhan pabrik yang terus meningkat meka komputerisasi di lingkungan PT. PUPUK KUJANG semakin ditingkatkan dan menjadi kebutuhan utama dalam mengelola segala bidang yang berkaitan dengan produksi pabrik, sehingga dengan adanya peningkatan fasilitas tersebut diharapkan mampu meningkatkan sistem tata kerja pabrik yang lebih berkualitas, aman, cepat dan efisien.


(37)

37

Untuk lebih memudahkan dalam pekerjaan maka komputerisasi di PT. PUPUK KUJANG dihubungkan dengan suatu jaringan lokal atau biasa disebut dengan LAN

(local area network). Jaringan ini menghubungkan semua komputer yang ada

dilingkungan PT. PUPUK KUJANG menjadi satu kesatuan dalam sutu wilayah intern, sistem operasi jaringan yang dipakai adalah client-server alasan ini disebabkan karena jaringan di PT. PUPUK KUJANG merupakan jaringan yang mempunyai wilayah jangkauan cukup besar dengan kebutuhan-kebutuhan besar sehinggga dibutuhkan sistem distribusi jaringan yang benar-benar kuat, aman, cepat dan tingkat kesalahan yang relatif kecil. Banyaknya komputer yang akan terhubung menjadi alasan penting dalam penggunaan client-server di PT. PUPUK KUJANG ini.

Jaringan komputer di PT. PUPUK KUJANG tidak hanya terhubung dalam wilayah lokal saja, untuk mencapai tujuan usaha yang lebih baik dengan dunia luar maka PT. PUPUK KUJANG menghubungkan system jaringan komputernya hingga ke wilayah global (internet). Jaringan komputer LAN di PT. PUPUK KUJANG terdiri dari beberapa unsur penting mulai dari hardware dan software sereta komponen pendukung lainnya.

Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :

4.2.1.1 Server Yang Dimiliki

Karena PT. PUPUK KUJANG merupakan sebuah organisasi yang besar dengan kebutuhan-kebutuhan besar maka PT. PUPUK KUJANG menyediakan beberapa server yang terpisah sesuai dengan fungsi-fungsi kebutuhan , server-server yang dimiliki dan digunakan PT. PUPUK KUJANG diantaranya adalah :


(38)

38

1. Main server aplication

Server ini digunakan untuk menjalankan dan menyediakan program aplikasi IFS yang merupakan media pendistribusian dan penghitungan dalam kegiatan produksi di PT. PUPUK KUJANG.

2. Replikasi server

server ini merupakan back up keseluruhan dari main server PT. PUPUK KUJANG.

3. File server

Digunakan untuk memudahkan manajemen data dan pencarian file serta back up data. Serta sebagai media penyimpanan data di dalam jarigan PT. PUPUK KUJANG.

4. Web server

Digunakan sebagai host PT. PUPUK KUJANG yang pada aplikasi Web dalam jaringan internet maupun intranet (LAN) sekaligus untuk menyimpan dan mengirimkan dokumen HTML (Hyper Text Markup Language).

5. Mail Server

Digunakan sebagai pusat surat elektronik (e-mail) dalam lingkungan jaringan local (LAN) PT. PUPUK KUJANG maupun jaringan public (internet). Pengguna server e-mail ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara bagian dalam satu jaringan local maupun publik.

Sesuai dengan kegunaannya maka server ini dibagi menjadi dua bagian yaitu mail internal dan mail external. Mail internal digunakan untuk distribusi e-mail di dalam jaringan local saja, sedangkan mail external digunakan hingga ke jaringan


(39)

39

publik. Penggunanya pun disesuaikan dengan sistem operasi yang dipakai oleh masing-masing client.

6. Absensi

Server ini digunakan sebagai pencatat data kehadiran per hari para karyawan PT. PUPUK KUJANG. Karyawan yang masuk dan keluar akan selalu terdata dalam komputer.

Pencatatan dilakukan oleh semua karyawan setiap akan masuk ataupun keluar dengan manggunakan kartu identitas yang sudah diberikan oleh perusahaan dengan cara menggesekan kartu tersebut ke sebuah mesin mirip ATM. Mesin tersebut akan langusng mendata setiap kartu yang masuk ke dalam komputer dan mencatatnya sesuai waktu pada saat kartu tersebut digesekan.

7. Eprocment

Digunakan untuk kepentingan pelanggan seperi penjualan produk, penunjang bahan baku produksi yang berasal dari perusahaan-perusahaan lain, serta untuk memantau stock barang disetiap gudang yang tersebar di daerah jawa barat dan sekitarnya.

8. SMS server (Mailing Stock)

Digunakna untuk kepentingan pengecekan suata barang (pupuk) di dalam gudang-gudang cabang PT. PUPUK KUJANG diluar daerah dan ditempat lainnya dengan hanya menggunakan SMS via ponsel. Sehingga seorang karyawan dapat mengetahui berapa jumlah barang yang tersedia (yang masuk dan keluar) disebuah gudang penyimpanan ataupun di distributor-distributor langsung dari ponselnya.


(40)

40

GPA Lantai 4

GPA Lantai 3 GPA Lantai 2 GPA Lantai 1

GPA Lantai 5 MODEM

RADIO

Server : 1. Main Server 2. WEB Server 3. Mail server 4. File server 5. Eprochment 6. Mobile Server 7. Absensi HUB HUB HUB HUB HUB F.O Module HUB PPFO PPFO PPFO ROUTERS 100MBps UTP Cat.5 1 0 0 M B p s F .O M u lt im o d e (i n d o o r) HUB HUB

HUB HUB HUB Gedung Maintenance Office

Lantai 1 Lantai 2 HUB Gedung CR101K Lantai 2 Lantai 1 HUB PPFO PPFO HUB HUB PPFO

Gedung Pemasaran Gedung Pengantongan

Koperasi 100 MBps F.O Multimode(outdoor)

Lingkup ini hanya memakai kecepatan 10MBps UTP Gudang Gudang Gudang

PPFO

PPFO : Patch Panel Fiber Optic

Server server tersubut membentuk sebuah jaringan intranet dimana server-server bertindak sebagai penyedia fasilitas yang dibutuhkan oleh workstation (client) dalam jaringan PT. PUPUK KUJANG. Pusat server berada di gedung GPA (Gedung Pusat Administrasi) tepatnya diruang 1.A45 Biro Teknologi informasi lantai 4


(41)

41

GPA

Maintenance office CR101K Pemasaran Pengantongan

Internet Bandwidth 64KBps

SERVER

Koperasi

Fiber Optic Multimode Koneksi radio

Poin to multi poin Frekuensi 3,3 GHz

INTERNET

Network sisi INDOSATnet

Network sisi PT. PUPUK KUJANG

Pusat Server GPA Lantai 4

Gambar 4.2 Topologi Jaringan PT. PUPUK KUJANG 4.2.1.2 Topologi Jaringan PT. PUPUK KUJANG

Topologi jaringan yang digunakan PT. PUPUK KUJANG adalah topologi star(bintang), karena setiap komputer client terhubung langsung dengan server menggunakan Hub, dimana HUB tersebut berfungsi sebagai konsentrator antara server dan workstation

4.2.2 Perangkat Keras (Hardware) A. NIC (Network Interface Card)

NIC (network interface card) adalah sebuah kartu jaringan yang digunakan menghubungkan komputerdengan media tranmisi (kabel). Dalam jaringan pada PT.


(42)

42

PUPUK KUJANG umumnya NIC yang digunakan adalah NIC yang terdapat pada

modherboard (onvoard)

B. Hub dan Switch

Untuk penambahan node atau client dalam jaringan maka digunakanlah HUB sebagai media penghubungnya. Model Hub yang dipakai adalah 3COM dengan tipe-tipe sebagai berikut :

1. 3COM 4400TX 2. 3COM 3300TX

3. 3COM 3300FX (untuk model fiber optik) 4. 3COM 1100TX

5. 3COM OC16TP C. KABEL

UTP (unshielded twisted pair) cat5 untuk sambungan NIC ethernet dan Fiber Optic untuk fiber channel multi node

D. MODEM

Modem yang digunakan pada PT. PUPUK KUJANG adalah modem ADSL. Dimana PT. PUPUK KUJANG mempunyai 2 provider yaitu speddy dan ASTinet.

E. Bridge/ Cisco Router 2081.

Untuk koneksi jaringan agr lebih cepat


(43)

43

a. Komputer server

Untuk sistem operasi servernya (network operating system) menggunakan Windows Server 2000, Microsoft Windows NT server dan Redhat linux V5.1 b. Komputer client

Sistem operasi yang dipakai oleh komputer-komputer workstation di PT. PUPUK KUJANG mengambil dari vendor Microsoft, diantaranya adalah Microsoft Windows NT, Microsoft Windpws 95, Microsoft Windows 98, Microsoft Windows 2000, Microsoft WindowsXP profesional SP1 dan SP2 dan Microsoft Windows7.

4.2.4 Pengkabelan Jaringan

PT. PUPUK KUJANG memiliki beberapa server, server-server ini saling berhubungan dalam satu jaringan dan membentuk sebuah jaringan internet, yaitu jaringan local yang memiliki lebih dari satu server sebagai penyedia layanan untuk clientnya. Penggunaan server dalam jumlah lebih dari satu ini dimaksudkan agar server tidak terlalu banyak beban dalam menjalankan sistem untuk clientnya, karena PT. PUPUK KUJANG merupakan perusaan besar dengan beban pekerjaan besar, sehingga dengan adanya server-server tersebut akan sangat membantu dalam pekerjaan terutama yang berhubungan langsung dengan jaringan dan komputer.

Jalur-jalur fiber optic yang masuk ke gedung kemudian dihubungkan ke HUB untuk kemudian diteruskan ke masing-masing komputer workstation di dalam gedung. Penggunaan kabel fiber optic ini tidak hanya untuk penyambungan jarak jauh dan luar


(44)

44

(outdoor space) saja, ada juga yang menggunakan fiber optic walau jaraknya dekat sekalipun dan berada didalam gedung (indoor), seperti pada penyambungan gedung GPA, HUB di tiap lantai dihubunkan dengan menggunakan fiber optic, hal ini dimaksud agar kinerja jaringan di tempat tersebut lebih cepat dan aman karena gedung GPA merupakan gedung pusat dengan beban pekerjaan yang lebih banyak menggunakan jaringan dibandingkan dengan yang lainnya, dengan rata-rata pemakaian jaringan hampir 90% tiap harinya.

Gambar 4.3 Blok Diagram Jaringan PT. PUPUK KUJANG

Kabel-kabel fiber optic tersebut kemudian dihubungkan ke HUB utama ditiap gedung (menggunakan converter FO), kemudian dihubungkan ke tipa-tiap komputer client (biro) dengan menggunakan kabel UTP, variasi kecepatan kabel UTP berkisar antara 10 Mbps sampai 100Mbps.


(45)

45

Penyambungan antara HUB ke HUB di beberapa gedung yang letaknya cukup jauh menggunakan kabel fiber optic, sedangkan untuk penghubungan jarak dekat serta serta penghubungan dari HUB ke komputer client menggunakan kabel UTP. Namun ada beberapa diantaranya yang tetap memakai kabel UTP untuk penyambungan dari HUB ke HUB tapi dengan syarat kabel tidak boleh lebih dari 100 meter, hal ini dikarenakan pada efektivitas dan kinerja UTP yang hanya dapat bekerja dengan baik pada jarak maksimal 100 meter.

Beberapa biro yang terdapat di ke 6 gedung tersebut dan sudah terintegrasi dengan jaringan diantaranya sebagai berikut :

1. Biro Akuntansi 2. Biro Anggaran

3. BAPP (Biro Administrasi Perusahaahn Patungan ) 4. Biro Pendidikan dan Latihan (Diklat)

5. Humas

6. Biro Inspeksi Safety

7. Divisi IPP (industri pelayanan pabrik) 8. Divisi JPP (jasa pelayanan pabrik) 9. Biro keuangan

10.KKP

KLH (bagian keselamatan lingkungan hidup)

11.Divisi keuangan IB 12.Divisi kujang 2000/1A


(46)

46

13.Biro material 14.Divisi pemasaran 15.Divisi pemeliharaan 16.Biro pengawasan proses 17.Biro pengadaan

18.Biro pengembangan 19.Personalia

20.Kompartemen produksi 21.Sekretaris perusahaan 22.Sisman (Sistem Managemen)

23.Siudin01 (sistem upah digital nusantara) 24.SPI (satuan pengawas intern)

25.Biro teknologi informasi 26.Biro Hukum dan Tata usaha

Satu divisi dapat mewakili beberapa biro, begitu pula dalam beberapa biro dapat mewakili beberapa staf biro bawahannya dalam suatu kompartemen sehingga dalam suatu biro terdapat beberapa komputer client yang terhubung. Namun tidak semua biro dapat mewakili bawahannya, ada beberapa diantaranya yang tidak memiliki bawahan dan hanya ada satu hubungan (satu komputer) saja dalam satu jaringannya.


(47)

47

FO = Fiber Optic

= Jalan

Gambar 4.4 gambar network jaringan PT.PUPUK KUJANG

Semua biro saling berhubungan dan bersama-sama menggunakan jaringan seperti : mengirim dan menerima pesan lewat e-mail, menggunakan aplikasi-aplikasi yang tersedia dalam jaringan, copy data dari dan ke komputer lain. Download data dan aplikasi dari komputer lain, bersama-sama dapat menggunakan printer dan perangkat lainnya dalam jaringan, dll berikut ini adalah tempat biro di PT. PUPUK KUJANG :

1.a.Gedung GPA Lt1 Sekretaris pemasaran Biro komunikasi Biro Keuangan Kantor Bersama

Ruang Tunggu Vendor dan Tamu

Ruang Kabag Perlengkapan Asisten PKC Ruang Kabag Pengadaan

Staf KKAK Ruang Payrol 17 1 5 8 4 6 2 10 14 15 2

18 19 20 21

1

25 3


(48)

48

Gambar 4.5 network cable gedung GPA lt1 2.a.Gedung GPA lt 2

Kepala Kompartemen Administrasi Keuangan Kepala Kompartemen SDM dan Umum

Biro Anggaran Divisi Pemasaran Biro Akuntansi

Biro Ketanaga Kerjaan Staf Personalia

Gambar 4.6 network cable gedung GPA lt2 3.a.Gedung GPA Lt.3

Direksi


(49)

49

Gambar 4.7 network cable gedung GPA lt.3 4.a.Gedung GPA Lt.4

Kepala Kopartemen Teknik dan Pelayanan Jasa Biro Teknolgi Informasi

Biro Pengadaan

Biro Administrasi Perusahaan Patungan Ruang rapat Lt.4

Gambar 4.8 network cable gedung GPA lt.4

5.a.Gedung GPA Lt.5

Satuan Pengawasan Intern Biro Pengawasan Financial Biro Pengawasan Operasional


(50)

50

Biro Hukum dan Tata usaha

Gambar 4.9 network cable gedung GPA lt.5 6.a. Gedung MO Lt 1

Laboraturium PPM

Perbengkelan

Staf Direktur Produksi Inspeksi Teknik IIP

Gudang (Adm) Gudang (Kabag) Gudang (Recieving) Gudang (bulk material)


(51)

51

Gambar 4.10 network cable gedung MO lt.1 7.a.Gedung MO Lt.2

General Enginering Biro Pengadaan Proses Staf KKP

Staf Direktur Tekbang Kepala Divisi Pemeliharaan Kepala Kompartemen Produksi Kepala IPP

Biro Rancang Bangun Biro Material

Gambar 4.11 network


(52)

52

gedung MO lt.2

8.a. Gedung pemasaran Administrasi pemasaran

Kepala Bagian Rencana dan Evaluasi Pemasaran Kepala Bagian Sarana dan Distribusi

Kepala Divisi Pemasaran

Gambar 4.12 network cable gedung pemasran

9.a.Gedung Pengantongan

Ruang Kabag Pemeliharaan Lapangan Ruang Proses Enginering

Kepala Divisi Produksi Kepala NH3 (Amonia) Kabag Urea


(53)

53

Gambar 4.13 Network Cable Gedung Prngantongan 10.a. Gedung KPK (Koperasi Pupuk Kujang)

Staf koperasi

Gambar 4.14 Network Cable Gedung KPK

4.2.5 Pemakaian Jaringan Komputer

Pada awal di saat jaringan komputer PT. PUPUK KUJANG dibangun pemakaiaannya hanay terfokus pada sistem aplikasi IFS dan e-mail saja. Sistem aplikasi IFS dibangun unuk mengatasi masalah-masalah produksi mulai dari pendataan bahan


(54)

54

baku sampai hasil produksi yang diperoleh meliputi keuntungan dan kerugian dari hasil produksi di perusahaan, serta digunakan untuk sistem managemen keuangan perusahaan.

Sedangkan pemakaian e-mail sebagai fasilitas komunikasi dan pengiriman berkas-berkas laporan antara para pemakai jaringan (workstation) di PT. PUPUK KUJANG hingga ke jarinagn global. Keuntungan e-mail ini adalah dapat mengirimkan data atau informasi berupa angka-angka dan tulisan seperti dokumen, surat-surat penting ataupun lampiran-lampiran laporan dengan cepat dan tanpa mengeluarkan banyak biaya, sehingga untuk mengirimkan laporan tertulis dari sutu biro tidak harus diantrkan dengan menggunakan banyak kertas tetapi cukup mengetikannya pada komputer dan mengirimkannya lewat e-mail, e-mail ini juga berfungsi sebagai saran komunikasi dengan perusahaan-perusahaan lein melalui internet.

Sampai saat ini pemakaian jaringan di PT. PUPUK KUJANG telah mengalami peningkatan. Bermula dari sistem absensi yang awalnya dilakukan secara manual sekarang telah diterapkan ke dalam jaringan dan dikerjakan oleh komputer sehingga memudahkan dalam pendataan karyawan, begitu pula dalam masalah-masalah lainnya seperti pelelangan harga bahanbaku ataupun bahan penunjang lainnya antara PT. PUPUK KUJANG dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga dilakukan melalui jaringan komputer serta kemudahan dalam mengakses informasi stock pupuk di gudang-gudang dan distributor-distributor PT. PUPUK KUJANG hanya dengan mengirim SMS via ponsel.

Gedung gedung yanag masuk pada rencana pemasangan tahap III dan akan dihubungkan dengan jaringan adalah :


(55)

55

` ` `

E T H E R N E T C lie n /W o rk s ta tio n

C o m p a q P ro lia n t 8 5 0 0 C o m p a q P ro lia n t 7 0 0 0

H U B H U B

S to ra g e R A 4 1 0 0

1. Gedung Contraction Office 2. Gedung Poliklinik

3. Gedung Pengamanan

Pengambilan jalur microwave utama bersal dari gedung GPA yang merupakan pusat server. Kemudian di masing-masing gedung dipasang antena penerima yang akan menerima gelombang radio yang dipancarkan oleh gedung GPA

4.3.6 management cluster

Untuk keamanan data pada sisitem aplikasi IFS, serta untuk media penyimpanan data lainnya pada jaringan PT. PUPUK KUJANG menerapkan sistem cluster, sistem ini memungkinkan server back-up dapat menyimpan data dengan aman setiap saat. Data yang tersimpan di back-up server akan slalu dapat diperbaharui sesuai dengan keinginan, dan apabila terjadi kerusakan pada jaringan dan aplikasi data ataupun terjadi kebakaran yang menyebabkan kehancuran seluruh sistem jaringan maka back-up server msih memiliki salinan dari data yang hancur tersebut.

Managemen cluster yang diharpakan oleh PT. PUPUK KUJANG adalah Compaq Cluster Konfigurasi HA/F200. Pada managemen ini hanya ada dua server dan sebuah storage serta dua buah hub saja terlibat, cluster ini juga terhubung ke semua

komputer client dalam jaringan. Konfigurasi HA/F200

merupakan peningkatan dari konfigurasi


(56)

56

konfigurasi ini Menggunakan Redundan Storage Hub sehingga kemungkinan kesalahan yang dapat menyebabkan sistem down semakin diminimalisasi dengan adanya dua buah hub yang menghubungkan server dengan shared storage.

Gambar 4.15 konfigurasi kluster PT. PUPUK KUJANG

Konfigurasi diatas adalah sistem konfigurasi compaq cluster yang diterapkan oleh PT. PUPUK KUJANG. Redudan menagement kedua hub nantinya akan diatur oleh Compaq Redudancy Manager. Software ini yang akan mengatur secara otomatis perpindahan jalur fibre channel bila pada hub aktif mengalami masalah.

4.4 Evaluasi Terhadap Jaringan PT. PUPUK KUJANG

Setelah menganalisis sisitem jaringan pada Pt. Pupuk Kujang Cikampek maka penulis ingin menevaluasi apa yang telah penulis analisis pada sistem jaringan komputer secara keseluruhan, bahwa komputer-komputer yang ada sudah sangat memadai untuk melakukan aktifitas bisnisnya, SDM yang ada sudah sangat baik dalam mengelola jaringan, hardware maupun software. Perawatan yang dilakukan pun cukup rutin sehingga keruksakan terhadap


(57)

57

hardware jaringan bisa diminimalisir, yang dapat menggangu aktifitas perusahaan yang sanagt bergantung pada komputer dalam melakukan bisnisnya.


(58)

SISTEM JARINGAN KOMPUTER PADA

PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Usup Suparman NIM. 10507361

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(59)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin, kehendak, dan taufiq serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul SISTEM JARINGAN

KOMPUTER PADA PT. PUPUK KUJANG .

Penyusun Laporan Kerja Praktek ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan mata kulaih Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Managemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami, oleh karena itu kami dengan senang hati menerima saran serta kritik dari semua pihak yang sifatnya mendorong, membangun serta memberikan peningkatan kwalitas pada Laporan Kerja Praktek ini di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini secara khusus kami sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini diantaranya kepada:

1. Bpk Ir. Eddy Suryanto Soegoto M. Mc, selaku Rektor UNIKOM 2. Bpk Prof. Ir. Ukun Sastraprawira, M. Se, selaku Dekan Fakultas teknik

3. Bpk Dadang Munandar,S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Managemen Informatika

4. Ibu Sintya Sukarta, S.T, MT, selaku dosen wali dan dosen pembimbing 5. Dosen-dosen di Jurusan Managemen Informatika.


(60)

ii 6. Bpk Dedy Heryadi S.E selaku Superintenden dan seluruh staf Biro teknologi

informasi PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK

7. Keluarga Kami Tercinta, terutama Ayah dan Ibu, Adik yang selalu memberikan semangat dan dukungan, Serta doa yang tak pernah henti-hentinya.

8. Kepada rekan-rekan Aktifis terus berjuang untuk meneriakan keadilan

9. Rekan rekan Mahasiswa Managemen Informatika 2007, Terima kasih atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk teman-teman di kelas MI-08.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu kami selaku Penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Kami selaku Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini jauh dari kesempurnaan, tapi dari kekurangan itulah Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat menumbuhkan minat untuk lebih mengembangkan pembahasan tentang masalah ini pada kesempatan lain, akhirnya semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama Penulis.

Bandung, Oktober 2010 Penulis


(61)

iii

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR SIMBOL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan... 2

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 2

1.3.Batasan masalah ... 2

1.4.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan... 3

1.5. Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek... 4

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1. Pengertian Jaringan... 6

2.2. Jenis-jenis Jaringan... 6

2.3. Hardware Jaringan Komputer... 9

2.3.1 kabel... 9

2.3.2 Ethernet Card/ Network Interface Card (Network Adapter).19 2.3.3 Hub dan Switch (Konsentrator)... 20


(62)

iv

2.3.4 Repeater... 21

2.3.5 Bridge... 21

2.3.6 Router... 22

2.4. Topologi Jaringan... 24

2.4.1. Topologi Bus... 24

2.4.2. Topologi Ring... 25

2.4.3. Topologi Star... 26

2.4.4. Topologi Tree/ Hirarki... 27

2.4.5. Topologi Mesh dan Full Conected... 28

Bab III PROFIL PERUSAHAAN 29

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan... 29

3.2. Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan... 31

3.3.Bidang Pekerjaan Perusahaan... 32

3.4.Struktur Organisasi Perusahaan... 34

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 39

4.1.Jadwal kerja praktek... 39

4.2.Hasil Analisis Kerja Praktek... 39

4.2.1.Jaringan LAN PT. PUPUK KUJANG... 40

4.2.1.1. Server yang dimiliki... 41

4.2.1.2. Topologi Jaringan... 45


(63)

v

4.2.3.Perangkat Lunak (Software)... 47

4.2.4.Pengkabelan Jaringan... 47

4.2.5.Pemakaian Jaringan Komputer... 58

4.2.6.Management Cluster... 59

4.3.Evaluasi Terhadap Jaringan Komputer PT. PUPUK KUJANG...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62

5.1.Kesimpulan... 62

5.2.Saran... 63


(64)

vi

Daftar Table

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek... 5

Tabel 2.1 Perbedaan Jarak Yang Dipakai dalam Jaringan... 8

Tabel 2.2 Spesifikasi Kabel...11


(65)

vii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Contoh Jaringan LAN... 6

Gambar 2.2 Contoh Jaringan MAN... 7

Gambar 2.3 Contoh Jaringan WAN... 8

Gambar 2.4 Contoh Kabel Thin Coaxial... 10

Gambar 2.5 Contoh Kabel Twisted Pair... 11

Gambar 2.6 Straight through Cable T56B... 13

Gambar 2.7 Pemasangan Straight Through Cable dengan SWITCH... 14

Gambar 2.8 Cross Over Cable dan Penggunaanya... 15

Gambar 2.9 Roll-Over Cable dari Console Switch ke PC... 16

Gambar 2.10 Konektor dan Kabel Fiber Optik... 17

Gambar 2.11 Network Interface Card ... 20

Gambar 2.12 beberapa komputer yang terhubung melalui hub/switch . 21 Gambar 2.13 Penggunaan Repeater antara dua segmen... 21

Gambar 2.14 Cisco Router perspektif dari belakang... 23

Gambar 4.1 Skema Network Jaringan PT.PUPUK KUJANG... 44

Gambar 4.2 Topologi Jaringan PT. PUPUK KUJANG... 45

Gambar 4.3 Blok Diagram Jaringan PT. PUPUK KUJANG... 48

Gambar 4.4 gambar network jaringan PT.PUPUK KUJANG... 51

Gambar 4.5 network cable gedung GPA lt1... 52

Gambar 4.6 network cable gedung GPA lt2... 52


(66)

viii

Gambar 4.8 network cable gedung GPA lt.4... 53

Gambar 4.9 network cable gedung GPA lt.5... 55

Gambar 4.10 network cable gedung MO lt.1... 56

Gambar 4.11 network cable gedung MO lt.2... 53

Gambar 4.12 network cable gedung pemasran... 53

Gambar 4.13 Network Cable Gedung Prngantongan... 57

Gambar 4.14 Network Cable Gedung KPK... 57


(67)

ix

Daftar Simbol


(68)

x


(69)

DAFTAR PUSTAKA

Dokumentasi perusahaan. Infrastruktur jaringan komputer PT. Pupuk Kujang

Odom wendell. 2003. Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta

Arifin zaenal. 2005. Mengenal Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta http://www.rezafauzi.com/2009/05/pengertian-topologi-jaringan.html

http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html

http://compnetworking.about.com/od/basicnetworkingconcepts/a/network_types.h tm

http://delima-pomeee.blogspot.com/2010/04/fiber-optic.html

http://riksaonline.co.cc/penggunaan-kabel- straight -dan- crossed /

http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_jaringan

http://id.wikipedia.org/wiki/Switch_jaringan

http://yudi.ohlog.com/kabel-coaxial.oh33706.html

http://www.total.or.id/info.php?kk=repeater

http://www.sysneta.com/d-link-dir-412-mobile-wireless-router


(70)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Usup Suparman

Tempat/Tanggal Lahir : Majalengka, 02 Agustus 1995

Pendidikan formal : SDN lampuyang 2, majalengka

Mts Darussalam boarding scholl 2003 Subang

MA- Al aliyah 2007 Cikampek

Unikom 2007

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Unikom


(71)

(1)

viii

Gambar 4.8 network cable gedung GPA lt.4... 53

Gambar 4.9 network cable gedung GPA lt.5... 55

Gambar 4.10 network cable gedung MO lt.1... 56

Gambar 4.11 network cable gedung MO lt.2... 53

Gambar 4.12 network cable gedung pemasran... 53

Gambar 4.13 Network Cable Gedung Prngantongan... 57

Gambar 4.14 Network Cable Gedung KPK... 57


(2)

ix Daftar Simbol


(3)

x Lembar Lampiran


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Dokumentasi perusahaan. Infrastruktur jaringan komputer PT. Pupuk Kujang Odom wendell. 2003. Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta

Arifin zaenal. 2005. Mengenal Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta http://www.rezafauzi.com/2009/05/pengertian-topologi-jaringan.html http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html

http://compnetworking.about.com/od/basicnetworkingconcepts/a/network_types.h tm

http://delima-pomeee.blogspot.com/2010/04/fiber-optic.html

http://riksaonline.co.cc/penggunaan-kabel- straight -dan- crossed / http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_jaringan http://id.wikipedia.org/wiki/Switch_jaringan http://yudi.ohlog.com/kabel-coaxial.oh33706.html http://www.total.or.id/info.php?kk=repeater http://www.sysneta.com/d-link-dir-412-mobile-wireless-router


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Usup Suparman

Tempat/Tanggal Lahir : Majalengka, 02 Agustus 1995

Pendidikan formal : SDN lampuyang 2, majalengka

Mts Darussalam boarding scholl 2003 Subang

MA- Al aliyah 2007 Cikampek

Unikom 2007

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Unikom


(6)